Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    sang penemu dinamit

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 37
    Lokasi : di hati si admin

    sang penemu dinamit Empty sang penemu dinamit

    Post by ratri Fri Jun 18, 2010 8:16 pm

    Alfred Nobel, Sang
    Penemu Dinamit

    Hendro
    Sujatmoko






    sang penemu dinamit Clip_image001








    Ayah, jangan lupa. Febri dibeliin play
    station ya! seru bocah 5 tahun pada ayahnya. Iya, doain ayah ya, nak,î sahut
    sang ayah yang hendak pergi bekerja ke sebuah kantor di kawasan Kuningan,
    Jakarta. Suryadi nama sang ayah yang berprofesi sebagai tukang kebun di Gedung
    Kedubes Australia. Nahas nasib Suryadi, setelah sebuah mobil boks meledak tepat
    di depan gedung tempat ia bekerja. Permintaan sang anak pun yang tengah
    menunggu di rumah tak akan terpenuhi sang ayah setelah ditemukannya mayat
    Suryadi.



    Tak hanya keluarga Suryadi yang
    mengalami musibah tersebut, kebanyakan korban peledakan merupakan warga
    pribumi. Peristiwa ini mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak yang
    ditujukan kepada para teroris. Berdasarkan temuan tim Puslabfor ditemukan
    fakta, bahan yang digunakan para teroris tersebut untuk peledakan adalah
    campuran TNT dan belerang.



    Beberapa waktu lalu pun kita mendengar
    berita mengenai ledakan yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Jln.
    Banceuy dan Jln. Braga, Bandung. Anda juga tentu tidak lupa dengan tragedi bom
    bunuh diri yang sering terjadi akhir-akhir ini seperti tragedi hotel JW.
    Marriot. Bahan peledak yang dipergunakan memang lebih canggih dan memiliki daya
    ledak yang lebih besar daripada dinamit yang pertama kali ditemukan Alfred
    Nobel, namun memiliki prinsip kerja serupa.



    Sang penemu tentu tidak menyangka,
    hasil karyanya tersebut akan disalahgunakan menjadi alat untuk merusak dan
    menghancurkan kehidupan manusia seperti pada saat ini. Sebenarnya siapakah
    Alfred Nobel tersebut?



    Nama lengkapnya
    Alfred Bernhard Nobel, seorang ilmuwan terkenal, penemu, pengusaha sukses dan
    pendiri dari Penghargaan Nobel (Nobel Prize). Ia dilahirkan dari pasangan suami
    istri berkebangsaan Swedia di Stockholm, Swedia. Ayahnya bernama Immanuel Nobel
    dan ibunya bernama Andriette Ahlsell Nobel. Ayahnya seorang ahli teknik dan
    penemu, kemampuan ayahnya inilah yang kelak akan diwariskan pada Alfred.



    Pada tahun yang sama dengan kelahiran
    Alfred, usaha ayahnya mengalami kemunduran dan akhirnya dinyatakan bangkrut.
    Pada tahun 1837, ayahnya mencoba untuk membuka usaha baru di Rusia dengan
    meninggalkan keluarganya di Stockholm. Alfred dan kedua kakaknya, Robert yang
    dilahirkan tahun 1829 dan Ludvig tahun 1831 harus hidup sederhana dengan hanya
    mengandalkan usaha ibunya yang membuka toko grosir.



    Beberapa tahun kemudian, usaha ayahnya
    dalam bidang workshop mekanik yang menyediakan peralatan tentara Rusia di St.
    Petersburg, Rusia, mengalami kemajuan dan akhirnya seluruh keluarga pindah ke
    Rusia, tahun 1842. Setahun kemudian adik Alfred lahir dengan nama Emil. Keempat
    bersaudara ini mendapat pendidikan yang baik meliputi ilmu pengetahuan alam,
    bahasa dan literatur. Di usia 17 tahun, Alfred muda dapat menguasai bahasa
    Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman.



    Alfred sangat
    tertarik dengan ilmu literatur, kimia dan fisika. Ayahnya sangat mengharapkan
    agar Alfred dapat mengikuti jejak langkahnya, sehingga ia mengirim Alfred muda
    ke luar negeri untuk menjadi seorang ahli teknik kimia.



    Di Paris, Alfred bekerja di
    laboratorium pribadi seorang ilmuwan terkenal pada saat itu, T. J. Pelouze. Di
    sana ia bertemu dengan ahli kimia dari Italia, Ascanio Sobreno yang telah
    menemukan suatu cairan yang sangat mudah meledak yang terkenal dengan nama
    nitrogliserin. Sobreno menyadari, temuannya ini sangat berbahaya untuk
    diaplikasikan. Namun, Alfred muda sangat tertarik dan ingin mempergunakannya di
    bidang konstruksi. Ketika Alfred pulang ke Rusia, ia bekerja sama dengan ayahnya
    untuk mengembangkan nitrogliserin untuk dikomersialisasikan dan digunakan untuk
    sesuatu yang berguna, misal membantu pekerja untuk menghancurkan batu.






    Kembali
    ke Swedia



    Setelah peperangan antara Rusia dan
    Turki berakhir, tahun 1863, maka usaha ayahnya kembali mengalami kemunduran,
    sehingga keluarga Alfred memutuskan untuk kembali ke Swedia, kecuali kedua
    kakaknya yang tinggal dan meneruskan sisa-sisa usaha ayahnya. Di Swedia, Alfred
    terus mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Namun, Alfred harus
    kehilangan adiknya dan beberapa orang pada saat eksperimen ledakan dari
    nitrogliserin hasil penelitiannya. Karena ledakan ini pemerintah setempat
    melarang penelitian tersebut.



    Alfred tidak begitu saja menyerah, ia
    terus melakukan penelitian mengenai nitrogliserin di atas perahu di Danau
    Malaren. Pada tahun 1864, ia mampu memproduksi nitrogliserin dalam jumlah
    besar, namun ia juga tidak berhenti untuk terus meneliti nitrogliserin dengan
    cara menggabungkannya dengan bahan-bahan lain hingga diperoleh produk yang
    lebih aman.



    Akhirnya dengan kerja keras, pada
    tahun 1866 Alfred dapat menemukan, tanah kieselguhr dapat mengubah wujud cair
    nitrogliserin menjadi pasta yang dapat dibentuk menjadi batangan. Batangan ini
    dapat dilubangi dan diberi sumbu. Alfred memperoleh hak paten dan kepemilikan
    atas bahan-bahan tersebut satu tahun kemudian. Penemuannya tersebut dinamakan
    dinamit. Ia juga telah menemukan detonatornya. Penemuannya ini dimanfaatkan
    dapat mengurangi biaya dalam pekerjaan konstruksi seperti pembuatan terowongan
    atau saluran, menghancurkan bebatuan, membangun jembatan, dan lain-lain.



    Permintaan akan dinamit dan
    detonatornya terus meningkat dalam bidang industri konstruksi. Oleh Karena itu,
    Alfred membangun pabrik dinamit di 90 tempat berbeda di 20 negara. Alfred
    tinggal di Paris dan menjadi pengusaha sukses. Ia terus bekerja secara intensif
    di Stockholm dan Karlskoga (Swedia), Hamburg (Jerman), Ardeer (Skotlandia),
    Paris dan Sevran (Prancis) dan Sam Remo (Italia). Ia pun meneliti mengenai
    pembuatan karet dan kulit sintetik dan kulit buatan.



    Alfred wafat di Sam Remo, Italia pada
    tanggal 10 Desember 1896. Pada keinginan terakhir dan surat wasiatnya, ia
    menulis, beberapa bagian hartanya dihadiahkan kepada orang yang telah berjuang
    untuk kebaikan umat manusia dalam bidang fisika, kimia, fisiologi atau
    obat-obatan, literatur dan perdamaian. Keinginannya terkabul pada tahun 1901.
    Hadiah Nobel pertama diberikan dalam bidang fisika, kimia, fisiologi atau
    obat-obatan, dan literatur di Stockholm, Swedia dan di bidang perdamaian di
    Oslo, Norwegia. Ia wafat pada tahun 1896 dengan mematenkan 355 produk hasil
    penelitiannya.



    Pesan dari sang penemu adalah untuk
    menggunakan temuannya demi kebaikan umat manusia, bukan sebaliknya. Semoga kita
    semakin arif dan bijaksana dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan.***



    Sumber : Pikiran Rakyat (7 Oktober 2004)

      Waktu sekarang Fri Nov 01, 2024 5:45 am