Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    antara moderat dan extremisme

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    antara moderat dan extremisme Empty antara moderat dan extremisme

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 5:19 pm

    Antara Moderat Dan
    Ekstrem (1/2)



    Oleh:
    Syekh Muhammad al-Ghazali




    MESKIPUN berperangai keras dan berperasaan berkobar-kobar, penulis lebih
    mengutamakan ketenangan dan kelemahlembutan daripada sikap kasar dan
    serampangan. Penulis menekankan diri pada penggunaan logika (sikap rasional),
    walaupun terkadang jiwa penulis tak menyukainya. Ini karena penulis menyadari
    bahwa tujuan final semua ini adalah memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.



    Beberapa
    waktu lalu terjadi perdebatan keras antara penulis dan para pemuda aktivis
    Islam. Dalam diskusi tersebut, penulis berusaha mendengar dan sedikit
    berkomentar. Baru pada fase terakhir penulis berupaya mengeluarkan pandangan
    berdasarkan seluruh pngetahuan yang penulis miliki.



    Salah
    seorang aktivis itu mengatakan, "Anda menuduh kami ekstrem, mengapa tidak
    Anda jelaskan sikap pihak lain dan Anda ungkapkan kepada kami jalan yang
    ditempuhnya, apakah dia seorang yang moderat atau ekstrem?"



    Ada
    pula yang berkata, "Orang telah memperlakukan kita begini ... begitu,
    mereka membantai dan mengoyak-ngoyak kita!"



    Kemudian
    penulis menjawab, "Orang yang Anda sebut itu telah bertahun-tahun wafat
    dan lenyap bersama apa yang diperbuatnya. Semoga Allah SWT merahmatinya."



    Mendengar
    jawaban penulis, seorang pemuda langsung berteriak, "Tidak ada rahmat
    Allah dan ampunan-Nya bagi orang seperti dia. Bila Rasulullah saw. memintakan
    ampunan baginya maka Allah tidak akan mengampuninya. Tidakkah Anda membaca
    firman Allah perihal tersebut,



    'Kamu
    mohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah
    sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali,
    namun Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah
    k:arena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk
    kepada kaum yang fasik.' (at-Taubah: 80)



    Pemuda
    itu melanjutkan, "Apa yang hendak Anda katakan mengenai seorang yang
    menghina bangsa Arab dan mengokohkan kekuasaan bangsa Yahudi? Apa yang Anda
    katakan mengenai orang yang mencampakkan lembaga-lembaga syariat dan
    peninggalan Islam serta memecah belah kelompok-kelompok harakah atau
    memata-matai kegiatan mereka. Apa yang hendak Anda katakan mengenai orang yang
    membunuh beribu-ribu orang mukmin dalam penjara secara keji, menyiksa ratusan
    muslimin yang dianggap tidak loyal karena menjaga jarak dengannya, menghinakan
    orang yang dimuliakan Allah dan memuliakan orang yang dihinakan Allah, dan dia
    tidak meninggalkan dunia kecuali setelah menceburkan wajah-wajah umat Islam ke
    dalam kepekatan dan kerugian? Dia telah memberikan tempat kepada musuh-musuh
    Allah suatu wilayah yang tidak pernah mereka saksikan selama seribu
    tahun!"



    Penulis
    mengatakan padanya, "Janganlah Anda merenungkan derita lama. Sibukkanlah
    diri Anda dengan membangun Islam. Usahakan agar agenda ini yang menguasai
    pikiranmu. Hal ini lebih baik daripada menuntut balas dendam. Dengarkanlah
    hakikat Islam dari para tokoh pendidik dan ulama. Jangan merasa cukup hanya
    dengan membaca sebagian buku."



    Dengan
    emosi yang meluap anak muda itu berkata, "Tokoh-tokoh ulama?" Mereka
    diperintah untuk menyambut kunjungan Makarius pembantai Islam di Cyprus, maka
    para ulama al-Azhar menyambutnya dengan meriah. Hal lain adalah penganugerahan
    gelar Honoris Causa dalam bidang filsafat kepada Ir. Soekarno, presiden pertama
    Indonesia yang condong kepada kaum komunis. Anehnya, para tokoh ulama ini
    berkumpul dan menganugerahkan gelar tersebut kepadanya. Universitas al-Azhar
    contoh berikutnya adalah sewaktu peletakan batu pertama pembangunan sebuah
    gereja, maka wakil dari al-Azhar yang menerima perintah dari penguasa
    pemerintahan segera melaksanakannya. Padahal dalam sejarah Vatikan sendiri
    tidak pernah terjadi pembebanan kepada penganut Katolik untuk meletakkan batu
    pertama pembangunan gereja yang tidak sealiran dengan mereka.



    Di
    mata para pemuda aktivis tersebut, para ulama bungkam terhadap berbagai
    kezaliman yang menggerogoti kemuliaan dan keberanian umat Islam yang mayoritas
    ini. Para ulama puas dengan menganjurkan ketakwaan, sedangkan para pemuda
    mengarah pada pembentukan sebuah negara religius atas dasar prinsip-prinsip
    Islam.



    Sebagai
    tanggapan, penulis katakan, "Wahai ananda, tidak semua ulama seperti yang
    Anda sebutkan. Jika Anda dan rekan-rekan menempuh jalan kekerasan seperti itu,
    maka Anda tak akan dapat kembali."



    Kepemimpinan
    Umat



    Sesungguhnya
    kaum Khawarij, yang pernah ada sebelum para aktivis muda ini, telah melakukan
    berbagai penyimpangan. Akhirnya mereka terkubur oleh sejarah dalam waktu
    singkat.



    Orang-orang
    yang menjalankan risalah Islam bukanlah para penguasa yang jahat atau para
    penyeleweng yang bodoh, melainkan para ulama dan fuqaha yang ikhlas mendidik
    dan memimpin umat Islam.



    Apakah
    penulis harus mengatakan bahwa Yahudi lebih cerdik daripada kita? Salah seorang
    pemuda bertanya, "Apa maksud Anda?" Kemudian penulis menjelaskan,
    "Ketika mereka mengadakan Kongres Internasional di Swiss untuk mendirikan
    negara lsrael, mereka berhasil menentukan beberapa strategi yang terus
    dipelajari. Seorang pemimpin Yahudi, Hertzel, mengatakan bahwa Israel akan
    berdiri lima puluh tahun yang akan datang. Ternyata, separuh abad kemudian
    berdirilah negara Israel!"



    Seseorang
    tidak melakukan sesuatu untuk diri dan anaknya. Dia menanam tanaman yang dapat
    dipanen pada masa mendatang. Mungkin yang memanen nanti adalah cucu-cucunya.
    Yang penting bukanlah melihat hasil kerja kita, melainkan tercapainya tujuan
    yang telah dicanangkan.



    Untuk
    mencapai suatu tujuan besar, orang-orang Yahudi telah menyediakan waktu
    setengah abad. Dalam kurun waktu tersebut, mereka menyelesaikan berbagai
    problem yang bertumpuk. Mereka telah memprediksi secara matang bahwa untuk
    menyelesaikan permasalahan tersebut tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa,
    apalagi secara emosional.



    Adalah
    sebuah kezaliman bila penulis membawa generasi zaman ini pada
    kesalahan-kesalahan besar yang kita temui. Kesalahan-kesalahan itu merupakan
    batu-batu pengkhianatan sosial-politik yang telah lama terjadi. Maka bagaimana
    mereka berpikir untuk melenyapkannya dengan langkah yang tergesa-gesa dan jihad
    yang relatif singkat?



    Pada
    waktu Rasulullah saw. mengumandangkan akidah tauhid, ratusan patung berdiri di
    dalam Ka'bah dan sekitarnya. Kapan berhala-berhala itu dapat dihancurkan? Pada
    tahun ke 21 dari total 23 tahun perjalanan dakwah beliau! Sedangkan kawula muda
    aktivis menginginkan dakwah tauhid di pagi hari, kemudian berhasil
    menghancurkan berhala-berhala di petang hari! Maka akibat yang tidak dapat
    dihindari adalah konflik yang berkepanjangan, kesulitan yang bermunculan, dan
    mengambil jalan pintas yang fatal atas nama Islam.



    Penulis
    ingin menegaskan kembali kepada para pemuda bahwa menegakkan Islam adalah suatu
    persoalan, dan menguasai kelompok-kelompok manusia dengan pemerintahan adalah
    persoalan lain pula. Upaya menegakkan Islam menuntut prasyarat yang besar,
    seperti keyakinan, keikhlasan, dan hubungan baik dengan Allah SWT, disamping
    juga membutuhkan pengalaman hidup dan hubungan dengan masyarakat, rekan-rekan,
    dan musuh. Sedangkan pemerintahan berfungsi sebagai penguat upaya menegakkan
    Islam.



    Sesungguhnya
    ada orang-orang yang sengaja menggunakan nama Islam sebagai kedok. Mereka
    melakukan hal-hal negatif yang dengan sendirinya telah menodai Islam. Beberapa
    orang telah mempelajari hukum yang dapat mengantarkan dirinya ke jenjang yang
    lebih tinggi dalam pemerintahan karena tujuan kesuksesan individu, mencari
    popularitas, dan gila kedudukan.



    Sebagian
    manusia yang mempelajari hukum padahal dia sama sekali tidak mengetahui
    mengenai hubungan antarnegara, hubungan internasional, agen-agen rahasia, dan
    sistem hubungan yang lain. Sebagiannya lagi mempelajari hukum dengan
    mengatasnamakan Islam padahal dia tidak mengetahui aliran-aliran dalam Islam,
    baik yang ushul maupun yang furu'. Seandainya hukum yang dipahami oleh
    orang-orang yang berwawasan terbatas itu ditegakkan, tentu akan berakibat buruk
    bagi saudara-saudaranya sesama muslim. Dikhawatirkan mereka yang juga tidak
    banyak mengetahui keluasan syariat Islam justru akan memilih pemerintahan kafir
    yang dianggapnya adil!



    Penulis
    mengenal sekelompok orang yang membicarakan ide pendirian negara Islam, padahal
    wawasan mereka dipenuhi pandangan bahwa syura tidak dapat memaksa penguasa,
    zakat tidak wajib kecuali dalam empat jenis tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan,
    haramnya partai oposisi dalam Islam, memperbincangkan hak-hak manusia itu
    bid'ah, dan seterusnya. Apakah figur-figur semacam ini pantas mempersoalkan
    topik pendirian negara Islam?



    Penulis
    sendiri terkadang merasa belum sampai pada derajat keikhlasan sebagaimana yang
    seharusnya setelah mengevaluasi kembali motif-motif di dalam jiwa. Ternyata
    motif-motif keduniawian sempat meracuni diri penulis sehingga penulis menderita
    dan menyesal. Akhirnya, penulis berpendapat bahwa dengan kesalahan ini penulis
    tidak patut memimpin orang lain.



    Kalimat
    Allah SWT adalah segala-galanya. Bila Allah berkenan menghancurkan kezaliman,
    Ia tidak menggantikannya dengan kezaliman yang serupa sesudahnya, melainkan
    menggantikannya dengan orang-orang Islam yang adil dan saleh. Al-Qur'an
    menggambarkan,



    "Mengapa
    kami tidak akan bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan
    kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan
    yang kamu lakukan terhadap kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang
    bertawakal berserah diri. Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka,
    'Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali
    kepada agama kami.' Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, 'Kami pasti akan
    membinasakan orang-orang yang zalim itu dan Kami pasti akan menempatkan kamu di
    negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang
    yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada
    ancaman-Ku.'" (Ibrahim: 12-14)



    Bagi
    orang yang hendak berkhidmat terhadap Islam dan mendirikan negara atas nama
    Islam, ada persyaratan yang mesti dimiliki, yaitu kesempurnaan jiwa dan
    intelektual. Untuk mencapai kesempurnaan ini tidak mungkin dicapai secara
    tiba-tiba, melainkan terbentuk seiring dengan proses kejiwaan yang sangat
    panjang.



    Dengan
    berlindung kepada Allah, penulis terpaksa mengkritik golongan-golongan tertentu
    dengan didasari motivasi ingin menjaga kebangkitan Islam dari cela-cela yang
    tidak mengantarkan kita pada tujuan yang telah ditetapkan.



    Sebab-sebab
    Ekstrem Keagamaan



    Keberagamaan
    yang menyimpang tentu mempunyai sebab-sebab psikologis dan lainnya yang dapat
    diamati. Sebab-sebab ini dapat dicermati pada pernyataan dan perilaku seseorang
    serta ekspresi sikap seseorang terhadap orang lain dan segala sesuatu.



    Sebab-sebab
    itu mempunyai kadar masing-masing, yaitu lemah dan kuat, sedikit dan banyak.
    Akan tetapi, walau bagaimanapun kondisinya, sebab-sebab ini tetap mempunyai
    pengaruh yang dalam terhadap pandangan seseorang.



    Padahal
    seharusnya, ibadah-ibadah yang telah disyariatkan Allah kepada manusia dapat
    menyucikan jiwa, memelihara cela-cela lahir dan batin, serta menjaga tingkah
    laku dari penyelewangan, durhaka, dan berbuat serampangan. Hal ini dapat
    terwujud jika orang-orang yang beribadah menghayati hakikat ibadahnya. Hati
    nurani dan mata hatinya bersujud kepada Allah semata ketika anggota badannya
    melakukan sujud serta bergetar jiwanya ketika lidahnya mengucapkan bacaan
    shalat.



    Akan
    tetapi, bila ibadah-ibadah yang selama ini dilakukannya baru sampai pada
    kulitnya, maka wajar jika ibadah-ibadah itu tidak memberikan pengaruh pada
    perilakunya.



    Pada
    suatu hari, penulis sedang menulis tentang "Kesalahan di Seputar
    Dakwah." Saat itu penulis bertanya dalam hati, "Apa yang Anda
    harapkan dari orang yang bertabiat jelek kecuali nasihat-nasihat dengan kalimat
    yang pedas dan ungkapan-ungkapan yang kasar?"



    Tabiat
    sebagian orang dapat mengubah agama dari sudut pandangnya yang orisinal menjadi
    agama dalam sudut pandang tabiatnya yang buruk. Maka orang itu dapat
    menggantikan agama, yang berfungsi sebagai petunjuk, menjadi penghalang
    datangnya petunjuk.



    Al-Qur'an
    telah mengingatkan akan bahaya sekelompok penginjil dan pendeta yang menjadikan
    agama sebagai kerahiban yang dapat merusak fitrah dan menolak manfaat. Firman
    Allah,



    "Sesungguhnya
    sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar
    memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi
    (manusia) dari jalan Allah." (at-Taubah: 34)



    Sekelompok
    orang semacam ini berbahaya bagi eksistensi agama-agama, Sebuah syair
    menyatakan,



    "Dan
    apakah yang merusak agama justeru para raja, pendeta Yahudi, dan rahib-rahib
    Nasrani yang jahat ..."



    "Maka
    mereka menjual diri dan tidak memperoleh untung. Padahal dalam jual beli, harga
    tidak dimahalkan ..."



    Sebab-sebab
    psikologis mulai tumbuh sejak masa kanak-kanak, bahkan terkadang terwarisi
    secara genetis. Jika pendidikan tidak berhasil melenyapkan sebab-sebab
    psikologis ini, maka dia akan tumbuh terus pada diri sang anak sampai usia
    remaja dan tetap berakar dalam tabiatnya hingga masa tua.



    Silahkan
    melihat orang seperti Abu Sufyan, pemimpin senior yang terkemuka di Mekah pada
    masa jahiliah. Dia dikenal oleh masyarakat sebagai orang yang gemar kemegahan.



    Abbas
    r.a. pernah mengusulkan kepada Rasulullah saw. agar beliau berkenan menerangkan
    sesuatu yang dapat menenangkan hatinya setelah tauhid berhasil mendominasi
    kehidupan kota Mekah. Nabi saw. mengabulkan keinginan pamannya dan bersabda,



    "Ya,
    barangsiapa yang masuk ke dalam masjid, maka dia aman. Barangsiapa yang
    memasuki rumah Abu Sufyan, maka dia aman. Dan barangsiapa yang tinggal (berdiam)
    di rumahnya, maka dia aman." (al-Hadits)



    Abu
    Sufyan bergembira karena disebut-sebut namanya dan membuka jalan untuk
    menyerahkan Mekah tanpa pertempuran.



    Kadangkala
    cela psikis bersembunyi di balik semangat memperjuangkan nilai-nilai dan
    ketegasan membela kebenaran. Contoh yang paling jelas adalah seseorang yang
    menyangsikan keadilan Rasulullah saw. dalam membagi harta rampasan perang.
    Orang tersebut berkata, "Pembagian tidak dilakukan karena Allah."



    Hebatnya,
    Rasulullah saw. adalah pribadi muslim yang paling sabar dan bijak. Menghadapi
    masalah seperti itu, Nabi saw. menganggap kelemahan demikian disebabkan oleh
    godaan dunia karena belum kokohnya keyakinan dalam hati sebagian muslim.
    Sesungguhnya, terburu-buru menuduh hamba Allah yang paling mulia, Rasulullah
    saw., adalah refleksi penyakit batin!






    Kebangkitan
    Islam dalam Perbincangan Para Pakar


    (As-Shahwatul
    Islamiyah Ru'yatu Nuqadiyatu Minal Daakhili)


    Penerbit
    GEMA INSANI PRESS


    Jl.
    Kalibata Utara 11 No. 84 Jakarta 12740


    Telp. (021) 7984391-7984392-7988593





    http://www.isnet.org/~djoko/Islam/Bangkit/Ghazali1.html

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 6:29 am