KARAM

Terasing, sendiri mendayung perahu ini
Melewati jengkal demi jengkal batas
kesadaran diri, hanya di temani angin dingin
menusuk rasa pecahan beling

Tersadar ku lihat ke depan
Separuh dunia menertawakan keberadaan
Sakit tak sanggup ku menahan
Tak ada pilihan ……. “Aku harus melawan”

Muakah aku dengan air
Yang tak lagi menyucikan
Muakah aku dengan darah
Tak lagi memerah

Apa yang mesti kulakukan
Agar ku dapat berlabuh ke tepian

Adakah yang mau memberitahuku
Adakah yang sudi menuntunku

Sementara kini lihat ……
Lihat ……
Lihatlah aku !
Terkubur dalam penjara
Di iringi bunga fatamorgana

Lihatlah aku !
Bisu menunggu siang
Berganti purnama.

[quote]

[quote="Ezy Ichikuro"]Terasing, sendiri mendayung perahu ini
Melewati jengkal demi jengkal batas
kesadaran diri, hanya di temani angin dingin
menusuk rasa pecahan beling

Tersadar ku lihat ke depan
Separuh dunia menertawakan keberadaan
Sakit tak sanggup ku menahan
Tak ada pilihan ……. “Aku harus melawan”

Muakah aku dengan air
Yang tak lagi menyucikan
Muakah aku dengan darah
Tak lagi memerah

Apa yang mesti kulakukan
Agar ku dapat berlabuh ke tepian

Adakah yang mau memberitahuku
Adakah yang sudi menuntunku

Sementara kini lihat ……
Lihat ……
Lihatlah aku !
Terkubur dalam penjara
Di iringi bunga fatamorgana

Lihatlah aku !
Bisu menunggu siang
Berganti purnama.

nice poem......foto avatarnya dipasang dunk....jangan lupa postingannya

bisa tolong kasih tau caranya???