Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    aristoteles

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    aristoteles Empty aristoteles

    Post by ratri Mon Jun 14, 2010 10:25 pm

    14 ARISTOTELES 384 SM-322 SM


    Nyaris tak terbantahkan, Aristoteles seorang filosof dan
    ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia memelopori penyelidikan ihwal
    logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan memberi sumbangsih tak
    terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.


    Banyak ide-ide Aristoteles kini sudah ketinggalan jaman.
    Tetapi yang paling penting dari apa yang pernah dilakukan Aristoteles adalah
    pendekatan rasional yang senantiasa melandasi karyanya. Tercermin dalam
    tulisantulisan Aristoteles sikapnya bahwa tiap segi kehidupan manusia atau
    masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa. Pendapat
    Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh
    magi, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga, melainkan
    tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional. Kepercayaan ini
    menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk mempertanyakan tiap aspek
    dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti memanfaatkan baik pengamatan
    empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan. Rangkaian sikap-sikap
    ini --yang bertolak belakang dengan tradisi, takhyul dan mistik-- telah
    mempengaruhi secara mendalam peradaban Eropa.


    Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM.
    Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles
    pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh
    tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin
    memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan "pengetahuan
    praktis". Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi
    filosofis.


    Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia,
    menjadi guru seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam
    sejarah terkenal dengan Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik si Alexander
    muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta
    kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ dibukanya sekolahnya
    sendiri, Lyceum. Dia berada di Athena dua belas tahun, satu masa yang
    berbarengan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander tidak minta
    nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menyediakan dana buat
    Aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini merupakan
    contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari
    pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang
    terakhir dalam abad-abad berikutnya.


    Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung
    pelbagai bahaya. Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran
    Alexander dan tatkala si penakluk Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles
    dengan tuduhan menghianat, Alexander punya pikiran pula membunuh Aristoteles.
    Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis di mata Alexander, dia juga punya
    hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh orang-orang Athena. Tatkala
    Alexander mati tahun 323 SM golongan anti-Macedonia memegang tampuk kekuasaan
    di Athena dan Aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada dewa. Aristoteles,
    teringat nasib yang menimpa Socrates 76 tahun sebelumnya, lari meninggalkan
    kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada
    orang-orang Athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di
    pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM pada umur enam puluh dua
    tahun.


    Aristoteles dengan muridnya, Alexander


    Hasil murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat
    puluh tujuh karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang
    dari seratus tujuh puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya
    jumlah judul buku saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan
    peradaban yang menjadi bahan renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya. Kerja
    ilmiahnya betul-betul merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles
    menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika,
    anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba.
    Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang
    diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data
    untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya
    sendiri.


    Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang
    ilmu tentu kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa
    sesudahnya. Tetapi apa yang sudah dicapai oleh Aristoteles malah lebih dari
    itu. Dia filosof orisinal, dia penyumbang utama dalam tiap bidang penting
    falsafah spekulatif, dia menulis tentang etika dan metafisika, psikologi,
    ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi,
    adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi Athena. Salah satu proyek
    penyelidikannya adalah koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi
    bandingan.


    Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil
    karyanya adalah penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang
    selaku pendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat
    sifat logis dari cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu
    mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia punya bakat mengatur cara
    berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang kemudian jadi dasar
    berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak pernah kejeblos ke
    dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh
    mengutarakan pendapat-pendapat praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya,
    dia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa
    sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.


    Pengaruh Aristoteles terhadap cara berpikir Barat di
    belakang hari sungguh mendalam. Di jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil
    karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Latin, Arab, Itali, Perancis,
    Ibrani, Jerman dan Inggris. Penulis-penulis Yunani yang muncul kemudian, begitu
    pula filosof-filosof Byzantium mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang
    sangat. Perlu juga dicatat, buah pikirannya banyak membawa pengaruh pada
    filosof Islam dan berabad-abad lamanya tulisan-tulisannya mendominir cara
    berpikir Barat. Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin filosof Arab yang paling
    terkemuka, mencoba merumuskan suatu perpaduan antara teologi Islam dengan
    rasionalismenya Aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka Yahudi abad
    tengah berhasil mencapai sintesa dengan Yudaisme. Tetapi, hasil kerja paling
    gemilang dari perbuatan macam itu adalah Summa Theologia-nya cendikiawan
    Nasrani St. Thomas Aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak kaum cerdik
    pandai abad tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh pikiran Aristoteles.


    Kekaguman orang kepada Aristoteles menjadi begitu melonjak
    di akhir abad tengah tatkala keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala.
    Dalam keadaan itu tulisan-tulisan Aristoteles lebih merupakan semacam bungkus
    intelek yang jitu tempat mempertanyakan problem lebih lanjut daripada semacam
    lampu penerang jalan. Aristoteles yang gemar meneliti dan memikirkan ihwal
    dirinya tak salah lagi kurang sepakat dengan sanjungan membabi buta dari
    generasi berikutnya terhadap tulisan-tulisannya.


    Beberapa ide Aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan
    kacamata sekarang. Misalnya, dia mendukung perbudakan karena dianggapnya
    sejalan dengan garis hukum alam. Dan dia percaya kerendahan martabat wanita
    ketimbang laki-laki. Kedua ide ini-tentu saja --mencerminkan pandangan yang
    berlaku pada jaman itu. Tetapi, tak kurang pula banyaknya buah pikiran
    Aristoteles yang mencengangkan modernnya, misalnya kalimatnya, "Kemiskinan
    adalah bapaknya revolusi dan kejahatan," dan kalimat "Barangsiapa
    yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa
    nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya."
    (Tentu saja, waktu itu belum ada sekolah seperti yang kita kenal sekarang).


    Di abad-abad belakangan, pengaruh dan reputasi Aristoteles
    telah merosot bukan alang kepalang. Namun, saya pikir pengaruhnya sudah begitu
    menyerap dan berlangsung begitu lama sehingga saya menyesal tidak bisa
    menempatkannya lebih tinggi dari tingkat urutan seperti sekarang ini. Tingkat
    urutannya sekarang ini terutama akibat amat pentingnya ketiga belas orang yang
    mendahuluinya dalam urutan.


    ________________________________________


    Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah


    Michael H. Hart, 1978

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 3:08 pm