Sekedar
Catatan Pengantar*
M.
Salim Nabhani**
Saya akan langsung saja...............
Definitif:
Mengamati :
Melihat dan memperhatikan (menggunakan
seluruh panca-indra) dengan teliti
Amatan :
Hasil mengamati yang berupa kumpulan
keterangan untuk satu tujuan melalui kontak langsung dengan orang atau objek penelitian
Pengamat :
Orang yang meneliti orang mengawasi
Pengamatan :
1.
Pengawasan terhadap perbuatan (kegiatan keadaan) orang lain; perbuatan
mengamati dengan penuh
2. Kesadaran yang tertuju kepada
peristiwa atu fakta tertentu sebagai metode dalam penelitian – tindak tanduk
teknik riset yang mengamati gejala dan tampak pada responden
Kepentingan:
Pengamatan sangat penting dalam keredaksian,
digunakan sebagai langkah awal menggali fenomena yang akan diangkat untuk
berita atau liputan. Sebab, tanpa langkah awal mengamati ini, informasi akan
bersifat setengah-setengah. Selain, itu dalam proses mengamati, terjadi kontak
langsung dengan sumber data yang sedang diamati. Sebab, kedekatan dengan sumber
data merupakan bagian pokok dari informasi. Bisa dikatakan, pengamatan adalah
langkah mula untuk mendapatkan berita.
Kategori
:
Secara umum, pengamatan dibedakan dalam tiga
hal menurut sumber data yang ingin didapatkan informasinya, yakni:
Hal ini dibedakan karena, karena dari ketiga
hal di atas tersebut, terdapat karakteristik yang membedakannya. Secara umum,
ketiga karakteristik hal tersebut sebagai berikut:
Langkah
:
Karena karakteristik yang berbeda tersebut,
maka terdapat langkah-langkah yang berbeda pada ketiga bentuk Pengamatan di
atas. Perbedaan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Rekam: ukuran (jumlah, panjang,
tinggi, luas, lebar, berat dan sebagainya), warna, bentuk (bulat, lonjong,
berlubang, segitiga, dan lain sebagainya), letak (kapan dan dimana).
Hindari: justifikasi (putusan
sendiri), mengomentari, fungsi benda. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan
data tersebut secara apa adanya.
Rekam: ukuran, ciri-ciri,
kelakuan (apa, di mana, kapan), siapa (jika manusia), jenis.
Hindari: justifikasi,
mengomentari, sifat.
Rekam: apa, dimana, kapan,
bagaimana, pelibat (benda hidup dan mati yang terlibat).
Hindari: justifikasi, komentar.
Pendekatan:
Dalam pengamatan peristiwa terdapat posisi
yang bisa ditempati oleh seorang pengamat dalam mendapatkan informasi dari
sumber datanya.
Pengamat
terlibat aktif dalam kegiatan sumber data yang diamatinya, semisal agen dalam
penyamaran yang disusupkan (kata “calon” bini saya sebutannya infiltrasi). Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan keakuratan yang tinggi dalam memperoleh
informasi.
Baiknya: Keakuratan informasi sangat tinggi
Jeleknya: Membutuhkan biaya dan waktu yang besar, pengamat sulit untuk
mengevaluasi hasil amatannya. Pengamat cenderung larut dalam kegiatan sumber
data yang diamati, selain itu pengamat juga sulit untuk membedakan penting atau
atau tidak dari data yang mestinya dibutuhkan.
Pengamat
tidak terlibat dalam kegiatan sumber data yang diamatinya dan menjaga jarak
dengan sumber data, semisal peneliti yang mengamati suatu kehidupan di
pedesaan, namun hanya sesekali datang ke desa tersebut. Pengamat hanya
mengikuti sejauh jika itu dianggap penting oleh pengamat.
Baiknya: Biaya dan waktu yang dibutuhkan rendah, pengamat bisa dengan mudah mengevaluasi
hasil data yang didapatnya
Jeleknya: Keakuratan informasi rendah, rentan terhadap terselipnya informasi yang
sebenarnya sangat penting ketika pengamat tidak berada di tempat kejadian
Korelasi:
Banyak
fakta dan peristiwa bisa kita cari dan kumpulkan di lapangan. Namun demikian,
kita perlu ingat bahwa penerima informasi hanya perduli terhadap
fakta/peristiwa yang penting dan menarik. Supaya tidak melakukan pemborosan
energi dan waktu, dalam merencanakan proses pengamatan harus diputuskan
parameter-parameter layak-tidaknya informasi yang akan didapatkan tersebut
mendapatkan tindakan lebih lanjut, yakni untuk diberitakan. Ukuran mengenai apa
yang penting atau apa yang menarik bagi setiap penerima informasi bisa berbeda.
Demikian juga bagi suatu media satu dengan media yang lain.
Secara
singkat saya juga ingin menyinggung tentang nilai berita, yaitu antara lain:
1.
Significance (Penting). Benda atau Peristiwa yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang
banyak atau kejadian yang menimbulkan akibat langsung terhadap kehidupan
pembaca.
2.
Magnitude (Besar). Benda atau Peristiwa yang menyangkut angka-angka (jumlah maupun
besaran) yang berarti bagi kehidupan orang banyak atau menyangkut angka-angka
yang kalau dijumlahkan menjadi menarik bagi pembaca.
3.
Timeless (Baru). Benda atau Peristiwa yang menyangkut hal yang baru saja terjadi atau
baru diketemukan.
4.
Proximity (Kedekatan). Benda atau Peristiwa
yang dekat bagi pembaca baik dari segi jarak (geografis) aupun dari segi
kedekatan emosional.
5.
Prominance (Tenar). Benda atau Peristiwa yang bersangkutan dengan tokoh tenar atau sesuatu
(tempat benda dsb) yang sangat dikenal pembaca.
6.
Human Interest (Manusiawi). Benda atau Peristiwa yang memberi sentuhan persaaan bagi pembaca. Bisa
menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau meyankut orang besar
dalam situasi biasa.
Hanya demikian
belaka yang bisa saya tuliskan, tidak banyak yang bisa saya kemukakan untuk materi
Pengamatan ini, sebab tiap kita adalah pengamat, tiap pengamat adalah unik
dengan segala perhatian dan keseksamaannya. Sebagai pengamat, kita bisa merekam
apa saja yang bisa kita tangkap dengan indera kita. Dengan kreatifitas, kita bisa
memilah dan memilih sudut pandang sesuatu yang menarik untuk diinformasikan,
meski itu kadang telah menjadi suatu yang lumrah. Sesuai dengan nilai-nilai
berita yang akan kita sampaikan.
Akhir kata, selamat
datang di “dunia” yang mengedepankan data. Telahkah anda menyiapkan
panca-indera anda untuk memberikan informasi yang terbaik bagi pembaca
nantinya?
*Ditulis untuk disampaikan dalam
In House Training Kavling 10. tgl 1 Oktober 2005
** Sumpah, cuma laki-laki biasa (katanya “calon” bini
saya),
kebetulan jadi mahasiswa FIA UNIBRAW,
kebetulan juga jadi koordinator Kavling 10 periode 2002 -
2003
Catatan Pengantar*
M.
Salim Nabhani**
Saya akan langsung saja...............
Definitif:
Mengamati :
Melihat dan memperhatikan (menggunakan
seluruh panca-indra) dengan teliti
Amatan :
Hasil mengamati yang berupa kumpulan
keterangan untuk satu tujuan melalui kontak langsung dengan orang atau objek penelitian
Pengamat :
Orang yang meneliti orang mengawasi
Pengamatan :
1.
Pengawasan terhadap perbuatan (kegiatan keadaan) orang lain; perbuatan
mengamati dengan penuh
2. Kesadaran yang tertuju kepada
peristiwa atu fakta tertentu sebagai metode dalam penelitian – tindak tanduk
teknik riset yang mengamati gejala dan tampak pada responden
Kepentingan:
Pengamatan sangat penting dalam keredaksian,
digunakan sebagai langkah awal menggali fenomena yang akan diangkat untuk
berita atau liputan. Sebab, tanpa langkah awal mengamati ini, informasi akan
bersifat setengah-setengah. Selain, itu dalam proses mengamati, terjadi kontak
langsung dengan sumber data yang sedang diamati. Sebab, kedekatan dengan sumber
data merupakan bagian pokok dari informasi. Bisa dikatakan, pengamatan adalah
langkah mula untuk mendapatkan berita.
Kategori
:
Secara umum, pengamatan dibedakan dalam tiga
hal menurut sumber data yang ingin didapatkan informasinya, yakni:
- Pengamatan Benda Mati
- Pengamatan Benda Hidup
- Pengamatan Peristiwa
Hal ini dibedakan karena, karena dari ketiga
hal di atas tersebut, terdapat karakteristik yang membedakannya. Secara umum,
ketiga karakteristik hal tersebut sebagai berikut:
- Benda Mati : benda yang tidak bisa bergerak sendiri tanpa
rekayasa, tidak bisa bernafas, tidak mempunyai hasrat. - Benda Hidup : benda yang tumbuh, bernapas, atau bergerak
- Peristiwa : kejadian (hal, perkara); kejadian luar biasa (tidak
pada umumnya dan sebagainya); yang menarik perhatian
Langkah
:
Karena karakteristik yang berbeda tersebut,
maka terdapat langkah-langkah yang berbeda pada ketiga bentuk Pengamatan di
atas. Perbedaan tersebut diuraikan sebagai berikut:
- Pengamatan benda mati
Rekam: ukuran (jumlah, panjang,
tinggi, luas, lebar, berat dan sebagainya), warna, bentuk (bulat, lonjong,
berlubang, segitiga, dan lain sebagainya), letak (kapan dan dimana).
Hindari: justifikasi (putusan
sendiri), mengomentari, fungsi benda. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan
data tersebut secara apa adanya.
- Pengamatan Benda Hidup
Rekam: ukuran, ciri-ciri,
kelakuan (apa, di mana, kapan), siapa (jika manusia), jenis.
Hindari: justifikasi,
mengomentari, sifat.
- Pengamatan Peristiwa
Rekam: apa, dimana, kapan,
bagaimana, pelibat (benda hidup dan mati yang terlibat).
Hindari: justifikasi, komentar.
Pendekatan:
Dalam pengamatan peristiwa terdapat posisi
yang bisa ditempati oleh seorang pengamat dalam mendapatkan informasi dari
sumber datanya.
- Partisipan
Pengamat
terlibat aktif dalam kegiatan sumber data yang diamatinya, semisal agen dalam
penyamaran yang disusupkan (kata “calon” bini saya sebutannya infiltrasi). Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan keakuratan yang tinggi dalam memperoleh
informasi.
Baiknya: Keakuratan informasi sangat tinggi
Jeleknya: Membutuhkan biaya dan waktu yang besar, pengamat sulit untuk
mengevaluasi hasil amatannya. Pengamat cenderung larut dalam kegiatan sumber
data yang diamati, selain itu pengamat juga sulit untuk membedakan penting atau
atau tidak dari data yang mestinya dibutuhkan.
- Non-partisipan
Pengamat
tidak terlibat dalam kegiatan sumber data yang diamatinya dan menjaga jarak
dengan sumber data, semisal peneliti yang mengamati suatu kehidupan di
pedesaan, namun hanya sesekali datang ke desa tersebut. Pengamat hanya
mengikuti sejauh jika itu dianggap penting oleh pengamat.
Baiknya: Biaya dan waktu yang dibutuhkan rendah, pengamat bisa dengan mudah mengevaluasi
hasil data yang didapatnya
Jeleknya: Keakuratan informasi rendah, rentan terhadap terselipnya informasi yang
sebenarnya sangat penting ketika pengamat tidak berada di tempat kejadian
Korelasi:
Banyak
fakta dan peristiwa bisa kita cari dan kumpulkan di lapangan. Namun demikian,
kita perlu ingat bahwa penerima informasi hanya perduli terhadap
fakta/peristiwa yang penting dan menarik. Supaya tidak melakukan pemborosan
energi dan waktu, dalam merencanakan proses pengamatan harus diputuskan
parameter-parameter layak-tidaknya informasi yang akan didapatkan tersebut
mendapatkan tindakan lebih lanjut, yakni untuk diberitakan. Ukuran mengenai apa
yang penting atau apa yang menarik bagi setiap penerima informasi bisa berbeda.
Demikian juga bagi suatu media satu dengan media yang lain.
Secara
singkat saya juga ingin menyinggung tentang nilai berita, yaitu antara lain:
1.
Significance (Penting). Benda atau Peristiwa yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang
banyak atau kejadian yang menimbulkan akibat langsung terhadap kehidupan
pembaca.
2.
Magnitude (Besar). Benda atau Peristiwa yang menyangkut angka-angka (jumlah maupun
besaran) yang berarti bagi kehidupan orang banyak atau menyangkut angka-angka
yang kalau dijumlahkan menjadi menarik bagi pembaca.
3.
Timeless (Baru). Benda atau Peristiwa yang menyangkut hal yang baru saja terjadi atau
baru diketemukan.
4.
Proximity (Kedekatan). Benda atau Peristiwa
yang dekat bagi pembaca baik dari segi jarak (geografis) aupun dari segi
kedekatan emosional.
5.
Prominance (Tenar). Benda atau Peristiwa yang bersangkutan dengan tokoh tenar atau sesuatu
(tempat benda dsb) yang sangat dikenal pembaca.
6.
Human Interest (Manusiawi). Benda atau Peristiwa yang memberi sentuhan persaaan bagi pembaca. Bisa
menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau meyankut orang besar
dalam situasi biasa.
Hanya demikian
belaka yang bisa saya tuliskan, tidak banyak yang bisa saya kemukakan untuk materi
Pengamatan ini, sebab tiap kita adalah pengamat, tiap pengamat adalah unik
dengan segala perhatian dan keseksamaannya. Sebagai pengamat, kita bisa merekam
apa saja yang bisa kita tangkap dengan indera kita. Dengan kreatifitas, kita bisa
memilah dan memilih sudut pandang sesuatu yang menarik untuk diinformasikan,
meski itu kadang telah menjadi suatu yang lumrah. Sesuai dengan nilai-nilai
berita yang akan kita sampaikan.
Akhir kata, selamat
datang di “dunia” yang mengedepankan data. Telahkah anda menyiapkan
panca-indera anda untuk memberikan informasi yang terbaik bagi pembaca
nantinya?
*Ditulis untuk disampaikan dalam
In House Training Kavling 10. tgl 1 Oktober 2005
** Sumpah, cuma laki-laki biasa (katanya “calon” bini
saya),
kebetulan jadi mahasiswa FIA UNIBRAW,
kebetulan juga jadi koordinator Kavling 10 periode 2002 -
2003
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as