Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    basuki abdullah

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    basuki abdullah Empty basuki abdullah

    Post by ratri Mon Jun 14, 2010 10:23 pm

    Nama :


    Basuki Abdullah (Raden Basoeki Abdullah)


    Lahir :


    Surakarta, Jawa Tengah, 27 Januari 1915


    Meninggal:


    1993





    Agama :


    Katolik





    Pendidikan :


    -SD Katolik/HIS Pangudi Luhur, Solo (1930)


    -Bruder School Pangudi Luhur, Solo (1933)


    -Royal Academy of Fine Arts, Den Haag Negeri
    Belanda


    -The Hague 's-Gravenhage, Den Haag, Negeri
    Belanda


    -Free Academy of Fine Arts, Den Haag, Negeri
    Belanda.





    Karir :


    -Royal Court Artist Istana Raja Muangthai
    (1963- sekarang)


    -Dianugerahi Bintang Poporo sebagai Royal
    Court Artist oleh Raja Muangthai, Bhumibol Adulyadej


    -Pernah melukis kepala negara, antara lain,
    Marcos dan Imelda Marcos, Soekarno, Soeharto, Tanom Kittikachorn.





    Alamat Rumah :


    Kompleks Shangrila Indah Unit I/56 Jalan
    Cileduk Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 716348























    Basuki
    Abdullah (1915 - 1993)


    Melukis 300 Potret Diri





    Kegemaran melukis dimulai Basuki sejak usia
    enam tahun. Suatu kali pria kelahiran Sriwedari, Solo, 27 Januari 1915, ini
    terbaring sakit, iseng menyontek lukisan Yesus Kristus. Sembari melukis, ia
    merasakan sakitnya berangsur sembuh. Lantas Basuki beralih dari muslim menjadi
    nasrani (Katolik).





    Pada usia 34 tahun (1949), Basuki mengikuti
    lomba lukis potret diri Ratu Belanda Juliana. Lomba itu diikuti 81 pelukis dari
    berbagai penjuru dunia. Tetapi yang mampu menyelesaikan potret Ratu tepat waktu
    hanya 21 pelukis, termasuk Basuki. Ia bahkan tampil sebagai juara. Sejak itu,
    Basuki laris sebagai pelukis potret diri.





    Basuki mengenal ayahnya, pelukis R. Abdullah
    Surjosubroto, hanya setelah berusia 15 tahun. Suatu kali, anak kedua dari lima
    bersaudara ini, menggambar seekor singa yang sedang menerkam. ''Masa melukis
    macan ketawa,'' canda sang ayah, putra tokoh pergerakan Dr. Wahidin
    Sudirohusodo. Basuki merasa sakit hati dan terpecut oleh komentar sinis sang
    ayah.





    Berangkat dewasa, ia gemar melukis tokoh-tokoh
    pergerakan, antara lain Mahatma Gandhi. Basuki mulai mengembara tahun 1947.
    Mula-mula ia belajar melukis di Akademi Seni Lukis Negeri Belanda, kemudian
    Italia, dan Prancis.


    Dari 42 tahun bermukim di luar negeri, 20 tahun
    dihabiskannya di Negeri Belanda, dan 17 tahun di Muangthai. Basuki berhasil
    menyunting gadis Thai. Pulang ke Jakarta, ia membawa serta istri Thai-nya,
    diangkat Presiden Soekarno sebagai pelukis Istana Merdeka. Tahun 1961, ia
    diundang Raja Muangthai, Bhumibol Adulyadej, untuk melukis Raja dan istrinya,
    Ratu Sirikit, hingga ia menjadi pelukis istana di Bangkok. Dua tahun kemudian,
    ia menerima anugerah Bintang Poporo sebagai Seniman Istana Kerajaan.





    Gayanya yang naturalis, mengejar kemiripan
    wajah dan bentuk, Basuki disukai kalangan atas. Berbagai negarawan dan istri
    mereka seperti berlomba minta dilukis Basuki: Presiden Soekarno, Sultan Brunei,
    Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran Bernard dari Belanda, dan kaum jetset
    kaliber Nyonya Ratna Sari Dewi. Yang datang sendiri ke kediamannya, di
    perumahan Shangrila Indah, Jakarta, tidak kurang: Jenny Rachman, Eva Arnaz,
    bahkan Laksamana Sudomo.





    Datang karena diundang ke Istana
    Mangkunegaran, Solo, di masa Revolusi, Basuki luput melukis Nona Siti Hartinah.
    Ia memilih model lain. Setelah Siti Hartinah menjadi Ibu Negara barulah Basuki
    berkesempatan melukisnya. ''Kok sekarang mau?'' goda Presiden Soeharto. Basuki
    berkelit, “Dulu 'kan zaman Orde Lama. Sekarang zaman Orde Baru, jadi saya
    terima,'' kata Basuki yang sudah melukis 300 potret diri.





    Basuki telah tiga kali menikah sebelum bertemu
    dengan seorang gadis Thai, istri keempatnya. Tiga pernikahan pertamanya kandas.
    Kisah pertemuannya dengan gadis Thai dimulai dari juri lomba ratu kecantikan
    tahun 1967. Basuki terpesona pada seorang peserta kontes yang berkulit kuning
    dan lesung pipi. Gadis itu Nataya Nareerat, istri keempatnya yang terpaut 30
    tahun. Mereka memiliki seorang putri yang diberi nama Sidawaty Bharany. ►e-ti/sh

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 11:37 pm