Tetap AKTIF Saat Puasa
Takut lemas atau pusing saat puasa sehingga aktivitas cenderung berkurang? Itu
bisa ditanggulangi. Ada baiknya kita ikuti kiat-kiatnya berikut ini
Bulan Ramadhan telah datang! Inilah bulan istimewa yang disebut-sebut sebagai
bulan seribu bulan, bulan penuh rahmat dan berkat, bulan keampunan yang
ditunggu oleh umat Islam. Lewat puasa diharapkan manusia mensucikan diri,
melakukan peleburan jiwa untuk menemukan kembali jati diri. Dengan menahan
lapar dan dahaga, kita merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang hanya
mampu makan satu kali sehari, misalnya.
Namun, agar ibadah puasa kita berjalan dengan baik, tentulah kita harus menjaga
kebugaran fisik. Soalnya, berubahnya jadwal makan dari tiga kali sehari menjadi dua
kali, ada juga dampaknya pada tubuh.
Yang paling mencolok adalah penurunan berat badan yang umumnya bisa sampai
5%, meskipun ada juga yang naik sampai 2%. Penurunan berat badan amat terasa
pada dua minggu pertama setelah puasa. "Tapi semua itu masih masuk dalam batas
normal bagi orang sehat," jelas Dr. Ir. Ali Khomsan dari GMSK IPB, Bogor.
Penurunan berat badan pada ibu rumah tangga cenderung lebih banyak
dibandingkan dengan pria, apalagi menjelang akhir Ramadhan. Kegiatan ibu rumah
tangga secara fisik tampaknya semakin bertambah di saat-saat itu, dan itu berarti
kebutuhan energi pun meningkat. Namun apabila konsumsi yang masuk dalam
tubuh cukup, penurunan berat badan tidak akan terlalu mengganggu.
Atur aktivitas
Selain itu, menurut sebuah penelitian, tubuh manusia masih dapat bertahan tanpa
makan selama dua minggu asalkan tetap minum atau masih bisa hidup selama
seminggu tanpa minum, tapi puasa membuat tubuh memakai energi cadangan
sebagai ganti pasokan makanan yang biasa dikonsumsi.
Cadangan energi ini berbentuk glikogen (cadangan energi yang berasal dari
karbohidrat). Apabila cadangan ini habis, maka akan digunakan cadangan lain dari
lemak dan protein.
Memang cadangan energi selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang
berlangsung kurang lebih 12 jam masih mencukupi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Tetapi, kegiatan selama puasa hendaklah tidak berlebihan.
Hal yang sangat dikhawatirkan jika melakukan kegiatan yang berlebihan adalah
menurunnya pasokan cairan tubuh alias dehidrasi. Jika sedang tidak berpuasa,
cairan yang hilang dari tubuh bisa langsung diganti. Namun jika sedang berpuasa,
cairan tubuh yang kurang itu harus menunggu saat berbuka dulu. Akibatnya, tubuh
akan kekurangan air dan ini mengganggu kerja fungsi organ tubuh yang lain.
Maka dari itu dianjurkan agar menjalankan aktivitas yang tidak terlalu banyak
mempergunakan tenaga. Kalaupun ingin melakukan aktivitas yang "berat-berat"
seperti berolahraga, sebaiknya melakukannya saat menjelang berbuka puasa, kira-kira 1 - 2 jam sebelumnya. Dengan cara itu, begitu tubuh mengeluarkan keringat,
kita bisa langsung menggantikannya pada saat berbuka puasa.
"Bisa juga olahraga dilakukan sesudah berbuka puasa, tetapi sebaiknya 2 - 3 jam
setelah perut diisi makanan," jelas dr. Elvina Karyadi, M.Sc. yang berkecimpung di
Southeast Asian Ministers Of Education Organization & Tropical Medicine Regional
Center For Community Nutrition.
Walaupun begitu, tetap bergiat selama puasa asal tidak berlebihan memang sangat
dianjurkan. Hal tersebut untuk merangsang keluarnya hormon antiinsulin yang
berfungsi melepaskan gula darah dari "gudangnya". Kalau Anda bermalas-malasan
selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuh Anda makin kurang energi
alias tak bertenaga. Itu semua karena kadar gula dibiarkan menurun secara drastis.
Selain tetap bergiat, mengatur menu saat sahur dan berbuka juga mempunyai
peranan yang penting. Soalnya, saat itulah tubuh diisi makanan yang memenuhi
syarat gizi agar kebutuhan kalori tercukupi.
Takut lemas atau pusing saat puasa sehingga aktivitas cenderung berkurang? Itu
bisa ditanggulangi. Ada baiknya kita ikuti kiat-kiatnya berikut ini
Bulan Ramadhan telah datang! Inilah bulan istimewa yang disebut-sebut sebagai
bulan seribu bulan, bulan penuh rahmat dan berkat, bulan keampunan yang
ditunggu oleh umat Islam. Lewat puasa diharapkan manusia mensucikan diri,
melakukan peleburan jiwa untuk menemukan kembali jati diri. Dengan menahan
lapar dan dahaga, kita merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang hanya
mampu makan satu kali sehari, misalnya.
Namun, agar ibadah puasa kita berjalan dengan baik, tentulah kita harus menjaga
kebugaran fisik. Soalnya, berubahnya jadwal makan dari tiga kali sehari menjadi dua
kali, ada juga dampaknya pada tubuh.
Yang paling mencolok adalah penurunan berat badan yang umumnya bisa sampai
5%, meskipun ada juga yang naik sampai 2%. Penurunan berat badan amat terasa
pada dua minggu pertama setelah puasa. "Tapi semua itu masih masuk dalam batas
normal bagi orang sehat," jelas Dr. Ir. Ali Khomsan dari GMSK IPB, Bogor.
Penurunan berat badan pada ibu rumah tangga cenderung lebih banyak
dibandingkan dengan pria, apalagi menjelang akhir Ramadhan. Kegiatan ibu rumah
tangga secara fisik tampaknya semakin bertambah di saat-saat itu, dan itu berarti
kebutuhan energi pun meningkat. Namun apabila konsumsi yang masuk dalam
tubuh cukup, penurunan berat badan tidak akan terlalu mengganggu.
Atur aktivitas
Selain itu, menurut sebuah penelitian, tubuh manusia masih dapat bertahan tanpa
makan selama dua minggu asalkan tetap minum atau masih bisa hidup selama
seminggu tanpa minum, tapi puasa membuat tubuh memakai energi cadangan
sebagai ganti pasokan makanan yang biasa dikonsumsi.
Cadangan energi ini berbentuk glikogen (cadangan energi yang berasal dari
karbohidrat). Apabila cadangan ini habis, maka akan digunakan cadangan lain dari
lemak dan protein.
Memang cadangan energi selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang
berlangsung kurang lebih 12 jam masih mencukupi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Tetapi, kegiatan selama puasa hendaklah tidak berlebihan.
Hal yang sangat dikhawatirkan jika melakukan kegiatan yang berlebihan adalah
menurunnya pasokan cairan tubuh alias dehidrasi. Jika sedang tidak berpuasa,
cairan yang hilang dari tubuh bisa langsung diganti. Namun jika sedang berpuasa,
cairan tubuh yang kurang itu harus menunggu saat berbuka dulu. Akibatnya, tubuh
akan kekurangan air dan ini mengganggu kerja fungsi organ tubuh yang lain.
Maka dari itu dianjurkan agar menjalankan aktivitas yang tidak terlalu banyak
mempergunakan tenaga. Kalaupun ingin melakukan aktivitas yang "berat-berat"
seperti berolahraga, sebaiknya melakukannya saat menjelang berbuka puasa, kira-kira 1 - 2 jam sebelumnya. Dengan cara itu, begitu tubuh mengeluarkan keringat,
kita bisa langsung menggantikannya pada saat berbuka puasa.
"Bisa juga olahraga dilakukan sesudah berbuka puasa, tetapi sebaiknya 2 - 3 jam
setelah perut diisi makanan," jelas dr. Elvina Karyadi, M.Sc. yang berkecimpung di
Southeast Asian Ministers Of Education Organization & Tropical Medicine Regional
Center For Community Nutrition.
Walaupun begitu, tetap bergiat selama puasa asal tidak berlebihan memang sangat
dianjurkan. Hal tersebut untuk merangsang keluarnya hormon antiinsulin yang
berfungsi melepaskan gula darah dari "gudangnya". Kalau Anda bermalas-malasan
selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuh Anda makin kurang energi
alias tak bertenaga. Itu semua karena kadar gula dibiarkan menurun secara drastis.
Selain tetap bergiat, mengatur menu saat sahur dan berbuka juga mempunyai
peranan yang penting. Soalnya, saat itulah tubuh diisi makanan yang memenuhi
syarat gizi agar kebutuhan kalori tercukupi.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as