Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    kapan pertolongan Allah datang?

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    kapan pertolongan Allah datang? Empty kapan pertolongan Allah datang?

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 6:04 pm

    Kapan Pertolongan Allah Datang?





    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Ketahuilah bahwa kalian akan menghadap Allah, dan
    amal perbuatan kalian pasti akan dihitung. Siapa yang berbuat baik, maka itu
    untuk dirinya sendiri; dan siapa yang berbuat buruk, maka ia akan menanggung
    akibatnya. Tidaklah Rab kalian berbuat zalim kepada para hamba-hamba-Nya.





    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Manakala Imam Junaid r.a. berada dalam detik-detik
    kematiannya, para orang saleh datang kepadanya dan berkata, "Wahai Junaid,
    tidak lama lagi kematian akan menjemputmu." Imam Junaid lalu berkata,
    "Lalu akan dibawa ke manakah aku setelah kematianku?" Orang-orang
    saleh itu menjawab, "Engkau akan dibawa ke hadapan Allah." Imam
    Junaid berkata, "Dan bagaimanakah aku akan takut bertemu dengan zat yang
    telah mengatakan (artinya), "Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya
    Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
    (Al-Hijr: 49).




    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Adanya air mata yang menangis adalah pertanda adanya
    rasa takut kepada Allah. Sebaliknya, tidak ada mata air yang mengalir berasal
    dari hati yang keras. Hati yang keras berasal dari dosa yang banyak. Banyaknya
    dosa akibat lalai mengingat mati. Lalai mengingat mati disebabkan panjangnya
    angan-angan. Pangjangnya angan-angan berasal dari rasa tamak yang kuat. Rasa
    tamak itu berasal dari cinta kepada dunia. Padahal, cinta kepada dunia adalah
    induk dari segala kesalahan. Wahai keturunan Adam, bila bumi ini terasa sempit
    bagimu, ucapkanlah, "Ya Allah." Bila kamu meminta, ucapkanlah,
    "Ya Allah." Bila kamu meminta pertolongan, ucapkanlah, "Ya
    Allah." Bila kamu bertawakal, ucapkanlah, "Ya Allah." Bila kamu
    berbaring di atas tempat tidurmu, ucapkanlah, "Ya Allah." Bila
    malaikat maut datang kepadamu, ucapkanlah, " Ya Allah."



    Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang
    luas, dan rasa





    sembuh dari segala penyakit. Ya Allah sesungguhnya
    kami berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu', jiwa yang tidak kenyang dan doa
    yang tidak dikabulkan.

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Allah Tabaraka wa Taala telah berfirman dalam surah
    Al-Anfal ayat 27 yang artinya, "Wahai orang yang beriman janganlah kamu menghianati
    Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat
    yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
    Ayat ini
    ditujukan kepada seluruh kaum muslimin dan masyarakat muslimin yang rela Allah
    menjadi Rab, Islam menjadi din, dan Muhammad menjadi Nabi dan Rasul-Nya.

    "Wahai orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah ...."
    Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah manusia di atas muka bumi ini
    bisa menghiananti Allah dan bagaimanakah ia menghianati Rabnya itu? Seorang
    hamba dinilai menghianati Rabnya bila ia menghilangkan amal dari hukum Allah.
    Maka, siapa saja yang menghilangkan berhukum dengan kitab Allah, ia telah
    menghianati Allah Tabaraka wa Taala.

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Dalam kitab tafsir disebutkan bahwa ayat di atas
    turun kepada sahabat yang mulia Abi Lubabah bin Abdil Mundzir tatkala ia
    mengusulkan kepada Bani Quraidha untuk dibunuh. Berkatalah Abu Lubabah,
    "Demi Allah kedua kakiku akan tetap (berada di atas muka bumi) sehingga
    aku mengetahui bahwa aku telah menghianati Allah dan Rasul-Nya." Maka, ia
    kemudian bertobat, menyesal, dan mengikat dirinya dengan salah satu tiang
    masjid dan bersumpah tidak makan dan minum sehingga Allah mengampuninya atau
    dirnya meninggal dunia. Abi Lubabah tetap dalam kondisi tersebut, sehingga
    akhirnya Allah memaafkannya. Lalu Rasulullah memerintahkan kepadanya agar
    melepas tali ikatannya.



    Termasuk doa yang diucapkan Rasulullah saw adalah (yang artinya), "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari
    kelaparan karena ia adalah sejelek-jelek teman tidur dan dari khianat karena ia
    adalah seburuk-buruk orang dekat"
    (An-Nasai).

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Lihatlah kepada sikap sahabat di atas yang
    menunjukkan kekuatan iman dirinya. Sikap yang ia tunjukkan tidaklah
    mengakibatkan kehancuran kaum muslimin atau keselamatan Bani Quraidha, tetapi
    ia merasa dirinya telah menghianati Allah dan rasul-Nya. Lantas, bagaimanakah
    dengan orang yang justru menyerahkan para hamba Allah (kepada musuh-musuhnya).
    Lantas, bagaimanakah dengan orang yang menghinakan hamba Allah menyerahkan
    negara kepada pasukan asing, menyerahkan bumi raafidiin (Irak) di atas bentangan emas. Maka tidak ada daya dan
    kekuatan kecuali dari Allah semata.



    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Ibu kota Harun ar-rasyid dan bumi rafidiin telah diserahkan. Negara
    kedamaian telah jatuh ke tangan agresor dan pasukan koalisi setelah musuh-musun
    Islam itu menjatuhkan beribu-ribu kilo bom dan senjata penghancur massal tanpa
    ada rasa belas kasihan. Sehingga jumlah total apa yang telah dijatuhkan agresor
    tersebut melebihi apa yang telah terjadi dalam dua perang: Perang Dunia I dan
    Perang Dunia II. Bagdad jatuh antara ketakutan dan air mata orang-orang yang
    mencintai Bagdad dan merindukan kebudayaan raafidin,
    serta orang-orang yang mengingat bahwa di dalam bumi Irak terdapat ribuan
    syuhada dari para sahabat Rasulullah saw. yang ikut serta dalam penaklukan
    wilayah-wilayah Islam seperti Imam Ali r.a., anaknya, Husein, dan sahabat
    lainnya.



    Di bumi Irak ini pulalah para imam besar pernah berbaring, Imam Abu Hanifah
    an-Nu'man, Imam Ahmad bin Hanbal dan para imam besar lainnya. Mereka telah
    memenuhi dunia ini dengan ilmu dan kebaikannya. Bagdad jatuh antara syimatah (perasaan gembira atas
    penderitaan orang lain) dan senyuman orang-orang yang dendam. Maka tidak ada
    daya dan kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
    Sesungguhnya kita adalah milik dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya.

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Dengarkanlah baik-baik, Bagdad bukanlah satu-satunya
    ibu kota yang jatuh ke tangan agresor dan bukan pula yang terakhir terjadi
    dalam dunia Islam yang bimbang di bawah naungan diamnya bangsa Arab yang cuek
    dan munafik serta penghianatan dan konspirasi untuk menghancurkan Islam.

    Kemarin Andalusia telah jatuh dan lenyaplah peradaban Islam di Granada dan
    Cordoba, begitu pula dengan Jabal ath-Thariq (Gibaltar)nya. Dan, yang belum
    lama adalah Istanbul, ibu kota khilafah islamiah (pemerintahan Islam) setelah
    kekuatan penjajah dan keburukan menyatakan permusuhannya. Alangkah serupanya kemarin
    dengan hari ini. Baitul Maqdis, permata Palestina, telah jatuh. Grozny, ibu
    kota Chechny, juga telah jatuh dan yang belum lama adalah Kabul, ibu kota
    Afghanistan. Lalu, kemarin Bagdad, ibu kota Irak. Mengapa kehancuran ini
    terjadi secara berurutan? Mengapa pada hari ini kaum muslimin belum mendapatkan
    pertolongan dari Allah?



    Dengarkanlah jawaban, wahai maasyiral muslimin rahimakumullah. Sesungguhnya
    Allah Tabaraka Wa Taala telah menetapkan syarat untuk mendapatkan pertolongan.
    Termasuk dari syarat itu adalah iman dan berpegang teguh terhadap prinsip dan
    akidah, jauh dari nasionalisme, arabisme dan kepartaian. Termasuk dari syarat
    itu adalah tetap sabar dalam ujian, musibah, ribath di jalan Allah dan tidak lari pada saat perang berkecamuk.
    Termasuk dari syarat pertolongan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
    serta tidak menyelisihi maupun menentangnya. Termasuk syarat pertolongan adalah
    kesatuan iman dan pertolongan orang-orang mukmin.



    Sungguh Irak telah meminta pertolongan kepada umat Islam, tetapi apa yang
    terjadi? Mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutup
    bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri
    dengan sangat. Mereka mempersilakan pasukan asing untuk mendaratkan pesawat dan
    peralatan militer lainnya, mereka jadikan negaranya sebagai pangkalan militer
    Amerika dan sekutunya untuk menyerang Irak selangkah demi selangkah dan
    akhirnya jatuhlah Baghdad.



    Apa yang terjadi setelah itu? Televisi-televisi asing menyiarkan secara
    besar-besaran penjarahan dan penghancuran museum, gedung-gedung milik
    pemerintahan dan partai Baats di bawah pengawasan pasukan Amerika tanpa mereka
    bergerak sedikit pun. Besok Irak akan menyaksikan perang saudara yang
    diskenario oleh Amerika karena mereka menginginkan agar Irak hancur,
    melenyapkannya dari peta dunia dan menghancurkan peradabannya, itu semua demi
    keamanan Israel.



    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Kami telah katakan bahwa Amerika ingin menghancurkan
    semua tempat sebagimana mereka menghancurkan Afghanistan. Hari ini adalah Irak
    dan besok mungkin Suriah. Hari-hari ini kita telah mendengar serangan dan
    ancaman yang diarahkan kepada Suriah dengan tuduhan menyembunyikan teroris,
    menyimpan senjata pemusnah massal, dan membantu kelompok yang menentang
    Amerika.

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Bila kalian menginginkan agar umat ini menjaga
    kemuliaannya, yang harus dilakukannya adalah mempelajari dan mengambil
    pelajaran apa yang telah terjadi di Afghanistan dan Irak. Maka, pelajarilah hal
    itu berdasarkan konsep Islam, bukan konsep Amerika. Hendaknya umat ini kembali
    kepada Allah dan bertobat kepada-Nya. Sehingga, iman itu menjadi pengikat hati
    dan akidah. Bacalah sejarah bagaimana para sahabat itu dan bagaimana Allah
    menjanjikan kemenangan bagi mereka.

    Ketika Heraklius--pemimpin Romawi--mengalami kehancuran dan kekalahan, ia
    berjumpa dengan para pemimpin terasnya dan bertanya kepada mereka satu buah
    pertanyaan, "Siapakah yang mengalahkan dan menghancurkan kalian,
    manusiakah atau malaikat?" Dengarkanlah jawabannya. Salah seroang pemimpin
    itu berkata, "Wahai tuanku, bolehkah aku menjawab dengan jelas?" Ia
    berakta, "Jawablah." Maka berkatalah pemimpin itu, "Sesungguhnya
    yang menghancukan kami adalah manusia. Tetapi, mereka bukanlah seperti manusia."
    Heraklius bertanya, "Bagaimana bisa seperti itu?" Ia menjawab,
    "Pada malam hari mereka salat sementara pada siang hari mereka berpuasa.
    Bila malam telah gelap gulita aku mendengar gema Alquran seperti gema lebah.
    Sementara, bila matahari telah terbit, mereka bagaikan singa. Mereka berpuasa
    dan mengerjakan salat. Sementara kami tidak berpuasa dan juga tidak salat.
    Mereka tidak minum khamr, sementara kami meminumnya. Mereka tidak berzina,
    sedangkan kami berzina. Tidaklah salah seroang dari mereka kecuali mengharapkan
    kematian sebelum saudaranya. Sementara, kami berharap agar sahabat kami mati
    terlebih dahulu sebelum kami. Mereka menyerang kita dan menampakkan
    keberaniannya. Sementara, bila kami menyerang mereka, mereka bersabar. Adapun
    kami, bila kami diserang, kami tidak sabar dan tidak berani." Apa yang
    dikatakan Heraklius mendengar jawaban ini? Ia berkata, "Bila mereka
    sebagaimana yang engkau katakan, demi Allah, mereka betul-betul akan menguasai
    tempat kedua kakiku ini.



    Hal di atas hanyalah beberapa hari saja, sampai akhirnya Khalifah Umar bin
    Khattab r.a. datang, lalu Heraklius berkata kepada Suriah, "Selamat
    tinggal wahai Suriah, Selamat tinggal, tidak ada pertemuan sesudah ini."



    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Reduplah matahari imperium Romawi dan mulai
    bersinarlah matahari Islam yang memenuhi belahan bumi ini dengan cahaya, dan
    sinar gemerlapan. Mereka adalah rijal dan rijal itu hanyalah sedikit. Mereka
    tidak mengenal khamr, penghianatan, dan kemunafikan. Mereka menjaga kebersihan
    mata, telinga, tangan, pakaian, dan hatinya. Mereka mengenal Allah dan Allah
    pun mengenal mereka. Mereka takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala
    sesuatu takut kepada mereka. Lantas, bagaimanakah keadaan kita hari ini?
    "Maka
    datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan
    memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan."

    (Maryam: 59).















    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Apa yang terjadi pada umat Islam hari ini, apakah
    bumi ini di bawah telapak kaki mereka? Tidak, tetapi yang terjadi adalah
    perselisihan, perpecahan, permusuhan yang menyelimuti tubuh umat Islam hari
    ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena, umat Islam dizalimi, merekalah yang
    telah menghalalkan darah kaum muslimin dan membunuh beribu-ribu kaum muslimin.
    Din dan Islam kita menyatukan kita di bawah satu bendera, yaitu bendera tauhid,
    bendera kalimat laa ilaaha illallah,
    muhammadar rasuulullaah
    . Islam tidak mengenal kelompok, Islam itu
    berkumpul, bersatu, dan tidak terpecah menjadi kelompok-kelompok. "Sesungguhnya (agama
    tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Rabmu, maka
    sembahlah Aku."
    (Al-Anbiya :
    92).



    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Ingatlah baik-baik bahwa solusi atas persoalan kita
    hari ini adalah satu hal, yaitu keimanan kepada Allah Tabaraka wa Taala. Kalau
    kita beriman kepada Allah dan meyakini bahwa segala sesuatu itu di tangan
    Allah, Allah akan memberikan jalan keluar atas persoalan kita semua. Kami
    katakan demikian karena ada sebagaian orang yang bertanya, "Mengapa Irak
    bisa jatuh? Bukankah kita sudah mengesakan Allah? Bukankah kita ini hamba-hamba
    Allah? Sebenarnya jawabannya simple.
    Bukankah Allah Tabraka wa Taala sudah berfirman yang artinya, "… dan kami
    selalu berkewajiban menolong orang-orang beriman."
    (Ar-ruum:
    47). Pertanyaannya apakah kita sudah benar-benar menjadi orang yang beriman?

    Ketahuilah maasyiral muslimin rakhimakumullah!
    Allah SWT tidak akan membenarkan kondisi sebuah umat, kecuali apabila para
    ulama itu menasihai para penguasa. Inilah prinsip ishlah (perbaikan). Tidaklah mungkin persoalan umat ini akan
    dientaskan oleh Allah, kecuali bila orang zalim dibinasakan. Allah berfirman
    yang artinya, "Dan
    penduduk negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah
    Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka."

    (Al-Kahfi: 59). "Dan
    Rabmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim,
    sedangakan penduduknya orang-orang yang berbuat kebajikan."
    (Hud: 117).



    Wahai orang-orang yang zalim, dengarkanlah wahai orang-oarng yang telah memakan
    harta anak yatim secara zalim, wahai orang-orang yang telah memakan harta para
    hamba Allah, dengarkanlah wahai para tagut, istana dan kekuasaan itu tidak akan
    kekal. Begitu pula dengan jabatan dan kenikmatan. Allah Tabaraka wa Taala telah
    berfirman (yang artinya), "Katakanlah wahai Allah yang mempunyai kerajaan, Engkau
    berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
    dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki
    dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala
    kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

    (Ali Imron: 26).

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Ketahuilah bahwa jalan keluar dari persoalan yang
    melilit umat Islam hari ini adalah menegakkan hukum Allah di atas muka bumi.
    Kekhilafahan di atas manhaj Nabi saw. Apakah kalian tidak senang bila sejarah
    kehidupan orang Anshar dan Muhajirin kembali terwujud? Yang Rasulullah dan para
    pembantunya mendapatkan pertolongan? Dan, menjadikan negara mereka negara
    kedamaian?

    Maasyiral muslimin rahimakumullah!


    Marilah kita memohon kepada Allah agar senantiasa
    kita mendapatkan pertolongan dari-Nya.
    Ya Allah, tolonglah siapa yang menolong din Muhammad. Ya Allah, hinakanlah
    siapa yang menghinakan din Muhammad. Ya Allah, sayangilah siapa yang menyayangi
    umat Muhammad. Ya Allah, tolaklah siapa yang menolak umat Muhammad. Ya Allah,
    barang siapa yang menginginkan keburukan pada Islam, timpakanlah pedang
    kemurkaan-Mu kepadanya. Ya Allah, hancurkanlah orang yang mengkhianati kaum
    muslimin ya rabbal 'alamin. Wallahua'lam bish-shawab.



    Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi
    Islam Indonesia

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 2:32 am