Ada Apa
Dengan Wahabi ?
Penulis: Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'I
Mayoritas kaum
muslimin di Indonesia
selau sinis bahkan berfikir jelek ketika disebut nama wahabi. Memang image ini
sengaja disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut partai ba'ats, pengikut
pemahaman (Jamal Abdul Nasir) orang-orang Syi'ah, orang-orang Sufi dan ahli
bid'ah, yang mereka sebarkan dilingkungan masyarakat untuk menghalangi manusia
dari sunnah Rasulullah.
Allah
berfirman didalam Al-Qur'an yang Mulia (yang artinya) : "Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikitpun." (Ibrahim : 24-26) Dalam ayat-ayat yang mulia ini terdapat
kabar gembira dari Allah , yaitu barangsiapa yang beramal karena Allah , maka
Allah akan mengokohkan, menumbuhkan dan memberkahinya, dan barangsiapa beramal
bukan karena Allah maka ia tidak akan tetap tegak sedikitpun. Allah akan
memusnahkannya dan hal ini nyata dalam kehidupan sebagaimana Allah
menegaskannya.
Jika kita melihat diutusnya Nabi kita Muhammad dan melihat perbuatan (jahat)
orang-orang kafir serta musuh-musuh Islam kepada Nabi kita Muhammad , kita akan
menyaksikan akibat baik itu adalah bagi orang bertakwa, dan demikianlah sesudah
Nabi kita Muhammad hingga zaman kita ini yang dianggap sebagai zaman fitnah
dengan segala bentuknya yang tidak mengetahui banyaknya fitnah itu melainkan
Allah .
Pada zaman ini, zaman yang
tersebar kesyirikan dan hal-hal jelek dalam diri kaum muslimin, terdapat
kebangkitan Mubarakah, yang mana keutamaan dan karunia ini dari Allah semata.
Dia-lah yang memberkahi, menumbuhkan dan menunjuki jalannya.Lalu musuh-musuh
Islam bermaksud menjauhkan manusia dari kebangkitan yang diberkahi ini dengan
memberikan bermacam-macam julukan untuk memalingkan kaum muslimin dari
kebangkitan dan kesadaran yang diberkahi.
Dalam (kesempatan) ini, kami berbicara -Insya Allah- tentang satu julukan saja,
walaupun (Alhamdulillah) banyak saudara-saudara kita tidak mengetahui tentang
hal ini. Akan tetapi ini termasuk dari (pelaksanaan) bab : "Hendaknya
seorang yang tahu menyampaikan kepada orang yang tidak tahu". Karena
sesungguhnya Nabi bersabda : "Hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada
orang yang tidak hadir".
Dan beliau bersabda : "Semoga Allah memperindah orang yang mendengar
perkataanku, lalu menghafal dan menyampaikannya".
Memahami julukan buruk yang disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut
partai ba'ats, pengikut pemahaman (Jamal Abdul Nasir) orang-orang Syi'ah,
orang-orang Sufi dan ahli bid'ah, yang mereka sebarkan dilingkungan masyarakat
untuk menghalangi manusia dari sunnah Rasulullah , kata-kata tersebut adalah
"Wahabiyyah", orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah
Rasulullah , mereka menjauhkan manusia dan memberikan julukan buruk agar
manusia lari darinya.
Perlu
diketahui, bahwasannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah termasuk ulama
yang hidup pada abad ke-12 Hijriyah, beliau seorang ulama yang bisa benar dan
bisa salah, kalaulah kita orang-orang yang berbuat "Taklid"
(mengikuti tanpa dasar) tentulah kita akan "Taklid" kepada ulama
Yaman yaitu Muhammad bin Ismail Al-Amiir Ash-Shan'ani -beliau hidup sezaman
dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab-, dan beliau lebih alim daripada syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab, akan tetapi syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dakwahnya
diberi kekuatan oleh Allah dengan kekuasaan hingga tersebarlah ilmu beliau.
Adapun Muhammad bin Ismail Al-Amiir karya beliau (karangan-karangannya) memenuhi
dunia, kaum muslimin mendapat manfaat dari kitab-kitabnya, orang-orang Yaman
"Membenci Beliau" dan mereka berkehendak mengusirnya dari negeri
Shan'a (Yaman).
Itulah
kata (Wahabiyyah) yang dengannya manusia dijauhkan dan dihalangi dari sunnah
Rasulullah , maka wajib bagi kalian untuk berhati-hati dan melihat apa
maknanya.
Kata
(Wahabiyyah) dinisbatkan kepada seorang ulama bukan dinisbatkan kepada
"Mark" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Lenin" dan bukan
pula dinisbatkan kepada "Amerika" atau "Rusia" dan bukan
juga dinisbatkan kepada "Para pemimpin musuh-musuh Islam" dan kami
tidak memperbolehkan seorang muslim untuk menisbatkan dirinya kecuali kepada
Islam dan kepada Nabi kita Muhammad .
Sepatutnya
kalian berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam masalah ini. Nabi Sulaiman
ketika burung Hud-Hud mengabarinya tentang apa yang dilakukan oleh Ratu Saba'
dan kaumnya :Berkata Sulaiman : “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu
termasuk orang-orang yang dusta". (An-Naml 27)
Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya yang mulia : “Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(Al-Hujurat 6)
Kami
berbicara tentang hal ini bukanlah lantaran Ahli Sunnah dan Ahli Agama di
"Dammaj" (tempat Syaikh Muqbil bermukim), karena sesungguhnya dakwah
mereka (Segala Puji bagi Allah) diterima oleh penduduk Yaman, akan tetapi
permasalahannya adalah propaganda ini telah melanda negeri Saudi Arabia, Mesir,
Sudan, Syam. Iraq
dan seluruh negeri-negeri Islam. Barangsiapa berpegang teguh kepada Agama,
mereka akan mencapnya : "Itu adalah pengikut Wahabi".
Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu melanggar syi`ar-syi`ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang
qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu
telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah
sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi
kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Maidah : 2)
Dan Nabi Muhammad bersabda sebagaimana dalam shahih muslim, "Orang muslim
adalah saudara muslim lainnya. Ia tidak akan mendhaliminya, menghinakannya dan
tidak meremehkannya. Ketakwaan itu adalah disini (beliau menunjuk) ke dada”
Kami memperingatkan tentang propaganda ini, karena rasa kasih sayang kepada
saudara-saudara sekalian dari berburuk sangka kepada saudara-saudara kita para
dai yang menyeru ke jalan Allah dan supaya mereka tidak mengganggu para da’i di
jalan Allah, karena Allah berfirman dalam Al Qur’an : “Dan orang-orang yang
menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al
Ahzab : 58)
Dan Perkaranya adalah sebagaimana pepatah : “Lempar Batu Sembunyi Tangan”
Perkaranya (adalah sebagaimana telah dikatakan) bahwasanya komunis, pengikut
partai ba’ats, pendukung Jamal Abdul Naser (Pan Arab) berbeda dengan ahli
sunnah waljama’ah dan para dai yang menyeru kepada Allah, dan Allah berfirman :
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di tuduhkannya
kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu
kebohongan yang nyata.” (An Nisa : 112)
Dan
aku katakan kepada saudara-saudara para da’i yang menyeru kepada Allah di
seluruh negeri Islam : Hendaknya mereka bersungguh-sungguh menyingsingkan
lengan (untuk berdakwah), dan hendaknya ikhlas mengharapkan wajah Allah (dalam
berdakwah), bukan lantaran ingin mendapatkan kursi, kedudukan, dan bukan pula
lantaran ingin mendapatkan kehidupan dunia, sesungguhnya Allah tidak akan
menerima amal kecuali jika amal itu didasari keikhlasan untuk mengharapkan
wajah Allah, berdakwah kepada Allah lebih tinggi nilainya daripada kursi,
kedudukan dan kehidupan dunia yang nilainya sedikit ini.
“Dan
siapakah yang lebih baik perkaataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata : “Sesungguhnya aku termasuk orang
yang berserah diri.” (Fushilat : 33)
Ya, Allah berfirman : “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka
(musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita
kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari
Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.” (An Nisa :104)
Kalian
mempunyai Al Qur’an dan sunnah Rasulullah , sedangkan musuh-musuh kalian dari
kalangan kaum komunis, pengikut partai ba’ats, pengikut pemahaman Pan Arab,
Syi’ah, Sufiyyah, propaganda mereka dibangun diatas kedustaan, kebohongan serta
pengkhianatan. Sedangkan para dai yang menyeru kepada Allah tidak ada yang
menolong mereka melainkan Allah, dan cukuplah Allah sebagai penolong. Dan Allah
berfirman dalam Al Qur’an untuk mengokohkan hamba-hamba-Nya yang beriman :
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka
sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa.
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia
(agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang
beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,” (Ali
Imran : 139-140)
Dan Allah juga berfirman : “Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal
kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak
akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.” (Muhammad : 35)
Akan
tetapi sepatutnya dakwah itu bukanlah dakwah pemberontakan dan penggulingan,
karena dakwah seperti ini lebih banyak kerusakan daripada kebaikannya, dakwah
itu adalah dengan mengajak kaum muslimin kembali kepada Al Qur’an dan sunah
nabi mereka Muhammad Rasulullah .
Allah berfirman : "Dan katakanlah: ‘Yang benar telah datang dan yang
bathil telah lenyap’. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap." (Al Isra : 81)
Dalam ayat yang Mulia ini terdapat berita gembira dari Allah bahwasanya
kebatilan tidak akan mampu berdiri kokoh didepan kebenaran, dan Allah berfirman
: “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau
alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang
sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada
manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan.” (Ar Ra’du : 17)
Maka
kami memuji Allah yang membangkitkan penduduk Yaman khususnya, dan juga
penduduk Najd Saudi Arabia dan Mesir, sungguh banyak diantara mereka menjadi
orang-orang yang tidak terpengaruh dengan propaganda yang keji ini yang mana
propaganda ini ditujukan kepada seorang ulama yang dipuji oleh ulama Islam.
Syaikh Muhammad bin Ismail Al-Amir An-Shan’ani berkata tentang Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahab :
Telah
datang kabar gembira (datangnya Syaikh Muhamad bin Abdul Wahab). Yang telah
mengembalikan syariat Islam.
Beliau singkap kebodohan orang jahil dan mubtadi’ maka beliau sama denganku.
Beliau bangun kembali tiang-tiang agama dan menghancurkan kuburan-kuburan
keramat yang membuat manusia sesat. Mereka membuat kembali berhala-berhala
seperti suwa’, yaghuts, wad dan ini sejelek-jeleknya. Dan mereka memohon kepada
berhala-berhala itu dikala susah seperti seorang yang meminta Allah Yang Maha
Esa. Berapa banyak orang yang towaf dikuburan sambil mencium dan mengusap
dinding-dinding kuburan dengan tangan-tangan mereka.
Wajib
bagi para da’i yang menyeru kepada Allah untuk tetap istiqomah diatas
kebenaran. Kami telah mengatakan dalam beberapa pengajian maupun khutbah
bahwasannya propaganda itu adalah kedustaan semata (menyandarkan diri kita
kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ) sesungguhnya kami tidak ridha untuk dinisbatkan
selain kepada Rasulullah yang memberi syafaat kami dan yang kami cintai, yang
mana Allah mengeluarkan kami dengan perantaraan beliau dari kegelapan kepada
cahaya. Propaganda-propaganda itu akan sirna (cepat atau lambat) sebagaimana
Nabi Muhammad pernah dijuluki As-Shabi’ (artinya orang yang keluar dari agama
nenek moyangnya dan berganti agama dengan agama lain).
Adapun
kami tidaklah keluar dari agama dan berganti dengan agama lainnya, kami tidak
mengkafirkan bapak-bapak kami, sebagaimana persangkaan mereka ! Dan kami tidak
mengkafirkan para wali ataupun membenci ahlul bait (keluarga Nabi). Bahkan kami
telah membahas tentang keutamaan-keutamaan keluarga Nabi dalam beberapa
ceramah. Kami tidak membenci orang-orang shalih dan tidak mengkafirkan masyarakat
muslimin, kami tidak memperbolehkan keluar dari ketaatan pemerintahan muslim,
maka hendaknya orang yang menyaksikan hal ini menyampaikan kepada orang yang
tidak tahu. Setelah ini propaganda itu akan lenyap dan akan menjadi sebab bagi
tersebarnya sunnah Rasulullah, Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar.Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu'minin
dan mu'minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa
tidak) berkata: ‘Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.’" (An-Nur
11-12)
Jika
kamu mendengarkan seseorang berkata : “Itu pengikut Wahabi”, maka ketahuilah
bahwa ia termasuk salah satu dari golongan dibawah ini :
-
Mungkin ia seorang yang melakukan perbuatan keji.
- Atau mungkin seorang yang bodoh tidak mengetahui hakekat ini.
Ini
adalah kedustaan yang besar terhadap para da’i yang menyeru kepada Allah, Allah
berfirman dalam Al-Qur’an: "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar
(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang
beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah
mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." (An-Nur 19)
tidak meridhai Nabi Muhammad diganti, kami tidak meridhai untuk menisbatkan
diri kami kepada Syafi’i atau Zaidi atau kepada Wahabi atau selainnya. Mereka
itu semua adalah para ulama yang agung, yang mana mereka menganggap telah
berbuat jahat kepada orang yang menisbatkan diri mereka kepada para ulama itu.
Saya
menasehatkan kepada saudara-saudara seagama untuk membaca kitab beliau (Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab ) yaitu “Kitabut Tauhid” niscaya kalian akan melihat
ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Kitab itu adalah kitab yang agung
walaupun didalamnya ada sedikit hadits-hadits yang dha’if, namun tidaklah
mengurangi kwalitasnya. Sungguh telah diterangkan dalam kitab “An-Nahju
Asy-Syadidu” : “Janganlah kalian menjadi seperti bunglon dengan mengatakan jika
manusia berbuat baik maka kami akan berbuat baik, dan jika mereka berbuat
dhalim maka kami akan berbuat dhalim, akan tetapi tanamkanlah dalam jiwa-jiwa
kalian jika manusia berbuat baik kalian akan berbuat baik, dan jika mereka
berbuat jahat maka janganlah kalian berbuat jahat”. Wallahumusta’an.
Maraji':
Majalah Al-Asholah edisi 34 hal 28
www.salafi.or.id/Malang,1602’05
Dengan Wahabi ?
Penulis: Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'I
Mayoritas kaum
muslimin di Indonesia
selau sinis bahkan berfikir jelek ketika disebut nama wahabi. Memang image ini
sengaja disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut partai ba'ats, pengikut
pemahaman (Jamal Abdul Nasir) orang-orang Syi'ah, orang-orang Sufi dan ahli
bid'ah, yang mereka sebarkan dilingkungan masyarakat untuk menghalangi manusia
dari sunnah Rasulullah.
Allah
berfirman didalam Al-Qur'an yang Mulia (yang artinya) : "Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikitpun." (Ibrahim : 24-26) Dalam ayat-ayat yang mulia ini terdapat
kabar gembira dari Allah , yaitu barangsiapa yang beramal karena Allah , maka
Allah akan mengokohkan, menumbuhkan dan memberkahinya, dan barangsiapa beramal
bukan karena Allah maka ia tidak akan tetap tegak sedikitpun. Allah akan
memusnahkannya dan hal ini nyata dalam kehidupan sebagaimana Allah
menegaskannya.
Jika kita melihat diutusnya Nabi kita Muhammad dan melihat perbuatan (jahat)
orang-orang kafir serta musuh-musuh Islam kepada Nabi kita Muhammad , kita akan
menyaksikan akibat baik itu adalah bagi orang bertakwa, dan demikianlah sesudah
Nabi kita Muhammad hingga zaman kita ini yang dianggap sebagai zaman fitnah
dengan segala bentuknya yang tidak mengetahui banyaknya fitnah itu melainkan
Allah .
Pada zaman ini, zaman yang
tersebar kesyirikan dan hal-hal jelek dalam diri kaum muslimin, terdapat
kebangkitan Mubarakah, yang mana keutamaan dan karunia ini dari Allah semata.
Dia-lah yang memberkahi, menumbuhkan dan menunjuki jalannya.Lalu musuh-musuh
Islam bermaksud menjauhkan manusia dari kebangkitan yang diberkahi ini dengan
memberikan bermacam-macam julukan untuk memalingkan kaum muslimin dari
kebangkitan dan kesadaran yang diberkahi.
Dalam (kesempatan) ini, kami berbicara -Insya Allah- tentang satu julukan saja,
walaupun (Alhamdulillah) banyak saudara-saudara kita tidak mengetahui tentang
hal ini. Akan tetapi ini termasuk dari (pelaksanaan) bab : "Hendaknya
seorang yang tahu menyampaikan kepada orang yang tidak tahu". Karena
sesungguhnya Nabi bersabda : "Hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada
orang yang tidak hadir".
Dan beliau bersabda : "Semoga Allah memperindah orang yang mendengar
perkataanku, lalu menghafal dan menyampaikannya".
Memahami julukan buruk yang disebarkan oleh orang-orang komunis, pengikut
partai ba'ats, pengikut pemahaman (Jamal Abdul Nasir) orang-orang Syi'ah,
orang-orang Sufi dan ahli bid'ah, yang mereka sebarkan dilingkungan masyarakat
untuk menghalangi manusia dari sunnah Rasulullah , kata-kata tersebut adalah
"Wahabiyyah", orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah
Rasulullah , mereka menjauhkan manusia dan memberikan julukan buruk agar
manusia lari darinya.
Perlu
diketahui, bahwasannya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah termasuk ulama
yang hidup pada abad ke-12 Hijriyah, beliau seorang ulama yang bisa benar dan
bisa salah, kalaulah kita orang-orang yang berbuat "Taklid"
(mengikuti tanpa dasar) tentulah kita akan "Taklid" kepada ulama
Yaman yaitu Muhammad bin Ismail Al-Amiir Ash-Shan'ani -beliau hidup sezaman
dengan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab-, dan beliau lebih alim daripada syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab, akan tetapi syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dakwahnya
diberi kekuatan oleh Allah dengan kekuasaan hingga tersebarlah ilmu beliau.
Adapun Muhammad bin Ismail Al-Amiir karya beliau (karangan-karangannya) memenuhi
dunia, kaum muslimin mendapat manfaat dari kitab-kitabnya, orang-orang Yaman
"Membenci Beliau" dan mereka berkehendak mengusirnya dari negeri
Shan'a (Yaman).
Itulah
kata (Wahabiyyah) yang dengannya manusia dijauhkan dan dihalangi dari sunnah
Rasulullah , maka wajib bagi kalian untuk berhati-hati dan melihat apa
maknanya.
Kata
(Wahabiyyah) dinisbatkan kepada seorang ulama bukan dinisbatkan kepada
"Mark" dan bukan pula dinisbatkan kepada "Lenin" dan bukan
pula dinisbatkan kepada "Amerika" atau "Rusia" dan bukan
juga dinisbatkan kepada "Para pemimpin musuh-musuh Islam" dan kami
tidak memperbolehkan seorang muslim untuk menisbatkan dirinya kecuali kepada
Islam dan kepada Nabi kita Muhammad .
Sepatutnya
kalian berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam masalah ini. Nabi Sulaiman
ketika burung Hud-Hud mengabarinya tentang apa yang dilakukan oleh Ratu Saba'
dan kaumnya :Berkata Sulaiman : “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu
termasuk orang-orang yang dusta". (An-Naml 27)
Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya yang mulia : “Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(Al-Hujurat 6)
Kami
berbicara tentang hal ini bukanlah lantaran Ahli Sunnah dan Ahli Agama di
"Dammaj" (tempat Syaikh Muqbil bermukim), karena sesungguhnya dakwah
mereka (Segala Puji bagi Allah) diterima oleh penduduk Yaman, akan tetapi
permasalahannya adalah propaganda ini telah melanda negeri Saudi Arabia, Mesir,
Sudan, Syam. Iraq
dan seluruh negeri-negeri Islam. Barangsiapa berpegang teguh kepada Agama,
mereka akan mencapnya : "Itu adalah pengikut Wahabi".
Dan Allah berfirman dalam kitab-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu melanggar syi`ar-syi`ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang
qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu
telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah
sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi
kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Maidah : 2)
Dan Nabi Muhammad bersabda sebagaimana dalam shahih muslim, "Orang muslim
adalah saudara muslim lainnya. Ia tidak akan mendhaliminya, menghinakannya dan
tidak meremehkannya. Ketakwaan itu adalah disini (beliau menunjuk) ke dada”
Kami memperingatkan tentang propaganda ini, karena rasa kasih sayang kepada
saudara-saudara sekalian dari berburuk sangka kepada saudara-saudara kita para
dai yang menyeru ke jalan Allah dan supaya mereka tidak mengganggu para da’i di
jalan Allah, karena Allah berfirman dalam Al Qur’an : “Dan orang-orang yang
menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al
Ahzab : 58)
Dan Perkaranya adalah sebagaimana pepatah : “Lempar Batu Sembunyi Tangan”
Perkaranya (adalah sebagaimana telah dikatakan) bahwasanya komunis, pengikut
partai ba’ats, pendukung Jamal Abdul Naser (Pan Arab) berbeda dengan ahli
sunnah waljama’ah dan para dai yang menyeru kepada Allah, dan Allah berfirman :
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di tuduhkannya
kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu
kebohongan yang nyata.” (An Nisa : 112)
Dan
aku katakan kepada saudara-saudara para da’i yang menyeru kepada Allah di
seluruh negeri Islam : Hendaknya mereka bersungguh-sungguh menyingsingkan
lengan (untuk berdakwah), dan hendaknya ikhlas mengharapkan wajah Allah (dalam
berdakwah), bukan lantaran ingin mendapatkan kursi, kedudukan, dan bukan pula
lantaran ingin mendapatkan kehidupan dunia, sesungguhnya Allah tidak akan
menerima amal kecuali jika amal itu didasari keikhlasan untuk mengharapkan
wajah Allah, berdakwah kepada Allah lebih tinggi nilainya daripada kursi,
kedudukan dan kehidupan dunia yang nilainya sedikit ini.
“Dan
siapakah yang lebih baik perkaataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata : “Sesungguhnya aku termasuk orang
yang berserah diri.” (Fushilat : 33)
Ya, Allah berfirman : “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka
(musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita
kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari
Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.” (An Nisa :104)
Kalian
mempunyai Al Qur’an dan sunnah Rasulullah , sedangkan musuh-musuh kalian dari
kalangan kaum komunis, pengikut partai ba’ats, pengikut pemahaman Pan Arab,
Syi’ah, Sufiyyah, propaganda mereka dibangun diatas kedustaan, kebohongan serta
pengkhianatan. Sedangkan para dai yang menyeru kepada Allah tidak ada yang
menolong mereka melainkan Allah, dan cukuplah Allah sebagai penolong. Dan Allah
berfirman dalam Al Qur’an untuk mengokohkan hamba-hamba-Nya yang beriman :
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka
sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa.
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia
(agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang
beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,” (Ali
Imran : 139-140)
Dan Allah juga berfirman : “Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal
kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak
akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.” (Muhammad : 35)
Akan
tetapi sepatutnya dakwah itu bukanlah dakwah pemberontakan dan penggulingan,
karena dakwah seperti ini lebih banyak kerusakan daripada kebaikannya, dakwah
itu adalah dengan mengajak kaum muslimin kembali kepada Al Qur’an dan sunah
nabi mereka Muhammad Rasulullah .
Allah berfirman : "Dan katakanlah: ‘Yang benar telah datang dan yang
bathil telah lenyap’. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap." (Al Isra : 81)
Dalam ayat yang Mulia ini terdapat berita gembira dari Allah bahwasanya
kebatilan tidak akan mampu berdiri kokoh didepan kebenaran, dan Allah berfirman
: “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau
alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang
sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada
manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan.” (Ar Ra’du : 17)
Maka
kami memuji Allah yang membangkitkan penduduk Yaman khususnya, dan juga
penduduk Najd Saudi Arabia dan Mesir, sungguh banyak diantara mereka menjadi
orang-orang yang tidak terpengaruh dengan propaganda yang keji ini yang mana
propaganda ini ditujukan kepada seorang ulama yang dipuji oleh ulama Islam.
Syaikh Muhammad bin Ismail Al-Amir An-Shan’ani berkata tentang Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahab :
Telah
datang kabar gembira (datangnya Syaikh Muhamad bin Abdul Wahab). Yang telah
mengembalikan syariat Islam.
Beliau singkap kebodohan orang jahil dan mubtadi’ maka beliau sama denganku.
Beliau bangun kembali tiang-tiang agama dan menghancurkan kuburan-kuburan
keramat yang membuat manusia sesat. Mereka membuat kembali berhala-berhala
seperti suwa’, yaghuts, wad dan ini sejelek-jeleknya. Dan mereka memohon kepada
berhala-berhala itu dikala susah seperti seorang yang meminta Allah Yang Maha
Esa. Berapa banyak orang yang towaf dikuburan sambil mencium dan mengusap
dinding-dinding kuburan dengan tangan-tangan mereka.
Wajib
bagi para da’i yang menyeru kepada Allah untuk tetap istiqomah diatas
kebenaran. Kami telah mengatakan dalam beberapa pengajian maupun khutbah
bahwasannya propaganda itu adalah kedustaan semata (menyandarkan diri kita
kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ) sesungguhnya kami tidak ridha untuk dinisbatkan
selain kepada Rasulullah yang memberi syafaat kami dan yang kami cintai, yang
mana Allah mengeluarkan kami dengan perantaraan beliau dari kegelapan kepada
cahaya. Propaganda-propaganda itu akan sirna (cepat atau lambat) sebagaimana
Nabi Muhammad pernah dijuluki As-Shabi’ (artinya orang yang keluar dari agama
nenek moyangnya dan berganti agama dengan agama lain).
Adapun
kami tidaklah keluar dari agama dan berganti dengan agama lainnya, kami tidak
mengkafirkan bapak-bapak kami, sebagaimana persangkaan mereka ! Dan kami tidak
mengkafirkan para wali ataupun membenci ahlul bait (keluarga Nabi). Bahkan kami
telah membahas tentang keutamaan-keutamaan keluarga Nabi dalam beberapa
ceramah. Kami tidak membenci orang-orang shalih dan tidak mengkafirkan masyarakat
muslimin, kami tidak memperbolehkan keluar dari ketaatan pemerintahan muslim,
maka hendaknya orang yang menyaksikan hal ini menyampaikan kepada orang yang
tidak tahu. Setelah ini propaganda itu akan lenyap dan akan menjadi sebab bagi
tersebarnya sunnah Rasulullah, Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar.Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu'minin
dan mu'minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa
tidak) berkata: ‘Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.’" (An-Nur
11-12)
Jika
kamu mendengarkan seseorang berkata : “Itu pengikut Wahabi”, maka ketahuilah
bahwa ia termasuk salah satu dari golongan dibawah ini :
-
Mungkin ia seorang yang melakukan perbuatan keji.
- Atau mungkin seorang yang bodoh tidak mengetahui hakekat ini.
Ini
adalah kedustaan yang besar terhadap para da’i yang menyeru kepada Allah, Allah
berfirman dalam Al-Qur’an: "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar
(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang
beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah
mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." (An-Nur 19)
tidak meridhai Nabi Muhammad diganti, kami tidak meridhai untuk menisbatkan
diri kami kepada Syafi’i atau Zaidi atau kepada Wahabi atau selainnya. Mereka
itu semua adalah para ulama yang agung, yang mana mereka menganggap telah
berbuat jahat kepada orang yang menisbatkan diri mereka kepada para ulama itu.
Saya
menasehatkan kepada saudara-saudara seagama untuk membaca kitab beliau (Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab ) yaitu “Kitabut Tauhid” niscaya kalian akan melihat
ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Kitab itu adalah kitab yang agung
walaupun didalamnya ada sedikit hadits-hadits yang dha’if, namun tidaklah
mengurangi kwalitasnya. Sungguh telah diterangkan dalam kitab “An-Nahju
Asy-Syadidu” : “Janganlah kalian menjadi seperti bunglon dengan mengatakan jika
manusia berbuat baik maka kami akan berbuat baik, dan jika mereka berbuat
dhalim maka kami akan berbuat dhalim, akan tetapi tanamkanlah dalam jiwa-jiwa
kalian jika manusia berbuat baik kalian akan berbuat baik, dan jika mereka
berbuat jahat maka janganlah kalian berbuat jahat”. Wallahumusta’an.
Maraji':
Majalah Al-Asholah edisi 34 hal 28
www.salafi.or.id/Malang,1602’05
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as