kembalinya Arwah PKI

"Kalianlah sebaik-baiknya ummat, yang diexpose untuk manusia guna beramar ma'ruf dan bernahi mungkar." (QS. Ali Imran : )
Ayat di atas, meskipun diturunkan pada masa sahabat, namun secara umum lafadlnya bisa direfleksikan pada ummat Islam sekarang yang masih berpegang teguh dengan aturan Rasulullah dan sahabatnya. Sebagian gambaran kongkrit dari sebaik-baiknya ummat adalah pemuda (asysyabab) yang merupakan potensi besar bagi perjuangan pergerakan Islam. Karena hampir seluruh nabi yang diutus oleh Allah untuk kejayaan Islam di dunia ini adalah dari kalangan pemuda. Demikian pula sahabat-sahabat Rasulullah juga rata-rata adalah pemuda seperti Ali bin Abi Thalib ketika masuk Islam baru umur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidilah baru berumur 11 tahun, Saad bin Abi Waqqas umur 17 tahun ketika bergabung dengan Rasulullah dalam menegakkan Islam, dan lain-lain.
Namun... adakah Khoiro Ummah pada masa sekarang? Pertanyaan itu mungkin menyadarkan kita pada realita yang sebenarnya, melihat potensi pemuda Islam sekarang sangat patut dikasihani. Arus globalisasi terus menerus mengikis pola berpikir yang Islami pada generasi muda, ditambah dengan adanya kesenjangan sosial, seperti banyaknya pengangguran yang 99% dari kalangan pemuda. Busuknya sistem politik sekarang ini bisa dilihat dengan menjamurnya praktek-praktek korupsi, manipulasi proteksi / monopoli serta bejatnya moral oknum-oknum pejabat. Itu semua membuat generasi muslim mampu dicekoki/disusupi oleh ideologi-ideologi selain Islam seperti kapitalis dan sosialis komunis. dan yang paling bisa tumbuh subur pada kondisi pemuda di atas adalah ideologi sosialis komunis dengan ajaran marxisnya.
Ajaran Marxisme di Indonesia tumbuh sangat subur ketika PKI bisa berjaya dengan jutaan pengikutnya pada masa Orde Lama. Namun setelah meletusnya G 30 S/ PKI 1965, maka PKI dan underbow-nya dibubarkan oleh penguasa Orde Lama di bawah komando pemegang Supersemar Soeharto (sekarang Presiden). Namun dalam perjalanannya, bahaya laten PKI ditengarai akan bangkit kembali. Setelah terjadinya kerusuhan pada tanggal 27 Juli 1996 di Jakarta, aparat ABRI mampu bisa mengungkapkan bukti-bukti, siapa yang berada di balik itu semua. Menurut sumber yang bisa dipercaya bahwa yang berada di balik itu semua adalah PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang hampir seluruh AD/ART-nya serta paham-pahamnya analog/sama dengan PKI dulu. Demikian pula Ormas-ormas yang berada di bawah PRD sama dengan ormas-ormas yang dulu berada di bawah PKI seperti SMID (Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi) sama dengan CGMI, PPBI (Pusat Perjuangan Buruh Indonesia) sama dengan SOBSI underbow PKI di jaman orde lama, STN (Serikat Tani Nasional) sama dengan BTI, underbow PKI dulu. Ada juga JAKER (Jaringan kerja Kebudayaan Rakyat) dan lain-lain.
Inti ajaran komunis, dalam hal ini adalah ajaran Marxisme, sebagai berikut :
a. Materialisme, yaitu suatu ajaran yang menganggap bahwa awal segala sesuatu berasal dari materi dan akhir segala sesuatupun materi. dari ajaran ini akhirnya mereka menganggap bahwa Tuhan adalah materi.
b. Dialektika, yaitu suatu teori yang bila ingin merubah sistem dengan cara memper- tentangkan kelas atas (borjuis) dengan kelas bawah (buruh). Dan dari ajaran ini komunis biasa dan suka mengerahkan massa dari kalangan buruh dan kaum yang merasa tertindas.
c. Agama dianggap sebagai sampah masyarakat.

Dari ketiga ajaran di atas, maka seharusnya pemuda-pemuda muslim bisa bersikap mawas diri dan antisipatif (berjaga-jaga) terhadap ideologi-ideologi yang bertentangan dengan ajaran Al Qur'an dan As Sunnah dengan jalan mengikuti pemuda-pemuda muslim yang telah digambarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti sahabat-sahabat Rasulullah SAW; mereka dengan gagah berani menghalau segala jenis ajaran-ajaran yang menyesatkan dari permukaan bumi ini walaupun nyawa mereka sebagai taruhannya. Hampir seluruh sahabat-sahabat Rasulullah SAW bercita-cita untuk mati Syahid, yaitu mati dalam keadaan berperang melawan musuh-musuh Islam yaitu orang-orang yang yang memiliki ajaran-ajaran yang menyesatkan dari Islam.
Oleh karena itu langkah-langkah yang harus diambil oleh pemuda-pemuda muslim untuk bisa seperti mereka adalah sebagai berikut :
1. Berdakwah atau mengajak ummat ini kepada Allah. Dengan kata lain seorang pemuda harus berani mengungkapkan kebenaran yang ada pada Islam, serta membeberkan kerusakan-kerusakan yang ada pada sistem atau pada ide-ide barat yang banyak diikuti oleh pemuda-pemuda yang bodoh. Dengan dakwah ini pemuda-pemuda pada masa Rasulullah sanggup mengubah kultur yang rusak ke arah yang baik, menegakkan panji-panji Islam dan sanggup menghancurkan setiap kebatilan yang ada. Dan dengan dakwah ini pula Rasulullah dan sahabat-sahabatnya yang tergolong sebagai pemuda, mengadakan pemberangusan terhadap ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Islam dan menyebarkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.
2. Beraktivitas yang baik dan sesuai dengan syari'at-syari'at Islam. Seorang pemuda seharusnya bisa beraktivitas yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain, dengan batasan-batasan syari'at Allah.
3. Seorang pemuda muslim yang benar-benar bertaqwa, harus berserah diri pada Islam. Maksudnya pemuda harus menjadikan Islam sebagai standard dari perilaku, sehingga kehidupan seorang pemuda akan benar-benar mendapat ridhlo Allah SWT.
4. Menolak untuk bergabung atau mendukung pada jamaah-jamaah / kelompok / organisasi yang berideologikan komunis dan kapitalis, atau ideologi-ideologi yang lain yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Al Qur'an dan As Sunnah, bahkan Rasulullah memerintahkan untuk meninggalkan kelompok-kelompok itu semua.

"... Rasulullah bersabda, 'Maka tinggalkan seluruh kelompok-kelompok itu (yang bertentangan dengan konsepsi ajaran Islam) semuanya, seandainya engkau harus menggigit ranting ranting pohon hingga mati menemuimu, maka tetap engkau harus tinggalkan kelompok-kelompok itu semua' " . (HR Bukhori)

Bahkan termasuk murtad dan kekal di neraka jika bergabung dan mendukung pergerakan-pergerakan yang tidak berlandaskan pada aqidah-aqidah Islam. ([1])
5. Mampu bersikap kritis pada pelaksana-pelaksana pembangunan yang berpraktek korupsi, kolusi, pelacuran dan lain-lain, sebagaimana sabda Rasulullah,

"Pemimpin para syuhada itu adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seorang laki-laki yang berdiri di hadapan penguasa yang zalim lalu ia menyuruhnya berbuat baik dan mencegahnya berbuat mungkar kemudian ia dibunuhnya." (HR Al Hakim) ([2])

Lima hal tersebut, seorang pemuda harus benar-benar menjalankannya, supaya akan datang janji Allah. Sebagaimana firman Allah SWT pada surat An Nuur : 55,
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan amal-amal yang baik, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini sebagaimana telah Dia jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh-sungguh Dia akan menegakkan bagi mereka agama agama yang telah diridhloi-Nya untuk mereka. Dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan mereka) sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Oleh karena itu mereka menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku."
Wallahu 'A'lam bish Showaab.