Nama :
Basuki Abdullah (Raden Basoeki Abdullah)
Lahir :
Surakarta, Jawa Tengah, 27 Januari 1915
Meninggal:
1993
Agama :
Katolik
Pendidikan :
-SD Katolik/HIS Pangudi Luhur, Solo (1930)
-Bruder School Pangudi Luhur, Solo (1933)
-Royal Academy of Fine Arts, Den Haag Negeri
Belanda
-The Hague 's-Gravenhage, Den Haag, Negeri
Belanda
-Free Academy of Fine Arts, Den Haag, Negeri
Belanda.
Karir :
-Royal Court Artist Istana Raja Muangthai
(1963- sekarang)
-Dianugerahi Bintang Poporo sebagai Royal
Court Artist oleh Raja Muangthai, Bhumibol Adulyadej
-Pernah melukis kepala negara, antara lain,
Marcos dan Imelda Marcos, Soekarno, Soeharto, Tanom Kittikachorn.
Alamat Rumah :
Kompleks Shangrila Indah Unit I/56 Jalan
Cileduk Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 716348
Basuki
Abdullah (1915 - 1993)
Melukis 300 Potret Diri
Kegemaran melukis dimulai Basuki sejak usia
enam tahun. Suatu kali pria kelahiran Sriwedari, Solo, 27 Januari 1915, ini
terbaring sakit, iseng menyontek lukisan Yesus Kristus. Sembari melukis, ia
merasakan sakitnya berangsur sembuh. Lantas Basuki beralih dari muslim menjadi
nasrani (Katolik).
Pada usia 34 tahun (1949), Basuki mengikuti
lomba lukis potret diri Ratu Belanda Juliana. Lomba itu diikuti 81 pelukis dari
berbagai penjuru dunia. Tetapi yang mampu menyelesaikan potret Ratu tepat waktu
hanya 21 pelukis, termasuk Basuki. Ia bahkan tampil sebagai juara. Sejak itu,
Basuki laris sebagai pelukis potret diri.
Basuki mengenal ayahnya, pelukis R. Abdullah
Surjosubroto, hanya setelah berusia 15 tahun. Suatu kali, anak kedua dari lima
bersaudara ini, menggambar seekor singa yang sedang menerkam. ''Masa melukis
macan ketawa,'' canda sang ayah, putra tokoh pergerakan Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Basuki merasa sakit hati dan terpecut oleh komentar sinis sang
ayah.
Berangkat dewasa, ia gemar melukis tokoh-tokoh
pergerakan, antara lain Mahatma Gandhi. Basuki mulai mengembara tahun 1947.
Mula-mula ia belajar melukis di Akademi Seni Lukis Negeri Belanda, kemudian
Italia, dan Prancis.
Dari 42 tahun bermukim di luar negeri, 20 tahun
dihabiskannya di Negeri Belanda, dan 17 tahun di Muangthai. Basuki berhasil
menyunting gadis Thai. Pulang ke Jakarta, ia membawa serta istri Thai-nya,
diangkat Presiden Soekarno sebagai pelukis Istana Merdeka. Tahun 1961, ia
diundang Raja Muangthai, Bhumibol Adulyadej, untuk melukis Raja dan istrinya,
Ratu Sirikit, hingga ia menjadi pelukis istana di Bangkok. Dua tahun kemudian,
ia menerima anugerah Bintang Poporo sebagai Seniman Istana Kerajaan.
Gayanya yang naturalis, mengejar kemiripan
wajah dan bentuk, Basuki disukai kalangan atas. Berbagai negarawan dan istri
mereka seperti berlomba minta dilukis Basuki: Presiden Soekarno, Sultan Brunei,
Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran Bernard dari Belanda, dan kaum jetset
kaliber Nyonya Ratna Sari Dewi. Yang datang sendiri ke kediamannya, di
perumahan Shangrila Indah, Jakarta, tidak kurang: Jenny Rachman, Eva Arnaz,
bahkan Laksamana Sudomo.
Datang karena diundang ke Istana
Mangkunegaran, Solo, di masa Revolusi, Basuki luput melukis Nona Siti Hartinah.
Ia memilih model lain. Setelah Siti Hartinah menjadi Ibu Negara barulah Basuki
berkesempatan melukisnya. ''Kok sekarang mau?'' goda Presiden Soeharto. Basuki
berkelit, “Dulu 'kan zaman Orde Lama. Sekarang zaman Orde Baru, jadi saya
terima,'' kata Basuki yang sudah melukis 300 potret diri.
Basuki telah tiga kali menikah sebelum bertemu
dengan seorang gadis Thai, istri keempatnya. Tiga pernikahan pertamanya kandas.
Kisah pertemuannya dengan gadis Thai dimulai dari juri lomba ratu kecantikan
tahun 1967. Basuki terpesona pada seorang peserta kontes yang berkulit kuning
dan lesung pipi. Gadis itu Nataya Nareerat, istri keempatnya yang terpaut 30
tahun. Mereka memiliki seorang putri yang diberi nama Sidawaty Bharany. ►e-ti/sh
Basuki Abdullah (Raden Basoeki Abdullah)
Lahir :
Surakarta, Jawa Tengah, 27 Januari 1915
Meninggal:
1993
Agama :
Katolik
Pendidikan :
-SD Katolik/HIS Pangudi Luhur, Solo (1930)
-Bruder School Pangudi Luhur, Solo (1933)
-Royal Academy of Fine Arts, Den Haag Negeri
Belanda
-The Hague 's-Gravenhage, Den Haag, Negeri
Belanda
-Free Academy of Fine Arts, Den Haag, Negeri
Belanda.
Karir :
-Royal Court Artist Istana Raja Muangthai
(1963- sekarang)
-Dianugerahi Bintang Poporo sebagai Royal
Court Artist oleh Raja Muangthai, Bhumibol Adulyadej
-Pernah melukis kepala negara, antara lain,
Marcos dan Imelda Marcos, Soekarno, Soeharto, Tanom Kittikachorn.
Alamat Rumah :
Kompleks Shangrila Indah Unit I/56 Jalan
Cileduk Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 716348
Basuki
Abdullah (1915 - 1993)
Melukis 300 Potret Diri
Kegemaran melukis dimulai Basuki sejak usia
enam tahun. Suatu kali pria kelahiran Sriwedari, Solo, 27 Januari 1915, ini
terbaring sakit, iseng menyontek lukisan Yesus Kristus. Sembari melukis, ia
merasakan sakitnya berangsur sembuh. Lantas Basuki beralih dari muslim menjadi
nasrani (Katolik).
Pada usia 34 tahun (1949), Basuki mengikuti
lomba lukis potret diri Ratu Belanda Juliana. Lomba itu diikuti 81 pelukis dari
berbagai penjuru dunia. Tetapi yang mampu menyelesaikan potret Ratu tepat waktu
hanya 21 pelukis, termasuk Basuki. Ia bahkan tampil sebagai juara. Sejak itu,
Basuki laris sebagai pelukis potret diri.
Basuki mengenal ayahnya, pelukis R. Abdullah
Surjosubroto, hanya setelah berusia 15 tahun. Suatu kali, anak kedua dari lima
bersaudara ini, menggambar seekor singa yang sedang menerkam. ''Masa melukis
macan ketawa,'' canda sang ayah, putra tokoh pergerakan Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Basuki merasa sakit hati dan terpecut oleh komentar sinis sang
ayah.
Berangkat dewasa, ia gemar melukis tokoh-tokoh
pergerakan, antara lain Mahatma Gandhi. Basuki mulai mengembara tahun 1947.
Mula-mula ia belajar melukis di Akademi Seni Lukis Negeri Belanda, kemudian
Italia, dan Prancis.
Dari 42 tahun bermukim di luar negeri, 20 tahun
dihabiskannya di Negeri Belanda, dan 17 tahun di Muangthai. Basuki berhasil
menyunting gadis Thai. Pulang ke Jakarta, ia membawa serta istri Thai-nya,
diangkat Presiden Soekarno sebagai pelukis Istana Merdeka. Tahun 1961, ia
diundang Raja Muangthai, Bhumibol Adulyadej, untuk melukis Raja dan istrinya,
Ratu Sirikit, hingga ia menjadi pelukis istana di Bangkok. Dua tahun kemudian,
ia menerima anugerah Bintang Poporo sebagai Seniman Istana Kerajaan.
Gayanya yang naturalis, mengejar kemiripan
wajah dan bentuk, Basuki disukai kalangan atas. Berbagai negarawan dan istri
mereka seperti berlomba minta dilukis Basuki: Presiden Soekarno, Sultan Brunei,
Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran Bernard dari Belanda, dan kaum jetset
kaliber Nyonya Ratna Sari Dewi. Yang datang sendiri ke kediamannya, di
perumahan Shangrila Indah, Jakarta, tidak kurang: Jenny Rachman, Eva Arnaz,
bahkan Laksamana Sudomo.
Datang karena diundang ke Istana
Mangkunegaran, Solo, di masa Revolusi, Basuki luput melukis Nona Siti Hartinah.
Ia memilih model lain. Setelah Siti Hartinah menjadi Ibu Negara barulah Basuki
berkesempatan melukisnya. ''Kok sekarang mau?'' goda Presiden Soeharto. Basuki
berkelit, “Dulu 'kan zaman Orde Lama. Sekarang zaman Orde Baru, jadi saya
terima,'' kata Basuki yang sudah melukis 300 potret diri.
Basuki telah tiga kali menikah sebelum bertemu
dengan seorang gadis Thai, istri keempatnya. Tiga pernikahan pertamanya kandas.
Kisah pertemuannya dengan gadis Thai dimulai dari juri lomba ratu kecantikan
tahun 1967. Basuki terpesona pada seorang peserta kontes yang berkulit kuning
dan lesung pipi. Gadis itu Nataya Nareerat, istri keempatnya yang terpaut 30
tahun. Mereka memiliki seorang putri yang diberi nama Sidawaty Bharany. ►e-ti/sh
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as