Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    membongkar sapi cikeas

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 37
    Lokasi : di hati si admin

    membongkar sapi cikeas Empty membongkar sapi cikeas

    Post by ratri Fri Jun 11, 2010 8:51 pm

    Buku Membongkar Gurita Cikeas adalah buku yang
    ditulis oleh George Junus Adijtondro, buku ini membahas tentang silang
    pendapat dugaan kasus Bank century.

    Buku terbitan Galangpers, Yogyakarta, ini hanya memberikan porsi satu
    bab untuk membahas keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam
    kasus century. Itupun menyajikan data-data hampir sama dengan yang
    selama ini beredar di media massa. Alhasil, judul buku karangan George
    dianggap sekadar mencari sensasi.

    Buku George justru lebih banyak mengulas berbagai kinerja yayasan di
    sekitar Presiden Yudhoyono. Geroge menyebut\ yayasan-yayasan itu
    sebagai alat menggalang dana untuk kepentingan politik. Menurut George,
    kebanyakan penyumbang dana adalah pengusaha hitam.



    Sementara Buku Membongkar Gurita Cikeas telah dilakukan pralaunching
    pada hari Rabu (23/12/2009) di Yogyakarta oleh penulisnya George
    Aditjondro. Launching buku tersebut sedianya pada awal Januari 2010 di
    kantor ICW.

    Saat dihubungi Persda Network, Direktur Utama Galang Press Julius
    Felicianus mendapat informasi bahwa pemilik TBG mendapat telepon dari
    orang tak dikenal yang menginstruksikan penarikan buku tersebut.

    "Saya sudah dapat kabar kalau pemilik toko buku mendapat telpon dari
    seseorang yang minta menarik dahulu buku itu. Kelihatannya mereka
    ketakutan karena telpon orang tak dikenal itu," kata Julius Felicianus
    kepada Persda Network, Jakarta, Jum'at kemarin.

    Ia mengaku kecewa dengan pihak yang memerintahkan penarikan buku
    tersebut. Biasanya, jika terjadi penarikan itu berdasarkan perintah
    dari pihak kejaksaan. Namun, perusahaannya sendiri belum mendapat surat
    perintah dari kejaksaan atas buku tersebut.

    "Kan seharusnya ada surat perintah penarikan dari Kejaksaan Agung. Dan
    itu tidak sebentar, setidaknya perlu waktu 3 bulan untuk eksekusi
    penarikannya," ujarnya.

    Atas kejadiaan ini, Julius mengatakan telah berkoordinasi dengan Komnas
    HAM agar segera mengeluarkan surat rekomendasi buku tersebut tetap bisa
    diperjual belikan.

    "Baru saja saya telepon pak Yosef Adi, Sub Komisi Penyuluhan Komnas
    HAM. Mungkin Senin (8/12) besok, mereka surat rekomendais itu bisa
    dikeluarkan. Lagi pula, dia saat pralaunching di Yogyakarta janji bahwa
    buku itu tidak ada masalah," paparnya.

    Julius menegaskan, bahwa buku tersebut tidak ada masalah secara hukum.
    Buku tersebut merupakan hasil data ilmiah dan dapat dipertanggung
    jawabkan secara hukum. "Yang jelas, buku itu hasil data ilmiah dan bisa
    dipertanggung jawabkan ko," tandasnya.

    Koordinator ICW Danang Widoyoko mengaku kecewa dengan penarikan buku
    tersebut. Penarikan buku itu mirip dengan perilaku Orde Baru (Orba).
    "Ya kalau gak setuju dibantah dong dengan buku, jangan ditarik-tarik.
    Ini kan seperti Orba aparat hukum dipakai sebagai aparatur represi oleh
    pemerintah yang berkuasa," tegas Danang.
    Source:metrotvnews.com










    Buku Membongkar Gurita Cikeas - Buku Membongkar Gurita Cikeas merupakan
    buku yang ditulis oleh George Junus Adijtondro, buku ini membahas
    tentang silang pendapat dugaan kasus Bank century.

    Buku terbitan Galangpers, Yogyakarta, ini hanya memberikan porsi satu
    bab untuk membahas keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam
    kasus century. Itupun menyajikan data-data hampir sama dengan yang
    selama ini beredar di media massa. Alhasil, judul buku karangan George
    dianggap sekadar mencari sensasi.

    Buku George justru lebih banyak mengulas berbagai kinerja yayasan di
    sekitar Presiden Yudhoyono. Geroge menyebut yayasan-yayasan itu sebagai
    alat menggalang dana untuk kepentingan politik. Menurut George,
    kebanyakan penyumbang dana adalah pengusaha hitam.

    Sementara Buku Membongkar Gurita Cikeas telah dilakukan pralaunching
    pada hari Rabu (23/12/2009) di Yogyakarta oleh penulisnya George
    Aditjondro. Launching buku tersebut sedianya pada awal Januari 2010 di
    kantor ICW.

    Saat dihubungi Persda Network, Direktur Utama Galang Press Julius
    Felicianus mendapat informasi bahwa pemilik TBG mendapat telepon dari
    orang tak dikenal yang menginstruksikan penarikan buku tersebut.

    "Saya sudah dapat kabar kalau pemilik toko buku mendapat telpon dari
    seseorang yang minta menarik dahulu buku itu. Kelihatannya mereka
    ketakutan karena telpon orang tak dikenal itu," kata Julius Felicianus
    kepada Persda Network, Jakarta, Jum'at kemarin.

    Ia mengaku kecewa dengan pihak yang memerintahkan penarikan buku
    tersebut. Biasanya, jika terjadi penarikan itu berdasarkan perintah
    dari pihak kejaksaan. Namun, perusahaannya sendiri belum mendapat surat
    perintah dari kejaksaan atas buku tersebut.

    "Kan seharusnya ada surat perintah penarikan dari Kejaksaan Agung. Dan
    itu tidak sebentar, setidaknya perlu waktu 3 bulan untuk eksekusi
    penarikannya," ujarnya.

    Atas kejadiaan ini, Julius mengatakan telah berkoordinasi dengan Komnas
    HAM agar segera mengeluarkan surat rekomendasi buku tersebut tetap bisa
    diperjual belikan.

    "Baru saja saya telepon pak Yosef Adi, Sub Komisi Penyuluhan Komnas
    HAM. Mungkin Senin (8/12) besok, mereka surat rekomendais itu bisa
    dikeluarkan. Lagi pula, dia saat pralaunching di Yogyakarta janji bahwa
    buku itu tidak ada masalah," paparnya.

    Julius menegaskan, bahwa buku tersebut tidak ada masalah secara hukum.
    Buku tersebut merupakan hasil data ilmiah dan dapat dipertanggung
    jawabkan secara hukum. "Yang jelas, buku itu hasil data ilmiah dan bisa
    dipertanggung jawabkan ko," tandasnya.

    Koordinator ICW Danang Widoyoko mengaku kecewa dengan penarikan buku
    tersebut. Penarikan buku itu mirip dengan perilaku Orde Baru (Orba).
    "Ya kalau gak setuju dibantah dong dengan buku, jangan ditarik-tarik.
    Ini kan seperti Orba aparat hukum dipakai sebagai aparatur represi oleh
    pemerintah yang berkuasa," tegas Danang.








    Jakarta – Buku ‘Membongkar Gurita Cikeas’ milik George Aditjondro
    diduga bukan hanya omong kosong belaka. Wakil Ketua KPK Bibit Samad
    Rianto memberikan sebuah fakta terkait kasus tersebut.

    Dalam buku itu, disebutkan ada aliran dana dari buronan BLBI Joko S
    Tjandra ke Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian yang terhubung dengan
    Presiden SBY.

    "Memang ada, itu sudah pernah saya sampaikan dalam berita acara
    pemeriksaan pada kepolisian saat dituduh melakukan penyalahgunaan
    wewenang terhadap Joko S Tjandra.," tutur Bibit usai mendatangi markas
    Slank di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (28/12).

    Bibit menambahkan, temuan itu tidak ditindaklanjuti karena hubungannya
    individu dengan individu, tidak berkaitan dalam perkara korupsi yang
    dilakukan pejabat negara.

    Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian dipegang Djoko Suyanto yang
    menjabat sebagai Dewan Pembina, dan sekarang menjabat sebagai Menko
    Polhukam. Djoko juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Sukses pasangan
    SBY-Boediono.

    George, di dalam bukunya menjelaskan ada aliran dana tidak jelas di
    beberapa yayasan yang terafiliasi dengan SBY dan Ani Yudhoyono. Untuk
    itu perlu dilakukan audit independen terhadap yayasan-yayasan tersebut.

    Sementara itu, Politisi PPP Lukman Hakiem menilai Keluarga Cikeas dan
    pihak-pihak yang dituding tidak perlu berlebihan menanggapi buku
    tersebut jika mereka merasa tidak bersalah.

    “Tidak perlu reaktif menyikapi buku Membongkar Gurita Cikeas karya
    akademisi George Junus Aditjondro. Jika memang data di buku itu salah,
    Cikeas tenang-tenang saja,” ujar Lukman kepada wartawan di Jakarta,
    Senin (28/12).

    Lukman pun menyarankan agar Cikeas cs tidak seperti Infotainment.
    Menurut Lukman, ‘Kerja Otak’ Aditjondro sebaiknya jangan dibantah
    dengan langkah hukum, melainkan dengan ‘Kerja Otak’ juga.(ary/waa)

    [You must be registered and logged in to see this link.]

      Waktu sekarang Tue Nov 26, 2024 6:33 am