Tentang Propaganda
Propaganda
adalah penyebarluasan pengetahuan tentang situasi kongkrit yang ada kepada
individu, kelompok, maupun massa luas secara sistematis dan terus menerus guna
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka sehingga tergerak untuk bertindak
mengubah keadaan. Kerja propaganda merupakan pekerjaan kebudayaan yang kita
lakukan untuk membebaskan tingkat kebudayaan mahasiswa. Pada saat ini banyak
mahasiswa yang mempunyai kesadaran terbelakang akibat hegemoni budaya
imperialis, feodal, yang dihembuskan oleh rezim boneka maupun birokrasi kampus.
Contoh
bentuk-bentuk kebudayaan yang terbelakang dalam diri mahasiswa yang sering kita
jumpai diantaranya : ketika SPP kampus naik, dia mengatakan “yah, mau
bagaimana lagi”. Atau contoh yang lain adalah mahasiswa seringkali tidak
mengetahui manfaatnya berorganisasi, menganggap demonstrasi itu percuma, dan
lain-lainnya. Sikap apatis, diam, dan pragmatis yang ada dalam diri mahasiswa
merupakan bentuk kesadaran yang terbelakang dari mahasiswa, dan hal yang
demikian memang sudah tertanam dalam masyarakat kita, khususnya mahasiswa,
sejak lama dibawah dominasi imperialisme dan feodalisme.
Untuk itulah, dengan melihat kesadaran dan tingkat kebudayaan
mahasiswa yang demikian, maka propaganda massa memegang peranan penting dalam
meningkatkan kesadaran massa dan membuatnya bergerak mengubah keadaan.
Propaganda mempunyai peranan penting dalam membangkitkan, mengorganisasikan,
dan menggerakkan massa. Propaganda yang kita lakukan adalah langsung ke tengah
massa di pusaran lubuk hati dan pikirannya.
Prinsip Propaganda:
1)
Ilmiah
Mempunyai
pandangan yang ilmiah berarti kita harus mengeri tentang gejala dan hakekat.
Artinya kita harus mengerti tentang akar masalah dari persoalan yang muncul
dikalangan massa mahasiswa. Prinsip untuk selalu
menyebarluaskan ide dan tindakan yang nasionalis, demokratis, dan kerakyatan
harus kita pegang untuk memajukan tingkat kebudayaan mahasiswa.
2)
Belajar
dari massa
Harus kita mengerti bahwa massa adalah pahlawan yang sebenarnya.
Tanpa pengertian ini tidak mungkin kita memperoleh pengetahuan yang paling
rendah sekalipun. Dengan belajar pada massa kita akan tahu tentang situasi yang
sedang terjadi. Sebelum kita menjadi guru dari massa, terlebih dahulu kita
adalah menjadi murid dari massa. Proses timbal balik antara kita dan massa
adalah laksana “ikan dan air”.
3)
Jujur
Propaganda harus berdasarkan pada fakta akan data yang
sesungguhnya dan panduan garis politik untuk bertindak yang tepat. Makna
pendidikan adalah muatan penting dalam melakukan kerja propaganda. Tanggapan
massa dalam menerima dan mengerti isi propaganda adalah langkah awal untuk
mempertinggi kesadarannya dalam bentuk aksi yang nyata. Propaganda bukanlah
penyebarluasan informasi yang dikurang-kurangi atau dilebih-lebihkan.
4)
Berkesinambungan.
Propaganda tidak dapat dilakukan dengan hanya satu atau dua kali
pekerjaan. Namun karena situasi dan kondisi massa di bawah penindasan kultural
imperialisme dan feodalisme telah mengakar, maka propaganda harus dilakukan
terus menerus dan meningkat sedikit demi sedikit.
5)
Sesuai
dengan pikiran dan perasaan massa
Garis massa adalah yang melandasi prinsip ini. Kita harus menyerap
dalam-dalam apa yang kita dapat dari massa, tentu saja akan sangat tidak
teratur dan apa adanya namun itulah massa selalu jujur dengan situasi yang ada.
Tugas kita adalah mensistematisasinya, memberikan garis yang benar dan
memberikannya kepada massa sedikit demi sedikit sampai mengerti.
Garis massa dalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan
sehari-hari. Prinsipnya adalah “dari massa untuk massa”. Segala sesuatunya
datang dari massa, dilaksanakan oleh massa dan dikembalikan kepada massa.
Apapun yang datang dari massa, sesuai dengan tingkat kesadarannya, akan
terpisah-pisah dan tidak sistematis. Tugas kita adalah membuatnya menjadi
sistematis, menganalisis berdasarkan cara berpikir yang benar, dan memberikan
panduan dan keputusan untuk kita kembalikan pada massa. Demikian seterusnya.
Dalam prakteknya massa tetap memerlukan pimpinan yang tepat,
sehingga kehendak dari massa bisa diarahkan untuk mencapai kemenangan.
Sebaliknya, pimpinan adalah pedoman, poros dan sekaligus cermin dari massa.
Pimpinan adalah hasil perasan dari massa, maka pimpinan merupakan kualitas
termaju dari massa. Agar pimpinan tidak ditentang, ditinggalkan dan akhirnya
tenggelam, pimpinan harus hidup dan berada di tengah-tengah massa. Untuk itu,
kita mulai dari kebutuhan massa yang obyektif dan sedikit demi sedikit kita
tingkatkan kesadarannya.
Yang perlu kita hindarkan adalah :
-
Komandoisme: Seakan-akan kita
tahu massa, jadi kita main perintah, duduk dibelakang meja dan ongkang-ongkang
kaki. Inilah cara berfikir dan bertindak komandoisme.
Tidak mengindahkan perlunya hidup ditengah-tengah massa dan bekerja bersama
massa. Tetapi berdiri terpisah dan jauh dengan massa. Maka cara bertindak
seperti ini bukanlah jalan massa.
- Buntutisme: kita hanya mengikuti massa, kita tidak berinisiatif untuk
membangkitkan mereka. Berdiri di barisan paling belakang dari massa, dengan
membiarkan kesalahan-kesalahan yang ada pada massa. Tidak berusaha
membetulkannya apalagi mengarahkan dan memimpinnya. Berfikiran bahwa “suara
massa adalah suara tuhan”, sehingga semuanya dianggap benar. Bahwa massa sudah
memiliki tingkat kesadaran yang maju. Inilah bentuk buntutisme yang akirnya
akan merugikan massa itu sendiri dan menguntungkan musuh.
Kedua hal tersebut adalah yang akan merintangi kemajuan gerakan
mahasiswa demokratis dalam memperjuangkan hak-haknya melawan imperialisme dan
feodalisme. Agar kita dapat tepat menghindari kedua hal tersebut kita harus
menjalankan garis massa dengan tepat, melalui: langgam kerja yang demokratis,
selalu berada dekat dengan massa, menyelenggarakan diskusi kolektif dengan
massa, melakukan investigasi sosial dan analisis kampus.
Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis massa
yang harus digenggam secara teguh adalah:
a. mengerti kepentingan massa
b. memperhatikan perasaan massa
c. mendengar suara massa
d. mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa
e. mengarahkan dan memimpin kehendak massa
Terdapat empat bentuk propaganda, yaitu:
1) Lisan. Propaganda
yang dilakukan secara lisan dengan teknik retorika dan persuasif maupun gesture
tubuh propagandis untuk menarik simpati para pendengar.
2) Tulisan. Bentuk
tertulis dari pekerjaan propaganda akan memudahkan massa untuk selalu mengingat
tentang isi materi propaganda yang diberikan, dan akan memperluas jangkauan
sekaligus dapat mempertahankan proporsionalitas propaganda dari pengurangan
atau pelebihan materi. Sebagai seorang propagandis kita juga harus belajar dan
terus memperbaiki kemampuan menulis agar sesuai dengan situasi dan kondisiyang
berkembang.
3) Visual. Adalah
produk propaganda yang menampilkan gambar hidup atau mati yang dapat memberikan
informasi mengenai isi materi propaganda. Contoh: poster, film, lukisan, patung
dan lain-lain.
4) Kultural. Adalah
propaganda dan pendidikan yang digabungkan dengan kerja seni dan sastra.
Propaganda ini akan lebih menarik perhatian massa bila sesuai dengan tingkat
kebudayaan massa, namun akan membosankan bila terlampau jauh. Contoh:
pementasan drama, teater, lawakan, dan sebagainya.
Beberapa beberapa metode atau cara propaganda :
1) Kunjungan rumah ke rumah; Metode ini akan mendekatkan kita secara emosional kepada
massa dan membuat kita semakin mengerti penghidupan dan perjuangan. Dalam
berkunjung, kita bukanlah tamu yang harus dilayani namun kita adalah kerabat
dan kawan seperjuangan massa. Sehingga kita harus juga membantu massa dalam
kegiatan rumah tangga yang sering kita anggap remeh temeh. Di samping itu,
janganlah menolak apa yang diberikan massa namun ambilah secukupnya dan jangan
berlebih karena akan memberatkan massa.
2) Pendidikan dan kursus massa. Di sini kita akan menyebarluaskan garis politik demokrasi
nasional untuk membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan massa sesuai
dengan kepentingan sosialekonomi kelasnya (perjuangan kelasnya).
3) Ceramah ilmiah. Propaganda yang kita berikan dalam forum-forum ilmiah (seperti
simposium, diskusi, seminar, kuliah, dan lain-lain). Propaganda ini
menggabungkan ketrampilan propaganda lisan dan tulisan agar dapat menyajikan
akurasi yang dapat menjelaskan.
4) Pidato politik. Pidato yang dilakukan dalam forum-forum luas di mana massa
berkumpul (seperti pertemuan massa, demonstrasi, dan lain-lain) dan di tempat
di mana massa beraktivitas. Untuk kegiatan di tempat massa berkumpul perlu
mendapat studi terlebih dahulu mengenai situasi massa, keamanan yang ada,
karakter massa, dan koordinasi dengan bentuk propaganda yang lain (misalnya
penyebaran selebaran). Agar supaya kita tidak terkucil dan mendapat respons
positif.
5) Pertemuan Massa. Adalah pertemuan-pertemuan rutin atau temporer yang melibatkan
massa. Pertemuan ini bisa atas inisiatif kita atau memang sudah menjadi
kebiasaan massa (rapat mahasiswa, dan lain-lain). Bila pertemuan adalah
inisiatif kita, maka harus jelas agenda, tujuan, dan manfaatnya pada massa.
6) Pembuatan grup diskusi atau grup pembaca publikasi.
7) Pemutaran film, penyelenggaraan acara seni dan budaya.
Pembuatan publikasi (koran, buletin, jurnal,buku,pamflet).
Propaganda yang efektif adalah dengan mengkombinasikan propaganda
solida dan luas. Propaganda solid terbatas pada group kontak yang kita pegang.
Misalnya dengan cara kunjungan rumah ke rumah atau melalui group diskusi.
Sedangkan propaganda luas tidak terbatas pada group kontak tapi juga mahsasiswa
secara luas, melalui seminar, kursus massa, pertemuan mahasiswa dan lain-lain.
Jangan sampai kita terjebak pada pekerjaan propaganda solid saja
atau propaganda luas saja, karena hal tersebut akan melemahkan kita
dalam usaha membangkitakn , menggerakkan, dan mengorganisasikan mahasiswa
secara luas.
Contoh cara pembuatan pelaporan mengenai kerja propaganda:
Propaganda
adalah penyebarluasan pengetahuan tentang situasi kongkrit yang ada kepada
individu, kelompok, maupun massa luas secara sistematis dan terus menerus guna
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka sehingga tergerak untuk bertindak
mengubah keadaan. Kerja propaganda merupakan pekerjaan kebudayaan yang kita
lakukan untuk membebaskan tingkat kebudayaan mahasiswa. Pada saat ini banyak
mahasiswa yang mempunyai kesadaran terbelakang akibat hegemoni budaya
imperialis, feodal, yang dihembuskan oleh rezim boneka maupun birokrasi kampus.
Contoh
bentuk-bentuk kebudayaan yang terbelakang dalam diri mahasiswa yang sering kita
jumpai diantaranya : ketika SPP kampus naik, dia mengatakan “yah, mau
bagaimana lagi”. Atau contoh yang lain adalah mahasiswa seringkali tidak
mengetahui manfaatnya berorganisasi, menganggap demonstrasi itu percuma, dan
lain-lainnya. Sikap apatis, diam, dan pragmatis yang ada dalam diri mahasiswa
merupakan bentuk kesadaran yang terbelakang dari mahasiswa, dan hal yang
demikian memang sudah tertanam dalam masyarakat kita, khususnya mahasiswa,
sejak lama dibawah dominasi imperialisme dan feodalisme.
Untuk itulah, dengan melihat kesadaran dan tingkat kebudayaan
mahasiswa yang demikian, maka propaganda massa memegang peranan penting dalam
meningkatkan kesadaran massa dan membuatnya bergerak mengubah keadaan.
Propaganda mempunyai peranan penting dalam membangkitkan, mengorganisasikan,
dan menggerakkan massa. Propaganda yang kita lakukan adalah langsung ke tengah
massa di pusaran lubuk hati dan pikirannya.
Prinsip Propaganda:
1)
Ilmiah
Mempunyai
pandangan yang ilmiah berarti kita harus mengeri tentang gejala dan hakekat.
Artinya kita harus mengerti tentang akar masalah dari persoalan yang muncul
dikalangan massa mahasiswa. Prinsip untuk selalu
menyebarluaskan ide dan tindakan yang nasionalis, demokratis, dan kerakyatan
harus kita pegang untuk memajukan tingkat kebudayaan mahasiswa.
2)
Belajar
dari massa
Harus kita mengerti bahwa massa adalah pahlawan yang sebenarnya.
Tanpa pengertian ini tidak mungkin kita memperoleh pengetahuan yang paling
rendah sekalipun. Dengan belajar pada massa kita akan tahu tentang situasi yang
sedang terjadi. Sebelum kita menjadi guru dari massa, terlebih dahulu kita
adalah menjadi murid dari massa. Proses timbal balik antara kita dan massa
adalah laksana “ikan dan air”.
3)
Jujur
Propaganda harus berdasarkan pada fakta akan data yang
sesungguhnya dan panduan garis politik untuk bertindak yang tepat. Makna
pendidikan adalah muatan penting dalam melakukan kerja propaganda. Tanggapan
massa dalam menerima dan mengerti isi propaganda adalah langkah awal untuk
mempertinggi kesadarannya dalam bentuk aksi yang nyata. Propaganda bukanlah
penyebarluasan informasi yang dikurang-kurangi atau dilebih-lebihkan.
4)
Berkesinambungan.
Propaganda tidak dapat dilakukan dengan hanya satu atau dua kali
pekerjaan. Namun karena situasi dan kondisi massa di bawah penindasan kultural
imperialisme dan feodalisme telah mengakar, maka propaganda harus dilakukan
terus menerus dan meningkat sedikit demi sedikit.
5)
Sesuai
dengan pikiran dan perasaan massa
Garis massa adalah yang melandasi prinsip ini. Kita harus menyerap
dalam-dalam apa yang kita dapat dari massa, tentu saja akan sangat tidak
teratur dan apa adanya namun itulah massa selalu jujur dengan situasi yang ada.
Tugas kita adalah mensistematisasinya, memberikan garis yang benar dan
memberikannya kepada massa sedikit demi sedikit sampai mengerti.
Garis massa dalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan
sehari-hari. Prinsipnya adalah “dari massa untuk massa”. Segala sesuatunya
datang dari massa, dilaksanakan oleh massa dan dikembalikan kepada massa.
Apapun yang datang dari massa, sesuai dengan tingkat kesadarannya, akan
terpisah-pisah dan tidak sistematis. Tugas kita adalah membuatnya menjadi
sistematis, menganalisis berdasarkan cara berpikir yang benar, dan memberikan
panduan dan keputusan untuk kita kembalikan pada massa. Demikian seterusnya.
Dalam prakteknya massa tetap memerlukan pimpinan yang tepat,
sehingga kehendak dari massa bisa diarahkan untuk mencapai kemenangan.
Sebaliknya, pimpinan adalah pedoman, poros dan sekaligus cermin dari massa.
Pimpinan adalah hasil perasan dari massa, maka pimpinan merupakan kualitas
termaju dari massa. Agar pimpinan tidak ditentang, ditinggalkan dan akhirnya
tenggelam, pimpinan harus hidup dan berada di tengah-tengah massa. Untuk itu,
kita mulai dari kebutuhan massa yang obyektif dan sedikit demi sedikit kita
tingkatkan kesadarannya.
Yang perlu kita hindarkan adalah :
-
Komandoisme: Seakan-akan kita
tahu massa, jadi kita main perintah, duduk dibelakang meja dan ongkang-ongkang
kaki. Inilah cara berfikir dan bertindak komandoisme.
Tidak mengindahkan perlunya hidup ditengah-tengah massa dan bekerja bersama
massa. Tetapi berdiri terpisah dan jauh dengan massa. Maka cara bertindak
seperti ini bukanlah jalan massa.
- Buntutisme: kita hanya mengikuti massa, kita tidak berinisiatif untuk
membangkitkan mereka. Berdiri di barisan paling belakang dari massa, dengan
membiarkan kesalahan-kesalahan yang ada pada massa. Tidak berusaha
membetulkannya apalagi mengarahkan dan memimpinnya. Berfikiran bahwa “suara
massa adalah suara tuhan”, sehingga semuanya dianggap benar. Bahwa massa sudah
memiliki tingkat kesadaran yang maju. Inilah bentuk buntutisme yang akirnya
akan merugikan massa itu sendiri dan menguntungkan musuh.
Kedua hal tersebut adalah yang akan merintangi kemajuan gerakan
mahasiswa demokratis dalam memperjuangkan hak-haknya melawan imperialisme dan
feodalisme. Agar kita dapat tepat menghindari kedua hal tersebut kita harus
menjalankan garis massa dengan tepat, melalui: langgam kerja yang demokratis,
selalu berada dekat dengan massa, menyelenggarakan diskusi kolektif dengan
massa, melakukan investigasi sosial dan analisis kampus.
Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis massa
yang harus digenggam secara teguh adalah:
a. mengerti kepentingan massa
b. memperhatikan perasaan massa
c. mendengar suara massa
d. mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa
e. mengarahkan dan memimpin kehendak massa
Terdapat empat bentuk propaganda, yaitu:
1) Lisan. Propaganda
yang dilakukan secara lisan dengan teknik retorika dan persuasif maupun gesture
tubuh propagandis untuk menarik simpati para pendengar.
2) Tulisan. Bentuk
tertulis dari pekerjaan propaganda akan memudahkan massa untuk selalu mengingat
tentang isi materi propaganda yang diberikan, dan akan memperluas jangkauan
sekaligus dapat mempertahankan proporsionalitas propaganda dari pengurangan
atau pelebihan materi. Sebagai seorang propagandis kita juga harus belajar dan
terus memperbaiki kemampuan menulis agar sesuai dengan situasi dan kondisiyang
berkembang.
3) Visual. Adalah
produk propaganda yang menampilkan gambar hidup atau mati yang dapat memberikan
informasi mengenai isi materi propaganda. Contoh: poster, film, lukisan, patung
dan lain-lain.
4) Kultural. Adalah
propaganda dan pendidikan yang digabungkan dengan kerja seni dan sastra.
Propaganda ini akan lebih menarik perhatian massa bila sesuai dengan tingkat
kebudayaan massa, namun akan membosankan bila terlampau jauh. Contoh:
pementasan drama, teater, lawakan, dan sebagainya.
Beberapa beberapa metode atau cara propaganda :
1) Kunjungan rumah ke rumah; Metode ini akan mendekatkan kita secara emosional kepada
massa dan membuat kita semakin mengerti penghidupan dan perjuangan. Dalam
berkunjung, kita bukanlah tamu yang harus dilayani namun kita adalah kerabat
dan kawan seperjuangan massa. Sehingga kita harus juga membantu massa dalam
kegiatan rumah tangga yang sering kita anggap remeh temeh. Di samping itu,
janganlah menolak apa yang diberikan massa namun ambilah secukupnya dan jangan
berlebih karena akan memberatkan massa.
2) Pendidikan dan kursus massa. Di sini kita akan menyebarluaskan garis politik demokrasi
nasional untuk membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan massa sesuai
dengan kepentingan sosialekonomi kelasnya (perjuangan kelasnya).
3) Ceramah ilmiah. Propaganda yang kita berikan dalam forum-forum ilmiah (seperti
simposium, diskusi, seminar, kuliah, dan lain-lain). Propaganda ini
menggabungkan ketrampilan propaganda lisan dan tulisan agar dapat menyajikan
akurasi yang dapat menjelaskan.
4) Pidato politik. Pidato yang dilakukan dalam forum-forum luas di mana massa
berkumpul (seperti pertemuan massa, demonstrasi, dan lain-lain) dan di tempat
di mana massa beraktivitas. Untuk kegiatan di tempat massa berkumpul perlu
mendapat studi terlebih dahulu mengenai situasi massa, keamanan yang ada,
karakter massa, dan koordinasi dengan bentuk propaganda yang lain (misalnya
penyebaran selebaran). Agar supaya kita tidak terkucil dan mendapat respons
positif.
5) Pertemuan Massa. Adalah pertemuan-pertemuan rutin atau temporer yang melibatkan
massa. Pertemuan ini bisa atas inisiatif kita atau memang sudah menjadi
kebiasaan massa (rapat mahasiswa, dan lain-lain). Bila pertemuan adalah
inisiatif kita, maka harus jelas agenda, tujuan, dan manfaatnya pada massa.
6) Pembuatan grup diskusi atau grup pembaca publikasi.
7) Pemutaran film, penyelenggaraan acara seni dan budaya.
Pembuatan publikasi (koran, buletin, jurnal,buku,pamflet).
Propaganda yang efektif adalah dengan mengkombinasikan propaganda
solida dan luas. Propaganda solid terbatas pada group kontak yang kita pegang.
Misalnya dengan cara kunjungan rumah ke rumah atau melalui group diskusi.
Sedangkan propaganda luas tidak terbatas pada group kontak tapi juga mahsasiswa
secara luas, melalui seminar, kursus massa, pertemuan mahasiswa dan lain-lain.
Jangan sampai kita terjebak pada pekerjaan propaganda solid saja
atau propaganda luas saja, karena hal tersebut akan melemahkan kita
dalam usaha membangkitakn , menggerakkan, dan mengorganisasikan mahasiswa
secara luas.
Contoh cara pembuatan pelaporan mengenai kerja propaganda:
No | Metode | Bentuk | Materi | Sasaran | Tgl Pelaksan aan | Respons Massa | Penilaian |
1. | Kunjungan rumah ke rumah | Lisan dan Tulisan | Tentang Kenaikan SPP kampus dan rencana aksi tanggal 2 Mei | Rumah Kawan Joni | 14 Mei- 18 Mei | Dalam diskusi lisan Kw Joni sangat antusias dan mendukung, namun leaflet yang diberikan masih belum dapat dia cerna karena bahasanya susah dimengerti. | Perlu dibuat publikasi propaganda yang lebih mudah dimengerti oleh massa mahasiswa |
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as