Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    ikhlas dengan ketentuanNYa

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    ikhlas dengan ketentuanNYa Empty ikhlas dengan ketentuanNYa

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 4:43 pm

    " IKHLAS DENGAN KETENTUAN-NYA ... "
    Al-kisah seorang hamba Allah, beliau rajin sholat malam dan
    bermunajat, berkhalwat dengan Al-Kholiq. Setiap malam dari kedua matanya
    yang memerah karena menangis, mengalir air yang membasahi janggutnya,
    beliau berbisik-bisik lirih memohon beberapa permintaan dan pengharapan.
    Dari waktu ke waktu, tahun ke tahun, hingga putih rambutnya tak kunjung
    jua permintaan beliau dikabulkan oleh Allah. Permintaannya (diantaranya)
    adalah agar segera diangkat kemiskinan yang menjadi selimut kehidupannya
    selama ini, keluarganya sering sakit-sakitan, setiap hari ia keluar untuk
    berusaha memperoleh rizki Allah tapi tidak tampaklah dilapangkan rizqi
    itu untuknya.
    Padahal dahulu, KETIKA IA MASIH BEKERJA MENJADI PEGAWAI/KARYAWAN
    YANG PUNYA KEDUDUKAN BASAH [ Istilah Banyak Orang, red ] di mana UANG
    DAN KESENANGAN ADALAH KAWAN AKRAB. Hingga suatu saat ia mendengarkan
    ceramah yang menjelaskan bahwa penyelewengan yang sering ia lakukan
    selama ini adalah Haram dan tidak membawa keberkahan, kelak penyelewengan
    ini akan berhadapan dengan hukum Allah yang tidak bisa dibantah lagi di
    akhirat .... Bergetar hatinya, masuk hidayah Allah atasnya. Sejak itu
    tidak pernah lagi ia melakukan perbuatan tersebut, semakin rajin ia
    melakukan sholatul Lail mengadukan nasibnya hanya kepada Allah, agar
    diberikan harta yang halal dan rizqi yang lapang dalam menghidupi hidup
    ini.
    Namun berangsur-angsur seakan terkena kualat (karena meninggalkan
    perbuatan haram itu) PENGHASILANNYA SEMAKIN MENURUN, BELIAU SEKELUARGA
    SERING SAKIT DAN MENJADIKAN BADANNYA YANG SEHAT MENJADI KURUS, ANAK
    SATU-SATUNYA MENINGGAL SETELAH MENJALANI PERAWATAN SELAMA BEBERAPA MINGGU
    DIRUMAH SAKIT. Sampai saat itu ia masih bersabar, tak pernah terucap
    dari mulutnya kata-kata keluhan dan makian atas apa yang menimpa
    hidupnya. Malahan menjadikannya semakin sering dan khusyu ia mendekatkan
    diri kepada Allah.
    Dan malang yang tidak kunjung padam terhadapnya, korupsi yang
    dahulu ia lakukan bertahun silam terungkap, maka ia dan beberapa orang
    rekannya terkena pemecatan dengan tidak hormat. Subhanallah, semakin
    berat rasanya hidup ini baginya. Tambah satu kalimat panjang di malam
    harinya ia mengadu kehadapan Rabbnya, menangis dan perih rasa batinnya.
    Setiap dalam sedihnya ia berdoa, selalu ada bisikan lirih di hatinya,
    "Apa yang engkau harapkan itu dekat sekali, bila engkau bertaqwa!".
    Setiap mendengar bisikan itu, timbul semangatnya. Kini setelah ia
    dipecat, ia berdagang. Baginya dagang yang tidak pernah untung, hutang
    yang semakin bertumpuk, musibah yang seakan tidak berujung _.. ahhhhh.
    Setelah puluhan tahun kedepan sejak ia dekat dengan Allah setiap
    malamnya, tidak juga merobah hidupnya. Sejak puluhan tahun ia mendengar
    bisikan diatas, tidak juga tampak yang dijanjikanNya. Mulailah timbul
    pemikiran yang tidak baik dari syaithon. Hingga beliau berkesimpulan,
    tampaknya Allah tidak ridho terhadap doanya selama ini.
    Maka pada malam harinya, ia berdoa kepada Allah : " WAHAI ALLAH
    YANG MENCIPTAKAN MALAM DAN SIANG, YANG DENGAN MUDAH MENCIPTAKAN DIRIMU
    YANG SEMPURNA INI. KARENA ENGKAU TIDAK MENGABULKAN PERMINTAANKU HINGGA
    SAAT INI, MULAI BESOK AKU TIDAK AKAN MEMINTA DAN SHOLAT LAGI KEPADAMU,
    AKU AKAN LEBIH RAJIN BERUSAHA AGAR TIDAKLAH HARUS BERALASAN BAHWA SEMUATERGANTUNG DARIMU. MAAFKAN AKU SELAMA INI, AMPUNI AKU SELAMA INI
    MENGANGGAP BAHWA DIRIKU SUDAH DEKAT DENGANMU !"
    Beliau tutup doa dengan perasaan berat yang semakin dalam dari awal
    ia berniat seperti itu ('mengkhatamkan' ibadah sholat lailnya). Beliau
    berbaring dengan pemikiran menerawang hingga ia tak mengetahui kapan ia
    tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi, mimpi yang membuatnya semakin
    merasa bersalah. Seakan ia melihat suatu padang luas bermandikan cahaya
    yang menakjubkan, dan puluhan ribu, atau mungkin jutaan makhluq cahaya
    duduk diatas betisnya sendiri dengan kepala tertunduk takut. Ketika
    beliau mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat kepada siapa mereka
    bersimpuh, tidak mampu... kepalanya dan matanya tidak mampu memandang
    dengan menengadah.
    Beliau hanya dapat melihat para makhluq yang duduk dihadapan
    Sesuatu Yang dahsyat. Terdengar olehnya suara pertanyaan, " BAGAIMANA
    HAMBAKU SI FULAN, HAI MALAIKATKU ?" nama yang tidak dikenalnya. Seorang
    berdiri dengan tubuh gemetar karena takut, dan bersuara dengan lirih,
    "Subhanaka yaa Maalikul Quddus, Engkau lebih tahu keadaan hambaMu itu.
    Dia mengatakan demikian : " Wahai Allah yang menciptakan malam dan siang,
    yang dengan mudah menciptakan dirimu yang sempurna ini. Karena Engkau
    tidak mengabulkan permintaanku hingga saat ini, mulai besok aku tidak
    akan meminta dan sholat lagi kepadaMu, aku akan lebih rajin berusaha agar
    tidaklah trus beralasan bahwa semua tergantung dariMu. Maafkan aku selama
    ini, ampuni aku selama ini menganggap bahwa diriku sudah dekat
    denganMu ! " Ampuni dia yaa Al 'Aziiz, yaa Al Ghofuurur Rohiim! "
    Tersentak beliau, itu..._u kata-kataku semalam_ ...celaka, pikirnya.
    Kemudian terdengar suara lagi : " Sayang sekali, padahal Aku sangat
    menyukainya, sangat mencintainya, dan Aku paling suka melihat wajahnya
    yang terpendam menangis, bersimpuh dengan menengadahkan tangannya yang
    gemetar kepadaKu, dengan bisikan-bisikan permohonannya kepadaKu, dengan
    pemintaan-perrmintaannya kepadaKu, sehingga tak ingin cepat-cepat
    Kukabulkan apa yang hendak Aku berikan kepadanya agar lebih lama dan
    sering Aku memandang wajahnya, Aku percepat cintaKu padanya dengan Aku
    bersihkan ia dari daging-daging haram badannya dengan sakit yang ringan.
    Aku sangat menyukai keikhlasan hatinya disaat Aku ambil putranya, disaat
    Kuberi ia cobaan tak pernah Ku dengar keluhan kesal dan menyesal di
    mulutnya. Aku rindu kepadanya... rindukah ia kepadaKu, hai malaikat-
    malaikatKu ?" Suasana hening, tak ada jawaban.
    Menyesallah beliau atas pernyataannya semalam, ingin ia berteriak
    untuk menjawab dan minta ampun tapi suara tak terdengar, bising dalam
    hatinya karenanya. " Ini aku Yaa Robbi, ini aku. Ampuni aku yaa Robbi,
    maafkan kata-kataku !"semakin takut rasanya ketika tidak tampak mereka
    mendengar, mengalirlah air matanya terasa hangat di pipinya.
    Astaghfirullah !! Terbangun ia, mimpii... Segeralah ia berwudhu, dan
    kembali bersujud dengan bertambah khusyu', kembali ia sholat dengan
    bertambah panjang dari biasanya, kembali ia bermunajat dan berbisik-bisik
    dengan Al-Kholiq dan berjanji tak akan lagi ia ulangi sikapnya malam
    tadi selama-lamanya. "...Yaa Allah, Yaa Robbi jangan engkau ungkit-
    ungkit kebodohanku yang lalu, ini aku hambaMu yang tidak pintar berkata
    manis, datang dengan berlumuran dosa dan segunung masalah dan harapan,
    apapun dariMu asal Engkau tidak membenciku aku rela...Yaa Allah, aku
    rindu padaMu..._"
    `````~~~````````
    Semoga menambah keimanan dan ketekunan kita dalam mengerjakan
    sholat lail [ Malam ,red ]...aamiieen yaa rabbal aalamiin .

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 4:04 am