Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    perkembangan karikatur di indonesia

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    perkembangan karikatur di indonesia Empty perkembangan karikatur di indonesia

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 7:18 pm

    Perkembangan
    Karikatur di Indonesia


    (Priyanto
    Susanto)


    catatan kecil ini tidak dimaksudkan untuk
    memberi gambaran lengkap tentang perkembangan karikatur di Indonesia. Ini lebih
    merupakan usaha awal untuk melihat secara garis besar karikatur negeri ini, dengan
    melihat beberapa aspek yang mengitarinya.


    Untuk menyamakan istilah yang digunakan dalam
    seminar ini, maka yang dimaksud dengan karikatur adalah: Komentar, sindiran,
    kritikan (yang biasanya disampaikan secara lucu) melalui gambar tangan untuk
    dimuat dalam media pers (cetak).


    Karikatur adalah karya konstekstual yang
    terikat pada tempat dan waktu pembuatannya. Sering juga karikatur dianggap
    sebagai karya jurnalistik dalam bentuk visual (editorial cartoon).


    Bicara perkembangan karikatur tak lepas dari
    melihat perkembangan masalah yang terjadi di masyarakat di mana gambar tersebut
    dilahirkan. Karikatur merupakan refleksi dari apa yang saat itu hidup di tengah
    masyarakat, baik ideologi, politik, ekonomi dan berbagai aspek budaya lainnya.


    Pada masa merebut kemerdekaan, perjuangan
    menjadi tema sentral yang bertujuan membangkitkan semangat. Sasarannya
    eksternal (Kolonialis Belanda). Selain cara ungkap yang langsung, ada pula
    penggunaan gaya simbolik atau perlambangan dalam karikatur msa itu.


    Tahun lima puluhan, era demokrasi liberal,
    tema karikatur mulai beragam dengan banyaknya masalah yang muncul pada awal
    Indonesia membangun. Pada masa multi-partai ini banya media pers merupakan
    media publikasi golongan. Sering karikatur menjadi suara golongan tertentu.
    Bentuk kritikan sangat terbuka, hingga kadang menyerang pribadi/golongan. Gaya
    ungkap sinisme dan sarkasme seperti sah pada masa itu.


    Gaya bebar begini merosot pada masa demokrasi
    terpimpin. Makin dominannya PKI mengendalikan keadaan membuat media kiri lebih
    punya kebebasan untuk menghantam golongan lain. Tema eksternal masa itu adalah
    Malaysia dan Nekolim, serta isu anti-nasakom, kapitalis-birokrat dan lain
    sebagainya. Yang menonjol dalam dunia komunikasi massa dan visual pada masa
    kini adalah simbolisme sloganisme.


    Peristiwa 30 September 1965 merupakan arus
    balik kehidupan politik, di mana sebuah mitos besa secara mengejutkan dapat
    hancur. Dalam waktu relatif singkat perimbangan kekuatan berpihak paca kaum
    pembaharu. Setelah melewati represi masa pra gestapu, opini masyarakat kembali
    terbuka.


    Pada situasi demikian karikatur muncul lebih
    berani dalam mengecam tokoh-tokoh Orde-Lama yang saat itu masih berpera.
    Kemudian kritik juga ditujukan pada mentalitas dan pola pikir Orde-Lama. Kritik
    tajam pada pemerintah merupakan ciri karikatur pada masa awal orde baru.


    Namun kritik terbukan dalam media pers tak
    dapat berlanjut, karena dianggap bisa mengganggu stabilitas pembangunan
    nasional. Demikianlah media pers, termasuk karikatur, sedikit demi sedikit
    ditertibkan hingga hari ini. Tentu ini tak berarti kesempatan tertutup.
    Keluasan segi pembangunan yang digarap hingga hari ini membawa pula beragam
    masalah dalam masyarakat. Dalam hal ini media pers mengemban misi sebagai agen
    penyebar informasi pembangunan. Di sisi lain media pers juga menjadi media
    menyampaikan pendapat. Karikatur pada masa ini lebih banyak menyoroti masalah
    kebijakan pembangunan dan beberapa kasus yang timbul di masyarakat.


    Mengenai apa dan bagaimana masalah tersebut
    diungkap bergantung pada kebijakan media pers di mana karikatur itu dimuat,
    jangkauan distribusi, latar belakang pembacanya dan situasi kondisi yang
    terjadi dari saat ke saat.




    Ada beberapa pertanyaan yang sering muncul







    Apakah karikatur selalu ditujukan kepada
    pemerintah? Dengan demikian karikatur
    dipandang sebagai oposan terhadap apa yang dilakukan pemerintah.
    Kesederhanaan pandangan ini hanya melihat komunikasi dari dua sisi: yang
    perintah – yang diperintah. Padahal pemerintah bukan sebuah makhluk tunggal,
    tetapi organisasi rumit yang diurus banya orang mengelola beragam masalah.
    Masyarakat pun bukan sebuah kumpulan yang homogen. Interaksi yang terjadi dalam
    berbagai segi kehidupan lumayan kompleks untuk dilihat secara gampang, apalagi
    oleh seorang karikaturis.


    Apakah karikatur bertujuan mengancam? Sering
    karikatur dianggap tempat untuk memarahi, mengejek dan menghina. Karikatur
    kemudian jadi lahan pemuas emosi yang menyebarkan rasa permusuhan. Sebaga media
    komunikasi hal ini tentu malah merugikan. Sikap demikian tak memberi
    kemungkinan dialog dan bersifat bijaksana.


    Apakah betul karikatur dapat mengubah
    masyarakat? Sulit membayangkan hal tersebut. Opini masyarakat hanya mungkin
    berubah dengan komunikasi yang komprehensif melalui situasi yang mendukung
    perubahan tersebut.


    Dalam mengungkap masalah, karikatur hanya
    mengangkatnya ke permukaan. Tersenyum jadi tanda terbukanya jembatan komunikasi
    antara gambar dan pelihat. Syukurlah bila pelihat menangkap wawasxan baru
    tentang suatu masalah dari ungkapan karikatur yang dilihatnya. Setidaknya
    karikatur merupakan upaya untuk melihat sebuah masalah tanpa sikap tegang
    dengan melihatnya dari sudur pandang lain.








    Makalah ini disampaikan dalam seminar:
    karikatur sebagai media penyampaian pendapat dan kritik.; opini dan reaksi
    masyarakat yang ditimbulkannya, Universitas Airlangga, 28 September 1992.

      Waktu sekarang Mon Apr 29, 2024 10:27 pm