Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    vasco da gama

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    vasco da gama Empty vasco da gama

    Post by ratri Sun May 23, 2010 3:31 pm

    84 VASCO DA GAMA ± 1460-1524



    Dia itulah, Vasco da Gama, penyelidik Portugis yang menemukan jalur jalan
    laut langsung dari Eropa ke India
    dengan berlayar mengelilingi Afrika.

    Orang-orang Portugis sudah lama mencari jalur ini sejak saat Pangeran Henry
    Sang Navigator (1394-1460). Tahun 1488 sebuah ekspedisi Portugis di bawah
    pimpinan Bartolomeus Dias telah sampai dan mengitari Tanjung Harapan di ujung
    selatan Afrika dan kembali ke Portugis. Dengan keberhasilan ini, Raja Portugis
    mahfum bahwa usaha lama mencari jarak terpendek ke India kini hampir mendekati
    kenyataan. Tetapi, ada pelbagai penundaan, dan baru tahun 1497 sebuah ekspedisi
    ke India
    benar-benar dilaksanakan. Untuk memimpin ekspedisi itu raja menunjuk Vasco da
    Gama, seorang bangsawan dari kelas rendahan yang lahir sekitar tahun 1460 di kota Sines, Portugis.

    Da Gama bongkar sauh tanggal 8 Juli 1497, terdiri empat kapal di bawah
    komandonya dengan jumlah kelasi seluruhnya 170 orang termasuk penterjemah
    bahasa Arab. Pertama ekspedisi berlayar menuju kepulauan Tanjung Verde. Lalu,
    daripada dia telusuri pantai Afrika seperti dilakukan oleh Dias, da Gama
    berlayar menuju selatan, jauh di luar Samudera Atlantik. Dia berlayar terus
    jauh ke selatan, dan kemudian membelok ke timur mencapai Tanjung Harapan. Ini merupakan
    pilihan yang jitu, lebih cepat ketimbang menyusuri pantai ke selatan, biarpun
    perbuatan ini memerlukan keberanian lebih banyak dan kelihaian navigasi. Akibat
    rute yang dipilihnya, kapal-kapal Gama tidak kelihatan dari daratan selama
    tidak kurang dari sembilan puluh tiga hari --lebih lama dua setengah kali dari
    yang dialami kapal Colombus!

    Da Gama mengitari Tanjung Harapan pada tanggal 22 Nopember, kemudian
    berlayar ke utara menyelusuri pantai timur Afrika. Dalam pelayaran ke utara itu
    dia membuang sauh di pelbagai kota yang dikuasai orang Muslim, termasuk Mambasa
    dan Malindi yang kini bernama Kenya. Di Malindi dia ambil seorang penunjuk
    jalan bangsa India yang menuntunnya selama 23 hari melintasi Laut Arab menuju
    India. Tanggal 20 Mei 1498, sekitar 10 bulan sesudah keberangkatannya dari
    Portugis da Gama sampai di Calicut, kota pusat perdagangan paling penting di
    India bagian selatan. Penguasa Hindu di Calicut, Zamorin, mulanya menyambut
    baik kedatangan da Gama. Tetapi, kemudian Zamorin merasa kecewa karena hadiah
    upeti yang dipersembahkan da Gama kelewat murah harganya. Berkaitan dengan
    kekejaman pedagang-pedagang Muslim yang menguasai rute jalan perdagangan di
    Samudera Hindia, ini menjadi halangan buat da Gama meneruskan transaksi dagang
    dengan Zamorin. Kendati begitu, ketika da Gama meninggalkan Calicut bulan
    Agustus, da Gama diberi muatan rupa-rupa rempah-rempah agar disampaikan kepada
    pemerintahnya di Portugis, begitu juga sejumlah orang India.

    Perjalanan pulang rupanya lebih sulit ketimbang pergi. Makan jangka waktu
    sekitar 3 bulan melintasi Laut Arab dan banyak awak kapal yang mati karena
    penyakit darah akibat kebanyakan makan daging tetapi kekurangan buah dan
    tumbuhan. Akhirnya cuma dua kapal selamat sampai di rumah: kapal pertama
    berlabuh di Portugis tanggal 10 Juli 1499 dan kapal da Gama sendiri baru sampai
    2 bulan kemudian. Hanya 55 anak buahnya dapat bertahan hidup, berarti kurang
    dari sepertiga tatkala berangkat memulai pengembaraan. Tetapi, ketika da Gama
    kembali ke Lisabon tanggal 9 September 1499, baik dia maupun Raja memahami
    betul bahwa perjalanan dua tahun itu merupakan suatu sukses besar.

    Enam bulan kemudian, Raja Portugis kirim lagi ekspedisi lanjutan di bawah
    pimpinan Pedro Alvares Cabral. Cabral tiba pada saat yang tepat di India, menemukan
    rute perjalanan ke Brazil
    (kendati para historikus percaya bahwa sudah ada orang Portugis lain yang
    menemukannya lebih dulu), dan kembali ke Portugis membawa tumpukan
    rempah-rempah. Tetapi, beberapa anak buah Cabral terbunuh di Calicut sehingga
    tahun 1502 da Gama dikirim kembali ke sana untuk melakukan hukuman pembalasan,
    membawa armada yang terdiri dari 20 kapal.

    Tingkah laku da Gama dalam ekspedisi ini betul-betul ganas. Di luar perairan
    pantai India
    dia merampas sebuah kapal Arab yang sedang lewat dan sesudah memindahkan
    muatannya tetapi tidak penumpangnya, dia bakar kapal itu di tengah laut.
    Kesemua penumpang yang ada di atas kapal, termasuk wanita dan anak-anak,
    musnah. Ketika dia sampai di Calicut da Gama dengan congkak minta agar Zamorin
    mengahalau semua Muslim dari pelabuhan. Ketika Zamorin bimbang, da Gama
    menangkapnya dan membunuhnya, dan menyisihkan 37 pelaut-pelaut India lantas
    dibomnya pelabuhan itu. Murka tetapi tak berdaya orang-orang Zamorin
    mengabulkan permintaan da Gama. Dalam perjalanan pulang da Gama mendirikan
    beberapa koloni Portugis di Afrika Timur.

    Untuk hasil karya ini dia peroleh hadiah besar dari Raja Portugis, diberi
    gelar kebangsawanan, diberi perkebunan, diberi jaminan pensiun dan rupa-rupa
    hadiah uang. Da Gama tidak kembali ke India hingga tahun 1524 ketika Raja baru
    Portugis mengangkatnya jadi Raja muda India. Beberapa bulan sesudah tiba di
    India dia jatuh sakit dan meninggal di sana bulan Desember 1524. Dia akhirnya
    dimakamkan kembali di Lisabon. Da Gama beristri dan punya tujuh anak.

    Arti penting utama perjalanan Vasco da Gama adalah karena dia membuka jalur
    laut langsung antara Eropa dan India
    serta Timur Jauh, yang faedahnya bisa turut dikecap oleh banyak negara.

    Dalam jangka pendek, faedah terbesar karuan saja jatuh pada Portugis.
    Melalui jalur perdagangan baru ke Timur, negeri yang tadinya melarat ini di
    pinggiran Eropa yang berbudaya mendadak sontak jadi negeri terkaya di Eropa.
    Portugis dengan cepat mendirikan koloni-koloni jajahan di seputar Samudera Indonesia.
    Mereka punya benteng-benteng dan pos-pos serdadu di India, Indonesia, Madagaskar, di pantai
    timur Afrika dan di banyak tempat lagi. Ini sudah barang tentu merupakan
    tambahan belaka dari daerah yang mereka sudah kuasai seperti Brasil dan
    daerah-daerah jajahan lainnya di belahan barat Afrika yang sudah mereka bangun
    bahkan sebelum perjalanan Vasco Da Gama. Orang-orang Portugis berhasil
    mempertahankan daerah-daerah jajahan ini hingga pertengahan abad ke-20.

    Pembukaan jalur perdagangan baru ke India oleh Vasco da Gama membawa
    akibat kemunduran luar biasa buat pedagang-pedagang Muslim yang tadinya
    menguasai jalur perdagangan di Samudera Indonesia. Pedagang-pedagang Muslim
    ini segera sepenuhnya dikalahkan dan tempatnya digantikan oleh Portugis. Lebih
    jauh dari itu, jalur perdagangan lewat darat antara India ke Eropa menjadi
    tidak berguna karena jalur laut lewat Afrika yang dirintis oleh Portugis jauh
    lebih murah. Ini merupakan pukulan pahit baik buat orang-orang Turki Ottoman
    maupun kota-kota perdagangan Itali (seperti Venesia) yang tadinya menguasai
    perdagangan ke Timur. Tetapi, bagi Eropa lainnya ini berarti barang-barang dari
    Timur Jauh berharga lebih murah daripada semula.

    Akhirnya, pengaruh terbesar dari perjalanan Vasco da Gama tidaklah terhadap
    Eropa atau Timur Tengah, tetapi lebih banyak terhadap India dan Asia
    Tenggara. Sebelum tahun 1498 India
    terpencil dari Eropa. Memang, sepanjang sejarah India merupakan satu negeri
    berdiri sendiri, kecuali ada pengaruh luar yang datang dari arah barat laut.
    Perjalanan Vasco da Gama mendobrak keterasingan ini dan menyuguhkan hubungan
    langsung dengan kebudayaan Eropa lewat jalur laut. Pengaruh serta kekuatan
    Eropa tumbuh lebih mantap dan lebih kuat di India, hingga pada pertengahan abad
    ke-19 seluruh anak benua itu jatuh ke bawah kekuasaan mahkota kerajaan Inggris.
    (Perlu dicatat, inilah satu-satunya saat dalam sejarah bahwa India dipersatukan
    di bawah satu penguasa). Sedangkan untuk Indonesia, mulanya sekedar peroleh
    pengaruh Eropa, kemudian seluruhnya jatuh di bawah kekuasaan Eropa. Hanya
    sesudah pertengahan abad ke-20 daerah-daerah ini memperoleh otonominya.

    Tokoh yang jelas bisa disejajarkan dengan Vasco da Gama adalah Christopher
    Colombus. Dalam beberapa hal, perbandingan ini memberi kelebihan kepada Vasco
    da Gama. Perjalanannya, misalnya, jauh lebih membawa hasil yang mengesankan.
    Dan jauh lebih lama dari perjalanan Colombus baik diukur dari jarak maupun
    lamanya. Lebih dari tiga kali lipat! Dan memerlukan kelihaian navigasi lebih
    banyak. (Colombus, tak peduli berapa dia kehilangan arah, paling-paling dia
    tidak menemukan Dunia Baru, sedangkan Vasco da Gama akan kehilangan Tanjung
    Harapan dan lenyap entah ke mana di Samudera Indonesia). Lebih jauh dari itu,
    tidak seperti Colombus, Vasco da Gama berhasil sampai ke tujuan yang direncanakannya.

    Tentu bisa diperdebatkan, Vasco da Gama tidak menemukan Dunia Baru, tetapi
    sekedar membuat hubungan antara orang-orang Eropa dengan negeri-negeri yang
    memang sudah berpenduduk. Jika demikian halnya, apa bedanya dengan Colombus.

    Perjalanan Colombus akhimya punya pengaruh yang luar biasa terhadap
    kebudayaan yang belum berkembang di Dunia Baru; perjalanan da Gama akhirnya
    menghasilkan perubahan budaya India
    dan Indonesia.
    Dalam hal menilai arti penting antara Colombus dan Vasco da Gama, satu hal perlu
    diingat, kendati Amerika Selatan dan Amerika Utara jauh lebih besar ketimbang
    India, tetapi India punya penduduk lebih banyak dari semua penduduk Dunia Baru
    digabung jadi satu!

    Namun bagaimanapun juga, jelas Colombus lebih berpengaruh luas ketimbang Vasco
    da Gama. Pertama, pelayaran mengelilingi Afrika menuju India bukanlah berasal
    dari keinginan Vasco da Gama sendiri. Raja Portugislah yang memutuskan mengirim
    ekspedisi itu jauh sebelum dia memilih Vasco da Gama untuk memimpinnya.
    Sedangkan ekspedisi Colombus muncul dari dorongan Colombus sendiri, dan berkat
    pendekatan dan cara merebut hatilah sehingga Ratu Isabella bersedia
    menunjangnya dengan keuangan. Kalau saja tidak karena Colombus, Dunia Baru
    (walaupun cepat atau lambat akan ditemukan orang juga) baru akan diinjak orang
    entah berapa tahun kemudian, dan mungkin oleh warga Eropa lain. Selain itu,
    andaikata Vasco da Gama tidak diberanakkan oleh bundanya ke dunia ini, raja
    Portugis tinggal pilih orang lain memimpin ekspedisi itu. Bahkan andaikata Vasco
    da Gama tidak becus dan gagal, orang Portugis tidak akan menyetop niatnya cari
    jalur langsung ke India jika tampak olehnya kemungkinan itu tidak jauh. Dan,
    kalau saja Portugis tidak mendirikan pangkalan-pangkalan di sepanjang pantai
    barat Afrika, sedikit sekali kemungkinan bangsa-bangsa Eropa lain mampu
    menjejakkan kakinya pertama kali di India.

    Kedua, pengaruh Eropa atas India dan Timur Jauh tidaklah sebanding dengan
    pengaruh Eropa atas Dunia Baru. Kebudayaan India cepat berubah sesudah ada
    kontak dengan Barat. Tetapi, dalam tempo beberapa dekade sesudah pelayaran
    Colombus, kebudayaan Dunia Baru malahan boleh dibilang hancur luluh. Juga tak
    ada persamaan antara India dengan berdirinya Amerika Serikat di Dunia Baru itu.

    Seperti halnya orang tidak bisa memberi pujian (atau kutukan) kepada
    Christopher Colombus atas semua peristiwa yang terjadi di Dunia Baru, begitu
    pula orang tidak bisa menghargai Vasco da Gama dengan semua hasil-hasil dari
    adanya kontak antara Eropa dan Timur. Vasco da Gama hanyalah membuat salah satu
    mata rantai saja karena banyak lagi orang yang dapat dicatat sebagai perintis:
    Henry Sang Navigator, sejumlah pelaut Portugis yang menjelajahi pantai barat
    Afrika; Bartolomeus Dias; Vasco da Gama sendiri; para pengganti sesudahnya
    (seperti Fransisco de Almeida dan Alfonso d'Albuquerque); dan masih banyak
    lagi. Saya pikir, Vasco da Gama hanyalah merupakan mata rantai terpenting
    belaka. Tetapi, dia bukanlah orang yang begitu punya peranan penting seperti
    dilakukan Christopher Colombus dalam hal Eropanisasi Dunia Baru. Atas dasar
    prinsip penting itulah Vasco da Gama dicantumkan dalam daftar buku ini jauh di
    bawah Colombus.

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 9:48 pm