Indeks
Perwajahan
Media Cetak
Perwajahan atau tata artitistik sebuah media cetak adalah
suatu faktor yang menetukan minat orang untuk membaca. Seperti halnya, buletin,
koran dan majalah. Sebab dengan perwajahan yang bagus dan menarik akan menjadi
daya tarik orang untuk membaca media tersebut.
Sebelum mendisain perwajahan media cetak, seorang penata
wajah harus sudah memahami obyek akan yang akan ditata. Ia harus dapat
membayangkan sebelumnaya seperti apa bentuk disain yang akan mampu maksimal
seolah-olah dia sendiri pembacanya.
Dalam menata perwajahan, ada beberapa elemen yang harus
diperhitungkan dengan baik, yaitu,
Tipografi
Tipografi adalah pengetahuan tentang cara penerapan
perpaduan antara seni dengan teknik penyusunan huruf, sehingga bisa diperolah
keserasian dan keindahan.
Dalam media cetak tipografi diperlukan agar media tersebut
meudah dibaca dan tampak menarik. Karena itu tipografi penting sekali perannya
dalam mecia cetak. Penguasaan ini juga akan menentukan hidup matinya suatu
media.
Beberpa hal yang perlu diperhaitkan dalam menentukan
tipografi untuk media cetak
1.
Pemilihan
jenis huruf yang menjadi standar media kita
Jenis juga menetukan ciri khas sebuah media.
Tubuh berita biasanya menggunakan tipe huruf serif, yakni tipe huruf
dengan sudut lancip. Selanjutnya ditentukan satu atau dua huruf alternatif
2.
Menentukan
besarnya huruf untuk tubuh berita dan judul berita
Bisanya sebuah media mempunyai standar baku
ukuran huruf yang digunakan. Jika media kita berbentuk buletin atau majalah,
sebaiknya pilih huruf sebesar 9 sampai 12 point untuk tubuh berita. Untuk
judul, kita pakai antara 14 sampai 36 point. Tapi bisa juga digunakan ukutan
yang lebih besar untuk judul-judul tertentu.
3.
Menetukan
ketebalan huruf
Ketebalan huruf dalam suatu halaman hendaknya
bervariasi sesuai dengan pertimbangan artistik dan isi berita. Namun harus
diperhatikan pula faktor keseimbangan antar huruf dan kesan yang ingin
ditampilkan serta kemudahnnya untuk dibaca.
4.
Menentukan
jarak spasi tulisan
Spasi diusahakan tidak menyulitkan mata untuk
membacanya. Tidak terlalu renggang atau rapat
5.
Menentukan
kolom tulisan
Kolom ini berkaitan dengan besar huruf dan
jarak spasi yang digunakan. Kombinasi yang baik dari ketiganya akan
mempengaruhi keserasian dan kemudahan untuk membacanya.
Menempatkan
Gambar
Termasuk dalam penempatan gambar ini adalah foto dan
ilustrasi. Sebagai suatu elemen perwajahan, hal ini harus diperhatikan dengan
khusus. Penempatan gambar perlu dipadu dengan elemen perwajahan lainnya. Tugas
ini bukan hanya tanggung jawab redaktur artisitik, fotografer atau bagian tata
artisitik, tetapi juga kerjasama dengan redaktur berita. Terutama dalam meilih
gambar yang sesuai dengan isi berita.
Khusus hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah,
1.
Kelayakan
Menentukan layak atau tidak sebuah gambar
yang dimuat dapat ditentukan dengan mempertimbangkan kemapuan gambar tersebut
dalam memperkuat apa yang seharusnya digambarkan. Sebaiknya gambar tidak
mengulang tulisan.
2.
Kekuatan
Kekuatan sebuah gambar dapat dilihat dari
ekspresi yang mampu ditonjolkan, sehingga dapat memaksa pembaca secara tidak
sdar untuk melihatnya.
3.
Keharmonisan
Keberadaan gambar dalam sebuah halaman dapat
mempercantik atau sebaliknya merusak atau menganggu. Karena itu keharmonisan
perlu dipertimbangkan agar tidak merugikan keseluruhan halaman.
4.
Kualitas
Kualitas gambar tidak semata-mata
dipertimbangkan pada aspek artistiknya, akan tetapi juga kejelasannya. Ada
fokus dan komposisi yang bagus. Bila kualitas gambar buruk, lebih baik tidak
ditampilkan sama sekali daripada harus merusak wajah halaman.
Penempatan gambar atau foto dalam suatu halaman memerlukan
pertimbangan,
1.
Perpaduan
penempatan
Hindarkan penempatan gambar atau foto dalam
ukuran yang sama dalam satu halaman atau berdekatan, keculai bila terkait satu
sama lainnya.
2.
Keseimbangan
halaman
Adanya gambar atau foto akan mempengaruhi
keseimbangan halaman. Karena itu harus ditata dengan keseimbangan yang baik.
Bila hanya ada satu gamabar atau foto usahakan agar menjadi dominan
3.
Bingkai
gambar
Untuk membatasi gambar atau foto dengan
tulisan, maka pada sisi-sisi gambar harus disendiakan ruang kosong sebagai
bingkainya. Biasanya bingkai ini disesuaikan dengan warna latar belakangnya.
4.
Keserasian
dengan huruf
Karena sangat berpengaruh dalam menentukan
perwajahan halama, maka keduanya jangan sampai saling bersaing menonjolkan
kekuatan. Harus ditentukan mana yang harus ditonolkan dalam halaman itu.
5.
Posisi
gambar
Gambar ang menghadap ke kanan sebaiknya
diletakkan di sisi kiri, begitu sebaliknya
Sampul
(Cover)
Pembaca tentu akan melihat sampul atau cover lebih
dahulu. Sampul inilah yang akan memberikan kesan pertama bagi pembaca. Daya
taiknya akan membawa pembaca membuka halaman-halamn berikutnya. Karena itu
sampul sebuah media cetak harus tampil menarik dan dapat mencerminkan keseluruhan
isi.
Sampul
biasanya mencantumkan foto atau gambar, logo media, judul laporan utama serta
indeks halaman berita. Semua elemen ini memerlukan perpaduan yang mampu
menghasilkan sebuah sampul yang menawan. Tipografi diusahakan mudah dibaca,
serta serasi dengan gambar dan warna dasarnya. Teks harus lugas dengan
kombinasi serasi dengan judul utamanya. Serta gambar atau foto harus yang
terbaik dan mewakili tema yang ingin ditampilkan
Untuk menjaga konsistensi selera pembaca maka tiap edisi
penerbitan diusahakan menampilkan corak yang bervariasi dan inovatif. Perubahan
yang dilakukan tanpa menghilangkan ciri khas media tersebut
Untuk menata perwajahan sebuah media cetak, memang tidak
dapat dilakukan sembarangan. Diperlukan pembelajaran dan ketekunan untuk melakukannya.
Pertimbangan di atas hanyalah sekedar pengatahuan dasar, semuanya tergantung
kreativitas penata wajah itu sendiri. Bagaimana dia mampu menampilkan wajah
yang menawan dengan ciri khas media tersebut.
Media Cetak
Perwajahan atau tata artitistik sebuah media cetak adalah
suatu faktor yang menetukan minat orang untuk membaca. Seperti halnya, buletin,
koran dan majalah. Sebab dengan perwajahan yang bagus dan menarik akan menjadi
daya tarik orang untuk membaca media tersebut.
Sebelum mendisain perwajahan media cetak, seorang penata
wajah harus sudah memahami obyek akan yang akan ditata. Ia harus dapat
membayangkan sebelumnaya seperti apa bentuk disain yang akan mampu maksimal
seolah-olah dia sendiri pembacanya.
Dalam menata perwajahan, ada beberapa elemen yang harus
diperhitungkan dengan baik, yaitu,
Tipografi
Tipografi adalah pengetahuan tentang cara penerapan
perpaduan antara seni dengan teknik penyusunan huruf, sehingga bisa diperolah
keserasian dan keindahan.
Dalam media cetak tipografi diperlukan agar media tersebut
meudah dibaca dan tampak menarik. Karena itu tipografi penting sekali perannya
dalam mecia cetak. Penguasaan ini juga akan menentukan hidup matinya suatu
media.
Beberpa hal yang perlu diperhaitkan dalam menentukan
tipografi untuk media cetak
1.
Pemilihan
jenis huruf yang menjadi standar media kita
Jenis juga menetukan ciri khas sebuah media.
Tubuh berita biasanya menggunakan tipe huruf serif, yakni tipe huruf
dengan sudut lancip. Selanjutnya ditentukan satu atau dua huruf alternatif
2.
Menentukan
besarnya huruf untuk tubuh berita dan judul berita
Bisanya sebuah media mempunyai standar baku
ukuran huruf yang digunakan. Jika media kita berbentuk buletin atau majalah,
sebaiknya pilih huruf sebesar 9 sampai 12 point untuk tubuh berita. Untuk
judul, kita pakai antara 14 sampai 36 point. Tapi bisa juga digunakan ukutan
yang lebih besar untuk judul-judul tertentu.
3.
Menetukan
ketebalan huruf
Ketebalan huruf dalam suatu halaman hendaknya
bervariasi sesuai dengan pertimbangan artistik dan isi berita. Namun harus
diperhatikan pula faktor keseimbangan antar huruf dan kesan yang ingin
ditampilkan serta kemudahnnya untuk dibaca.
4.
Menentukan
jarak spasi tulisan
Spasi diusahakan tidak menyulitkan mata untuk
membacanya. Tidak terlalu renggang atau rapat
5.
Menentukan
kolom tulisan
Kolom ini berkaitan dengan besar huruf dan
jarak spasi yang digunakan. Kombinasi yang baik dari ketiganya akan
mempengaruhi keserasian dan kemudahan untuk membacanya.
Menempatkan
Gambar
Termasuk dalam penempatan gambar ini adalah foto dan
ilustrasi. Sebagai suatu elemen perwajahan, hal ini harus diperhatikan dengan
khusus. Penempatan gambar perlu dipadu dengan elemen perwajahan lainnya. Tugas
ini bukan hanya tanggung jawab redaktur artisitik, fotografer atau bagian tata
artisitik, tetapi juga kerjasama dengan redaktur berita. Terutama dalam meilih
gambar yang sesuai dengan isi berita.
Khusus hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah,
1.
Kelayakan
Menentukan layak atau tidak sebuah gambar
yang dimuat dapat ditentukan dengan mempertimbangkan kemapuan gambar tersebut
dalam memperkuat apa yang seharusnya digambarkan. Sebaiknya gambar tidak
mengulang tulisan.
2.
Kekuatan
Kekuatan sebuah gambar dapat dilihat dari
ekspresi yang mampu ditonjolkan, sehingga dapat memaksa pembaca secara tidak
sdar untuk melihatnya.
3.
Keharmonisan
Keberadaan gambar dalam sebuah halaman dapat
mempercantik atau sebaliknya merusak atau menganggu. Karena itu keharmonisan
perlu dipertimbangkan agar tidak merugikan keseluruhan halaman.
4.
Kualitas
Kualitas gambar tidak semata-mata
dipertimbangkan pada aspek artistiknya, akan tetapi juga kejelasannya. Ada
fokus dan komposisi yang bagus. Bila kualitas gambar buruk, lebih baik tidak
ditampilkan sama sekali daripada harus merusak wajah halaman.
Penempatan gambar atau foto dalam suatu halaman memerlukan
pertimbangan,
1.
Perpaduan
penempatan
Hindarkan penempatan gambar atau foto dalam
ukuran yang sama dalam satu halaman atau berdekatan, keculai bila terkait satu
sama lainnya.
2.
Keseimbangan
halaman
Adanya gambar atau foto akan mempengaruhi
keseimbangan halaman. Karena itu harus ditata dengan keseimbangan yang baik.
Bila hanya ada satu gamabar atau foto usahakan agar menjadi dominan
3.
Bingkai
gambar
Untuk membatasi gambar atau foto dengan
tulisan, maka pada sisi-sisi gambar harus disendiakan ruang kosong sebagai
bingkainya. Biasanya bingkai ini disesuaikan dengan warna latar belakangnya.
4.
Keserasian
dengan huruf
Karena sangat berpengaruh dalam menentukan
perwajahan halama, maka keduanya jangan sampai saling bersaing menonjolkan
kekuatan. Harus ditentukan mana yang harus ditonolkan dalam halaman itu.
5.
Posisi
gambar
Gambar ang menghadap ke kanan sebaiknya
diletakkan di sisi kiri, begitu sebaliknya
Sampul
(Cover)
Pembaca tentu akan melihat sampul atau cover lebih
dahulu. Sampul inilah yang akan memberikan kesan pertama bagi pembaca. Daya
taiknya akan membawa pembaca membuka halaman-halamn berikutnya. Karena itu
sampul sebuah media cetak harus tampil menarik dan dapat mencerminkan keseluruhan
isi.
Sampul
biasanya mencantumkan foto atau gambar, logo media, judul laporan utama serta
indeks halaman berita. Semua elemen ini memerlukan perpaduan yang mampu
menghasilkan sebuah sampul yang menawan. Tipografi diusahakan mudah dibaca,
serta serasi dengan gambar dan warna dasarnya. Teks harus lugas dengan
kombinasi serasi dengan judul utamanya. Serta gambar atau foto harus yang
terbaik dan mewakili tema yang ingin ditampilkan
Untuk menjaga konsistensi selera pembaca maka tiap edisi
penerbitan diusahakan menampilkan corak yang bervariasi dan inovatif. Perubahan
yang dilakukan tanpa menghilangkan ciri khas media tersebut
Untuk menata perwajahan sebuah media cetak, memang tidak
dapat dilakukan sembarangan. Diperlukan pembelajaran dan ketekunan untuk melakukannya.
Pertimbangan di atas hanyalah sekedar pengatahuan dasar, semuanya tergantung
kreativitas penata wajah itu sendiri. Bagaimana dia mampu menampilkan wajah
yang menawan dengan ciri khas media tersebut.
» Portable STATA 18 Crack Full Version
» NVivo 12 Crack Full version
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
» kumpulan ebook tentang robot
» MANTRA PELET
» book love of spell
» attraction Formula