Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    ayat yang paling ditakuti ulama

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    ayat yang paling ditakuti ulama Empty ayat yang paling ditakuti ulama

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 7:31 pm

    Ayat Yang paling
    Ditakuti Oleh Ulama


    Oleh: H. Hartono Ahmad Jaiz


    إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
    بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
    اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ
    إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
    وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
    فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
    اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى:
    يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
    وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا
    اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
    يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
    يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
    وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
    أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ
    مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ
    مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ
    صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
    بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.


    Betapa kurang ajarnya
    tingkah pemuda Yahudi Bani Qainuqa' di Madinah. Pemuda-pemuda bejat akhlaqnya
    itu menarik-narik kain seorang perempuan yang sedang berjual beli dengan
    mereka. Betapa sadisnya kebiadaban Yahudi Bani Nadzir di Madinah yang ingin
    menjatuhkan batu besar ke diri Rasulullah, Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam.
    Dan betapa liciknya kemunafikan Yahudi Bani Quraiddhah yang mengadakan
    permufakatan rahasia dengan kafir Quraisy ketika perang Khandaq, di mana kaum
    muslimin dipimpin Rasulullah berada di dalam parit.


    Bejatnya akhlaq, sadisnya
    tingkah dan liciknya hati busuk, semuanya telah mewabah pada darah daging
    mereka orang-orang Yahudi Bani Israel. Dan penyakit akhlaq yang sampai memuncak
    itu tentunya ada bibit-bibit penyakitnya. Bukan sekadar kuman akhlaq yang
    ringan, tetapi kuman yang berbahaya. Dan kuman itu tidak hanya sekali datang
    berlalu, namun sekali datang dan datang lagi, bahkan senantiasa diusahakan
    datang. Apa itu? "Aklihimus suht". Makanan mereka haram.


    Di dalam Al-Quran
    ditegaskan oleh Allah:
    “Dan engkau akan melihat kebanyakan dari mereka (orang Yahudi) berlomba-lomba
    dengan dosa dan permusuhan dan mema-kan yang haram. Sungguh buruklah apa yang
    mereka kerjakan”. (Al-Maidah : 62).
    Kenapa yang jadi bibit penyakitnya makanan haram? Jelas. Mereka memiliki
    energi, tenaga untuk berbuat adalah karena makanan. Lantas, mereka berbuat
    aneka usaha, arahnya adalah mencari makan. Jadi makanan di sini ibarat
    terminal, tempat berangkat dan sekaligus tempat tujuan. Kalau makanan itu sudah
    jelas-jelas haram dan itulah yang menjadi pangkal mereka berbuat, maka kebaikan
    apa yang perlu mereka perjuangkan dengan modal makanan haram itu? Tidak mungkin
    mereka memburu kebaikan dengan umpan yang dimiliki berupa modal makanan haram.
    Maka tidak mungkin pula mereka berhati-hati untuk memperhitungkan mana yang
    halal dan mana yang haram dalam memburu sasaran yang tak lain adalah makanan
    pula. Ibarat orang yang memang sudah memakai baju kotor untuk membengkel, mana
    mungkin ia menghitung-hitung mana tempat yang bersih dan mana yang kotor. Toh
    tempat yang bersih ataupun kotor sama saja, bahkan lebih perlu menyingkiri
    tempat yang bersih, karena nanti harus bertugas membersihkan tempat itu kalau
    kena kotoran dari bajunya.


    Singkatnya, dengan modal
    bekal makanan haram, perbuatan-nya pun cenderung menempuh jalan haram, dan
    hasilnya pun barang haram, kemudian dimakanlah hasil yang haram itu untuk bekal
    berbuat yang haram lagi dan seterusnya.


    Moral buruk dan makanan
    haram


    ".....Sungguh buruklah
    apa yang mereka kerjakan!" Ini penegasan Allah Subhannahu wa Ta'ala.
    Perbuatan mereka itu jelas dicap sebagai keburukan. Namun bukan sekadar
    mandeg/berhenti sampai perbuatan mereka itu saja sirkulasinya. Tidak. Dalam
    contoh kasus ini, yang berusaha mencari makanan haram tentunya adalah orang
    tua, penanggung jawab keluarga. Tetapi yang memakan hasilnya, makanan haram,
    berarti seluruh keluarga yang ditanggung oleh pencari harta haram itu. Dan
    ternyata, betapa bejatnya akhlaq/moral pemuda-pemuda alias anak-anak mereka
    yang diberi makan dengan makanan haram itu. Pemuda-pemuda itu sampai begitu
    lancangnya, menarik-narik kain perempuan di pasar saat berjual beli.
    Mungkinkah pemuda-pemuda tersebut sebejat itu kalau mereka ditumbuhkan dengan
    makanan halal, mereka lihat orang tuanya shaleh, lingkungannya baik-baik dan
    terjalin ukhuwah/ persaudaraan dengan baik? Sebaliknya, mungkinkah dengan modal
    makanan haram itu orang tua menunjukkan "baiknya" perbuatan jahat
    mereka (yang sudah ketahuan memburu barang haram), menampakkan ketulusan hati
    (yang sudah ketahuan rakus terhadap barang haram) dan menasihati dengan amalan
    baik-baik (sedang dirinya jelas melanggar)? Tidak mungkin. Maka tumbuh dengan
    suburlah generasi penerus mereka itu dengan pupuk-pupuk serba haram dan jahat.
    Itulah.


    Orang alim agama ada
    yang lebih parah


    Sikap seperti itu sungguh
    parah. Tetapi, masih ada yang lebih parah. Karena yang lebih parah ini bahkan
    menyangkut orang-orang pandai dan pemuka agama, maka Allah Subhannahu wa Ta'ala
    mengecamnya cukup diawali dengan bentuk pertanyaan.
    “Mengapa orang-orang alim mereka, dan pendeta-pendeta mereka (Yahudi) tidak
    melarang mereka mengucapkan perkataan dosa dan memakan yang haram? Sesungguhnya
    amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.” (Al-Maidah : 63).


    Kita dalam hal diamnya para
    alim dan pemuka agama di kalangan Yahudi itu bisa juga menduga-duga kenapa
    mereka tidak mencegah perkataan dosa dan makan haram. Dugaan itu akan membuat
    perasaan bergetar, kalau sampai mereka yang alim dan pemuka agama di kalangan
    Yahudi itu bahkan antri ikut makan haram.
    Maka ayat tersebut, bagi Ibnu Abbas (sahabat Nabi n yang ahli tafsir Al-Quran)
    adalah celaan yang paling keras terhadap ulama yang melalaikan tugas mereka
    dalam menyampaikan da'wah tentang larangan-larangan dan kejahatan-kejahatan.
    Bahkan Ad-Dhohhaak berkata, tidak ada ayat dalam Al-Quran yang lebih aku takuti
    daripada ayat ini.


    Tidak kurang dari itu,
    bahkan cercaan Allah itu lebih penting untuk disadari oleh ulama Islam, bukan
    sekadar cerita cercaan terhadap pendeta-pendeta Yahudi.



    أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
    الرَّحِيْمُ.


    Khutbah Kedua


    إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
    بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
    اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
    إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
    صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
    كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
    تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن
    يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ
    سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
    ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ
    فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ
    الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
    وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
    وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
    إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
    وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
    سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ،
    وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
    حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا
    مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
    إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
    الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
    وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

      Waktu sekarang Tue May 07, 2024 7:03 pm