Problem
solving
Oleh : Budiman Pranata
Perlu kita sadari bahwa di dalam hidup selalu dihiasi
berbagai masalah baik masalah yang datang dari diri kita maupun dari luar kita,
sesuai pengertian tetang hidup bahwa hidup adalah masalah. Pemecahan masalah
didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian
yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker,
2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan
keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi
terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan
keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan
masalah yang dilakukan.
Sedangkan definis masalah itu sendiri adalah suatu
keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kit inginkan , Kemampuan untuk
melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang dibutuhkan oleh hampir
semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak
menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
Pemecahan Masalah
Secara Analitis
Metode ini
merupakan salah satu pendekan pemecahan masalah yang sering di lakunan serta
bisa meningkatkan kualitas individu, karena bagaimana pun metode ini akan
menuntuk seseorang untuk bisa lebih kretif dalam menganalisa dari sebuah
permasalahan, Keberhasilan Metode ini sangant bergantung pada kepiawaian
indipidu atau pemimpin yang terlibat pada masaah tersebut.
Langkah Langkah Pemecahan masalah secara Analis :
Menganalisa Masalah
Pada
bagian ini ini kita di tuntut untuk bisa menganalisa atau melakukan diagnosa
terhadap sebuh kejadia, peristiwa atu situasi supaya kita bisa fokus pada
masalah yang sebenarnya, karena sering sekali kita dalam melakukan pemecahan
masalah terjebak pada gejala gejala yang tibul dari masalah tersebut.
Agar kita dapat memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan
bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefiniskan suatu
masalah, diperlukan upaya untuk mencari informasi yang diperlukan
sebanyak-banyaknya, agar masalah dapat didefinisikan dengan tepat.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefinisian masalah yang
baik:
1.
Fakta dipisahkan
dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi
2.
Semua pihak yang
terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi
3.
Masalah harus
dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali dapat menghindarkan kita
dari pembuatan definisi yang tidak jelas
4.
Definisi yang
dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar
atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
5.
Definisi yang
dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau
berkepentingan dengan terjadinya masalah.
Membuat Alternatif Pemecahan Masalah.
Langkah
berikutnya adalah membuat alternatif penyelesaian masalah. Pada tahap ini, kita
diharapkan dapat memilih hanya satu solusi, sebelum alternatif solusi-solusi
yang ada diusulkan, dengan memilih suatu
solusi masalah yang di tawarkan akan menjadikan kualitas pemecahan masalah
lebih efektif dan efisien.
Karakteristik pembuatan Alternatif masalah :
1.
Semua alternatif
yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian
dilakukannya evaluasi terhadap mereka.
2.
Alternatif-alternatif
yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah.
Semakin banyaknya orang yang mengusulkan alternatif, dapat meningkatkan
kualitas solusi dan penerimaaan kelompok.
3.
Alternatif-alternatif
yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik
dapat menjadi penghambat baik terhadap proses organisasi maupun proses
pembuatan alternatif pemecahan masalah.
4.
Alternatif-alternatif
yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang muncul dalam jangka
pendek, maupun jangka panjang.
5.
Alternatif–alternatif
yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan yang kurang menarik ,
bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan gagasan-gagasan
lainnya.
6.
Alternatif-alternatif
yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan
dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga penting. Namun dapat
diabaikan bila, tidak secara langsung mempengaruhi pemecahan masalah utama yang
sedang terjadi.
Mengevaluasi Alternatif-Alternatif Pemecahan Masalah
Pada
langkah ini kita di tuntut untuk berhati hati memberikan penilaian kentungan
dan kerugian terhadap alternatif alternatif yang sudah di buat, supaya kita
tidak terjebak pada kesalahan dalam penentuan soluasi pemecahan masalah maka
pada tahap pengevaluasian ini harus berdasarkan pada :
·Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan
terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelumnya.
·Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di
dalamnya
·Tingkat kemungkinan penerapannya
Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi
alternatif-alternatif pemecahan masalah yang baik:
1.
Alternatif-
alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang
optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan
2.
penilaian
terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis, sehingga
semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan,
3.
Alternatif-alternatif
yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan
mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat didalamnya.
4.
Alternatif-alternatif
yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkannya, baik secara
langsung, maupun tidak langsung
5.
Alternatif yang
paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas.
D. Penerapan
Solusi dan RTL (rencana tindak lanjut )
Yang harus di lakukan selanjutnya
adalah penerapan solusi yang telah kita pilih pada bagian pencarian alternative
pemecahan masalah, pada bagian ini seorang penentu kebijakan harus peka pada keadaan yang mungkin kemungkinan timbul
terhadap solusi yang di jalankan, karena bagimana pun setiap solusi yang
ditawarkan selalu ada titik balik yang kemungkinan ada gejala gejalan ato
reaksi negative dari solusi tersebut.
Berikut adalah karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang
efektif:
1.
Penerapan solusi
dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan tidak
mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap
1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan.
2.
Penerapan solusi
dilakukan dengan menggunakan strategi “sedikit-demi sedikit” dengan tujuan
untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan.
3.
Proses penerapan
solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan
solusi, harus dikomunikasikan , sehingga terjadi proses pertukaran
informasi
4.
Keterlibatan dari
orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan solusi dianjurkan dengan
tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen
5.
Adanya sistim
monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara berkesinambungan. Dampak
jangka pendek, maupun jangka panjang diukur.
6.
Penilaian
terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas terselesaikannya masalah
yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya
penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah
yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik, walaupun
mungkin muncul dampak positif lainnya
solving
Oleh : Budiman Pranata
Perlu kita sadari bahwa di dalam hidup selalu dihiasi
berbagai masalah baik masalah yang datang dari diri kita maupun dari luar kita,
sesuai pengertian tetang hidup bahwa hidup adalah masalah. Pemecahan masalah
didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian
yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker,
2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan
keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi
terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan
keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan
masalah yang dilakukan.
Sedangkan definis masalah itu sendiri adalah suatu
keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kit inginkan , Kemampuan untuk
melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang dibutuhkan oleh hampir
semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak
menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
Pemecahan Masalah
Secara Analitis
Metode ini
merupakan salah satu pendekan pemecahan masalah yang sering di lakunan serta
bisa meningkatkan kualitas individu, karena bagaimana pun metode ini akan
menuntuk seseorang untuk bisa lebih kretif dalam menganalisa dari sebuah
permasalahan, Keberhasilan Metode ini sangant bergantung pada kepiawaian
indipidu atau pemimpin yang terlibat pada masaah tersebut.
Langkah Langkah Pemecahan masalah secara Analis :
Menganalisa Masalah
Pada
bagian ini ini kita di tuntut untuk bisa menganalisa atau melakukan diagnosa
terhadap sebuh kejadia, peristiwa atu situasi supaya kita bisa fokus pada
masalah yang sebenarnya, karena sering sekali kita dalam melakukan pemecahan
masalah terjebak pada gejala gejala yang tibul dari masalah tersebut.
Agar kita dapat memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan
bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefiniskan suatu
masalah, diperlukan upaya untuk mencari informasi yang diperlukan
sebanyak-banyaknya, agar masalah dapat didefinisikan dengan tepat.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefinisian masalah yang
baik:
1.
Fakta dipisahkan
dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi
2.
Semua pihak yang
terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi
3.
Masalah harus
dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali dapat menghindarkan kita
dari pembuatan definisi yang tidak jelas
4.
Definisi yang
dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar
atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
5.
Definisi yang
dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau
berkepentingan dengan terjadinya masalah.
Membuat Alternatif Pemecahan Masalah.
Langkah
berikutnya adalah membuat alternatif penyelesaian masalah. Pada tahap ini, kita
diharapkan dapat memilih hanya satu solusi, sebelum alternatif solusi-solusi
yang ada diusulkan, dengan memilih suatu
solusi masalah yang di tawarkan akan menjadikan kualitas pemecahan masalah
lebih efektif dan efisien.
Karakteristik pembuatan Alternatif masalah :
1.
Semua alternatif
yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian
dilakukannya evaluasi terhadap mereka.
2.
Alternatif-alternatif
yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah.
Semakin banyaknya orang yang mengusulkan alternatif, dapat meningkatkan
kualitas solusi dan penerimaaan kelompok.
3.
Alternatif-alternatif
yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik
dapat menjadi penghambat baik terhadap proses organisasi maupun proses
pembuatan alternatif pemecahan masalah.
4.
Alternatif-alternatif
yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang muncul dalam jangka
pendek, maupun jangka panjang.
5.
Alternatif–alternatif
yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan yang kurang menarik ,
bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan gagasan-gagasan
lainnya.
6.
Alternatif-alternatif
yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan
dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga penting. Namun dapat
diabaikan bila, tidak secara langsung mempengaruhi pemecahan masalah utama yang
sedang terjadi.
Mengevaluasi Alternatif-Alternatif Pemecahan Masalah
Pada
langkah ini kita di tuntut untuk berhati hati memberikan penilaian kentungan
dan kerugian terhadap alternatif alternatif yang sudah di buat, supaya kita
tidak terjebak pada kesalahan dalam penentuan soluasi pemecahan masalah maka
pada tahap pengevaluasian ini harus berdasarkan pada :
·Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan
terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelumnya.
·Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di
dalamnya
·Tingkat kemungkinan penerapannya
Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi
alternatif-alternatif pemecahan masalah yang baik:
1.
Alternatif-
alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang
optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan
2.
penilaian
terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis, sehingga
semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan,
3.
Alternatif-alternatif
yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan
mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat didalamnya.
4.
Alternatif-alternatif
yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkannya, baik secara
langsung, maupun tidak langsung
5.
Alternatif yang
paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas.
D. Penerapan
Solusi dan RTL (rencana tindak lanjut )
Yang harus di lakukan selanjutnya
adalah penerapan solusi yang telah kita pilih pada bagian pencarian alternative
pemecahan masalah, pada bagian ini seorang penentu kebijakan harus peka pada keadaan yang mungkin kemungkinan timbul
terhadap solusi yang di jalankan, karena bagimana pun setiap solusi yang
ditawarkan selalu ada titik balik yang kemungkinan ada gejala gejalan ato
reaksi negative dari solusi tersebut.
Berikut adalah karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang
efektif:
1.
Penerapan solusi
dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan tidak
mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap
1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan.
2.
Penerapan solusi
dilakukan dengan menggunakan strategi “sedikit-demi sedikit” dengan tujuan
untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan.
3.
Proses penerapan
solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan
solusi, harus dikomunikasikan , sehingga terjadi proses pertukaran
informasi
4.
Keterlibatan dari
orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan solusi dianjurkan dengan
tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen
5.
Adanya sistim
monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara berkesinambungan. Dampak
jangka pendek, maupun jangka panjang diukur.
6.
Penilaian
terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas terselesaikannya masalah
yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya
penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah
yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik, walaupun
mungkin muncul dampak positif lainnya
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as