Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    soendari soekotjo - srikandi keroncong

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    soendari soekotjo - srikandi keroncong Empty soendari soekotjo - srikandi keroncong

    Post by admin Fri May 21, 2010 11:55 pm

    Sundari Untinasih Soekotjo

    Dewi
    Keroncong Penyanyi Istana







    Sejak jaman presiden Soeharto, Habibie, hingga Susilo
    Bambang Yudhoyono, perempuan yang ciri khasnya tampil berkebaya ini kerap kali
    diundang menjadi penyanyi istana. Lagu yang dibawakannya adalah sebuah genre
    musik yang identik dengan irama milik para orang tua, keroncong. Berkat
    konsistensinya di dunia musik keroncong, banyak kalangan kemudian menjulukinya
    ‘Dewi Keroncong’.

    Kecintaan perempuan kelahiran Jakarta, 14 April 1965 bernama lengkap Sundari
    Untinasih Soekotjo ini pada musik keroncong bermula sejak ayahnya, Soekotjo
    Ronodihardjo, seorang tentara berpangkat Letnan Satu (Lettu) - kini sudah
    almarhum – memperkenalkannya pada alunan musik mendayu-dayu itu. Ayahnya yang
    hobi menyanyi lagu keroncong sering mengajak Sundari menyanyi bersama.

    Dalam keluarga, sejak kecil anak ke dua dari tiga bersaudara yang biasa
    dipanggil Unti ini mendapat pendidikan yang keras dan disiplin dari ayahnya.
    Namanya juga masih kanak-kanak, ketika disuruh latihan, “Saya sering alasan
    sakit perut, ngantuk, atau apa saja, supaya tidak jadi latihan.”

    Meski ia mengaku kerap ‘mengelak’ saat disuruh latihan, Sundari membantah jika
    kecintaannya pada musik keroncong datang dari "paksaan" kedua orang
    tuanya, terlebih dari sang ayah. "Saya menggeluti musik keroncong karena
    kemauan sendiri, bukan paksaan ayah saya. Sejak kecil saya sempat menyaksikan
    Waljinah nyanyi keroncong pakai konde dan kelihatan cantik. Saya ingin seperti
    dia," kata wanita yang sedari kelas 2 SD telah mempelajari musik
    keroncong.

    Ia pun kemudian makin termotivasi oleh perkataan ayahnya, ““Makanya kamu harus
    latihan karena sekarang itu jarang ada penyanyi keroncong yang masih muda.”
    Melihat kesungguhan dan bakat yang dimiliki Sundari, ibunya, Herini,
    memasukkannya ke sanggar Angrek Pimpin Joko Sutrisno.

    Umur sembilan tahun, ia menyanyi pop bersama Joko Sutisno di TVRI. Selanjutnya
    Sundari belajar menyanyi keroncong pada beberapa guru. Tahun 1975, ketika
    umurnya menginjak usia 10 tahun, ia baru mulai mengikuti perlombaan dengan
    menjadi perwakilan dari SD Halim, Jakarta,
    tempat dia sekolah. Baru tahun 1977 ia mulai mengkhususkan diri pada lagu
    keroncong dan satu tahun kemudian, mengikuti berbagai festival keroncong.

    Mengenang masa kecil di bangku SD, Sundari bercerita bahwa ia pernah
    marah-marah ketika ketika sejumlah warga di kompleks AURI Halim Perdana Kusumah,
    Jakarta, sering menjulukinya si Bengawan Solo, tatkala dia melintas di
    gang-gang kawasan rumahnya.

    Sundari pun lalu menangis dan mengadu pada ibunya. Mendengar pengaduan anaknya
    yang tersendat-sendat menahan tangis, sang ibu tersenyum lalu berusaha
    menghiburnya, “Sudah, seharusnya kamu bangga dengan julukan itu.” Kini, setelah
    Sundari dewasa, kenangan masa kecilnya itu selalu membuatnya tersenyum dan
    menyadari kalau julukan pernah membuatnya sakit hati, justru menjadikannya
    merasa lebih berarti.

    Pada festival keroncong remaja, 1978, Sundari terpilih sebagai finalis. Tahun
    1979, ia akhirnya menembus juara kedua di ajang juara bintang radio dan TV
    untuk kategori Keroncong Dewasa Wanita. Itu pun dengan mencuri umur, karena
    Unti belum mencapai 15 tahun. Ia berhasil ‘mengelabui’ panitia karena dengan
    kebaya dan sanggul, Sundari tampak dewasa.

    Baru sebentar menikmati pujian berkat penampilannya, Sundari menuai kritikan
    karena ketahuan kalau ia masih di bawah umur. "Saya sempat diprotes karena
    usia saya masih di bawah umur. Waktu itu duduk di bangku SMP 80 Halim. Umur
    saya waktu itu masih 14 tahun," ucapnya. Juara satu bintang radio televisi
    diraihnya pada festival berikutnya, 1983. “Setelah itu orang-orang menjuluki
    saya penyanyi keroncong,” tutur mantan anggota Geronimo VIII seangkatan Djatu
    Parmawati dan Rafika Duri ini.

    Selain menyanyi, empat tahun Sundari menjadi guru kesenian di SMA 38 Jakarta. Tak bisa
    dihindarkan, ia sering dikerjain murid-murid cowok: mobilnya dikasih bunga,
    wajahnya digambar oleh murid paling bandel, murid cowok duduk di bangku barisan
    depan setiap kali ia mengajar. Tapi, anehnya, “Saya tidak ngeh karena tidak
    memperhatikan,” ujar perempuan yang pernah mengadakan konser tunggal menyanyi
    keroncong di gedung Ratu Plasa, Jakarta.


    Setelah berhenti mengajar sebagai guru, ia kemudian sibuk sibuk membuka butik
    dan aktif di pengajian Arafah. Di sinilah ia mulai berkenalan dengan para alim
    ulama seperti KH Zainuddin MZ. Bersama kyai ‘sejuta umat’ ini, ia mendirikan
    dan mengelola Taman Kanak-kanak (TK) Islam
    Mitra Amanah yang terletak tak jauh dari kompleks ABRI, di kawasan Cilangkap,
    Jakarta Timur.

    Tahun 2002 menjadi tahun yang penuh berkah baginya. Pada tahun 2002, ia merilis
    album keroncong asli yang diberi judul Ingkar Janji.. Album ini menjadi album
    keroncong asli pertamanya, dimana ia menyanyi diiringi musik keroncong asli.
    Album Ingkar Janji digarap bersama Orkes Keroncong Puspa Kirana pimpinan Acep
    Djamaludin dan diproduksi PT Gema Nada Pertiwi, perekam lagu-lagu keroncong
    tradisonal serta lagu rakyat Indonesia.

    Berkat album ini, ia dinobatkan sebagai penerima Keroncong Award 2002 yang
    diselenggarakan Yayasan Bina Suci dan Radio Republik Indonesia. Pada tahun yang sama, ia
    juga menerima meraih penghargaan khusus dari dewan kategorisasi di ajang
    AMI-Sharp Award ke-6.

    Pada 14 Agustus 2002, ia dinyatakan lulus sebagai sarjana musik oleh
    Universitas Negeri Jakarta (dulunya IKIP) dengan nilai cukup memuaskan.
    Skripsinya tentang musik keroncong di Jakarta dengan judul "Keberadaan
    Musik Keroncong serta Sejarahnya di Wilayah Jakarta". Sebelumnya, ia pernah kuliah
    di IKIP, tapi hanya meraih gelar D-3 pada tahun 1987.

    Meski menuai banyak keberhasilan dalam karirnya, perkawinannya dengan seorang
    pilot bernama Arman Surjadi kandas di tengah jalan pada tahun 2004. Kini ia
    mesti mengasuh anak semata wayangnya, Putri Intan Permata Sari (14 th) sebagai
    single parent. Saat ditanya perihal anaknya, Sundari menuturkan bahwa anaknya
    yang sedang beranjak dewasa mulai menunjukkan keinginan mengikuti jejaknya.

    "Hati saya trenyuh, ketika di usia 9 tahun dia sudah kepingin rekaman.
    Saya bebaskan dia untuk memilih dengan syarat punya tanggung jawab. Jangan
    numpang nama ibunya. Kalau lihat dia, sepertinya saya melihat waktu saya kecil
    dulu," kata perempuan yang tetap cantik ini.

    Dengan statusnya yang single parent maka baik itu perhatian, kasih sayang
    maupun perekonomian sekarang menjadi tanggung jawabnya. Dan untuk sekarang ini,
    ia sedang kuliah lagi dan mencari ilmu dari dunia nyanyi dan lain-lainnya. Ia
    berharap agar ilmu yang didapatkan pada kuliah tersebut, ia nantinya dapat
    bekerja di bidang lain selain dari menyanyi.

      Waktu sekarang Fri May 10, 2024 2:55 am