Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    kelainan pada bayi

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    kelainan pada bayi Empty kelainan pada bayi

    Post by admin Fri Jan 28, 2011 9:47 pm

    Sebelum Organ Balita Tumbuh Sempurna

    Kenali kelainan-kelainan bayi baru lahir dengan mengetahui bagaimana organ
    tubuhnya berkembang.
    Kita mungkin pernah mendengar bahwa bayi A menderita kelainan sejak lahir. Perlu
    diketahui, sebenarnya sebelum dan sesudah lahir, banyak sekali organ tubuh bayi
    yang belum berfungsi secara sempurna. Namun, seiring dengan waktu, organ-organ
    tersebut akan berfungsi normal.
    Hanya saja, jika organ tersebut tak berfungsi normal sesuai waktunya biasanya akan
    timbul masalah. Simak penjelasan dr. Rulina Suradi, Sp.A.(K), dari Subbagian
    Neonatologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo,
    Jakarta berikut ini :
    Jantung, Peredaran Darah, Dan Paru-Paru
    Jantung, imbuh Rulina, merupakan organ tubuh yang besarnya hanya sekepalan
    tangan. Terletak di rongga dada (toraks) sebelah kiri. Benda ini terdiri atas otot-otot
    kuat yang saling bersambung, sehingga membentuk jaringan.
    Jantung memiliki empat ruangan dua di sebelah kiri dan dua di kanan dengan fungsi
    berbeda. Fungsi intinya adalah mengalirkan darah ke seluruh tubuh, dan setelah
    darah mencapai ujung, secara otomatis akan kembali ke sumber semula. Dua
    ruangan di kiri, sebelah atas disebut atrium (serambi) kiri, sedang bagian bawah
    dinamai ventricle (bilik) kiri. Di ruangan kanan juga sama, yaitu atrium dan ventricle
    kanan.
    Kondisi jantung bayi saat masih dalam kandungan berbeda dengan saat lahir. Ketika
    masih dalam kandungan, jantung bayi belum sepenuhnya berfungsi secara normal.
    Peredaran darah dari jantung kiri bisa langsung melewati jantung kanan. Begitu juga
    sebaliknya. Tidak ada sekat yang memisahkannya. Akibatnya, darah bersih dapat
    bercampur dengan darah kotor. Namun secara medis, kondisi ini tak jadi masalah,
    karena kala dalam kandungan, janin menerima pasokan darah dan oksigen dari sang
    ibu lewat plasenta. Barulah setelah beberapa jam bayi dilahirkan, saluran tersebut
    secara otomatis langsung menutup. "Lamanya, kurang lebih 4-8 jam," ungkap
    Rulina.
    "Saat lahir, paru-paru bayi juga mulai berfungsi, sehingga menimbulkan tekanan
    udara yang kuat di sekitarnya. Tekanan tersebut mengakibatkan saluran yang
    menghubungkan bilik kiri dan kanan jantung menutup."
    Namun, ia mengingatkan, jika saluran peredaran darah tersebut tidak menutup lebih
    dari 24 jam, maka orang tua harus mewaspadainya karena hal itu menandakan
    jantung si bayi mengalami kebocoran. Kelainan ini disebabkan posisi sekat pemisah
    bilik atau serambi jantung kiri dan kanan belum atau tidak tertutup sempurna.
    Akibatnya, jantung tidak berfungsi dengan baik. Padahal, jantunglah yang memompa
    darah ke seluruh tubuh.
    Dari bilik kiri jantung, darah bersih berwarna merah segar yang mengandung 96%
    zat asam dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah nadi. Saat kembali ke
    bilik kanan, darah tidak lagi bersih dan warnanya berubah menjadi lebih tua. Padasaat itu kadar zat asamnya tinggal sekitar 60%. Selanjutnya, darah kotor ini
    dipompa dari bilik kanan ke paru-paru untuk mengambil zat asam sehingga menjadi
    bersih kembali. Begitulah aliran darah pada tubuh berlangsung tanpa henti
    sepanjang hidup kita.
    Nah, bila sekat pemisah tidak tertutup sempurna, tentu saja darah kotor akan
    bercampur dengan darah bersih. Akibatnya kerja jantung akan terganggu. Hal ini
    ditandai dengan sering keluarnya tanda-tanda biru, khususnya pada kuku jari tangan
    dan bibir bayi. Selain itu, badannya kurus, pucat, dan tidak bersemangat. Aktivitas
    pun terbatas, bayi akan mudah capai dan sering menderita demam.
    Cara mengatasinya bermacam-macam, tergantung faktor penyebabnya. Ada yang
    dengan obat-obatan saja sudah cukup, tapi ada juga yang harus ditangani lewat
    tindakan operasi. "Penting diperhatikan, tidak semua gangguan jantung ini harus
    ditangani langsung dengan cara menutup saluran yang bocor."
    Masalahnya, dalam situasi dan kondisi tertentu, penutupan saluran tersebut malah
    bisa berdampak fatal, yaitu meninggal dunia. Pada mereka, biasanya diberikan obat-
    obatan terlebih dahulu, setelah itu barulah dilakukan operasi.
    Jadi, kapan tindakan operasi dilakukan, sepenuhnya harus dengan pertimbangan
    dokter. Semakin besar usia sang bayi, semakin besar ukuran jantungnya. Dengan
    begitu operasi pun lebih mudah dilakukan.
    Tingkat kesulitan pembedahan penyakit jantung bawaan sangat tergantung pada
    letak dan parah tidaknya kelainan itu. Ada yang cukup dilakukan satu kali koreksi,
    ada yang sampai beberapa kali. Selama dilakukan pembedahan jantung terbuka
    diperlukan mesin jantung-paru yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru
    untuk sementara.
    Ubun-Ubun
    Ubun-ubun atau yang dalam istilah kedokterannya fontanela merupakan bagian kecil
    dari kepala bayi. Bentuknya sangat lunak. Itu sebab, orang tua kerap tidak tega
    menyentuh atau merawatnya. Padahal, ubun-ubun sebenarnya tak selunak yang kita
    bayangkan karena ia dilapisi membran (selaput tipis jaringan) yang cukup kuat.
    Perlu diketahui, kepala bayi dibentuk oleh beberapa lempeng tulang, yaitu 1 buah
    tulang di bagian belakang (tulang oksipital), 2 buah tulang di kanan dan kiri (tulang
    parietal), dan 2 buah tulang di depan (tulang frontal). Di antara tulang-tulang yang
    belum bersambung itu terdapat celah yang disebut sutura. Sutura-sutura ini ada
    yang membujur dan ada pula yang melintang. Nah, titik silang celah-celah itulah
    yang membentuk ubun-ubun depan (besar) dan ubun-ubun belakang (kecil).
    Sebenarnya, hingga usia beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang kepala
    bayi belum menyambung satu sama lain. Namun, letaknya telah tersusun
    berdampingan secara rapi. Ubun-ubun yang tak segera menutup inilah yang kerap
    mengkhawatirkan para orang tua. Padahal, dengan begitu otak bayi justru bisa
    berkembang normal.
    Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup antara usia 6-20 bulan. Secara
    kasat mata, akibat proses penutupan tulang tengkorak yang kelewat dini ini bisa
    dilihat melalui bentuk kepala yang tak normal. Ini terjadi karena pertumbuhankepala cenderung mengarah ke tulang yang suturanya menutup belakangan.
    Contohnya, kalau sutura bagian depan sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan
    kepala akan lebih mengarah ke belakang, dan akibatnya kepala jadi panjul.
    Penyebab ubun-ubun cepat menutup biasanya adalah kelainan bawaan, adanya
    infeksi selama kehamilan, atau adanya gangguan perkembangan jaringan otak dan
    kelainan tulang seperti osteopetrosis (pertumbuhan dan kepadatan tulang yang
    berlebihan).
    Sudah pasti, ubun-ubun yang menutup terlalu cepat akan menghambat
    perkembangan otak bayi dan menimbulkan gangguan. Dengan kata lain, sel-sel otak
    yang seharusnya berkembang malah tertahan oleh tulang tengkoraknya sendiri.
    Biasanya, gangguan yang muncul berupa cerebral palsy atau kelumpuhan yang
    sifatnya kaku.
    Terlebih bila proses penutupan tulang tengkorak ini berlangsung sejak ia baru lahir
    atau berada di kandungan, proses keterhambatan perkembangan otaknya tentu
    lebih lama sehingga gangguan yang timbul akan lebih banyak dan berat. Artinya,
    manifestasi gangguan tumbuh kembang pada bayi yang bersangkutan bisa berbeda-
    beda, tergantung bagian otak sebelah mana yang perkembangannya terhambat, dan
    kapan terjadinya proses penghambatan atau penutupan itu.
    Cara mengatasinya adalah dengan operasi melepas sambungan yang menutup
    terlalu cepat. Dengan begitu, diharapkan otaknya bisa terus tumbuh dan
    berkembang.
    Usus Besar
    Bayi baru lahir umumnya sudah bisa BAB (Buang Air Besar) dalam waktu 24 jam
    setelah persalinan. Feses di hari pertama dan kedua disebut mekonium yang
    berwarna gelap atau hitam. Tak heran bila ada yang menyebutnya tahi gagak. Pada
    hari ketiga, feses atau tinjanya mungkin sudah bercampur dengan susu atau kotoran
    peralihan (campuran tahi gagak dan susu). Perlu diketahui, bayi yang diberi ASI,
    biasanya pada hari-hari pertama atau minggu-minggu pertama akan lebih sering
    buang air besar, bisa sampai 6 kali lebih.
    Kalau dalam waktu lebih dari 48 jam mekoniumnya tidak keluar-keluar, biasanya
    bayi diduga menderita hirschprung. Kelainan hirschsprung terjadi pada persarafan
    usus besar paling bawah, mulai anus hingga ke bagian usus di atasnya, termasuk
    ganglion parasimpatis yang membuat usus bisa bergerak melebar dan menyempit.
    "Nah, pada bayi yang punya kelainan hirschsprung, persarafan ini tak ada sama
    sekali atau kalaupun ada, jumlahnya sedikit sekali. Ada-tidaknya persarafan inilah
    yang menentukan derajat ringan-beratnya kelainan hirschsprung," urai Rulina.
    Akibat selanjutnya, kotoran akan menumpuk dan menyumbat usus di bagian bawah,
    hingga bayi tak bisa BAB. Penumpukan kotoran di usus besar ini akan diteruskan
    dengan pembusukan. Jika terjadinya sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan
    tanpa ketahuan, di dalam usus besar akan berkembang banyak kuman. Pada
    akhirnya timbullah radang usus.
    Bisa juga, proses pembusukan ini kemudian menghasilkan cairan yang akan
    merembes keluar tanpa bisa ditahan oleh anus karena tak ada persarafan tadi.
    "Mungkin saja orang tua ataupun dokter tak menyadari adanya kelainan ini,dianggapnya si bayi mengalami mencret atau diare biasa."
    Untuk mengatasinya, pada bayi akan dilakukan pemeriksaan barium enema lewat
    anus. Dengan begitu, bisa kelihatan seberapa sempit ususnya dan seberapa panjang
    kerusakan yang terjadi. Bagian usus yang tidak memiliki persarafan akan dibuang
    lewat operasi pertama. Berikutnya, operasi dilakukan lagi; kalau ususnya bisa ditarik
    ke bawah, ia akan langsung disambung ke anus. Kalau ternyata ususnya belum bisa
    ditarik, maka dibuatlah lubang di dinding perut (kolostomi) untuk saluran BAB.
    Nanti, kalau ususnya sudah cukup panjang, operasi bisa dilakukan lagi untuk
    menarik dan menyambung ususnya langsung ke anus. Menunggunya bisa sampai 3
    bulan, tergantung kondisi anak yang bersangkutan. Selama itu pun, kondisinya tetap
    harus dikontrol, dua minggu sekali atau sebulan sekali.
    Menurut Rulina, setelah dibuang dan diperbaiki kelainannya, BAB anak biasanya
    akan normal kembali. Kecuali jika kelainannya parah sampai usus besarnya harus
    dibuang semua. Masalah tidak akan berhenti sampai di situ.
    Bilirubin/Kuning Pada Bayi
    Timbunan bilirubin (zat/komponen yang berasal dari pemecahan hemoglobin dalam
    sel darah merah) di bawah kulit akan membuat kulit bayi terlihat kuning. Perlu
    diketahui, pada saat masih dalam kandungan, janin membutuhkan sel darah merah
    yang sangat banyak karena paru-parunya belum berfungsi. Sel darah merah inilah
    yang bertugas mengangkut oksigen dan nutrien dari ibu ke janin melalui plasenta.
    Nah, sesudah ia lahir, paru-parunya berfungsi, sehingga sel darah merah ini tidak
    dibutuhkan lagi dan dihancurkan.
    Bilirubin alias pecahan hemoglobin ini bermacam-macam sifatnya, ada yang indirect,
    direct, dan bebas. Yang indirect atau belum diolah adalah bilirubin yang terikat
    albumin sebagai zat pengangkutnya. Ia akan dibawa ke hati untuk diproses menjadi
    bilirubin direct. Bilirubin direct ini lalu disimpan di kantong empedu. Namun
    demikian, kadang tidak semua hasil pemecahan hemoglobin bisa diikat oleh albumin
    dan dibawa ke hati. Bagian yang tidak terangkut inilah yang disebut bilirubin bebas.
    Bilirubin bebas bisa menyebar ke mana-mana ke seluruh tubuh. Jenis inilah yang
    dapat menimbulkan bahaya, terutama kalau sampai masuk ke otak, karena tak bisa
    dilepas lagi. Akibatnya, akan muncul gangguan yang disebut kern ikterus atau
    timbunan bilirubin di dasar otak.
    Namun, kalau bayi sampai kuning, kita tidak perlu keburu khawatir. Kasus ini
    sebenarnya terbagi atas kuning faali (fisiologis) dan kuning patologis (penyakit).
    Yang bersifat patologis dapat mengganggu tumbuh kembang bayi di kemudian hari.
    Sementara yang faali adalah sesuatu yang normal. Umumnya terjadi di hari kedua
    atau ketiga setelah kelahiran hingga 7 atau 14 hari. Walaupun bersifat faali,
    keberadaannya tetap perlu diwaspadai, karena mungkin saja dilatarbelakangi
    masalah patologis.
    Selain itu, bayi yang minum ASI dapat juga terlihat kuning pada minggu pertama
    dan kedua, yang nantinya berangsur-angsur hilang sendiri. Di dalam ASI memang
    ada komponen yang mempengaruhi timbulnya kuning pada bayi. Jadi, kuning ini
    hanyalah gejala biasa. Kendati demikian, orang tua harus tetap waspada. Terutama kalau si bayi sedang
    dalam keadaan sakit yang berkaitan dengan acidosis (penyakit yang berhubungan
    dengan menurunnya kadar pH darah). Misalnya, sesak napas atau mencret berat.
    Sebab, saat itu kadar bilirubin bebas bisa meningkat.
    Inilah sejumlah hal mencurigakan yang harus diwaspadai.
    1. Kuning muncul cepat sekali. Misal, pagi lahir, sore sudah kuning.
    2. Peningkatan kadar kuning berlangsung sangat cepat.
    3. Kuning berlangsung lama atau proses menghilangnya sangat lambat,
    misalnya sesudah 2 minggu kuningnya masih ada.
    "Jika salah satu atau semua hal itu terjadi pada si kecil, segera bawa ia dokter!"
    pesan Rulina. "Mendeteksi bayi kuning atau tidak, sebetulnya tak terlampau sulit.
    Lihat di bagian putih matanya. Kalau memang kuning, warna itu akan terlihat jelas di
    sana."

      Waktu sekarang Sun Apr 28, 2024 12:42 am