Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    1001 cara menkristenkan orang

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    1001 cara menkristenkan orang Empty 1001 cara menkristenkan orang

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 8:29 pm

    Berbagai
    cara ditempuh untuk melancarkan proyek kristenisasi. Ada yang memalsukan
    Al-Quran, pendeta mengaku haji, sampai upaya memurtadkan kiai ternama. Ada pula tokoh Muslim
    yang "mendukung" kristenisasi



    Kawin antar-agama
    hanyalah salah satu cara kristenisasi. Lainnya, banyak. Menurut kristolog Abu
    Deedat Shihab, kaum misionaris dan zending perlu menempuh berbagai macam cara
    karena selama ini merasa gagal. Kini, kristenisasi lebih diprioritaskan untuk
    menjauhkan ummat Islam dari agama, baru kemudian memurtadkannya. Abu Deedat
    merujuk pada Al-Quran Surat Al-Baqarah: 109, "Sebagian besar Ahli Kitab
    menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
    beriman..."
    Juga Al-Baqarah: 120, "Orang-orang Yahudi dan
    Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka
    ."



    Sinyalemen Al-Quran
    itu memang benar. Dalam Konferensi Misionaris di kota Quds (1935), Samuel Zweimer, seorang
    Yahudi yang menjabat direktur organisasi misi Kristen, menyatakan, "Misi
    utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun
    mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq
    sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru
    yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah,
    generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu."






    Plesetan
    Al-Quran




    Al-Quran, sebagai
    tuntunan hidup ummat Islam, kini dimanfaatkan sebagai sarana kristenisasi.
    Tentu saja bukan Al-Quran sungguhan, tapi palsu. Salah satunya adalah The
    True Furqan
    , yang sempat beredar di internet dan menggegerkan publik Jawa
    Timur, awal Mei lalu. Dalam Al-Quran buatan Evangelis (Ev) Anis Shorrosh itu,
    ada surat
    bernama Al-Iman, At-Tajassud, Al-Muslimun, dan Al-Washaya yang isinya
    memuji-muji Yesus.



    Selain ada Al-Quran palsu, juga bertebaran buku-buku plesetan ayat-ayat
    Al-Quran dan Hadits. "Cara ini yang sekarang paling banyak terjadi.
    Pemberian Supermie atau bantuan uang sudah tidak manjur lagi,"
    tutur Abu Deedat.



    Kenapa cara itu ditempuh? Dalam wawancara dengan majalah Jemaat
    Indonesia
    (edisi 4 Juni 2001), Pdt R Muhamad Nurdin —Muslim murtad—
    menyebut trik itu sebagai cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
    "Saya membuat
    buku agar dibaca umat Kristen, kemudian disalurkan kepada umat beragama lain.
    Saya tulis untuk kalangan sendiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak
    diinginkan. Demikian bagi orang Yahudi aku seperti orang Yahudi, supaya aku
    memenangkan orang Yahudi. Itu cara yang hati-hati dalam merebut hati kaum
    Muslimin.
    Jangan sampai ada vonis mati seperti untuk Suradi dan
    Poernama," ujarnya. Dua nama terakhir adalah pendeta yang divonis mati
    oleh Forum Ulama Ummat (FUU) Bandung karena menghina agama Islam.



    Buku-buku Nurdin laku
    keras. Dalam tiga tahun, 5000 eksemplar ludes. Hasilnya, menurut penuturan
    Wakil Gembala Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) Rawamangun Jakarta ini,
    banyak orang Islam yang akhirnya menerima Yesus alias murtad. "Bahkan ada
    yang menjadi penginjil."



    Contoh buku karangan
    Nurdin adalah Ash-Shadiqul Masdhuq (Kebenaran yang Benar), As-Sirrullahil
    Akbar (Rahasia Allah yang Paling Besar)
    , dan Ayat-ayat Penting dalam
    Al-Quran
    .



    Selain buku, juga bermunculan brosur atau pamflet sejenis lembar Jumat.
    Judul yang dipilih pun seolah-olah Islami. Misalnya "Allahu Akbar Maulid
    Nabi Isa as", "Kesaksian Al-Quran tentang Keabsahan Taurat dan
    Injil", dan "Siapakah yang Bernama Allah itu?" Bertebaran pula
    stiker kaligrafi Arab yang isinya pujian kepada Yesus.



    Buku dan brosur itu diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan
    Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA),
    Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim.



    Anak-anak sekolah juga menjadi sasaran empuk. Siti Muflikhah, santri
    Pesantren At-Taqwa Bekasi, pernah mendapat surat berisi komik anak-anak dari
    sebuah lembaga yang menamakan diri Klab17. Di bagian awal, komik itu berisi
    cerita keseharian anak-anak. Namun di bagian akhir ada pernyataan, "Saya
    percaya akan Engkau, Yesus sebagai juruselamat saya."






    Mengaku Mantan Haji


    Bidang kesehatan juga dibidik. Ini antara lain dialami keluarga Hartono,
    warga Kupang, Surabaya. Istrinya, Jam'iyah, sakit dan dirawat di RS RKZ
    Surabaya. Biaya yang harus dikeluarkan selangit sehingga Hartono yang cuma
    bekerja sebagai mandor kontraktor kebingungan.



    Datang misionaris
    menawarkan bantuan biaya pengobatan. Namun ada syaratnya: masuk Kristen.
    Hartono terpikat. Suami istri itupun akhirnya menjadi penganut Kristen.



    Cara yang cukup sulit
    diidentifikasi adalah tipu daya dengan meniru adat atau kebiasaan komunitas
    Muslim. Di Cirebon, ada kelompok qasidah yang menyanyikan puji-pujian kepada
    Yesus. Hal serupa juga dilakukan jemaat Kanisah (Kristen) Ortodoks Syiria (KOS)
    yang menyelenggarakan tilawatul Injil, memakai peci, ibadahnya mengamalkan
    shalat 7 waktu, memakai sajadah, dan mendendangkan qasidah.



    Duta-duta Injil
    (begitu kalangan Kristen menyebutnya —red) juga berani mengaku sebagai mantan
    ustadz, bertitel haji atau hajjah, atau anak kiai terkenal. Pengakuan-pengakuan
    seperti itu direkam dalam kaset dan diedarkan di tengah masyarakat.



    Misalnya di Cirebon,
    murtadin Ev Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alias Amin Al-Barokah,
    mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen
    setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Ternyata ijazah
    sarjana yang dipakai untuk kesaksian itu palsu.



    Ada lagi Ev Hj Christina Fatimah alias Tin
    Rustini alias Sutini alias Bu Nonot, pemberita Injil dengan memperalat Al-Quran
    di Gereja Bethel
    Pasir Koja, Bandung
    . Mengaku pernah berkali-kali menunaikan ibadah haji. Menurut penuturan
    Sumarsono, mantan suaminya, Sutini tidak pernah belajar di pesantren. Selama
    berkeluarga tidak pernah shalat. Memang dia pernah pergi ke Arab Saudi, bukan
    untuk ibadah haji tetapi menjadi TKW.



    Banyak lagi
    kaset-kaset yang berisi rekaman kesaksian palsu, misalnya kesaksian HA Poernama
    Winangun alias H Amos, Pdt R Muhamad Nurdin, Pdt M Mathius, Pdt Akmal Sani,
    Niang Dewi Ratu Epon Irma F Intan Duana, dan Ev Paulus Marsudi.






    Sekolah
    dan Tawaran Kerja




    Biaya sekolah yang
    kian mahal juga dimanfaatkan untuk menjerumuskan kaum Muslimin. Mereka
    mendirikan sekolah (yang seolah-olah) Islam, seperti Institut Teologi
    Kalimatullah Jakarta yang dikelola Yayasan Misi Global Kalimatullah. Juga ada
    Sekolah Tinggi Teologi (STT) Apostolos Jakarta, yang mempunyai kurikulum
    Islamologi bermuatan 40 sks.



    Lapangan kerja juga
    menjadi lahan subur. Ini misalnya dilakukan pasangan misionaris Robert Antony
    Adam dan Traccy Carffer di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Warga
    Amerika Serikat yang terang-terangan mengaku utusan Yesus itu berhasil
    memurtadkan 123 orang Minang, dengan bekal jabatan konsultan kehutanan Global
    Partners Forestry Unit
    (GPFU).



    Robert-Traccy yang
    masuk Pesisir Selatan sejak Desember tahun silam, menawarkan rekayasa teknologi
    tepat guna pemberdayaan jati emas, pala super, dan kapas transgenik.
    Robert lantas menjual bibit jati mas, pala, dan kapas dengan harga 50%
    lebih murah daripada harga pasaran. Kalau mau dapat gratisan, bisa saja.
    "Asal masuk Kristen," ujar Masrizal, aktivis dakwah di Pesisir
    Selatan.



    Banyak warga yang tergiur dan akhirnya menjual keyakinan karena terobsesi
    keuntungan jutaan rupiah. Untung misionaris ini segera dideportasi karena
    pelanggaran visa, pertengahan bulan lalu.



    Kasus serupa terjadi di Bekasi. Bulan April lalu terbongkar praktik
    kristenisasi berbungkus lapangan kerja. Sekitar 50 orang Muslim asal Gorontalo
    dibawa ke Bekasi dengan janji akan dipekerjakan dan diberi beasiswa oleh
    Yayasan Dian Kaki Emas. "Tapi setelah sampai di sini, mereka dididik dan
    dipaksa pindah agama Kristen oleh Pendeta Edi Sapto," ungkap Hamdi, Ketua
    Divisi Khusus Forum Bersama Ummat Islam, dalam acara konferensi pers di Masjid
    Al Azhar, Klender Jakarta Timur.



    Warga Muslim itu disekap, didoktrin ajaran Kristen, disuruh ikut kebaktian,
    dan dilarang shalat. Mereka juga diwajibkan memelihara babi-babi yang ada di
    kompleks yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektar itu.
    Akhirnya kompleks
    kristenisasi terselubung itu digerebeg warga dan aparat.






    "Dukungan"
    Tokoh Muslim Liberal




    Proyek kristenisasi
    ternyata mendapat `dukungan' dari beberapa orang yang sering disebut
    cendekiawan Muslim. Tokoh-tokoh ini memperkenalkan paham liberalisme dan pluralisme
    yang kerap mengusung slogan `membangun dunia baru', dengan penyatuan agama dan
    melepaskan fanatisme agama.



    Salah satunya adalah
    Prof DR Said Agil Siradj, MA. Gagasan pluralnya antara lain tampak dalam
    pengantar buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam. Buku ini dikarang
    oleh Bambang Noorsena, pendiri Kanisah Ortodoks Syiria (KOS) di Indonesia.



    Di situ Said Agil
    menulis bahwa KOS tidak berbeda dengan Islam.
    Secara al-rububiyyah, KOS mengakui
    bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam yang harus disembah. Secara al'uluhiyyah,
    telah mengikrarkan Laa ilaha ilallah (Tiada Ilah selain Allah) sebagai
    ungkapan ketauhidannya. Jadi dari tauhid sifat dan asma Allah secara
    substansial tidak jauh berbeda dengan Islam.



    Perbedaannya, menurut
    Said Agil, hanya sedikit. Jika dalam Islam (Sunni) kalam Tuhan yang Qadim itu
    turun kepada manusia (melalui Muhammad) dalam bentuk Al-Quran, maka dalam KOS
    kalam Tuhan turun menjelma (tajassud) dengan Ruh al-Quddus dan perawan
    Maryam menjadi Manusia (Yesus).
    Perbedaan ini tentu saja
    sangat wajar dalam dunia teologi, termasuk dalam teologi Islam.
    "Pandangan
    seperti itu merupakan salah satu bentuk penghancuran aqidah," timpal Abu
    Deedat.



    Tokoh lainnya adalah
    DR Nurcholis Madjid. Dalam buku Pluralitas Agama, Kerukunan dalam Keragaman,
    Cak Nur menjelaskan bahwa pengikut Isa Almasih menyebut kitab Injil sebagai
    Perjanjian Baru berdampingan dengan kitab Taurat yang mereka sebut sebagai
    Perjanjian Lama. Kaum Yahudi tidak mengakui Isa Almasih dengan kitab Injil-nya,
    menolak ide Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru itu, namun Al-Quran
    mengakui keabsahan keduanya sekaligus.



    Dengan nada agak
    tinggi, Abu Deedat menyebut pendapat Cak Nur itu sebagai upaya pendangkalan
    aqidah. " Para pengikut Nabi Isa as (kaum
    Hawariyun) tidak pernah menyebut Injil sebagai kitab Perjanjian Baru. Nabi Isa
    sendiri tidak pernah menerima atau mengetahui kitab Perjanjian Baru karena
    Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa bukanlah Perjanjian Baru yang
    isinya kebanyakan surat-surat Paulus yang sangat bertentangan dengan ajaran
    Nabi Isa itu sendiri," katanya.



    Selain kedua tokoh di
    atas, Abu Deedat juga memasukkan Alwi Shihab sebagai tokoh pluralis. Sementara
    Adian Husaini dalam Islam Liberal menunjuk beberapa nama seperti
    dosen-dosen Universitas Paramadina (Komaruddin Hidayat, Budhy Munawar Rahman,
    Luthfi As-Syaukanie), dosen UIN Syarif Hidayatullah (Azyumardi Azra, Muhammad
    Ali, Nasaruddin Umar), dan beberapa nama lain yang menjadi kontributor Jaringan
    Islam Liberal.



    Menurut Adian yang
    juga anggota Komisi Kerukunan antarumat Beragama MUI, melalui pluralisme, ummat
    Islam diprovokasi agar melapaskan aqidahnya. Tidak lagi meyakini agamanya saja
    yang benar, dan kemudian diajak untuk mengakui bahwa agama Kristen juga benar.
    "Teologi pluralis sebenarnya adalah pembuka pintu bagi misi Kristen dan
    sejalan dengan imbauan Paus Yohanes Paulus II agar misi Kristen terus
    dijalankan," ujarnya.



    Kaum Kristen juga tak
    segan-segan "menyerang" tokoh-tokoh Muslim yang dikenal sebagai
    pejuang tegaknya syariat Islam. Misalnya KH Kholil Ridwan (Ketua Badan
    Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia
    ) dan KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii (Pimpinan As-Syafiiyah, Jakarta ).



    Sekitar 5 bulan lalu,
    keduanya mendapat kiriman brosur dari STT Apostolos. "Isinya tidak secara
    langsung mengajak kepada agama Kristen, namun mengajak saya agar masuk ke dalam
    Apostolos. Itu artinya Apostolos mengajak saya untuk masuk ke dalam agama
    Kristen," kata Abdul Rasyid.



    Abdul Rasyid segera
    melaporkan kejadian itu kepada aparat, sebab cara itu sudah melanggar ketentuan
    hukum, yakni larangan mengajak ummat suatu agama untuk masuk ke agama lain.
    Kemudian ada pemberitahuan dari aparat bahwa pihak Apostolos melalui Pdt Yusuf
    Roni membantah telah mengirim surat
    dan brosur itu.



    "Terlepas dari
    benar tidaknya bantahan itu, yang jelas apa yang saya alami merupakan indikasi
    bahwa sasaran kristenisasi tidak hanya kalangan akar rumput, tapi juga ulama
    dan tokoh masyarakat," ujar Abdul Rasyid.






    Yerikho
    2000 dan Doa 2002




    Misi Kristen di
    Indonesia didukung oleh kekuatan dana yang sangat besar, di antaranya
    melibatkan konglomerat keturunan Cina, James T Riady (bos Grup Lippo). Seperti
    terungkap di majalah Fortune (16 Juli 2001), James berencana membangun
    seribu sekolah di desa-desa miskin di Indonesia . James bekerjasama
    dengan Pat Robinson (misionaris dunia) juga akan mendirikan organisasi jaringan
    umat Kristiani.



    Hebatnya, ummat Islam
    secara tidak sadar turut mendukung cita-cita besar James T Riady. Antara lain
    dengan menjadi nasabah Bank Lippo, belanja di Mal Lippo, membeli rumah di Lippo
    Karawaci dan Cikarang, berobat ke RS Siloam, pelanggan Lippo Shop, Link Net,
    Lippo Star, Kabel Vision, dan Asuransi Lippo.



    Indonesia memang akan dijadikan pusat perkembangan
    Kristen di Asia Pasifik. Demikian kata Pdt George Anatorae dari The Lord Familly
    Church Singapore
    dalam seminar kerjasama Global Mission Singapore dan
    Galilea Ministry Indonesia , di Hotel Shangrila Jakarta (9-12 Juni 1998).
    Sejauh mana keberhasilan program itu, perlu diteliti lebih lanjut. Yang pasti,
    data tahun 1999 menunjukkan jumlah umat Islam di Indonesia anjlok dari 90%
    menjadi 75% (Siar No 43, 18-24 November 1999). Keberhasilan itu berkat
    kerja keras 38 agen kristenisasi, 1573 misionaris pribumi, 62 misionaris asing,
    dan 421 misionaris lintas kultural (data dari Operation World 2001 yang
    dihimpun India Missions Association, Japan Evangelical Assocation, dan Korea
    Research Institute for Missions).



    Salah satu lembaga
    yang gencar melaksanakan kristenisasi adalah Doulos World Mission (DWM).
    Saat ini DWM sedang melaksanakan Proyek Yerikho 2000, yaitu program
    pengkristenan wilayah Jawa Barat, dengan sentra kegiatan digerakkan di kawasan
    pinggiran Jakarta
    .



    Proyek ini bertujuan
    "mewujudkan Kerajaan Allah di bumi Parahyangan menyongsong abad XXI".
    Menurut Hendrik Kraemer, peneliti dan penginjil dari Belanda, Jawa Barat adalah
    wilayah "paling gelap" di Indonesia dan sangat tertutup bagi Injil.
    Karena itu aktivis DWM bertekad, "Kita harus merebut tanah Pasundan bagi
    Kristus."



    Yerikho 2000 juga digerakkan di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu,
    Lampung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
    Pusat kegiatan DWM
    berada di kawasan Rawamangun (Jakarta Timur) dan Tangerang (Banten).



    Program lainnya
    adalah Doa 2002, yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober 2001 sampai 6
    Desember 2002. Secara khusus program ini menyebut beberapa komunitas Muslim
    sebagai objek kristenisasi. Di antaranya adalah suku Kaili Ledo (Sulawesi
    Tengah), Melayu Riau, Betawi, Aceh, Melayu Kalimantan, Tenggarong Kutai, Bima,
    Maluku, Banda, dan Papua. Rencana program Doa 2002 tertuang dalam buku 40
    Hari Doa Bangsa-Bangsa
    yang telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa di
    dunia.



    Muslim Betawi
    misalnya, harus didoakan oleh segenap orang Kristen pada tanggal 9 November 2001 lalu. Itu
    perlu dilakukan agar hati Bapa mengasihi dan merindukan orang Betawi. Selain
    itu, agar Bapa mengutus duta-duta kerajaan-Nya untuk mengembangkan pelayanan
    kesenian Betawi, literatur, dan radio dalam bahasa Betawi. Juga, agar Tuhan
    mencurahkan kuasa-Nya dan mengubah kehidupan orang-orang yang berpengaruh dalam
    suku Betawi, baik para penyanyi, penari, tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan
    wanita.



    Secara khusus, orang
    Kristen mendoakan Presiden Megawati dan beberapa pemimpin dunia. Harapannya,
    agar Megawati (dan para pemimpin) mendapat pewahyuan tentang Ketuhanan Yesus
    dan keluarganya datang mengenal Kristus.



    Duta-duta Injil juga
    sedang menggencarkan ritual Doa 5 Patok. Yakni meningkatkan doa 5 kali sehari
    dengan pelaksanaan minimal 30 menit lebih awal sebelum waktu shalat (bagi orang
    Islam). Tujuannya adalah untuk mengadakan penghadangan ruhani sekaligus
    pembersihan atmosfir ruhani agar kaum Muslimin dapat menerima Yesus.


    Ritualnya dilaksanakan
    sebelum waktu shalat ummat Islam, yakni subuh (mulai 03.15-selesai), pagi
    (10.30-selesai), siang (14.00-selesai), sore (17.00-selesai), dan malam
    (18.00-selesai). Pada Kamis malam, dilakukan doa semalaman dan peperangan
    ruhani sambil berkeliling kota/lokasi tertentu. Awas, hati-hati!• (ahmad,
    dodi nurja, amz, pam)

      Waktu sekarang Mon Apr 29, 2024 6:29 pm