Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    up to you....terserah deh

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    up to you....terserah deh Empty up to you....terserah deh

    Post by ratri Thu Jun 03, 2010 9:14 pm

    Susan dan Benny bersiap menghadiri pesta pernikahan
    sahabat Benny. Kebetulan Susan membeli gaun baru dan
    berniat memakainya ke pesta itu. Namun, ia ragu apakah bisa
    tampil cantik dengan gaun barunya. Untuk memastikannya, ia
    pun bertanya pada Benny yang telah 30 menit menunggunya.
    “Ben, sepatu mana yang cocok dengan gaunku ini? Yang
    merah atau kuning keemasan?‚Ä?
    “Terserah kamu saja, Sayang! Dua-duanya bagus kok.
    Ayo cepat dong, nanti terlambat nih!‚Ä? jawab Benny sambil
    berlalu ke arah mobil. Susan pun hanya bisa cemberut
    mendengar jawaban itu. Meski ini bukan kali pertama Benny
    mengucapkan kata ‘terserah’, Susan tetap saja kesal
    mendengarnya. Ia tak habis pikir, mengapa kekasihnya
    tercinta seolah seperti tak punya ‘suara’ untuk
    disumbangkan.
    SERING DIABAIKAN
    Jangan keburu menghakimi bahwa pria tak peduli dan tak punya keinginan untuk urun pendapat atau sedikit
    berkomentar atas omongan Anda. Sebenarnya sikap ini muncul karena ia merasa pendapatnya sering diabaikan.
    Tidak percaya? Coba saja Anda ingat lagi. Ketika Anda menanyakan sesuatu atau meminta pendapat yang
    menyangkut beberapa pilihan, benarkah Anda ingin tahu pendapatnya?
    Kalau mau jujur, seringkali kita sudah tahu pilihan mana yang terbaik buat kita. Hanya saja kita butuh penegasan atas
    pilihan itu yang harus keluar dari mulutnya. Ketika dia memberikan pilihan (yang bukan Anda pilih), Anda pasti akan
    tetap memilih pilihan Anda sendiri. Iya, kan? Nah, inilah salah satu yang membuat si dia sering mengeluarkan jurus
    ‘terserah’.
    Tips: Kalau memang Anda sudah menentukan pilihan, lebih baik jangan lagi bertanya hanya untuk mendapat
    penegasan. Namun, jika Anda ingin benar-benar melibatkannya, mulailah belajar mendengarkan pendapatnya.
    Kalaupun ternyata pilihannya kurang oke buat Anda, jangan langsung marah atau malah meremehkan seleranya.
    Jelaskan saja dengan baik-baik (tanpa nada tinggi tentunya) bahwa pilihan yang ia berikan agak kurang tepat. Selain
    tak memicu pertengkaran dan tak membuatnya merasa diabaikan, si dia juga dapat ilmu soal ‘pilihan’ dari
    Anda kan?
    TIDAK PERLU BERKOMENTAR
    Dalam menghadapi hari-hari yang penuh dengan seabrek masalah, kita tidak seperti kaum lelaki yang bisa
    mengenyahkan semua masalah itu dari pikiran. Seringkali masalah itu terus berputar di kepala kita. Satu-satunya cara
    kita untuk menepis masalah itu adalah membicarakannya. Namun, sebenarnya kita bicara untuk ‘membongkar’
    masalah yang kita hadapi dan bukan mencari jalan keluar atau menyelesaikannya.
    Nah, pasangan yang tahu betul kebiasaan kita ini, pasti merasa tak perlu lagi berkomentar jika kita curhat di telepon
    dan menanyakan, ‚ÄúAduh pusing deh. Enaknya begini atau begitu, ya?‚Ä? Seperti biasa, ia hanya akan diam
    mendengarkan sambil lalu atau mengeluarkan kata ‘terserah kamu’. Karena ia tahu saran apa pun yang ia
    berikan, belum tentu Anda terima. Lagipula daripada capek berkomentar, lebih baik ia membiarkan Anda mengambil
    keputusan yang terbaik bagi Anda.
    Tips: Anda benar-benar butuh saran? Bicaralah lebih serius sambil berhadapan dan menatap matanya. Beri sinyal
    bahwa Anda memang ingin mendengar pendapatnya. Ketika ia bicara dengarkan. Hargailah pendapatnya dengan
    melakukan yang ia katakan. Dijamin, besok-besok ia takkan segan untuk sumbang saran lagi.
    PERTANYAAN YANG SAMA
    ‚ÄúKenapa sih kamu selalu bilang terserah? Kayak enggak punya keinginan saja,‚Ä? tanya Sita pada Rudi, suatu
    hari. Sita memang sudah mulai bosan mendengar kata ‘terserah’ dari mulut Rudi setiap kali ia bertanya
    enaknya makan di mana sepulang kerja nanti, jalan ke mana malam minggu nanti atau gaun mana yang lebih cocok
    untuk dipakai Sita.
    ‚ÄúHabis kayak gitu ditanya terus,‚Ä? jawab Rudi. Seringkali kita tidak sadar menanyakan atau meminta komentar
    untuk hal yang sama berulang-ulang. Padahal jika hubungan berjalan lebih dari setahun, harusnya Anda sudah tahu
    kebiasaannya. Apa yang ia sukai dan tidak.
    Tips: Sebenarnya tak perlu lagi banyak bertanya. Apalagi sampai berulang-ulang. Kalaupun Anda ingin dia urun
    pendapat, ajukanlah pertanyaan dengan cara berbeda. Dan ketika ia menentukan pilihannya (meski lagi-lagi tak
    sesuai harapan Anda), jangan ditolak apalagi diremehkan. Anggap ini bagian dari konsekuensi yang harus Anda
    terima dalam melatih dia ‘bersuara’.
    MALAS RIBUT
    Seringkali jurus ‘terserah’ terlontar karena pria memang tak ingin berdebat. Apalagi jika selama ini Anda yang
    mendominasi pengambilan keputusan. Jadi, ia akan menyerahkan semua keputusan dan pilihan di tangan Anda.
    Tips: Anda mungkin "Si Ramai" dan banyak bicara. Nah, coba sesekali mengurangi dominasi pembicaraan dan lihat
    reaksinya. Ia mungkin akan sedikit bingung dengan perubahan itu. Namun, setelah itu ia akan beradapatasi dan mulai
    aktif menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Jika Anda tak setuju dengan pilihannya, jangan langsung
    bersikap antipati dan membuat pilihan sendiri. Katakan secara baik-baik dan cari titik tengahnya saja

      Waktu sekarang Tue May 07, 2024 1:51 pm