Perawatan Kaki bagi Penyandang Diabetes
2- 2008
Kaki penyandang diabetes mengalami banyak perubahan, baik
bentuk maupun kepekaannya. Bahkan tidak jarang mengalami
mati rasa (ba'al). Oleh karena itu perawatannya pun berbeda
dengan perawatan kaki orang sehat. Apa saja yang perlu
diperhatikan?
Amputasi merupakan hal yang paling menakutkan bagi para
penyandang diabetes. Dapat dibayangkan sepasang kaki yang
indah, harus dipotong. Bukan hanya estetika yang hilang,
melainkan rasa percaya diri pun bisa terkubur.
Di Indonesia, menurut Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, dari
Divisi Endokrin Metabolik, Departemen Penyakit Dalam FKUI,
penyandang diabetes yang harus menjalani amputasi
jumlahnya sekitar 25%, (data tahun 2003) dari sehrruh pasien
yang dirawat karena kakinya bermasalah. Padahal
menurutnya, hal itu tidak perlu terjadi apabila penyandang
diabetes serius menjaga dan merawat kakinya.
Salon kaki untuk penyandang diabetes
Bapak Dace Abdullah, Kepala Ruangan Sub Spesialis
Metabolik Endokrin Penyakit Dalam di RSCM, sudah sejak
tahun 1995 membantu para penyandang diabetes merawat
kakinya. Pria yang mengantongi sertifikat sebagai ahli
merawat kaki dan kuku khusus bagi penyandang diabetes itu,
dalam kesehariannya sering didatangi oleh pasien yang ingin
merawat kaki atau merawat lukanya.
Alat-alat yang sering digunakan
adalah gunting bengkok besar
dan gunting bengkok kecil
(untuk membuka perban),
gunting kuku khusus, tang kecil,
pinset, kikir, dan gerinda, serta
alat untuk pengeklem pembuluh
daarah (alat untuk
menghentikan pendarahan).
Luka pada kaki penyandang
diabetes, menurutnya ada dua
macam, yaitu luka terbuka dan
luka tertutup. "Apabila timbul
luka di kaki harus segera
dirawat. Jika belum jelas cara
merawatnya, jangan ditangani sendiri. Datanglah ke
Puskesmas atau poliklinik terdekat. Jangan pula
mengorek-ngorek kaki yang mengalami penebalan dengan
peniti, karena akan menyebabkan infeksi," katanya.
jika luka kaki agak lebar, Pak Dace akan mengangkatjaringan-jaringan yang sudah rusak/mati. Khusus bagi kaki
yang luka dan bernanah, terlebih dahulu akan dibersihkan
dengan cairan pembersih luka, yaitu campuran betadine dan
NaCl (dengan perbandingan 1:20 cc) agar steril. Kemudian,
luka akan dibersihkan dengan bantuan gunting.
"jika tidak ada luka, berarti kaki pasien hanya dirawat,"
ujarnya. Perawatannya yaitu dengan memotong kuku yang
sudah menebal atau mengeras. “Kuku yang sudah mengalami
pengerasan, tidak bisa digunting dengan gunting kuku biasa,
melainkan harus dengan tang kuku," tuturnya.
Ia mengatakan apabila para penyandang diabetes sejak awal
sndah merawat kakinya, maka tidak perlu diamputasi.
Kaki Ba'al
Kaki yang bermasalah pada penyandang diabetes terutama
disebabkan oleh komplikasi kadar glukosa darah yang tinggi.
"Ada kerusakan pada pembuluh darah (penyumbatan),
sehingga aliran darah ke berbagai organ tubuh berkurang.
Komplikasi ini terjadi baik pada pembuluh darah besar maupun
pembuluh darah kecil," tutur Profesor Sarwono saat ditemui di
RSCM.
Kalau komplikasi berhubungan dengan pembuluh darah kecil
(small blood vessel) kesehatan mata dan ginjal akan terancam.
"Terjadilah kerusakan pada matanya, bahkan sampai
menderita kebutaan. Dan jika kerusakan terjadi pada ginjal
mungkin pasien harus melaksanakan cuci darah,"
sambungnya.
Apabila komplikasi terjadi di pembuluh darah besar yang
berada di kaki, maka aliran darah pada kaki akan berkurang.
"Salah satu akibatnya luka menjadi susah sembuh,” tuturnya.
Karena komplikasinya langsung menyerang saraf, maka kaki
penyandang diabetes tidak bisa merasakan apa-apa. "Pasien
biasanya merasa ba'al atau kesemutan,” katanya. Padahal
pada orang normal, sensasi rasa merupakan salah satu
proteksi. Misalnya kakinya menginjak sesuatu, ia pasti
langsung menghindar. Atau jika kakinya merasakan sesuatu
yang panas, ia akan berjalan cepat-cepat. "Pada penyandang
diabetes, meskipun kakinya tertusuk paku atau jarum, ia tetap
tidak merasakannya, sehingga ia tidak bereaksi. Tahu-tahu
kakinya sudah luka dan bengkak," sambungnya. Tidak jarang
karena tidak bisa sembuh, kaki harus diamputasi.
Pencegahan
Menurut Profesor Sarwono, pencegahan adalah satu-satunya
cara untuk menghindari amputasi. Caranya adalah dengan
memperbaiki kadar gula darah. "Selain itu, mencegah
kemungkinan terjadinya luka, baik luka karena tusukan atau
karena kaki dioles dengan obat-obatan, atau karena
merendam kaki dalam air panas dalam waktu yang lama,"ujarnya.
Pad orang yang bukan penyandang diabetes, bentuk kakinya
sesuai untuk menopang berat badan, sementara kaki
penyandang diabetes mengalami perubahan bentuk, ada yang
miring atau jari-jarinya menekuk. Tekanan pada kaki menjadi
tidak seimbang. "Apabila tekanan tidak seimbang, maka
mudah terjadi luka. Hal itu dapat dihindari jika penyandang
diabetes memakai alas kaki yang tepat, yaitu yang dibuat
khusus untuk kakinya yang telah berubah bentuk. Karena,
sepatu yang tidak tepat bisa menimbulkan luka yang sulit
disembuhkan," ujar Profesor Sarwono.
Penyuluhan bagi para penyandang diabetes seputar perawatan
kaki maupun pengetahuan nutrisi sudah rutin diadakan di
RSCM, bahkan di rumah sakit itu sudah tersedia salon kaki dan
tempat pembuatan sepatu khusus yang dapat mengikuti
bentuk kaki para penyandang diabetes. Sepatu khusus itu
terbuat dari kulit dan solnya lembut.
Pencegahan diabetes secara alami
Pengelolaan diabetes secara menyeluruh menurut Profesor
Sarwono berkaitan dengan gaya hidup (life style).
"Penyandang diabetes harus mengatur makanannva. Kalori,
lemak, maupun asupan gulanya, jangan berlebihan. Komposisi
yang dianjurkan adalah komposisi seimbang, artinya
prosentase karbohidrat, lemak, dan protein sesuai dengan
orang normal biasa, dengan jumlah kalori yang sesuai
kebutuhan," katanya.
Olahraga yang disarankan adalah aerobik. "Jogging untuk
penyandang diabetes secara umum baik, tetapi jika sudah
terjadi deformitas (perubahan bentuk) kaki, harus hati-hati.
Perhatikan pula sepatu yang digunakan untuk jogging jangan
sampai menimbulkan luka," katanya.
Harus rajin memeriksa glukosa darah
Diabetes membuat penderitanya sering mengalami gangguan
atau luka pada kaki, mulai dari penebalan jaringan kulit dan
kuku, luka ringan sampai luka berat atau gangren (luka yang
sudah membusuk dan bisa melebar). Oleh karenanya
periksalah kadar glukosa darah dan kesehatan secara teratur.
Hal-hal yang diperhatikan
1. Penyandang diabetes biasanya mengalami gangguan pada
matanya. Apabila ingin menggunting kuku, sebaiknya jangan
melakukannya sendiri. Mintalah bantuan keluarga. Guntinglah
kuku dengan bentuk datar, jangan meruncing. Jangan pula
menggunting kuku terlalu dalam, apalagi sampai ke
sudut-sudut jari, karena dapat menyebabkan luka melebar dan
infeksi.
2. Penyandang diabetes yang kehilangan sensasi tekananharus selalu memeriksa bagian dalam sepatu sebelum
memakainya. Mungkin saja di dalam sepatu ada paku payung,
serpihan bata yang tajam, atau mainan anak-anak yang dapat
melukai kaki.
3. Gunakan kaos kaki yang tidak terlalu ketat agar tidak
mencengkeram kaki yang dapat membuat aliran darah
tersumbat.
4. Hindari pemakaian sepatu bertali-tali yang harus diikat
kencang, karena dapat memperlambat aliran darah.
5. Jika membeli sepatu baru, jangan langsung memakainya.
Begitu pula pada saat mencobanya, jangan terburu-buru. Cari
sepatu yang nyaman, jangan sampai jari-jari kaki tertekuk.
Diharapkan 1-2 cm lebih longgar, ke depan atau ke samping.
Pilih alas sepatu yang empuk, bukan yang keras.
6. Hindari kebiasaan merokok, sebab dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah di jantung, otak, dan kaki yang
dapat memperparah penyakitnya.
Tip Perawatan Kaki
1. Periksalah kebersihan kaki Anda setiap hari, khususnya di
sela-sela jari. Atau minta tolong orang lain melakukannya
untuk Anda.
2. Untuk menghindari timbulnya jamur di sela-sela jari kaki,
sehabis mandi sela-sela jari kaki harus segera dikeringkan.
Hindari pula pemakaian hand and body lotion karena sela-sela
kaki akan menjadi lembab. Apabila tetap ingin
menggunakannya cukup di permukaan jari-jari saja.
3. Hindari merendam kaki dalam baskom berisi air panas
untuk waktu yang lama. Kalaupun ingin merendam kaki,
mintalah bantuan orang lain yang bisa merasakan panasnya air
yang digunakan. Air yang terlalu panas menyebabkan kulit
melepuh.
4. Jangan berjalan tanpa alas kaki/ sepatu baik di dalam
maupun di luar ruangan.
5. Jangan meletakkan botol berisi air panas di kaki Anda pada
saat Anda akan tidur.
Sumber: Majalah Nirmala
back
Tips kesehatan lainnya: 4 Teknik Perlambat Orgasme
Mengatasi Alergi Sperma
Disfungsi Ereksi? Jangan Stop Seks!
10 Alasan Sehatnya Seks
Multiple Orgasm! Memungkinkan
Indeks tips kesehatan selengkapnya
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as