Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    ketika Iblis membentangkan sajadah

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    ketika Iblis membentangkan sajadah Empty ketika Iblis membentangkan sajadah

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 5:00 pm

    KETIKA IBLIS MEMBENTANGKAN SAJADAH
    Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari
    itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia
    tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi
    ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu,
    ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air. Pada setiap orang,
    Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi,
    lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis
    juga menempel di setiap sajadah.
    "Hai, Blis!", panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa
    terusik : "Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang
    saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", jawab
    Iblis ketus.
    "Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci,Kalau kau mau ganggu, kau bisa
    diluar nanti!", Kiai mencoba mengusir. "Kiai, hari ini, adalah hari uji
    coba sistem baru". Kiai tercenung. "Saya sedang menerapkan cara baru,
    untuk menjerat kaummu". "Dengan apa?" "Dengan sajadah!"
    "Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis?"
    "Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah.
    Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan
    tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi
    keuntungan besar!"
    "Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang
    baru,Blis?"
    "Bukan itu saja Kiai..."
    "Lalu?"
    "Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan
    gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"
    "Untuk apa?"
    "Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum
    yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam
    barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan
    renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut
    membentangkan sajadah".
    Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus.
    Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya
    berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu
    lagi, sajadahnya lebih kecil. Orang yang punya sajadah lebar seenaknya
    saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara,
    orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak
    jamaah lain yang sudah lebih dulu datang.Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja
    sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.
    Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
    "Nah, lihat itu Kiai!", Iblis memulai dialog lagi.
    "Yang mana?"
    "Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang
    berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka".
    Iblis lenyap.
    Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf. Kiai hanya memperhatikan kedua
    orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran
    rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya.
    Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari
    sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di
    atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di
    bawahnya.
    Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil,
    melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya
    ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat.
    Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali
    terihat di beberapa masjid.
    Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas
    sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki
    sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang
    kecil.
    Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas. Pemilik sajadah
    lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus
    lebih di atas dari pada yang lain.
    Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan
    selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa. Di atas sajadah,
    Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain.
    "Astaghfirullahal adziiiim ", ujar sang Kiai pelan.

      Waktu sekarang Fri Nov 22, 2024 2:06 am