Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    memilih pemimpin dengan ilmu

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    memilih pemimpin dengan ilmu Empty memilih pemimpin dengan ilmu

    Post by admin Fri Feb 11, 2011 9:52 pm

    Pilihlah dengan nurani anda” adalah satu-satunya iklan atau kampanye pemilu yang paling menarik dan paling
    substansial bagi saya. Menarik karena ia tidak memihak pada partai atau calon presiden manapun. Substansial karena
    ia melibatkan hak asasi yang terdalam dari diri manusia. Pilihan tidak lagi dipengaruhi lagi oleh hangar bingar kampanye
    dengan segala janji-janji politiknya. Pilihan lebih dipengaruhi oleh akal pikiran yang berkulminasi pada kehendak.

    Nurani jelas merupakan kata pinjaman dari Islam, yang akarnya adalah “nur”. Dalam kamus bahasa Melayu “nurani”
    diartikan bercahaya atau bersinar. Hati Nurani artinya hati yang bercahaya. Allah adalah cahaya langit dan bumi. Ia
    Maha Mengatahui. Ilmu yang diperoleh dari padaNya, kata Imam Syafii, adalah cahaya dan cahaya Allah tidak diberikan
    kepada pelaku maksiat. (al-ilm nur wa nur Allah la yuhda lil ‘asi).
    Oleh sebab itu dalam Islam konsep kebebasan memilih tidak sama dengan konsep “bebas” atau liberal atau freedom di
    Barat. Tidak seperti kata Cicero Libertas est potestas vivendi ut velis (kebebasan adalah kemampuan seseorang untuk
    hidup dengan semaunya). Kata hurr atau hurriyyah, bebas atau kebebasan, juga bukan kata yang tepat untuk makna
    kebebasan dalam Islam. Sebab hurr digunakan untuk merujuk kepada status sesuatu atau seseorang yang diberi
    kebebasan seperti hamba, bekas tahanan dan lain-lain. Bukan kebebasan dalam kontek pikiran dan kehendak
    ditentukan oleh individu.

    Kebebasan dalam Islam tidak ada unsur pemaksaan seperti dalam medan semantik kata hurr. Kata yang tepat untuk ini
    dalam Islam adalah ikhtiyar, berasal dari akar kata khayr artinya baik. Kata ini sering diartikan berusaha, tapi sebenarnya
    berarti berusaha memilih yang terbaik. Maka dari itu “tidak ada paksaan dalam agama” diteruskan dengan kata-kata “qad
    tabayyana al-rushd min al-ghayyi” (sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat (Q.S. 2:256).

    Karena jalan yang benar telah ditunjukkan oleh ilmu agama yang rasional maka ikhtiyar atau memilih yang terbaik tidak
    mungkin dilakukan kecuali dengan ilmu. Ilmu tentang baik buruk. Bagi kaum sekuler baik-buruk ditentukan oleh akal atau
    kesepakatan masyarakat. Dalam Islam akal berada dibawah wahyu. Jadi ikhtiyar berbekal nilai atau ilmu tentang nilai
    baik buruk yang berasal dari agama. Pelaku maksiat tentu bukan orang yang memiliki nurani atau ilmu untuk memilih
    mana yang baik dan yang buruk.

    Ber ikhtiyar memilih pemimpin atau kepala negara atau presiden hakekatnya sama saja. Kebebasan memilih harus
    berbekal ilmu tentang baik-buruknya calon yang akan dipilih. Pribahasa jangan “membeli kucing dalam karung” artinya
    jangan memilih tanpa ilmu. Memilih presiden adalah memilih pemimpin yang akan menentukan masa depan kita. Baik
    buruk masa depan kita ditentukan oleh pemimpin. Untuk mengetahui calon pemimpin yang baik, kita harus punya
    pengetahuan tentang visinya, kehidupan pribadinya, sikap keberagamaannya, sikap kerakyatannya, akhlaknya,
    leadershipnya dan kemampuannya mengadakan perbaikan dalam berbagai sektor kehidupan kita.

    Jika akal kita tidak lagi mampu menentukan pilihan, kita tidak perlu pergi ke dukun atau tukang ramal. Islam
    mengajarkan sarana spiritual khusus untuk ber ikhtiyar yaitu shalat istikharah (memohon pilihan). Akar kata istikharah
    sama dengan ikhtiyar. Doanya begitu jelas “saya mohon pilihan dengan ilmu Mu dan dengan kekuasaanMu ……..jika engkau
    tahu jika perkara ini (calon ini, pilihan ini) baik bagiku, agamaku, kehidupanku, dan masa depanku, maka takdirkanlah,
    mudahkanlah, dan turunkanlah barakah kepadaku…”. Artinya kita memohon agar cahaya ilmu Tuhan dipancarkan ke dalam
    hati kita. Cahaya itulah yang membelokkan hati (yuqallib al-qulub) kita kearah pilihan yang benar. Memilih dengan nurani
    berarti memilih dengan hati yang becahayakan ilmu Allah. Itulah sejatinya makna memilih denga nurani. Jika telah tiba
    masa ber’azam untuk memilih maka pegangan terakhir adalah tawakkal.

      Waktu sekarang Wed May 08, 2024 4:25 pm