Yahudi
Musuh Agama !!!
Musuh-musuh Islam dan orang-orang bodoh yang mengikuti mereka, berusaha
menggambarkan bahwa hakikat permusuhan kita melawan Yahudi hanyalah permusuhan
memperebutkan wilayah perbatasan, permasalahan pengungsi dan sumber air. Dan
permusuhan seperti ini mungkin diselesaikan dengan cara hidup berdamai dan
mengganti para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dengan tempat tinggal
baru, serta memperbaiki kondisi kehidupan mereka, menempatkan mereka di
berbagai wilayah, dan mendirikan pemerintahan sekuler yang hidup dibawah kaki
tangan Yahudi ; yang menjadi dinding keamanan bagi negara Yahudi.
Tidaklah mereka semuanya mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi adalah
permusuhan yang terjadi semenjak dahulu kala, semenjak pemerintahan Islam
pertama berdiri di Madinah Al-Munawarah dengan pimpinan Rasul (utusan Allah)
untuk seluruh manusia yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan kepada kita tentang hakikat kedengkian
Yahudi dan permusuhan mereka terhadap umat Islam, umat Tauhid.
“Artinya : Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik ….” [Al-Ma’idah : 82]
Lihatlah bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan Yahudi daripada
orang-orang musyrik dalam permusuhan (terhadap umat Islam), padahal
millah/kepercayaan orang kafir adalah satu, hanya saja mereka berbeda-beda tingkatan
dalam permusuhan mereka terhadap umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka …” [Al-Baqarah : 120]
Semenjak awal kali kaum muslimin menghirup udara Islam : Orang-orang Yahudi
telah melakukan permusuhan terhadap umat Islam dan Nabi mereka Shallalahu
‘alaihi wa sallam. Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak luput
dari gangguan orang-orang Yahudi. Mereka telah berusaha membunuh Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiga kali, (Pertama) mereka berusaha menimpakan
batu ke kepala Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (Kedua) mereka
meletakkan racun dalam (makanan) yaitu paha kambing, (Ketiga) ketika Labid bin
Al-Asham Al-Yahudi –semoga laknat Allah Subhanahu wa Ta’ala ditimpakan
kepadanya- menyihir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Inilah dia Amerika membekali orang-orang Yahudi dengan senjata tercanggih yang
menghancurkan ; untuk membunuh anak-anak, wanita, orang tua penduduk Palestina
yang beragama Islam, dan mereka menyibukkan dunia dengan pemilihan umum Amerika
untuk menutup-nutupi korban-korban pemubunuhan yang dilakukan Yahudi terhadap
penduduk Palestina yang muslim.
Inilah dia Inggris, membekali Yahudi dengan senjata penghancur yang menyebabkan
korbannya terbunuh mengerikan, senjata yang menghentikan gerakan pemuda
Palestina ; maka umat Islam ini adalah sasaran yang dituju oleh Yahudi dan
penolong-penolongnya, baik pemudanya, para orang tua, anak-anak, dan para wanita.
Dan inilah penolong-penolong Yahudi, memalingkan umat dari luka-luka yang
diderita penduduk Palestina yang muslim, menutupi kejahatan-kejahatan yang
dilakuakn Yahudi dengan mengadakan acara-acara pertandingan-pertandingan olah
raga, dan pertunjukan-pertunjukan yang menghilangkan kesadaran umat serta
menidurkan mereka.
Apakah kaum muslimin tidak mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi
adalah permusuhan aqidah, permusuhan budaya, permusuhan peradaban, permusuhan
yang tidak akan dapat dihilangkan begitu saja ?!
Bukankah Yahudi telah membakar Masjidil Aqsa ? Bukankah mereka telah membuat
lubang dibawah Masjidil Aqsa, agar Masjid Aqsa runtuh dengan sendirinya?
Bukankah mereka telah membunuh kaum muslimin ketika sujud di bulan Ramadhan di
Masjid Al-Khalil ?! Bukankah mereka telah membelah perut-perut wanita-wanita
yang hamil, dan membunuh anak-anak yang masih menyusui, dan membakar
tumbuh-tumbuhan maupun bangunan ?!
Bukankah orang-orang Yahudi berusaha merubah masjid-masjid di Palestina
menjadai kafe-kafe minuman keras dan tempat perjudian ?! Bukankah mereka telah
menjadikan sebagian masjid-masjid itu sebagai kandang-kandang binatang ternak
dan tempat penimbunan sampah?
Lalu tiba-tiba ada yang menyatakan : Sesungguhnya permusuhan kita dengan Yahudi
hanyalah permusuhan dalam memperebutkan wilayah perbatasan[1], dan jalan
penyelesaiannya adalah : Mendirikan negara Palestina kecil, ibu kotanya di
Al-Quds Asy-Syarif, supaya [pemeluk tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi)
hidup (bersama) –demikianlah yang mereka kira-. Apakah mereka tidak mengetahui
bahwa agama yang diridhoi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala hanyalah Islam ?!
Atau apakah mereka tidak mengetahui bahwa nabi Ibrahim ‘Alaiahis Salam berlepas
diri dari Yahudi dan Nashara disebabkan kesyirikan dan penyembahan berhala yang
mereka lakukan?
“Artinya : Ibrahim bukan orang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan
tetapi dia adalah seorang yang hanif/lurus lagi muslim/berserah diri (kepada
Allah) dan sekal-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik”
[Ali-Imran : 67]
Sesungguhnya penyelesaian yang dipahami orang-orang Yahudi adalah Jihad –dengan
menegakkan syarat-syarat jihad- untuk menegakkan kalimat Allah Subhanahu wa
Ta’ala, dan orang-orang Yahudi tidak akan pernah menginginkan perdamaian, yang
mereka inginkan hanyalah umat Islam menyerah, ruku’ dan menghinakan diri kepada
mereka, dan menghapuskan makna Jihad dari kamus kaum muslimin, dan juga yang
mereka inginkan hanyalah agar umat Islam menjadi budak Yahudi dan pekerja serta
pegawai mereka, yang mana orang Yahudi memukul umat Islam dengan sandal-sandal
mereka, dan menggiring umat Islam dengan cemeti mereka kapan saja mereka
kehendaki.
Sesungguhnya hakekat permusuhan kita dengan Yahudi tidak akan berakhir dengan
didirikannya negara kecil yang membawa syiar Islam, namun tidak menegakkan
syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan bagaimana permusuhan ini bisa berakhir
! Sedangkan kaum muslimin membaca dalam shalatnya 17 kali sehari.
“Artinya : (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat (Nashara)” [Al-Fatihah : 7]
Yang dimaksud “mereka yang dimurkai” dalam ayat diatas adalah Yahudi, sedangkan
yang dimaksud “orang-orang yang tersesat” adalah Nashara, sesuai kesepakatan
ahli tafsir hingga hari kiamat. Maka peperangan yang menentukan, yang akan
memusnahkan orang-orang Yahudi akan terjadi kelak, suatu hal yang tidak bisa
dihalangi : Peperangan iman, peperangan dalam rangka (ibadah) karena Allah
Subhanahu wa Ta’ala
“Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi
Yahudi, dan kaum muslimin akan membunuh mereka, hingga orang Yahudi bersembunyi
dibelakang batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata : Wahai muslim! Wahai
Abdullah ! Ini ada orang Yahudi dibelakangku kemarilah, bunuhlah ia kecuali
pohon Ghorqod, sesungguhnya pohon ini adalah pohon orang Yahudi” [Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim]
Ini adalah janji yang benar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
mana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berbicara dari hawa nafsu,
janji yang akan memastikan akhir permusuhan (umat Islam) melawan Yahudi, tidak
sebagaimana gambaran surat-surat kabar yang tersesat dan menyesatkan.
[Majalah Al-Ashalah edisi 30, hal.5-6, Penerjemah Abu Hasan Arif]
[Disalin dari Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah, Edisi 15 Th III Rajab
1426H/Agustus 2005M, Penerbit Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya, Jl Sultan Iskandar
Muda 46 Surabaya]
_________
Foote Note
[1]. Mahmud Abdul Halim (salah seorang murid generasi pertama Hasan Al-Banna
–pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir) membuat pasal pembahasan dengan
judul “Fi Qadhiyyatul Filistin” (Tentang Permasalahan Palestina) dalam kitabnya
yang berjudul “Al-Ikhwan Al-Muslimun Ahdats Sona’at At-Tarikh”, ia menceritakan
tentang Lajnah Amerika Inggris dalam perkara Palestina, dimana Hasan Al-Banna
menghadiri rapat dengan lajnah itu dan menyampaikan ceramahnya.
Hasan Al-Banna berkata :
“Hal yang ingin saya sampaikan adalah hal yang sederhana dari sisi agama,
karena hal ini terkadang tidak dimengerti oleh dunia Barat, oleh karena itu
saya ingin menjelaskannya secara ringkas : Saya tegaskan, bahwa permusuhan kita
terhadap Yahudi bukanlah permusuhan agama, karena Al-Qur’an menganjurkan
persaudaraan dan menjalin pershabatan dengan mereka, dan agama Islam adalah
syari’at insaniyyah (syari’at manusia) sebelum menjadi syari’ah kaumiyyah
(syariat suatu kaum), agama Islam juga memuji mereka, dan menjadikan
kesepakatan antara kita dengan mereka.
“Artinya : Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik” [Al-Ma’idah : 46]
Ketika Al-Qur’an memuat masalah Yahudi, Al-Qur’an hanya membicarkan dari sisi
ekonomi dan undang-undang, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Maka disebabkan kezaliman orang-oran Yahudi, Kami haramkan atas
mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi
mereka” [An-Nisa : 160]
Demikian pula DR Yusuf Al-Qardhawi mengatakan :
“Sesungguhnya kami tidak memerangi kalian (Yahudi) lantaran aqidah Yahudi yang
kalian anut, dan bukan pula lantaran bangsa kalian adalah bangsa Yahudi”
(Majalah Al-Bayan edisi 124, lihat kitab Al-Qardhawi Fil Mizan hal. 218, -pent)
Asy-Syaikh Salim bin Id Al-Hilali –hafidhaullah- memberi komentar terhadap
perkataan Al-Banna diatas dengan mengatakan : “Sesungguhnya perkataan Al-Banna
menghancurkan dan bukannya membangun ; menghancurkan puluhan ayat Al-Qur’an
yang menunjukkan dengan dalil yang pasti bahwa permusuhan terhadap Yahudi
adalah permusuhan agama, diantara ayat-ayat itu adalah.
“Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu”
[An-Nisa : 101]
“Artinya : Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik” [Al-Maidah : 82]
“Artinya : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka” [Al-Baqarah : 120]
“Artinya : Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak
(pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah
diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar
(agama Allah), (yaitu orang-orang ) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka,
sampai mereka membayar jiyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”
[At-Taubah : 29]
Sesungguhnya Yahudi adalah manusia yang paling memusuhi orang yang beriman, dan
mereka adalah makhluk yang paling jahat. (Lihat kitab Al-Jama’at Al-Islamiyyah
Di Dhauil Kitab was Sunnah …., karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilali, hal. 284-285,
-pent)
Musuh Agama !!!
Musuh-musuh Islam dan orang-orang bodoh yang mengikuti mereka, berusaha
menggambarkan bahwa hakikat permusuhan kita melawan Yahudi hanyalah permusuhan
memperebutkan wilayah perbatasan, permasalahan pengungsi dan sumber air. Dan
permusuhan seperti ini mungkin diselesaikan dengan cara hidup berdamai dan
mengganti para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dengan tempat tinggal
baru, serta memperbaiki kondisi kehidupan mereka, menempatkan mereka di
berbagai wilayah, dan mendirikan pemerintahan sekuler yang hidup dibawah kaki
tangan Yahudi ; yang menjadi dinding keamanan bagi negara Yahudi.
Tidaklah mereka semuanya mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi adalah
permusuhan yang terjadi semenjak dahulu kala, semenjak pemerintahan Islam
pertama berdiri di Madinah Al-Munawarah dengan pimpinan Rasul (utusan Allah)
untuk seluruh manusia yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan kepada kita tentang hakikat kedengkian
Yahudi dan permusuhan mereka terhadap umat Islam, umat Tauhid.
“Artinya : Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik ….” [Al-Ma’idah : 82]
Lihatlah bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan Yahudi daripada
orang-orang musyrik dalam permusuhan (terhadap umat Islam), padahal
millah/kepercayaan orang kafir adalah satu, hanya saja mereka berbeda-beda tingkatan
dalam permusuhan mereka terhadap umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka …” [Al-Baqarah : 120]
Semenjak awal kali kaum muslimin menghirup udara Islam : Orang-orang Yahudi
telah melakukan permusuhan terhadap umat Islam dan Nabi mereka Shallalahu
‘alaihi wa sallam. Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak luput
dari gangguan orang-orang Yahudi. Mereka telah berusaha membunuh Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiga kali, (Pertama) mereka berusaha menimpakan
batu ke kepala Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (Kedua) mereka
meletakkan racun dalam (makanan) yaitu paha kambing, (Ketiga) ketika Labid bin
Al-Asham Al-Yahudi –semoga laknat Allah Subhanahu wa Ta’ala ditimpakan
kepadanya- menyihir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Inilah dia Amerika membekali orang-orang Yahudi dengan senjata tercanggih yang
menghancurkan ; untuk membunuh anak-anak, wanita, orang tua penduduk Palestina
yang beragama Islam, dan mereka menyibukkan dunia dengan pemilihan umum Amerika
untuk menutup-nutupi korban-korban pemubunuhan yang dilakukan Yahudi terhadap
penduduk Palestina yang muslim.
Inilah dia Inggris, membekali Yahudi dengan senjata penghancur yang menyebabkan
korbannya terbunuh mengerikan, senjata yang menghentikan gerakan pemuda
Palestina ; maka umat Islam ini adalah sasaran yang dituju oleh Yahudi dan
penolong-penolongnya, baik pemudanya, para orang tua, anak-anak, dan para wanita.
Dan inilah penolong-penolong Yahudi, memalingkan umat dari luka-luka yang
diderita penduduk Palestina yang muslim, menutupi kejahatan-kejahatan yang
dilakuakn Yahudi dengan mengadakan acara-acara pertandingan-pertandingan olah
raga, dan pertunjukan-pertunjukan yang menghilangkan kesadaran umat serta
menidurkan mereka.
Apakah kaum muslimin tidak mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi
adalah permusuhan aqidah, permusuhan budaya, permusuhan peradaban, permusuhan
yang tidak akan dapat dihilangkan begitu saja ?!
Bukankah Yahudi telah membakar Masjidil Aqsa ? Bukankah mereka telah membuat
lubang dibawah Masjidil Aqsa, agar Masjid Aqsa runtuh dengan sendirinya?
Bukankah mereka telah membunuh kaum muslimin ketika sujud di bulan Ramadhan di
Masjid Al-Khalil ?! Bukankah mereka telah membelah perut-perut wanita-wanita
yang hamil, dan membunuh anak-anak yang masih menyusui, dan membakar
tumbuh-tumbuhan maupun bangunan ?!
Bukankah orang-orang Yahudi berusaha merubah masjid-masjid di Palestina
menjadai kafe-kafe minuman keras dan tempat perjudian ?! Bukankah mereka telah
menjadikan sebagian masjid-masjid itu sebagai kandang-kandang binatang ternak
dan tempat penimbunan sampah?
Lalu tiba-tiba ada yang menyatakan : Sesungguhnya permusuhan kita dengan Yahudi
hanyalah permusuhan dalam memperebutkan wilayah perbatasan[1], dan jalan
penyelesaiannya adalah : Mendirikan negara Palestina kecil, ibu kotanya di
Al-Quds Asy-Syarif, supaya [pemeluk tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi)
hidup (bersama) –demikianlah yang mereka kira-. Apakah mereka tidak mengetahui
bahwa agama yang diridhoi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala hanyalah Islam ?!
Atau apakah mereka tidak mengetahui bahwa nabi Ibrahim ‘Alaiahis Salam berlepas
diri dari Yahudi dan Nashara disebabkan kesyirikan dan penyembahan berhala yang
mereka lakukan?
“Artinya : Ibrahim bukan orang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan
tetapi dia adalah seorang yang hanif/lurus lagi muslim/berserah diri (kepada
Allah) dan sekal-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik”
[Ali-Imran : 67]
Sesungguhnya penyelesaian yang dipahami orang-orang Yahudi adalah Jihad –dengan
menegakkan syarat-syarat jihad- untuk menegakkan kalimat Allah Subhanahu wa
Ta’ala, dan orang-orang Yahudi tidak akan pernah menginginkan perdamaian, yang
mereka inginkan hanyalah umat Islam menyerah, ruku’ dan menghinakan diri kepada
mereka, dan menghapuskan makna Jihad dari kamus kaum muslimin, dan juga yang
mereka inginkan hanyalah agar umat Islam menjadi budak Yahudi dan pekerja serta
pegawai mereka, yang mana orang Yahudi memukul umat Islam dengan sandal-sandal
mereka, dan menggiring umat Islam dengan cemeti mereka kapan saja mereka
kehendaki.
Sesungguhnya hakekat permusuhan kita dengan Yahudi tidak akan berakhir dengan
didirikannya negara kecil yang membawa syiar Islam, namun tidak menegakkan
syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan bagaimana permusuhan ini bisa berakhir
! Sedangkan kaum muslimin membaca dalam shalatnya 17 kali sehari.
“Artinya : (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat (Nashara)” [Al-Fatihah : 7]
Yang dimaksud “mereka yang dimurkai” dalam ayat diatas adalah Yahudi, sedangkan
yang dimaksud “orang-orang yang tersesat” adalah Nashara, sesuai kesepakatan
ahli tafsir hingga hari kiamat. Maka peperangan yang menentukan, yang akan
memusnahkan orang-orang Yahudi akan terjadi kelak, suatu hal yang tidak bisa
dihalangi : Peperangan iman, peperangan dalam rangka (ibadah) karena Allah
Subhanahu wa Ta’ala
“Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi
Yahudi, dan kaum muslimin akan membunuh mereka, hingga orang Yahudi bersembunyi
dibelakang batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata : Wahai muslim! Wahai
Abdullah ! Ini ada orang Yahudi dibelakangku kemarilah, bunuhlah ia kecuali
pohon Ghorqod, sesungguhnya pohon ini adalah pohon orang Yahudi” [Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim]
Ini adalah janji yang benar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
mana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berbicara dari hawa nafsu,
janji yang akan memastikan akhir permusuhan (umat Islam) melawan Yahudi, tidak
sebagaimana gambaran surat-surat kabar yang tersesat dan menyesatkan.
[Majalah Al-Ashalah edisi 30, hal.5-6, Penerjemah Abu Hasan Arif]
[Disalin dari Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah, Edisi 15 Th III Rajab
1426H/Agustus 2005M, Penerbit Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya, Jl Sultan Iskandar
Muda 46 Surabaya]
_________
Foote Note
[1]. Mahmud Abdul Halim (salah seorang murid generasi pertama Hasan Al-Banna
–pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir) membuat pasal pembahasan dengan
judul “Fi Qadhiyyatul Filistin” (Tentang Permasalahan Palestina) dalam kitabnya
yang berjudul “Al-Ikhwan Al-Muslimun Ahdats Sona’at At-Tarikh”, ia menceritakan
tentang Lajnah Amerika Inggris dalam perkara Palestina, dimana Hasan Al-Banna
menghadiri rapat dengan lajnah itu dan menyampaikan ceramahnya.
Hasan Al-Banna berkata :
“Hal yang ingin saya sampaikan adalah hal yang sederhana dari sisi agama,
karena hal ini terkadang tidak dimengerti oleh dunia Barat, oleh karena itu
saya ingin menjelaskannya secara ringkas : Saya tegaskan, bahwa permusuhan kita
terhadap Yahudi bukanlah permusuhan agama, karena Al-Qur’an menganjurkan
persaudaraan dan menjalin pershabatan dengan mereka, dan agama Islam adalah
syari’at insaniyyah (syari’at manusia) sebelum menjadi syari’ah kaumiyyah
(syariat suatu kaum), agama Islam juga memuji mereka, dan menjadikan
kesepakatan antara kita dengan mereka.
“Artinya : Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik” [Al-Ma’idah : 46]
Ketika Al-Qur’an memuat masalah Yahudi, Al-Qur’an hanya membicarkan dari sisi
ekonomi dan undang-undang, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Maka disebabkan kezaliman orang-oran Yahudi, Kami haramkan atas
mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi
mereka” [An-Nisa : 160]
Demikian pula DR Yusuf Al-Qardhawi mengatakan :
“Sesungguhnya kami tidak memerangi kalian (Yahudi) lantaran aqidah Yahudi yang
kalian anut, dan bukan pula lantaran bangsa kalian adalah bangsa Yahudi”
(Majalah Al-Bayan edisi 124, lihat kitab Al-Qardhawi Fil Mizan hal. 218, -pent)
Asy-Syaikh Salim bin Id Al-Hilali –hafidhaullah- memberi komentar terhadap
perkataan Al-Banna diatas dengan mengatakan : “Sesungguhnya perkataan Al-Banna
menghancurkan dan bukannya membangun ; menghancurkan puluhan ayat Al-Qur’an
yang menunjukkan dengan dalil yang pasti bahwa permusuhan terhadap Yahudi
adalah permusuhan agama, diantara ayat-ayat itu adalah.
“Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu”
[An-Nisa : 101]
“Artinya : Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik” [Al-Maidah : 82]
“Artinya : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka” [Al-Baqarah : 120]
“Artinya : Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak
(pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah
diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar
(agama Allah), (yaitu orang-orang ) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka,
sampai mereka membayar jiyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”
[At-Taubah : 29]
Sesungguhnya Yahudi adalah manusia yang paling memusuhi orang yang beriman, dan
mereka adalah makhluk yang paling jahat. (Lihat kitab Al-Jama’at Al-Islamiyyah
Di Dhauil Kitab was Sunnah …., karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilali, hal. 284-285,
-pent)
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as