Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    manfaat pengobatan alternatif

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    manfaat pengobatan alternatif Empty manfaat pengobatan alternatif

    Post by admin Fri Jan 28, 2011 10:26 pm

    SEBERAPA BESAR MANFAAT PENGOBATAN ALTERNATIF ?
    dr. Yuda Turana
    Pendahuluan
    Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin populer . Dari data didapatkan bahwa di
    Amerika , pasien yang menggunakan pengobatan alternatif lebih banyak dibandingkan dengan
    yang datang ke dokter umum sedangkan di Eropa penggunaannya bervariasi dari 23 % di
    Denmark dan 49 % di Prancis ( 1 ). Di Taiwan 90 % pasien mendapat terapi konvensional
    dikombinasikan dengan pengobatan tradisional Cina dan di Australia sekitar 48,5 %
    masyarakatnya menggunakan terapi alternatif ( 2 ). Dari data diketahui pula bahwa penggunaan
    terapi alternatif pada penyakit kanker bervariasi antara 9 % sampai dengan 45 % dan penggunaan
    terapi alternatif pada pasien penyakit saraf bervariasi antara 9 sampai 56 % ( 3 ). Penelitian di
    Cina menunjukkan bahwa 64 % penderita kanker stadium lanjut menggunakan terapi alternatif
    ( 4 ) . Penelitian Kessler et all menunjukkan bahwa 9 dari 10 pasien yang menderita ansietas dan
    6 dari 10 penderita depresi berkunjung ke psikiater dan pengobat alternatif ( 5 ). Dokter yang
    berkecimpung pada pengobatan alternatif pun meningkat . Di Inggris ada sekitar 40 % dokter
    mengadakan pelayanan pengobatan alternatif ( 6 ).
    Dari berbagai data di atas terlihat adanya kecenderungan yang besar pemanfaatan pengobatan
    alternatif . Kedokteran konvensional tidak dapat mengabaikan pengobatan alternatif ini.
    Kedokteran konvensional sangat tergantung dari teknologi yang mahal untuk memecahkan
    masalah kesehatan, meskipun kadang pula hal tersebut tidak efektif ( 6,7). Dalam antusiasme
    terhadap teknologi, kembali pada pendekatan holistik dan metode-metode sederhana seperti diet
    dan metode relaksasi yang dilakukan pada pengobatan alternatif seringkali pula berjalan dengan
    efektif ( 6 ). Penelitian juga menunjukkan bahwa pendekatan holistik dan konsultasi dengan
    pengobat alternatif / komplementer membuat pasien lebih dapat mengontrol penyakitnya ( 5,6 ).
    Pada beberapa kalangan yang berpikiran luas , timbul keraguan pula akan hakekat pelayanan
    kedokteran yang cenderung hanya bertumpu pada regionalisasi, pemberian resep obat,
    instrumentasi dan pembedahan tanpa memperhatikan faktor intrinsik , aspek kemanusiaan pasien
    ( 7 ).
    Dalam makalah ini penulis mencoba membahas beberapa masalah yang krusial yaitu : Seberapa
    efektif manfaat pengobatan alternatif , peranan dokter dan institusi pendidikan kedokteran
    terhadap keberadaan pengobatan alternatif .
    Apakah pengobatan alternatif benar bermanfaat ?
    Sebelum membahas mengenai seberapa besar manfaat pengobatan ini perlu kiranya dibahas
    dahulu sedikit mengenai pengobatan alternatif ini. Pengobatan alternatif merupakan bentuk
    pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam
    standar pengobatan kedokteran modern ( pelayanan kedokteran standar ) dan dipergunakan
    sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Manfaat dan khasiat
    serta mekanisme pengobatan alternatif biasanya masih dalam taraf diperdebatkan ( 6,8,9 ). Charthy , dalam Natural therapies ( 10 ) menyebutkan beberapa jenis pengobatan alternatif ,
    yaitu : akupresur, akupuntur, teknik alexander, kinesiology, aromaterapi, autogenic therapy,
    chiropractice, terapi warna, homeopati, osteopati, hipnoterapi, iridology, naturopathy, terapi
    nutrisi, terapi polaritas, psikoterapi , refleksiologi , pemijatan, pengobatan Cina. Sedangkan
    dalam ensiklopedia pengobatan alternatif ( 11 ) , Jenis pengobatan ini dibagi dalam 3 kelompok
    besar yaitu :
    1. Terapi Energi yang meliputi : Akupuntur , Akupresur, Shiatsu, Do-in, Shaolin, Qigong,, T’ai
    chi ch’uan, Yoga, Meditasi, Terapi polaritas, Refleksiologi, Metamorphic technique, Reiki,
    Metode Bowen, Ayurveda, Terapi tumpangan tangan.
    2. Terapi fisik yang meliputi : Masase, Aromaterapi, Osteopati, Chiropractic, Kinesiology,
    Rolfing, Hellework, Feldenkrais method, Teknik Alexander, Trager work, Zero balancing,
    Teknik relaksasi, Hidroterapi, Flotation therapy, Metode Bates .
    3. Terapi pikiran dan spiritual yang meliputi : Psikoterapi, Psikoanalitik, Terapi kognitif, Terapi
    humanistik, Terapi keluarga, Terapi kelompok, Terapi autogenik, Biofeedback, Visualisasi,
    Hipnoterapi, Dreamwork, Terapi Dance movement , Terapi musik, Terapi suara, Terapi seni,
    Terapi cahaya, Biorhythms, Terapi warna.
    Dalam sistem pelayanan kesehatan di Inggris, jenis pengobatan alternatif ini dibagi menjadi 3
    kelompok besar . Kelompok pertama adalah : Kelompok yang paling terorganisasi dan teratur ,
    seperti : akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan herbal, homeopati, osteopati. Pengobatan
    alternatif yang masuk dalam kelompok ini mempunyai dasar penelitian. Kelompok kedua
    adalah : Kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian lebih lanjut , namun
    sudah digunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan kesehatan , seperti : hipnoterapi dan
    aromaterapi. Kelompok ketiga adalah : kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai
    data sama sekali , seperti : terapi dengan kristal dan pendulum ( 6 ).
    Beberapa pendukung terkemuka dari pengobatan alternatif menolak konsep bahwa efektifitas
    dari pengobatan alternatif membutuhkan atau dapat dilakukan validasinya dengan penelitian
    secara random dan controlled – trial ( 9). Dengan pertimbangan bahwa banyak intervensi
    pengobatan alternatif tidak memberikan obat atau melakukan operasi , seperti pengobatan
    tradisional Cina , pengobatan Ayurvedic, terapi tumpangan tangan didasarkan pada pandangan
    vitalistik dari kesehatan dan penyakit. Terapi –terapi ini percaya adanya energi vital ( qi, prana,
    kekuatan spiritual )( 9,10,11) . Masalah lainnya adalah penelitian double-blind, misalnya pada
    akupuntur sangat sulit karena metode ‘blinding’ dengan menusukkan jarum tidak memungkinkan
    (12) . Sehingga efektifitas pengobatan alternatif dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak dapat
    dispesifikasi, dihitung, dan dikontrol dengan metode penelitian double-blind ( 9 ).
    Beberapa penelitian telah dilakukan pada akupuntur, tanaman obat, dan chiropractic, namun
    kadangkala kesimpulan tidak dapat ditarik karena adanya kekurangan pada rancangan penelitian.
    Kesulitan lain yang dihadapi peneliti dalam mengevaluasi efektifitas suatu pengobatan alternatif
    adalah tingginya heterogenitas cara yang digunakan untuk mengobati gejala yang sama.
    Penelitian Kalauokalani et all ( 13 ) terhadap 7 praktisi akupuntur dalam mengobati nyeri
    pinggang bawah , memperlihatkan adanya variasi yang besar pada jumlah titik yang digunakan( antara 5 – 14 titik ) dan jumlah jarum yang digunakan ( antara 7 sampai 26 jarum ) dan
    kesamaan titik yang digunakan hanya ada pada 4 titik ( 14 % ). Tingginya heterogenitas ini
    menimbulkan tantangan bagi peneliti dalam membuat rancangan penelitian dan cara
    menginterpretasikannya.
    Beyerstein ( 14 ) ,menyatakan saat seseorang sembuh dari penyakit dengan menggunakan suatu
    metode alternatif maka tidak dapat dikatakan metode tersebut benar efektif . Beberapa faktor
    yang menyebabkan suatu pengobatan yang tidak efektif menjadi seolah efektif adalah :
    1. Penyakit mempunyai perjalanan alami untuk sembuh sendiri.
    2. Penyakit mempunyai siklus remisi – eksaserbasi , seperti pada multiple sclerosis, asma, alergi,
    dan migren. Bukan tidak mungkin pasien datang pada saat penyakitnya akan membaik.
    3. Efek plasebo. Para pengobat alternatif seringkali membuat penyakit seolah dapat lebih
    dihadapi. dan pengobat alternatif biasanya lebih antusias dan karismatik ( 15 ). Jadinya
    kesembuhan yang dialami lebih kepada faktor psikologis. Sebagai contoh : Pada pasien nyeri
    kronik seringkali nyerinya berkurang dengan pendekatan psikologis tanpa menyentuh faktor
    patologis yang mendasarinya.
    4. Adanya somatisasi dan ketakutan akan hilangnya perasaan ‘sehat’ . Banyak pasien dengan
    somatisasi berobat ke dokter dan telah dilakukan berbagai pemeriksaan tidak ditemukan adanya
    kelainan. Pasien tersebut akhirnya datang ke pengobat alternatif yang ‘selalu’ menemukan
    sesuatu untuk di obati dan jika terjadi ‘ penyembuhan ‘ maka kepercayaan semakin timbul.
    Dari sudut aspek antropologis, pandangan efektifitas pengobatan modern dan alternatif-
    tradisional sebenarnya menggunakan terminologi yang tidak sama . Pengertian biomedis dari
    Barat tidak bisa sama dengan pengertian etnomedis tentang kemanjuran dan terdapat pandangan
    di kalangan Barat bahwa di luar sistem medis yang didasarkan ilmu biomedis Barat pasti
    irasional karena didasarkan pada magis dan bukannya observasi empiris. Sehingga dalam
    menentukan efektifitas pengobatan alternatif – tradisional perlu diadakan suatu pendekatan
    multidimensi ( 16 ).
    Seberapa besar manfaat pengobatan alternatif berdasarkan tanggapan dokter maupun
    pasien penggunanya ?
    1. Penelitian meta-analisis terhadap tanggapan dokter mengenai pengobatan alternatif
    menunjukkan bahwa dari 12 penelitian yang berbeda , dokter memberikan jawaban yang positif
    terhadap keberadaan pengobatan alternatif, terutama terhadap akupuntur, osteopati, homeopati,
    dan chiropractic. Pada 5 penelitian diantaranya ditanyakan mengenai bermanfaat atau tidaknya
    pengobatan alternatif tersebut. Tanggapan dokter yang menjawab bahwa pengobatan alternatif
    bermanfaat berkisar dari 54 % sampai 86 %. Dapat dikatakan di sini bahwa sebagian besar
    dokter setuju bahwa pengobatan alternatif bermanfaat pada penyembuhan penyakit ( 1 ). 2.
    Penelitian Verhoef et all, pada pasien tumor otak yang menggunakan pengobatan alternatif
    menunjukkan dua pertiganya menyatakan bahwa pengobatan tersebut bermanfaat. Secara umum
    pasien mengatakan bahwa tingkat ‘ energi ‘ meningkat dan merasa lebih sehat fisik dan mental.Pada sepertiga pasien mempunyai harapan yang tinggi bahwa pengobatan alternatif ini mampu
    mengecilkan dan menghilangkan tumornya ( 3 ). 3. Penelitian Ernaldi bahar dkk, terhadap
    gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja di Palembang menunjukkan bahwa orang tua
    penderita percaya bahwa pengobatan tradisional lebih kompeten dan mampu mengobati
    kesehatan jiwa anaknya ( 17 ). 4. Penelitian Kessler et all, pada pasien yang menderita ansietas
    dan depresi didapatkan data bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif
    sama berguna dengan pengobatan konvensional ( 5 ) 5. Dalam suatu diskusi panel National
    Institut of Health ( NIH ) yang dihadiri oleh 23 ahli di bidang kedokteran perilaku, penanganan
    nyeri, ilmu jiwa, ilmu saraf dan psikologi ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan
    teknik relaksasi dan terapi perilaku dapat mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia akibat
    berbagai kondisi penyakit ( 18 ). Diskusi Panel NIH pernah juga memberikan simpulan bahwa
    akupuntur efektif untuk mengurangi nyeri gigi, mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang
    bawah ( 12, 19 ).
    Bila pengobatan alternatif tidak didukung dengan dasar ilmiah , mengapa banyak orang ,
    termasuk yang berpendidikan tinggi menggunakan terapi alternatif ini ?
    1. Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang penting mengenai dasar ilmiah. Pengguna
    dari pengobatan alternatif ini biasanya pula sudah mencoba pengobatan konvensional yang tidak
    menyembuhkan penyakitnya. Hal ini membuat mereka menilai bahwa nilai statistik adalah tidak
    penting . Seringkali pula para pengguna pengobatan alternatif ini mendengar keberhasilan
    penyembuhan alternatif dari orang yang baru dikenal , keluarga, dan teman yang mungkin sudah
    mengalami kesembuhan dengan penyakit yang serupa melalui pengobatan alternatif tersebut ( 4,
    20 ). 2. Kedokteran modern menjadi identik dengan unpersonal dan high cost medicine yang
    hanya terjangkau oleh sekelompok kecil masyarakat dan kedokteran modern tersebut belum
    mampu secara meyakinkan manangani masalah penyakit degeneratif seperti masalah penuaan ,
    kanker, diabetes, hipertensi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat dan
    minat pencari pertolongan. Apalagi disampingnya terdapat pelayanan kesehatan alternatif yang
    menjanjikan ( 21 ). 3. Pengobatan alternatif tradisional masih digunakan oleh sebagian besar
    masyarakat bukan hanya karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang
    terjangkau oleh masyarakat , tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial budaya dari
    masyarakat tersebut. Ia memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat yang dilayani ( 13, 21 ). 4.
    Adanya beberapa stereotypes di masyarakat ( 15 ), seperti : - pengobatan alternatif – tradisional
    bersifat holistik dan pengobatan modern hanya melihat penyakitnya saja dan adanya dikotomi
    penyakit ke dalam dua jenis , yaitu penyakit yang dapat disembuhkan oleh dokter dan penyakit
    yang hanya dapat disembuhkan oleh pengobat tradisional. 5. Adanya beberapa manfaat umum
    dari pengobatan alternatif – tradisional baik secara psikologis dan sosial yang tidak terpengaruh
    dengan keberadaan pengobatan modern , yaitu : mengurangi stress dan kecemasan akibat
    ketidakpastian penyakit, biaya yang rendah dan menyenangkan, penguatan dan keterlibatan
    langsung pasien dalam penanganan penyakitnya, fungsi kontrol bila ada penyimpangan,
    mengurangi trauma akibat perubahan kultural dan mempromosikan identitas kebudayaan ( 22 ,23
    ).
    Peranan fakultas kedokteran dan praktisi kedokteran dalam menyikapi keberadaan
    pengobatan alternatifDalam menyikapi keberadaan pengobatan alternatif maka penting bagi fakultas kedokteran untuk
    membangun suatu program pendidikan baru bagi mahasiswa kedokteran dan mendukung serta
    meningkatkan penelitian mengenai pengobatan alternatif yang nantinya menjadi dasar evaluasi
    bagi keamanan dan kerasionalan penggunaannya. Perlu diingat sangatlah mustahil untuk
    menuntut keefektifan suatu pengobatan alternatif berdasarkan penelitian eksperimental bila sama
    sekali tidak ada dukungan dana yang menunjang ke arah tersebut. Jadinya keefektifan suatu
    pengobatan alternatif lebih banyak berdasarkan laporan kasus per kasus dan laporan dari
    pengguna maupun dokter yang pernah melihat maupun mengalami sendiri efektifitas dari
    pengobatan alternatif tersebut.
    Mahasiswa kedokteran perlu diberi informasi mengenai konsep dasar , efektifitas, dan keamanan
    dari setiap pengobatan alternatif . Materi pendidikan ini sebaiknya di masukkan dalam kurikulum
    fakultas kedokteran dan pelatihan berkelanjutan. Tanpa adanya pendidikan tambahan mengenai
    pengobatan alternatif , mahasiswa kedokteran nantinya tidak dapat berfungsi sebagai dokter yang
    mampu menerima informasi tentang pengobatan alternatif yang dilakukan oleh pasiennya dan
    tidak dapat memberikan informasi dan tuntunan yang akurat untuk pasiennya. Para praktisi
    kedokteran pun harus sensitif terhadap pasien pengguna pengobatan alternatif ini terutama untuk
    pasien dengan penyakit yang menahun dan sulit disembuhkan seperti : kanker, nyeri menahun ,
    dan penyakit saraf degeneratif ( 9 ). Praktisi kedokteran sebaiknya pula mengetahui penggunaan
    terapi alternatif pada pasiennya, mengingat kemungkinan adanya reaksi interaksi antar obat
    ( 24,25 ). Berbeda dengan ilmu kedokteran yang scientific & technological dengan pendekatan
    analitik, pengobatan alternatif - tradisional ( berkembang dari tradisi masyarakat tertentu ) lebih
    bersifat pre scientific & magico –mystical dengan pendekatan holistik. Pendekatan holistik
    dalam pengobatan tradisional yang memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dapat
    diterapkan dalam ilmu kedokteran tanpa harus kehilangan identitas dan sifat keilmuannya. .
    Pengobatan tradisional sudah merupakan bagian integral dari lingkungan sosial budaya dan ada
    nilai-nilainya yang patut dipertahankan dan ditingkatkan yang dapat memberikan sumbangan
    positif bagi upaya kesehatan ( 21 ).
    Simpulan
    Perbedaan yang mendasar dari pengobatan alternatif dengan kedokteran konvensional lebih
    kepada tidak adanya dasar penelitian (6,8,9,20 ). Namun keterbatasan berbagai sumber telah
    semakin meningkat, karenanya pengetahuan kedokteran harus tanggap. Bagaikan harta
    terpendam, semuanya tidak boleh diabaikan meskipun pada mulanya tidak ilmiah ( 26 ).
    SUMBER PUSTAKA
    1. Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think of it : Meta-
    analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405 – 8.
    2. Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia. Medical Progress
    1998 ; June : 5 – 7
    3. Verhoef JM, Hagen N, Pelletier G, et all. Alternative therapy use in neurologic diseases, use in
    brain tumor patients. Neurology 1999 ; 52 : 617 – 22.
    4. Liu JM, Chu HC, Chin YH, et all. Cross sectional study of use of alternative medicines in
    Chinese cancer patients. Jpn J Clin Oncol 1997 ; 27 : 37 – 41. 5. Kessler CR, Soukup J, Davis BR, et all. The use of complementary and alternative therapies to
    treat anxiety and depression in United States. Am J Psychiatry 2001 ; 158 : 289 – 94.
    6. Rees L, Weil A. Integrated medicine. British Med Journal 2001 ; 322 : 119 – 20.
    7. Soeprono R. Upaya kesehatan alternatif, melihat kausa internal. Medika 1997 ; September :
    718 – 720.
    8. Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan kesehatan.
    Dexa media 2001 ; 14 : 76 – 77.
    9. Marcus M D. How should alternative medicine be taught to medical students and physicians ?.
    Acad Med 2001 ; 76 : 224 – 229.
    10. Charty M M. Natural Therapies. Harper Collins Pub 1994. P 67 – 268
    11. Shealy C N. The Complete illustrated encyclopedia of alternative healing therapies. USA :
    Element Books Inc 1999.
    12. Mauskop A. Alternative therapies in Headache. AAN, San Diego, CA, April 29 – may 6 ,
    2000 : 7 DS.005 –32-36.
    13. Kalauokalani D, Sherman J K, Cherkin CD. Acupuncture for chronic low back pain :
    diagnosis and treatment patterns among acupuncturists evaluating the same patient. Southern
    Med J 2001 ; 94 : 486 – 92.
    14. Beyerstein B. Alternative medicine and common errors of reasoning. Acad Med 2001 ; 76 :
    230 – 236.
    15. Foster MG. An introduction to ethnomedicine. In : WHO : Traditional medicine and health
    care coverage. Geneva : WHO 1983. P 17 -24
    16. Afdhal FA. Obat tradisional, efektifitasnya dan aspek antropologis. Medika 1988 ; Nopember
    : 1079 – 80.
    17. Ernaldi bahar. The role of traditional healers on child and adolescent psychiatric cases in
    Palembang. JIWA th XV No. 2 Juni 1982.
    18. NIH Technology Assesment Panel on Integration of Behavioral and Relaxation Approaches
    Into Treatment of Chronic Pain and Insomnia. JAMA 1996 ; 276 : 313 – 318.
    19. National Institutes of Health Consensus Statement: Acupuncture. JAMA 1998 ; 280 : 1518 –
    24.
    20. Turana Y, Pringgoutomo S. Penggunaan produk bahan alami yang lebih rasional. In :
    Published.
    21. Sosrokusumo P, Maslim R. Peran serta pengobatan tradisional dalam pelayanan kesehatan
    jiwa. Medika 1991 ; Juni : 1991.
    22. Good M C. Medical Pluralisme. In : Ornstein R ( ed ). The Healing Brain . New York : The
    Guilford Press 1990. P 43 – 60.
    23. Rosner Fred . Religion and Medicine. Arch Intern Med 2001 ; 161 : 19 – 20.
    24. Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA 2001 ; 286 : 208
    – 216.
    25. Ernst Edzard. Harmless herbs ? a review of the recent literature. Am J Med 1998 ; 108 : 170
    -8.
    26. Era baru pengobatan Tradisional. Medika 1993 ; Januari : 78 – 79.

      Waktu sekarang Sun Apr 28, 2024 6:00 pm