Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    black hole

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    black hole Empty black hole

    Post by ratri Sun May 23, 2010 4:53 pm

    LUBANG HITAM


    HARUN YAHYA





    Abad ke-20 menyaksikan banyak sekali
    penemuan baru tentang peristiwa alam di ruang angkasa. Salah satunya, yang
    belum lama ditemukan, adalah Black Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk
    ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk
    hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang
    hitam dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat
    kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun,
    sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga
    cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti
    itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya.
    Di surat Al Waaqi'ah, Allah mengarahkan perhatian pada masalah ini sebagaimana
    berikut, dengan bersumpah atas letak bintang-bintang:



    Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
    Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. (QS. Al
    Waaqi'ah, 56: 75-76)



    black hole Clip_image001


    Istilah “lubang hitam” pertama kali
    digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika John Wheeler. Awalnya, kita
    beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan
    diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat
    kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak
    dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan
    massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi
    raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton
    [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang
    berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan
    mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20
    kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna "hitam", yang berarti
    tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini
    diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya
    terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari Perhitungan,
    ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang
    hitam ini:



    Maka apabila
    bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: Cool



    Selain itu, bintang-bintang bermassa
    besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di
    ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di
    ruang angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya. Itulah mengapa
    bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini mungkin
    dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan
    penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah:



    Demi langit dan
    Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya
    menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)



    PULSAR: BINTANG BERDENYUT


    Demi langit dan
    Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya
    menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)



    black hole Clip_image002
    Pulsar adalah sisa-sisa bintang padam yang
    memancarkan gelombang radio teramat kuat yang menyerupai denyut, dan yang
    berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa
    terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di dalamnya
    terdapat Bumi kita.



    Kata “Thaariq,” nama surat ke-86,
    berasal dari akar kata “tharq,” yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup
    keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang
    mungkin dari kata tersebut, yakni “berdenyut/berdetak”, “memukul keras”,
    perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah
    penting. Sebelum menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata
    selainnya yang digunakan dalam ayat ini untuk menggambarkan bintang-bintang
    ini. Istilah “ath-thaariqi” dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang
    menembus malam, yang menembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang
    menembus dan bergerak, yang berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang
    terang. Selain itu, kata “wa” mengarahkan perhatian pada benda-benda yang
    digunakan sebagai sumpah—yakni, langit dan Ath Thaariq.



    Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell
    Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar
    secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa
    terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau
    denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun
    1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin
    rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan
    magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah
    medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada
    yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa sebuah benda yang berputar
    sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan
    berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat
    kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian, diketahui juga
    bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang
    neutron. Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai “pulsar”.
    Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi pulsar melalui ledakan supernova,
    tergolong yang memiliki massa terbesar, dan termasuk benda-benda yang paling
    terang dan yang bergerak paling cepat di ruang angkasa. Sejumlah pulsar
    berputar 600 kali per detik.1



    Kata “pulsar” berasal
    dari kata kerja to pulse . Menurut kamus American Heritage
    Dictionary,
    kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. Kamus Encarta
    Dictionary
    mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak
    atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurut Encarta
    Dictionary,
    kata “pulsate”, yang berasal dari akar yang sama,
    berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat.



    Menyusul penemuan itu,
    diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang digambarkan dalam Al Qur'an
    sebagai “thaariq”, yang berdenyut, memiliki kemiripan yang sangat dengan
    bintang-bintang neutron yang dikenal sebagai pulsar.



    Bintang-bintang neutron
    terbentuk ketika inti dari bintang-bintang maharaksasa runtuh. Materi yang
    sangat termampatkan dan sangat padat itu, dalam bentuk bulatan yang berputar
    sangat cepat, menangkap dan memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan
    magnetnya. Medan magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron
    yang berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya
    gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di Bumi.



    Di ayat ke-3 surat Ath
    Thaariq istilah “an najmu ats tsaaqibu”, yang berarti yang menembus, yang
    bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah
    bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan bergerak. Makna istilah “adraaka”
    dalam ungkapan “Tahukah kamu apakah Ath Thaariq itu?” merujuk pada pemahaman.
    Pulsar, yang terbentuk melalui pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali
    ukuran Matahari, termasuk benda-benda langit yang sulit untuk dipahami.
    Pertanyaan pada ayat tersebut menegaskan betapa sulit memahami bintang
    berdenyut ini. (Wallaahu a'lam)



    Sebagaimana telah dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Al Qur'an memiliki kemiripan
    dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan mungkin mengungkapkan
    kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al Qur'an.






    BINTANG SIRIUS (SYI'RA)


    black hole Clip_image003
    Bintang
    Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti "bintang").
    Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu
    kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali. Peristiwa
    alam tentang bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An
    Najm
    .


    Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur'an
    dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati
    diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur'an. Salah satunya
    adalah bintang Sirius (Syi'ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49:



    … dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An
    Najm, 53: 49)



    Kenyataan bahwa kata Arab
    “syi'raa”, yang merupakan padan kata bintang Sirius, muncul hanya di Surat An
    Najm (yang hanya berarti “bintang”) ayat ke-49 secara khusus sangatlah menarik.
    Sebab, dengan mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan bintang
    Sirius, yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik awal,
    para ilmuwan menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius
    sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan
    Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan
    bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B
    tidak dapat dilihat tanpa teropong.



    Bintang ganda Sirius
    beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu sama lain. Masa
    edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah
    49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi
    di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.
    2 Keterangan ini
    dilaporkan dalam berbagai sumber sebagai berikut:



    Sirius, bintang yang
    paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar … Peredarannya berlangsung
    selama 49,9 tahun.
    3


    Sebagaimana diketahui,
    bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain melintasi
    sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun.
    4. Hal yang perlu
    diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang
    tersebut yang mengitari satu sama lain.



    Namun, kenyataan ilmiah ini, yang
    ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan
    telah diisyaratkan dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat ke-49 dan ke-9
    dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi nyata:



    dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm,
    53: 49)



    maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
    (QS. An Najm, 53: 9)



    Penjelasan dalam Surat An Najm ayat
    ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling
    mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a'lam). Fakta ilmiah ini, yang tak
    seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur'an, sekali lagi membuktikan
    bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Yang Mahakuasa.









    Daftar
    pustaka:


      Similar topics

      -

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 4:11 am