Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    sejarah kristenisasi di indonesia

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    sejarah kristenisasi di indonesia Empty sejarah kristenisasi di indonesia

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 8:35 pm

    Sejarah
    Kristenisasi di Indonesia


    Kutipan
    begins : Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia ?


    Oleh
    : Y.B. Sariyanto Siswosoebroto






    Arti Kristenisasi


    1.
    Yang dinamakan kristenisasi ialah mengkristenkan orang
    atau membuat seseorang memeluk agama Kristen. Arti kata-kata
    itu menurut istilah ialah: mengkristenkan orang secara
    besar-besaran dengan segala daya upaya yang mungkin agar
    supaya adat dan pergaulan dalam masyarakat mencerminkan
    ajaran agama Kristen. Masyarakat yang demikian akan lebih
    melancarkan tersiar luasnya agama Kristen. Akhirnya
    kehidupan rohani dan sosial penduduk diatur dan berpusat ke
    gereja.


    2.
    Kristenisasi tidak hanya dilancarkan terhadap orang-orang
    yang belum memeluk agama atau mereka yang memeluk agama
    animisme saja, tetapi juga ditujukan terhadap orang yang
    telah memeluk agama Islam. Pengkristenan dipercayai sebagai
    satu tugas suci yang dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh
    ditinggalkan. Mengkristenkan orang dianggap sebagai membawa
    kembali anak-anak domba yang tersesat, dibawa kembali kepada
    induknya. Manusia-manusia sebagai anak domba akan dibawa
    kepada kerajaan Allah.


    3.
    Kristenisasi adalah usaha internasional, artinya mereka
    bermaksud menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia. Dapat
    diakui bahwa ini adalah mutlak hak asasi mereka, sebagaimana
    orang Muslimin-pun mempunyai tugas menyiarkan Islam ke
    seluruh dunia. Namun demikian memang perlu sama-sama
    disadari perlunya suatu garis pengamanan yang dapat
    menghindarkan terjadinya pergesekan dan perselisihan,
    sehingga masing-masing pemeluk agama tertentu tidak merasa
    cemas untuk dipaksa atau dibujuk atau diusahakan pindahnya
    kepada agama lain. Garis ini harus jelas dan ditaati
    terutama oleh para pemeluk agama yang telah disahkan oleh
    Negara Republik Indonesia seperti misalnya agama Islam dan
    Kristen (Masehi).


    4.
    Pada tanggal 30 Nopember 1967 Pemerintah mengadakan
    Musyawarah Antar Agama bertempat di gedung Dewan
    Pertimbangan Agung Jakarta, dengan maksud antara lain untuk
    membina saling pengertian dan saling toleransi antara
    pemeluk-pemeluk agama terutama Islam dan Masehi. Dalam
    sambutan tertulis Jenderal Suharto pada waktu itu, Pejabat
    Presiden Republik Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas
    kenyataan bahwa penyiaran agama masih dilakukan orang
    terhadap mereka yang telah memeluk agama tertentu. Dijiwai
    oleh sambutan Pejabat Presiden itu maka pihak umat Islam
    mengusulkan rumusan persetujuan, yaitu: rakyat yang telah
    beragama jangan dijadikan sasaran penyebaran agama lain.
    Pihak Masehi menolak keras usul itu. Maka dicoba untuk
    mengadakan pertukaran pikiran dan pendekatan-pendekatan
    namun sia-sia, yang mengakibatkan musyawarah yang
    berlangsung hampir 24 jam itu tidak menghasilkan sesuatu
    yang kongkrit.


    5.
    Kristenisasi dalam pengertian politik ialah: berusaha
    untuk lahirnya undang-undang ataupun peraturan atau tindakan
    dan sikap penguasa, yang memberi kesempatan lebih banyak
    lagi bagi tersiarnya agama itu atau menguntungkan bagi agama
    itu. Apabila penyebaran dalam masyarakat telah berhasil dan
    dalam bidang politik berhasil pula, maka terbukalah jalan
    yang selebar-lebarnya untuk menjadikan keseluruhan
    masyarakat bernapaskan Kristen, sehingga diharapkan dengan
    cepat umat Kristen akan menjadi mayoritas, seperti umpamanya
    kejadian di Pilipina, yang sekarang ini ternyata menjadi
    basis perluasan ke seluruh Asia Tenggara.


    6.
    Usaha Kristenisasi itu dilakukan dengan segala daya,
    beaya peralatan yang lengkap, rencana yang masak, tehnik
    yang tinggi, kemauan dan kesungguhan yang mantap dan kuat,
    keyakinan yang mendalam serta melalui segala jalan dan
    saluran yang meresap dalam hampir semua aspek kehidupan
    manusia: sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, politik dan
    segala macam hiburan.


    Sejarah Kristenisasi oleh
    Agama Protestan



    1.
    Zending Protestan pertama kali datang ke Indonesia pada
    tahun 1831 dengan dua orang pendeta bernama Riedel dan
    Schwarz ke Minahasa. Pada tahun 1850 mereka membuka sebuah
    Kweekschool (sekolah pendidikan guru) di Tomohon dan pada
    tahun 1868 dibuka pula Sekolah Guru Injil (Hulpzendelingen).
    Kristenisasi di Minahasa itu ditangani dan dibeayai oleh
    Nederlandse Zendelinggenootschap yang didirikan di Rotterdam
    tahun 1787. Pada tahun 1882 di Minahasa juga didirikan
    asrama dan sekolah khusus bagi anak-anak pegawai negeri
    serta orang-orang terkemuka. Semua sekolah tersebut mendapat
    subsidi dari Pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1888 mereka
    mendirikan percetakan untuk mencetak buku-buku, selebaran
    dan sebuah surat kabar yang bernama, "Cahaya Siang."


    2.
    Di kepulauan Sangihe dan Talaud bangsa Portugis telah
    lebih dahulu menyiarkan agama Kristen. Pekerjaan ini
    kemudian diambil alih dan diteruskan oleh bangsa Belanda di
    Ambon dan Maluku dipelopori antara lain oleh: J. Kam pada
    pertengahan abad ke 19 juga. Dia adalah utusan dari
    Nederlandse Zendinggenootschap tersebut. Kemudian mereka
    luaskan sampai ke pulau Buru. Adapun daerah Sulawesi Tengah
    dan Tenggara kristenisasi dilakukan oleh Bala Keselamatan
    atau Leger des Heils, sedang Gereformeerde Zendingbond
    mengirimkan pendeta Van Den Loodrecht ke Luwuk pada tahun
    1913. Di Bolaang Mongondow pengkristenan dilakukan oleh
    Nederlandse Zendinggenootsehap. Pada tahun 1904 seorang raja
    meminta kepada Zending itu untuk mendirikan sebuah H.l.S.
    disana. Sekolah ini terlaksana pada tahun 1913. Perkumpulan
    De Nederlandse Zendingvereniging yang semula diberikan tugas
    mengkristenkan Jawa Barat, pada tahun 1915 juga beroperasi
    di Sulawesi Tenggara.


    3.
    Kristenisasi di Jawa Timur dipelopori oleh seorang tukang
    jam bangsa Belanda di Surabaya yang bernama Emde dan seorang
    tuan tanah bernama C. Coolen kira-kira pada tahun 1840.
    Empat tahun kemudian pengikut mereka berhasil membentuk
    sebuah desa Keristen di Mojowarno di mana dewasa ini berdiri
    sebuah rumah sakit Kristen yang amat besar dan modern. Pada
    tahun 1848 seorang zendeling lagi yaitu E.J. Jellesma datang
    ke Surabaya lalu ke Mojowarno. Dengan dibantu oleh seorang
    guru Injil Paulus Tosari didirikannya sebuah Kweekschool
    yang kemudian terpaksa ditutup pada tahun 1858. Tetapi pada
    tahun 1500 dapat dibuka kembali. Murid-murid dari pengikut
    C. Coolen menyebarluaskan agama Kristen ini sampai ke
    Pasuruan dan Kediri. Kemudian berdatangan para zendeling
    dari negeri Belanda untuk menyebarkan agamanya di
    tengah-tengah umat Islam. Mereka mendirikan rumah sakit
    rumah sakit di banyak tempat di samping rumah sakit besar
    Mojowarno.


    4.
    Di Jepara tinggal seorang bernama Tunggul Wulung yang
    terkenal dengan julukan Kiyahi Berahim. Dia adalah seorang
    petapa yang mengaku telah mendapat wahyu dari Allah lalu
    masuk Kristen. Tetapi kemudian dia campur-adukkan
    kepercayaan Kristen dengan Islam dan animisme, akhirnya dia
    tidak diakui lagi oleh gereja. Ada pula seorang santri
    bernama Sadrah, yang berhasil ditarik memeluk agama Kristen
    oleh seorang zendeling yang bernama Hoezoo. Sadrah kemudian
    mengembara hampir ke seluruh tanah Jawa dan banyak bertemu
    serta berwawancara dengan penyebar agama Kristen lainnya. Di
    Jakarta, dahulu Batavia, dia bertemu dengan MR. F.L.
    Anthing, bekas pejabat tinggi kehakiman di Semarang yang
    telah pindah ke Jakarta, Dia ini sangat besar jasanya dalam
    pernyebaran Kristen. Tahun 1867 Sadrah dibaptiskan dan dua
    tahun kemudian dia dipindahkan ke Purworejo untuk menyiarkan
    Kristen bekerja sama dengan nyonya Philips. Tahun 1870
    pindah ke desa Karangjasa dekat Bagelen dan terus giat
    menyebarkan agamanya dan memimpin kaum Kristen Jawa. Dari
    sana Kristenisasi diperluas oleh Dewan Gereja (Gereformeerde
    Kerken) ke Banyumas dan Kedu lalu meluas ke Yogyakarta dan
    Surakarta.


    5.
    Adapun di Sumatera pekerjaan zending dapat dikatakan
    dimulai pada tahun 1890 di dacrah Sumatera Pasisir Timur.
    Pada tahun 1894 mereka sampai ke utara Danau Toba daerah
    Batak Karo. Pada tahun 1915 mereka dirikan rumahsakit di
    bawah pimpinan seorang Zuster bangsa Belanda. Pulau Nias
    dimasuki pada tahun 1866 oleh para zendeling dari
    perkumpulan Rheinische Missionsgeselschaft, yaitu gabungan
    zending yang berdiri pada tahun 1823 dan berpusat di Barmen
    wilayah Dusseldorf, Jerman. Mereka juga melebarkan sayap ke
    Pulau Mentawai dan Enggano. Rheinische Missionsgeselschafe
    ini juga beroperasi di pulau Kalimantan sebelah Selatan dan
    Timur untuk mengkristenkan suku Dayak. Pada tahun l904
    kelihatan kemajuannya di Kuala Kurom dan Kahayan Hulu, lalu
    meluas dengan pesat.


    Demikianlah
    ringkasan sejarah kristenisasi yang dilakukan
    oleh agama Protestan di tanah air kita.


    Sejarah kristenisasi oleh
    agama Katolik




    1.
    Pada tahun 1902 di Batavia (Jakarta) mulai didirikan
    Apostolisch Vicariaan Van Batavia. Tetapi agama Katolik
    telah masuk ke Indonesia jauh sebelum itu. Pada abad ke 16
    agama ini telah memasuki kepulauan Maluku, Ambon, Ternate,
    Solor dan Nusa Tenggara. Penyebarannya mula-mula dilakukan
    oleh bangsa Portugis yang menguasai kepulauan itu. Pada
    tahun 1546 seorang Apostel (muballigh) dari India juga
    datang ke sana, bernama Fransiscus Xaverius. Dia berhasil
    menarik simpati pemerintah Portugis dan penduduk asli. Tahun
    1605 pulau Ambon dapat ditaklukkan. Pada waktu itu di Ambon
    telah ada 4 buah gereja dan sekitar 16.000 orang beragama
    Katolik.


    2.
    Agama Katolik memasuki Sulawesi dari Makasar, dan itu
    semua dilakukan oleh pengikut madzhab Dominicus Orde (H.
    Dominicus hidup tahun 1170 - 1221) dan pengikut madzhab
    Yesuiten Orde. Madzhab Yesuit ini pada mulanya didirikan
    oleh seorang bangsawan Spanyol bernama Ignatius Loyola yang
    lahir tahun 1491.


    Dia
    adalah penganut aliran mistik dalam agama Katolik. Dalam
    peperangan melawan Perancis mendapat cedera yang
    mengakibatkan kelumpuhan seumur hidup. Mistiknya bertambah
    menebal dan mendapat banyak pengikut. Pada tahun 1529
    dibentuknya di Paris suatu jama'ah yang dibai'at untuk
    mengabdi kepada Paus dan menyebarluaskan agama Katolik,
    Tahun 1539 semua anggota jama'ah dilantik menjadi pastor dan
    tahun 1560 Paus Paulus III meresmikan jama'ah ini sebagai
    Jamaah Yesus atau the Society of Yesus. Jamaah terus
    berkembang maju dan bersama Orde Yesuit.


    3.
    Gerakan agama Protestan yang sangat memusuhi Gereja
    Katolik berhasil menghancurkan kedudukan Missie Katolik di
    India sejak abad ke 17. Tetapi revolusi Perancis telah
    menyebabkan terjadinya pergolakan politik di negeri Belanda
    yang mengakibatkan hancurnya pusat Zending Protestan dan
    bangkitnya kembali Missie Katolik, serta menjadi sangat
    kuat. Setelah jazirah Malaka dikuasai oleh bangsa Belanda
    dan kekuasaan mereka di Indonesia bertambah mantap, maka
    secara bertahap penyebaran agama Katolik di Sulawesi
    diambil-alih oleh bangsa Belanda, yaitu pada tahun 1807.
    Tujuh tahun kemudian yaitu tahun 1904 Pusat Missie Katolik
    di negeri Belanda mengirimkan 2 orang utusannya ke Jakarta
    yaitu Jacob Nellisen dan Lambert Prinsen. Kedudukan Missie
    dipusatkan di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Pada tahun
    1834 di Padang ditempatkan seorang pastor. Sejak tahun 1808
    hingga 1845 mereka hanya mampu menempatkan 16 orang pastor
    itupun akhirnya hanya tinggal 4 orang.


    4.
    Dalam Perang Diponegoro (1825-1830) ditengah-tengah
    tentara Belanda ditempatkan seorang Pastor bernama Scholtes.
    Dia mengadakan perjalanan inspeksi sampai ke Sulawesi dan
    Maluku kemudian melaporkan hasil penyelidikannya kepada
    Paus. Berdasarkan laporan itu Paus menganggap sudah tiba
    waktunya untuk membantu dan meningkatkan Missie Katolik di
    Indonesia menjadi Vicariat (perwakilan), lalu mengirimkan
    Mgr. Jacob Croaff selaku pemimpinnya. Pada tahun 1848 dia
    digantikan oleh Mgr. Peterus Maria Francken dengan dibantu
    oleh 5 orang pastor. Di bawah pimpinannya, missie ini
    mendapat kemajuan. Dari pulau pulau yang jauh letaknya
    berdatangan permintaan dari umat Katolik yang hidupnya
    terpencil. Akhirnya pada tahun 1859 kaum Yesuiten membantu
    dengan mengirimkan missionaris ke pulau Jawa lalu
    menempatkan mereka di Flores dan kepulauan lainnya.


    5.
    Kemajuan Missie Katolik bertambah pesat setelah pada
    tahun 1874 Mgr. Francken digantikan oleh Mgr. Claessen yang
    sejak tahun 1848 bertugas di India. Didirikannya pos-pos di
    Cirebon, Magelang, Bogor, Malang dan Madiun. Untuk Sumatra
    di Medan dan Tanjung Sakti. Di Kalimantan dibangunnya
    pangkalan untuk kristenisasi suku Dayak. Demikian juga
    Makassar, Menado, Tomohon, Seram, Flores, Irian, Kendari,
    Sumbawa dan Timor. Claessen digantikan oleh Vicarius
    Apostoles M.J. Staal, kemudian pada tahun 1898 oleh Mgr.
    E.S. Luypen S.J. Sejak masa itulah agama Katolik mulai
    berkembang di pulau Jawa orang Jawa sukar untuk dirubah
    agamanya. Mereka beragama Islam dan tidak mau dikatakan
    tidak Islam, walaupun mereka tidak atau kurang menjalankan
    syari'ahnya. Missie mengambil jalan lain yaitu dengan
    mendekati anak-anak mereka yang pada umumnya hidup
    kekurangan. Untuk mereka didirikan sekolah-sekolah dasar
    dengan percuma, bahkan dengan diberinya alat-alat serta
    pakaian yang diperlukan. Kanak-kanak itulah yang berangsur
    di-Katolik-kan, dan itu terjadi sejak akhir abad ke 19. Maka
    dapatlah dikirakan bahwa banyaknya jumlah orang Jawa yang
    beragama Katolik adalah akibat karena mereka dahulu
    bersekolah di sekolah-sekolah Katolik.


    6.
    Pangkalan Missie untuk Jawa Tengah yang pertama ialah
    Muntilan dan Mendut di mana sejak dahulu telah berdiri
    sekolah Katolik. Sekarang Mundlan menjadi pusatnya agama
    Katolik, kemudian Yogyakarta pun dipenuhi oleh sekolah
    mereka. Guru-guru tamatan Muntilan dikirim ke luar daerah
    dan banyak pula yang berdinas di sekolah Pemerintah
    (Gubernemen). Dari tahun ke tahun mereka terus mendapat
    kemajuan. Sekolah bertambah banyak terutama sekolah
    Pendidikan Guru. Rumah Sakit dan Rumah Yatim juga dibangun,
    sehingga kelihatannya memang benar-benar menguasai lapangan
    sosial dan pendidikan. Pada akhir tahun 1923 sekolah mereka
    berjumlah 52 buah dengan 5.840 orang murid. Mereka memiliki
    surat kabar seperti Mingguan Java Post, Sociaal Leven En
    Streven, Katholik Schoolblad Van Nederlands Indie dan De
    Indische Voorhoede. Dalam bahasa Indonesia yakni Gereja
    Katholik serta dalam bahasa Jawa Swara Tama. Di samping itu
    mereka dirikan sebuah percetakan di Yogyakarta pada tahun
    1922.


    Untuk
    keperluan jalannya Missie Katolik beserta segala
    usahanya, mereka menerima bantuan keuangan dari negeri
    Belanda, yang diberikan oleh Dana St. Claverbond yang
    berdiri tahun 1889 dan oleh berbagai perkumpulan missie
    antara lain De Indische Missie Vereniging. Rupanya kaum
    Katolik tidak hanya berjuang dalam penyiaran agama,
    pendidikan, pengajaran, sosial serta pendirian
    gereja-gereja, tetapi juga berjuang dalam bidang politik.
    Pada tahun 1918 mereka telah mendirikan sebuah partai
    politik dengan nama De Indische Katholieke Partij.


    Sekianlah
    dengan sangat ringkas diuraikan sejarah masuknya
    Missie Katolik dan pekerjaannya di tanah air kita.


    Kristenisasi dan Politik


    Sebagaimana
    yang telah diterangkan di atas, adalah
    Kristenisasi mempunyai segi-segi politis. Demikian pula
    dalam sejarah perkembangannya selalu dipengaruhi oleh
    perubahan situasi politik, terutama di Eropa, di mana
    partai-partai mereka selalu aktif dalam sidang polltik. Di
    negeri kitapun mereka demikian juga halnya seperti ternyata
    dalam berdirinya De Indische Katolieke Partij.


    Pada
    zaman kemerdekaan dengan terbukanya kehidupan politik
    di negeri kita mereka tidak ketinggalan membentuk partai
    politik, di samping partai lain-lainnya.


    1.
    Partai Kristen Indonesia atau Parkindo didirikan di
    Jakarta pada tanggal 18 Nopember 1945 sebagai penjelmaan
    dari Partai Kristen Nasional (PKN) vang dipimpin oleh Dr.
    W.I. Yohannes. Di Sumatera didirikan orang Partai Kristen
    Indonesia yang disingkat PARKI. Pada bulan Maret 1947
    pimpinan dari kedua partai itu bertemu di Malang dalam
    kesempatan sidang Komite Nasional Pusat mereka setuju untuk
    bergabung. Maka tanggal 19 April 1947 Parki mengadakan
    Kongres di Prapat dan memutuskan melebur diri serta
    bergabung pada Parkindo.


    Dalam
    Anggaran Dasarnya keputusan Konggres di Sala pada
    tanggal 7-9 April 1950 dicantumkan antara lain:


    a.
    Partai Kristen lndonesia (Parkindo) berasaskan paham
    Kekristenan.


    b.
    Anggota Partai ialah warga negara Indonesia yang beragama
    Kristen serta berusia sekurang-kurangnya 18 tahun.


    Dalam
    deklarasi atau Pernyataan Dasar Pendirian Parkindo
    terdapat uraian sebagai berikut:


    Pasal
    1


    Partai
    Kristen Indonesia (Parkindo) berdasar atas
    kepercayaan bahwa:


    a.
    Segala sesuatu adalah berasal dari Tuhan, oleh Tuhan dan
    untuk Tuhan.


    b.
    Bagi tiap-tiap Makhluk dan tiap-tiap lingkungan hidup
    demikian pula bagi negara dan pemerntahan panggilan dan
    hukum-hukum Tuhan sebagai ternyata dalam firman-Nya.


    Pasal
    2


    Partai
    berpendirian bahwa negara berwujud karena Kehendak
    Tuhan dengan tujuan mengatur hidup manusia di dunia, agar
    dengan demikian warga negara dapat mempersiapkan diri untuk
    hidup yang kekal.


    Pasal
    3


    Parkindo
    adalah Partai Politik warganegara Indonesia yang
    berhasrat memenuhi panggilan dan kewajibannya terhadah nusa
    dan bangsa dan bangsa-bangsa lainnya dengan jalan berusaha
    di lapangan politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan atas
    dasar paham Kristen.


    2.
    Partai Katolik didirikan di Yogyakarta oleh Kongres Umat
    Katolik seluruh Indonesia pada tanggal 12 Desember 1949,
    sebagai penjelmaan fusi daripada 17 partai Katolik yang
    telah ada sebelum itu yakni:


    1.
    Partai Katolik Republik Indonesia (P.K.R.I.) yang
    didirikan di Surakarta.


    2.
    Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan
    di Makassar.


    3.
    Partai Katolik Rakyat Indonesia (P.K.R.I.) yang didirikan
    di Flores.


    4.
    Partai Katolik Indonesia Timus (Parkit) yang didirikan di
    Timor.


    5.
    Persatuan Politik Katolik Flores (Perkokaf) didirikan di
    Flores.


    6.
    Permusyawaratan Majlis Katolik (Permakat) didirikan di
    Menado.


    7.
    Partai Katolik Indonesia Kalimantan (Parkika) yang
    didirikan di Kalimantan.


    Melihat
    banyaknya partai-partai itu tahulah kita betapa
    besar hasrat mereka untuk berpolitik setelah negara kita
    merdeka. Anggaran Dasar Partai Katolik sebagai gabungan
    partai-partai tersebut di atas, telah disahkan dalam
    Kongresnya yang pertama di Semarang tanggal 12 Desember
    l949, di mana asas dan tujuan berbunyi sebagai berikut:


    1.
    Partai Katolik berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa pada
    umumnya serta Pancasila pada khususnya dan bertindak menurut
    asas-asas Katholik,


    2.
    Tujuan Partai Katolik ialah bekeria sekuat-kuatnya untuk
    kemajuan Republik Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya.


    Kekuatan dan Kelemahan


    1.
    Apa yang telah diuraikan di atas memberikan gambaran
    kepada kita bagaimana ketekunan dan keuletan mereka dalam
    menyebarkan agama Kristen. Bagaimana kerapian organisasi
    mereka serta lengkapaya rencana yang mereka buat; dan
    bagaimana besarnya pembeayan yang sengaja disediakan. Apa
    yang kita lihat dewasa ini adalah kemajuan kristenisasi yang
    semakin meningkat. Berpuluh-puluh rumah sakit yang mereka
    dirikan, semuanya besar dan lengkap dengan peralatan yang
    modern. Beratus-ratus sekolah dengan gedungnya yang indah
    dan megah, dari Taman Kanak-kanak hingga Universitas dan
    Perguruan Tinggi, yang sebagian besar siswa dan mahasiswa
    terdiri dari kalangan orang Islam. Kantor dan gereja-gereja
    merupakan gedung-gedung indah menghiasi kota, terutama
    Jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Belum lagi disebutkan
    proyek-proyek dalam bermacam-macam bidang tersiar di seluruh
    tanah air. Dalam dunia persuratkabaran dan penerbitan
    buku-buku serta pendirian percetakan-percetakan modern,
    mereka memegang peranan yang amat menentukan.


    2.
    Namun segala kebesaran yang mengagumkan sebagai yang
    tersebut di atas itu tidak berarti bahwa mereka tidak
    mempunyai kelemahan-kelemahan. Mereka banyak mempunyai
    kelemahan, itu sudah tentu. Kelemahan itu tidak terletak
    pada beaya, mereka berlebih dan melimpah-limpah dalam
    memiliki pembeayaan. Tidak terletak pada man-power, mereka
    cukup dan mempunyai kemampuan untuk membayar siapa saja yang
    bersedia bekerja bagi mereka. Tidak terletak pula pada ilmu,
    mereka ahli dan mampu memperkerjakan tenaga-tenaga ahli.
    Tidak juga pada kekuasaan dan pengaruh dalam bidangnya
    masing-masing.


    Tetapi
    kelemahan itu terletak pada kelemahan ajaran agama
    mereka sendiri dipandang dari segi ratio, justru dalam
    hal-hal yang prinsipiil. Yaitu tentang I'tikad Trinitas,
    Ke-Allahan Yesus, Dosa Turunan, Pertentangan Antara
    Ayat-ayat Dalam Kitab Suci Mereka, serta tentang Pengertian
    Wahyu dan sebagainya. Mereka menyadari bahwa ajaran Kristen
    sebagaimana tersebut di atas memang sukar diterima oleh
    akal. Hal-hal inilah yang telah menyebabkan kemunduran agama
    Kristen di dunia barat di mana orang-orang tidak bersedia
    lagi menerima ajaran bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Allah
    Sendiri, seperti antara lain yang pernah dikemukakan oleh
    Dr. B.J. Boland ketika berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat
    Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu. Seperti yang telah
    pernah ditulis oleh seorang pastor dalam salah satu majalah
    bahwa jumlah pengunjung gereja di negeri Belanda semakin
    menurun, dan seperti yang sering diceritakan oleh
    orang-orang yang pernah mengunjungi Eropah dan Amerika
    Serikat. Padahal di sana disediakan kenangan yang
    melimpah-limpah untuk penyiaran agama Masehi dengan
    pendirian gereja serta pergedungan lainnya. Di sana dapat
    dikatakan uang itu tidak memperoleh sasaran yang semestinya,
    dan perlu dialihkan ke bagian dunia yang lain, ke timur.


    3.
    Dengan keadaan demikian maka nampakya di dunia barat
    terutama di Eropah sudak tidak dapat diharap lagi untuk
    menjadi bumi subur bagi agama Masehi, yang dewasa inipun
    telah menjadi hanya seperti adat, bukan agama yang
    dimengerti dan disadari secara jelas. Apalagi andaikata
    (mudah-mudahan jangan) Perang Dunia III sudah sampai pada
    taraf tidak terelakkan lagi, maka seperti yang telah pernah
    diramalkan orang, dalam 17 jam pertama dari meletusnya
    perang nuilir itu, seluruh Eropah Barat akan musnah demikian
    juga mungkin seperempat dari bumi Amertka Serikat. Begitulah
    agama Masehi akan kehilangan tempat berpijak serta basis
    yang amat kuat dan kaya raya. Jadi apa yang harus dilakukan
    orang dewasa ini ialah sejauh mungkin berikhtiar
    menghilangkan gejala yang mungkin dapat menimbulkan perang
    itu, dan usaha itu sampai sejauh sekarang ini telah
    berhasil. Apa yang terjadi hanyalah perang setempat seperti
    misalnya Victnam, Timur Tengah, dan kini di Afrika. Tetapi
    apakah keadaan ini dapat dipertahankan untuk selamanya?
    Nampaknya karena itu mengapa agama Masehi memerlukan tanah
    persemaian baru yang masih dapat bertahan lebih lama serta
    jauh dari kancah perang nuklir yang akan datang. Dan
    persemaian itu harus sejak sekarang disiapkan agar jika
    perang pecah (mudah-mudahan jangan) tempat yang baru sudah
    siap selesai serta telah dapat berjalan seperti yang
    diharapkan. Tempat itu terletak di timur, dimana penduduknya
    belum sekritis penduduk Eropa.


    4.
    Indonesia akibat penjajahan Belanda selama tiga setengah
    abad, penduduknya kebanyakan bodoh dan miskin. Maka usaha
    kristenisasi telah dapat menutupi kelemahan-kelemahannya itu
    dergan membangun usaha-usaha pertolongan kepada rakyat
    seperti mendirikan rumah pcmeliharaan orang miskin dan anak
    yatim piatu, membangun rumah sakit dan balai pengobatan, dan
    sekolah-sekolah yang beraneka macam ragamnya. Bangsa
    Indonesia yang memeluk agama Kristen pada umumnya bukan
    hasil daripada pengertian dan kesadaran, tetapi karena
    pendidikan dimasa kanak-kanak dan karena merasa berhutang
    budi atau jasa, sedang keyakinan dan pengertiannya terhadah
    agamanya yang lama (Islam) masih terlalu dangkal. Adapun
    mereka yang cerdas dan pandai atau mendapat gelar keilmuan
    yang tinggi telah lebih dahulu hatinya disegel dengan
    rumusan: imanadalah iman dan bukan pengetahuan, berimanlah
    lebih dahulu barulah berusaha untuk mengerti. Akan tetapi
    sampai berapa lama dan sampai berapa berapa generasikah
    segel ini dapat dipertahankan? Manusia di barat telah
    menjadi bukti bahwa akal tidak akan sanggup terlalu lama
    disegel. Segel itu jebol dan akan keluar mencari jalan
    lepas.







      Waktu sekarang Mon Apr 29, 2024 10:31 pm