Beberapa Faktor Penyebab Bayi Sesak Nafas
Banyak penyebab sesak napas pada bayi. Yang jelas, segera bawa ke dokter atau
rumah sakit karena bisa fatal akibatnya.
Kasus sesak napas pada usia bayi banyak terjadi. Bisa saat pertama lahir, maupun
beberapa hari atau bulan setelah kelahirannya baru mengalami sesak napas ini.
Dalam istilah kedokteran, kata Muljono Wirjodiardjo, M.D., PhD, "Yang disebut sesak
napas adalah jika frekuensi napasnya betul-betul tinggi, ada suara napas yang
berbeda dari biasanya (stridor), seperti suara menggorok atau kucing mendengkur.
Fatalnya, jika muka sampai tampak membiru."
Sedangkan menurut pendekatan orang awam, definisi sesak napas lebih mudah lagi
yaitu terlihat dari gejalanya. Jadi, kalau anaknya susah napas disebut sesak napas.
Begitu juga kalau napasnya berbunyi.
ANEKA PENYEBAB
Penyebab sesak napas pada bayi, lanjut spesialis anak dari RS Internasional Bintaro
ini, banyak sekali. Bisa karena kelainan bawaan, penyakit infeksi, maupun noninfeksi
seperti tersedak. Gejalanya hampir sama. Misalnya untuk derajat ringannya, ada
napas yang berbunyi atau batuk berlendir, disertai tak mau makan-minum dan
rewel. Sementara kalau derajatnya makin berat, fungsi paru-parunya sudah
terganggu sehingga sesak napas dan sampai membiru.
Jadi, derajat sesak napas berbeda-beda. Ada yang mulanya ringan dan makin berat
dan ada juga sesak napas yang kejadiannya tiba-tiba atau mendadak. Berikut uraian
Muljono mengenai hal-hal yang bisa menyebabkan sesak napas pada bayi:
Kelainan bawaan/kongenital jantung atau paru-paru.
Bila bayi mengalami sesak napas begitu lahir atau 1-2 hari kemudian, biasanya
disebabkan adanya kelainan jantung atau paru-paru. Hal ini bisa terjadi pada bayi
dengan riwayat kelahiran normal atau bermasalah, semisal karena ketuban pecah
dini atau lahir prematur.
Pada bayi prematur, sesak napas bisa terjadi karena adanya kekurangmatangan dari
organ paru-paru. Paru-paru harusnya berfungsi saat bayi pertama kali menangis,
sebab saat ia menangis, saat itu pulalah bayi mulai bernapas. Tapi pada bayi lahir
prematur, karena saat itu organnya tidak siap, misalnya gelembung paru-paru tak
bisa mekar atau membuka, sehingga udara tidak masuk. Itu sebabnya ia tak bisa
menangis. Ini yang namanya penyakit respiratory distress syndrome (RDS). Tidak
membukanya gelembung paru-paru tersebut karena ada suatu zat, surfactan, yang
tak cukup sehingga gelembung paru-paru atau unit paru-paru yang terkecil yang
seperti balon tidak membuka. Ibaratnya, seperti balon kempis.
Gejala pada kelainan jantung bawaan adalah napas sesak. Ada juga yang misalnya
sedang menyusui atau beraktivitas lainnya, mukanya jadi biru dan ia jadi pasif. Jadi,
penyakitnya itu utamanya karena kelainan jantung dan secondary-nya karena
masalah pernapasan. Jadi, biasanya sesak napas yang terjadi ini tidak bersifat
mendadak. Walaupun demikian, tetap harus segera dibawa ke dokter. Kelainan pada jalan napas/trakea.
Kelainan bawaan/kongenital ini pun paling banyak ditemui pada bayi. Gejalanya,
napas sesak dan napas berbunyi "grok-grok". Kelainan ini terjadi karena adanya
hubungan antara jalan napas dengan jalan makanan/esophagus. Kelainan ini
dinamakan dengan trackeo esophageal fistula. Akibat kelainan itu,ada cairan
lambung yang bisa masuk ke paru-paru. Tentunya ini berbahaya sekali. Sehingga
pada usia berapa pun diketahuinya, harus segera dilakukan tindakan operasi. Tak
mungkin bisa menunggu lama karena banyak cairan lambung bisa masuk ke paru-
paru.
Sebelum operasi pun dilakukan tindakan yang bisa menolong jiwanya, misal dengan
dimasukkan selang ke jalan napas sehingga cairan dari lambung tak bisa masuk.
Biasanya sesak napasnya tampak begitu waktu berjalan 1-3 jam setelah bayi lahir.
Nah, bila ada sesak napas seperti ini, prosedur yang harus dilakukan adalah
dilakukan foto rontgen segera untuk menganalisanya.
Tersedak air ketuban.
Ada juga penyakit-penyakit kelainan perinatologi yang didapat saat kelahiran.
Bukankah saat dalam kandungan bayi minum dan buang air dalam air ketuban? Nah,
karena suatu hal, misalnya stres pada janin, ketuban jadi keruh dan air ketuban ini
masuk ke paru-paru bayi. Hal ini akan mengakibatkan kala lahir ia langsung
tersedak.
Bayi tersedak air ketuban akan ketahuan dari foto rontgen, yaitu ada bayangan
"kotor". Biasanya ini diketahui pada bayi baru lahir yang ada riwayat tersedak,
batuk, kemudian sesak napasnya makin lama makin berat. Itulah mengapa, pada
bayi baru lahir kita harus intensif sekali menyedot lendir dari mulut, hidung atau
tenggorokannya. Bahkan kalau tersedak air ketubannya banyak atau massive, harus
disedot dari paru-paru atau paru-parunya dicuci dengan alat bronchowash. Lain
halnya kalau air ketubannya jernih dan tak banyak, tak jadi masalah. Biasanya
dengan obat saja sudah sembuh, tak usah dicuci paru-parunya.
Namun kalau air ketubannya hijau dan berbau, harus disedot dan "dicuci" paru-
parunya. Sebab, karena tersedak ini, ada sebagian paru-parunya yang tak bisa diisi
udara/atelektasis atau tersumbat, sehingga menyebabkan udara tak bisa masuk.
Akibatnya, jadi sesak napas. Biasanya kalau di-rontgen,bayangannya akan terlihat
putih.
Selain itu, karena tersumbat dan begitu hebat sesak napasnya,ada bagian paru-paru
yang pecah/kempes/pneumotoraks. Ini tentu amat berbahaya. Apalagi kejadiannya
bisa mendadak dan menimbulkan kematian. Karena itu bila sesak napas seperti ini,
harus lekas dibawa ke dokter untuk mendapatkan alat bantu napas/ventilator.
Seram sekali, ya, Bu-Pak? Karena itulah kala melahirkan si kecil, sebaiknya kita
didampingi dokter anak, sehingga dia bisa menilai sistem pernapasan anak, apakah
baik atau tidak.
Pembesaran kelenjar thymus.
Ada lagi napas sesak karena beberapa penyakit yang cukup merisaukan yang
termasuk kelainan bawaan juga. Gejalanya tidak begitu kuat. Biasanya bayi-bayi inipun lahir normal, tak ada kelainan, menangisnya pun kuat.
Hanya saja napasnya seperti orang menggorok dan semakin lama makin keras,
sampai suatu saat batuk dan berlendir. Kejadian ini lebih sering dianggap karena
susu tertinggal di tenggorokan. Namun ibu yang sensitif biasanya akan membawa
kembali bayinya ke dokter. Biasanya kemudian diperiksa dan diberi obat. Bila dalam
waktu seminggu tak sembuh juga, baru dilakukan rontgen.
Penyebabnya biasanya karena ada kelainan pada jalan napas, yaitu penyempitan
trakea. Ini dikarenakan adanya pembesaran kelenjar thymus. Sebetulnya setiap
orang punya kelenjar thymus. Kelenjar ini semasa dalam kandungan berfungsi untuk
sistem kekebalan. Letaknya di rongga mediastinum (diantara dua paru-paru).
Setelah lahir karena tidak berfungsi, maka kelenjar thymus akan menghilang dengan
sendirinya. Namun adakalanya masih tersisa: ada yang kecil, ada juga yang besar;
baik hanya satu atau bahkan keduanya. Nah, kelenjar thymus yang membesar ini
akan menekan trakea. Akibatnya, trakea menyempit dan mengeluarkan lendir. Itu
sebabnya napasnya berbunyi grok-grok dan keluar lendir, sehingga jadi batuk.
Pengobatannya biasanya dilakukan dengan obat-obatan khusus untuk mengecilkan
kelenjar thymus agar tidak menekan trakea. Pemberian obat dalam waktu 2 minggu.
Kalau tak menghilang, diberikan lagi pengobatan selama seminggu. Sebab, jika tidak
diobati, akan menganggu pertumbuhan si bayi. Berat badan tak naik-naik,
pertumbuhannya kurang, dan harus banyak minum obat.
Kelainan pembuluh darah.
Ada lagi kelainan yang gejalanya seperti mendengkur atau napasnya bunyi (stridor),
yang dinamakan dengan vascular ring. Yaitu,adanya pembuluh darah jantung yang
berbentuk seperti cincin (double aortic arch) yang menekan jalan napas dan jalan
makan. Jadi, begitu bayi lahir napasnya berbunyi stridor.
Terlebih kalau ia menangis, bunyinya semakin keras dan jelas. Bahkan seringkali
dibarengi dengan kelainan menelan, karena jalan makanan juga terganggu.
Pemberian makanan yang agak keras pun akan menyebabkannya muntah, sehingga
anak lebih sering menghindari makanan padat dan maunya susu saja.
Pengobatannya, bila setelah dirontgen tidak ditemui kelenjar thymus yang
membesar, akan diminta meminum barium untuk melihat apakah ada bagian jalan
makan yang menyempit. Setelah diketahui, dilakukan tindakan operasi, yaitu
memutuskan salah satu aortanya yang kecil.
Tersedak makanan.
Tersedak atau aspirasi ini pun bisa menyebabkan sesak napas. Bisa karena tersedak
susu atau makanan lain, semisal kacang. Umumnya karena gigi mereka belum
lengkap, sehingga kacang yang dikunyahnya tidak sampai halus. Kadang juga
disebabkan mereka menangis kala mulutnya sedang penuh makanan. Atau ibu yang
tidak berhati-hati kala menyusui, sehingga tiba-tiba bayinya muntah. Mungkin saja
sisa muntahnya ada yang masih tertinggal di hidung atau tenggorokan. Bukankah
setelah muntah, anak akan menangis? Saat menarik napas itulah, sisa makanan
masuk ke paru-paru.
Akibatnya, setelah tersedak anak batuk-batuk. Mungkin setelah batuk ia akantenang, tapi setelah 1-2 hari napasnya mulai bunyi. Bahkan bisa juga kemudian
terjadi peradangan dalam paru-paru. Anak bisa panas karena terjadi infeksi. Yang
sering adalah napas berbunyi seperti asma dan banyak lendir.
Biasanya setelah dilakukan rontgen akan diketahui adanya penyumbatan/atelektasis.
Pengobatan dapat dilakukan dengan bronkoskopi, dengan mengambil cairan atau
makanan yang menyumbatnya.
Selain makanan, akan lebih berbahaya bila aspirasi terjadi karena minyak tanah atau
bensin, meski hanya satu teguk. Ini bisa terjadi karena kecerobohan orang tua yang
menyimpan minyak tanah/bensin di dalam botol bekas minuman dan menaruhnya
sembarangan. Bahayanya bila tersedak minyak ini, gas yang dihasilkan minyak ini
akan masuk ke lambung dan menguap, kemudian masuk ke paru-paru, sehingga
bisa merusak paru-paru. Akan sangat berbahaya pula kalau dimuntahkan, karena
akan langsung masuk ke paru-paru. Jadi, kalau ada anak yang minum minyak
tanah/bensin jangan berusaha dimuntahkan, tapi segera ke dokter. Oleh dokter,
paru-parunya akan "dicuci" dengan alat bronkoskop.
Infeksi.
Selain itu sesak napas pada bayi bisa terjadi karena penyakit infeksi. Bila anak
mengalami ISPA (Infeksi saluran Pernapasan Akut) bagian atas, semisal flu harus
ditangani dengan baik. Kalau tidak sembuh juga, misalnya dalam seminggu dan
daya tahan anak sedang jelek, maka ISPA atas ini akan merembet ke ISPA bagian
bawah, sehingga anak mengalami bronkitis, radang paru-paru, ataupun asmatik
bronkitis. Gejalanya, anak gelisah, rewel, tak mau makan-minum, napas akan cepat,
dan makin lama melemah. Biasanya juga disertai tubuh panas, sampai sekeliling
bibir biru/sianosis, berarti pernapasannya terganggu. Penyebabnya ini akan
diketahui dengan pemeriksaan dokter dan lebih jelasnya lagi dengan foto rontgen.
Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika. Biasanya kalau bayi sudah
terkena ISPA bawah harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Setelah
diobati,umumnya sesak napas akan hilang dan anak sembuh total tanpa
meninggalkan sisa, kecuali bagi yang alergi.
Banyak penyebab sesak napas pada bayi. Yang jelas, segera bawa ke dokter atau
rumah sakit karena bisa fatal akibatnya.
Kasus sesak napas pada usia bayi banyak terjadi. Bisa saat pertama lahir, maupun
beberapa hari atau bulan setelah kelahirannya baru mengalami sesak napas ini.
Dalam istilah kedokteran, kata Muljono Wirjodiardjo, M.D., PhD, "Yang disebut sesak
napas adalah jika frekuensi napasnya betul-betul tinggi, ada suara napas yang
berbeda dari biasanya (stridor), seperti suara menggorok atau kucing mendengkur.
Fatalnya, jika muka sampai tampak membiru."
Sedangkan menurut pendekatan orang awam, definisi sesak napas lebih mudah lagi
yaitu terlihat dari gejalanya. Jadi, kalau anaknya susah napas disebut sesak napas.
Begitu juga kalau napasnya berbunyi.
ANEKA PENYEBAB
Penyebab sesak napas pada bayi, lanjut spesialis anak dari RS Internasional Bintaro
ini, banyak sekali. Bisa karena kelainan bawaan, penyakit infeksi, maupun noninfeksi
seperti tersedak. Gejalanya hampir sama. Misalnya untuk derajat ringannya, ada
napas yang berbunyi atau batuk berlendir, disertai tak mau makan-minum dan
rewel. Sementara kalau derajatnya makin berat, fungsi paru-parunya sudah
terganggu sehingga sesak napas dan sampai membiru.
Jadi, derajat sesak napas berbeda-beda. Ada yang mulanya ringan dan makin berat
dan ada juga sesak napas yang kejadiannya tiba-tiba atau mendadak. Berikut uraian
Muljono mengenai hal-hal yang bisa menyebabkan sesak napas pada bayi:
Kelainan bawaan/kongenital jantung atau paru-paru.
Bila bayi mengalami sesak napas begitu lahir atau 1-2 hari kemudian, biasanya
disebabkan adanya kelainan jantung atau paru-paru. Hal ini bisa terjadi pada bayi
dengan riwayat kelahiran normal atau bermasalah, semisal karena ketuban pecah
dini atau lahir prematur.
Pada bayi prematur, sesak napas bisa terjadi karena adanya kekurangmatangan dari
organ paru-paru. Paru-paru harusnya berfungsi saat bayi pertama kali menangis,
sebab saat ia menangis, saat itu pulalah bayi mulai bernapas. Tapi pada bayi lahir
prematur, karena saat itu organnya tidak siap, misalnya gelembung paru-paru tak
bisa mekar atau membuka, sehingga udara tidak masuk. Itu sebabnya ia tak bisa
menangis. Ini yang namanya penyakit respiratory distress syndrome (RDS). Tidak
membukanya gelembung paru-paru tersebut karena ada suatu zat, surfactan, yang
tak cukup sehingga gelembung paru-paru atau unit paru-paru yang terkecil yang
seperti balon tidak membuka. Ibaratnya, seperti balon kempis.
Gejala pada kelainan jantung bawaan adalah napas sesak. Ada juga yang misalnya
sedang menyusui atau beraktivitas lainnya, mukanya jadi biru dan ia jadi pasif. Jadi,
penyakitnya itu utamanya karena kelainan jantung dan secondary-nya karena
masalah pernapasan. Jadi, biasanya sesak napas yang terjadi ini tidak bersifat
mendadak. Walaupun demikian, tetap harus segera dibawa ke dokter. Kelainan pada jalan napas/trakea.
Kelainan bawaan/kongenital ini pun paling banyak ditemui pada bayi. Gejalanya,
napas sesak dan napas berbunyi "grok-grok". Kelainan ini terjadi karena adanya
hubungan antara jalan napas dengan jalan makanan/esophagus. Kelainan ini
dinamakan dengan trackeo esophageal fistula. Akibat kelainan itu,ada cairan
lambung yang bisa masuk ke paru-paru. Tentunya ini berbahaya sekali. Sehingga
pada usia berapa pun diketahuinya, harus segera dilakukan tindakan operasi. Tak
mungkin bisa menunggu lama karena banyak cairan lambung bisa masuk ke paru-
paru.
Sebelum operasi pun dilakukan tindakan yang bisa menolong jiwanya, misal dengan
dimasukkan selang ke jalan napas sehingga cairan dari lambung tak bisa masuk.
Biasanya sesak napasnya tampak begitu waktu berjalan 1-3 jam setelah bayi lahir.
Nah, bila ada sesak napas seperti ini, prosedur yang harus dilakukan adalah
dilakukan foto rontgen segera untuk menganalisanya.
Tersedak air ketuban.
Ada juga penyakit-penyakit kelainan perinatologi yang didapat saat kelahiran.
Bukankah saat dalam kandungan bayi minum dan buang air dalam air ketuban? Nah,
karena suatu hal, misalnya stres pada janin, ketuban jadi keruh dan air ketuban ini
masuk ke paru-paru bayi. Hal ini akan mengakibatkan kala lahir ia langsung
tersedak.
Bayi tersedak air ketuban akan ketahuan dari foto rontgen, yaitu ada bayangan
"kotor". Biasanya ini diketahui pada bayi baru lahir yang ada riwayat tersedak,
batuk, kemudian sesak napasnya makin lama makin berat. Itulah mengapa, pada
bayi baru lahir kita harus intensif sekali menyedot lendir dari mulut, hidung atau
tenggorokannya. Bahkan kalau tersedak air ketubannya banyak atau massive, harus
disedot dari paru-paru atau paru-parunya dicuci dengan alat bronchowash. Lain
halnya kalau air ketubannya jernih dan tak banyak, tak jadi masalah. Biasanya
dengan obat saja sudah sembuh, tak usah dicuci paru-parunya.
Namun kalau air ketubannya hijau dan berbau, harus disedot dan "dicuci" paru-
parunya. Sebab, karena tersedak ini, ada sebagian paru-parunya yang tak bisa diisi
udara/atelektasis atau tersumbat, sehingga menyebabkan udara tak bisa masuk.
Akibatnya, jadi sesak napas. Biasanya kalau di-rontgen,bayangannya akan terlihat
putih.
Selain itu, karena tersumbat dan begitu hebat sesak napasnya,ada bagian paru-paru
yang pecah/kempes/pneumotoraks. Ini tentu amat berbahaya. Apalagi kejadiannya
bisa mendadak dan menimbulkan kematian. Karena itu bila sesak napas seperti ini,
harus lekas dibawa ke dokter untuk mendapatkan alat bantu napas/ventilator.
Seram sekali, ya, Bu-Pak? Karena itulah kala melahirkan si kecil, sebaiknya kita
didampingi dokter anak, sehingga dia bisa menilai sistem pernapasan anak, apakah
baik atau tidak.
Pembesaran kelenjar thymus.
Ada lagi napas sesak karena beberapa penyakit yang cukup merisaukan yang
termasuk kelainan bawaan juga. Gejalanya tidak begitu kuat. Biasanya bayi-bayi inipun lahir normal, tak ada kelainan, menangisnya pun kuat.
Hanya saja napasnya seperti orang menggorok dan semakin lama makin keras,
sampai suatu saat batuk dan berlendir. Kejadian ini lebih sering dianggap karena
susu tertinggal di tenggorokan. Namun ibu yang sensitif biasanya akan membawa
kembali bayinya ke dokter. Biasanya kemudian diperiksa dan diberi obat. Bila dalam
waktu seminggu tak sembuh juga, baru dilakukan rontgen.
Penyebabnya biasanya karena ada kelainan pada jalan napas, yaitu penyempitan
trakea. Ini dikarenakan adanya pembesaran kelenjar thymus. Sebetulnya setiap
orang punya kelenjar thymus. Kelenjar ini semasa dalam kandungan berfungsi untuk
sistem kekebalan. Letaknya di rongga mediastinum (diantara dua paru-paru).
Setelah lahir karena tidak berfungsi, maka kelenjar thymus akan menghilang dengan
sendirinya. Namun adakalanya masih tersisa: ada yang kecil, ada juga yang besar;
baik hanya satu atau bahkan keduanya. Nah, kelenjar thymus yang membesar ini
akan menekan trakea. Akibatnya, trakea menyempit dan mengeluarkan lendir. Itu
sebabnya napasnya berbunyi grok-grok dan keluar lendir, sehingga jadi batuk.
Pengobatannya biasanya dilakukan dengan obat-obatan khusus untuk mengecilkan
kelenjar thymus agar tidak menekan trakea. Pemberian obat dalam waktu 2 minggu.
Kalau tak menghilang, diberikan lagi pengobatan selama seminggu. Sebab, jika tidak
diobati, akan menganggu pertumbuhan si bayi. Berat badan tak naik-naik,
pertumbuhannya kurang, dan harus banyak minum obat.
Kelainan pembuluh darah.
Ada lagi kelainan yang gejalanya seperti mendengkur atau napasnya bunyi (stridor),
yang dinamakan dengan vascular ring. Yaitu,adanya pembuluh darah jantung yang
berbentuk seperti cincin (double aortic arch) yang menekan jalan napas dan jalan
makan. Jadi, begitu bayi lahir napasnya berbunyi stridor.
Terlebih kalau ia menangis, bunyinya semakin keras dan jelas. Bahkan seringkali
dibarengi dengan kelainan menelan, karena jalan makanan juga terganggu.
Pemberian makanan yang agak keras pun akan menyebabkannya muntah, sehingga
anak lebih sering menghindari makanan padat dan maunya susu saja.
Pengobatannya, bila setelah dirontgen tidak ditemui kelenjar thymus yang
membesar, akan diminta meminum barium untuk melihat apakah ada bagian jalan
makan yang menyempit. Setelah diketahui, dilakukan tindakan operasi, yaitu
memutuskan salah satu aortanya yang kecil.
Tersedak makanan.
Tersedak atau aspirasi ini pun bisa menyebabkan sesak napas. Bisa karena tersedak
susu atau makanan lain, semisal kacang. Umumnya karena gigi mereka belum
lengkap, sehingga kacang yang dikunyahnya tidak sampai halus. Kadang juga
disebabkan mereka menangis kala mulutnya sedang penuh makanan. Atau ibu yang
tidak berhati-hati kala menyusui, sehingga tiba-tiba bayinya muntah. Mungkin saja
sisa muntahnya ada yang masih tertinggal di hidung atau tenggorokan. Bukankah
setelah muntah, anak akan menangis? Saat menarik napas itulah, sisa makanan
masuk ke paru-paru.
Akibatnya, setelah tersedak anak batuk-batuk. Mungkin setelah batuk ia akantenang, tapi setelah 1-2 hari napasnya mulai bunyi. Bahkan bisa juga kemudian
terjadi peradangan dalam paru-paru. Anak bisa panas karena terjadi infeksi. Yang
sering adalah napas berbunyi seperti asma dan banyak lendir.
Biasanya setelah dilakukan rontgen akan diketahui adanya penyumbatan/atelektasis.
Pengobatan dapat dilakukan dengan bronkoskopi, dengan mengambil cairan atau
makanan yang menyumbatnya.
Selain makanan, akan lebih berbahaya bila aspirasi terjadi karena minyak tanah atau
bensin, meski hanya satu teguk. Ini bisa terjadi karena kecerobohan orang tua yang
menyimpan minyak tanah/bensin di dalam botol bekas minuman dan menaruhnya
sembarangan. Bahayanya bila tersedak minyak ini, gas yang dihasilkan minyak ini
akan masuk ke lambung dan menguap, kemudian masuk ke paru-paru, sehingga
bisa merusak paru-paru. Akan sangat berbahaya pula kalau dimuntahkan, karena
akan langsung masuk ke paru-paru. Jadi, kalau ada anak yang minum minyak
tanah/bensin jangan berusaha dimuntahkan, tapi segera ke dokter. Oleh dokter,
paru-parunya akan "dicuci" dengan alat bronkoskop.
Infeksi.
Selain itu sesak napas pada bayi bisa terjadi karena penyakit infeksi. Bila anak
mengalami ISPA (Infeksi saluran Pernapasan Akut) bagian atas, semisal flu harus
ditangani dengan baik. Kalau tidak sembuh juga, misalnya dalam seminggu dan
daya tahan anak sedang jelek, maka ISPA atas ini akan merembet ke ISPA bagian
bawah, sehingga anak mengalami bronkitis, radang paru-paru, ataupun asmatik
bronkitis. Gejalanya, anak gelisah, rewel, tak mau makan-minum, napas akan cepat,
dan makin lama melemah. Biasanya juga disertai tubuh panas, sampai sekeliling
bibir biru/sianosis, berarti pernapasannya terganggu. Penyebabnya ini akan
diketahui dengan pemeriksaan dokter dan lebih jelasnya lagi dengan foto rontgen.
Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika. Biasanya kalau bayi sudah
terkena ISPA bawah harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Setelah
diobati,umumnya sesak napas akan hilang dan anak sembuh total tanpa
meninggalkan sisa, kecuali bagi yang alergi.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as