SEKSUALITAS
Ukuran Besar Belum Tentu Oke
"Wow, kakimu besar, anu-mu pasti juga besar," desis Shanti, pelacur cantik kepada kliennya, seorang
pemuda pemakai sepatu ukuran 45. Anehnya, 10 menit kemudian, Wiena teman Shanti malah keluar
kamar dengan muka ditekuk. "Brengsek, lain kali pakai sepatu yang pas, jangan kegedean!" umpatnya
sembari berlalu.
Di dunia yang makin materialistis, ukuran memang kerap jadi masalah. Termasuk dalam soal esek-
esek. Shanti, tokoh dalam cerita di atas, percaya ukuran kaki mewakili besar-kecilnya "torpedo"
lelaki, dan ukuran "senjata" itu pada akhirnya ikut menentukan kenikmatan dalam berhubungan
intim. Makanya, ia sewot banget, ketika tahu ukuran torpedo kliennya ternyata standar saja.
Lain Shanti, lain pula Santo, fotografer lepas di sebuah majalah Ibu Kota. Lelaki usia tiga puluhan
yang dikenal sebagai playboy di kalangan kawan-kawannya ini mengaku lebih menikmati
berhubungan seksual dengan cewek bervagina kering. "Rasanya gimana, gitu loh," ujar Santo, tanpa
menjelaskan lebih lanjut, apa yang salah dengan vagina basah.
Selain penis besar yang konon lebih oke dan vagina kering yang katanya lebih nikmat, masih banyak
lagi kabar-kabur seputar seks yang berkembang di masyarakat. Misalnya, operasi vagina dan gurah
vagina bisa bikin "dompet" wanita lebih peret, kencang, dan kembali seperti saat masih perawan.
Ada juga yang bilang, berhubungan seksual saat datang bulan tidak mendatangkan kehamilan.
* * *
Kalau semua perempuan sependapat dengan Shanti, sungguh malang nasib pria berpenis kecil.
Bukan tak mungkin, di antara mereka ada yang bunuh diri sebelum beristri.
Tengok saja film-film dewasa (baca film biru), para jagoan-nya selalu identik dengan pria macho
ber-torpedo besar. Sampai-sampai ada yang panjangnya lebih dari 8 inci (sekitar 20 cm) saat ereksi.
Faktanya, entah karena dicereweti pasangan atau sebab-sebab lain, banyak pria terpengaruh oleh
kabar-kabur itu. Tengok saja iklan-iklan obat khusus untuk membesarkan penis di sejumlah surat
kabar kuning. Di internet juga bisa didapat dengan mudah dan gratis beragam tips membesarkan
penis. Mulai metode balutan panas, pijatan masturbasi, sampai mengurut penis selama beberapa
menit di air panas.
Kuatnya permintaan pasar, bahkan melegendakan nama Mak Erot, perempuan asal Sukabumi,
sebagai orang sakti yang sanggup menyulap burung kecil menjadi garuda perkasa. Hanya lewat
pijatan, minum air jampi-jampi, dan makan leumeung (ketan), pasien akan mendapati 'kia visto'-
nya berubah menjadi 'kia carnival'. Kini, Mak Erot - Mak Erot lain bertebaran bak cendawan di
musim hujan, baik yang ikut-ikutan maupun resmi numpang ngetop.
Tak penting Anda percaya atau tidak pada cara-cara membesarkan penis yang disebutkan tadi.
Kalau penasaran, silakan coba sendiri. Masalahnya, buat apa membesarkan torpedo, kalau milik
Anda sekarang sudah berfungsi normal? Agar terlihat lebih perkasa di depan istri? No way!.
Keperkasaan seorang pria dan kenikmatan hubungan intim bukan lantaran penis besar. "Ibarat
nyetir, yang lebih penting sopirnya, bukan mobilnya," kata Handrawan Nadesul, penulis buku Mitos
Seputar Seks.
"Jika dalam keadaan santai, panjang penis mencapai dua inci (sekitar 5 cm) saja sudah masuk
kategori normal," sambung Handrawan serius. Masih menurut Handrawan, ketika mengeras, ukuran
penis standar bisa mengembang sampai enam kali, bahkan tujuh kali lipat. Sebaliknya, penis yang
sebelum ereksi lebih besar, misalnya berukuran 5 inci, saat ereksi paling-paling hanya akan
menegang sampai tiga atau empat kali lipat saja. Jadi, mungkin saja skor ereksinya sama panjang.
Selain skala pembesaran yang nyaris baku, penis besar juga bukan jaminan membuat wanita lebih
nikmat. Menurut penuturan banyak perempuan, penis kelewat gede justru menyakitkan. Makanya,
jangan terlalu terpengaruh film-film biru, yang seakan-akan menyiratkan wanita lebih termehek-mehek pada penis ukuran XL. Namanya saja film begituan, pasti banyak rekayasa yang ditampilkan.
Kata Handrawan, daerah sangat sensitif wanita justru berada di sepertiga kedalaman vagina, yang
jaraknya hanya sekitar 2 inci ( sekitar 5 cm) saja, biasa disebut daerah G-spot. Jadi, kalaupun penis
menerobos lebih dalam (lantaran memiliki panjang ekstra) sampai entah ke mana, kenikmatan yang
didapat pasangan sama saja dengan penetrasi penis standar yang panjang normalnya hanya 2 inci.
Kunci untuk menisbikan mitos ukur-mengukur penis ini, masih menurut Handrawan, laki-laki harus
memanfaatkan benar posisinya sebagai sopir. Karena hubungan seksual buat wanita bukan semata
urusan fisik, melainkan juga suasana batin. Kualitas hubungan intim tergantung kepandaian suami
membentuk suasana hati istri.
Jangan main tembak langsung. Misalnya, mulailah dengan sentuhan-sentuhan di dapur, lalu
disambung dengan canda di beranda, baru berlanjut ke kamar tidur.
* * *
Jika anggapan penis besar lebih perkasa terbukti sebatas mitos, sinyalemen Santo tentang vagina
kering dan basah, menurut Handrawan, juga tak benar.
Namun, dokter yang tinggal di Pondok Indah itu tak menampik, seperti banyaknya lelaki
berkonsultasi ke Mak Erot, banyak juga perempuan yang rajin minum jamu sari rapet agar liang
vagina lebih peret.
Jamu bisa menekan keluarnya lendir atau pelumas, sehingga vagina jadi lebih kering. Tapi untuk
apa?" jelas Handrawan, seraya menambahkan, Mengeringkan vagina seperti tidak berterima kasih
pada rahmat Tuhan. Pelumas atau lendir di vagina itu kan ciptaan Tuhan, yang muncul akibat reaksi
fisiologis terhadap rangsangan. Itu tandanya, wanita telah siap melakukan hubungan seksual secara
normal.
Kalau lendir tak muncul, justru vagina akan kekurangan pelumas. Bayangkan jika sebuah mobil
kekurangan pelumas, gerakan naik-turun piston pasti tak akan lancar. Lama-lama, piston dan
dinding blok silinder (tempat piston naik turun) akan lecet-lecet, atau lebih parah lagi, mesin
berhenti bekerja. Kejadian serupa bisa terjadi pada wanita yang vaginanya terlalu kering.
Kenikmatan yang dicita-citakan bisa berganti menjadi rasa sakit alang kepalang, bahkan berbuntut
pada peradangan vagina. Maklum, torpedo tak bisa naik-turun dengan lancar, karena tidak didukung
licinnya dinding vagina. Hubungan seksual pun berjalan tidak normal, karena ada upaya untuk
menentang reaksi alamiah atau reaksi seksual (keluarnya pelumas) yang mestinya terjadi pada istri.
(berbagai sumber/Adi)
Ukuran Besar Belum Tentu Oke
"Wow, kakimu besar, anu-mu pasti juga besar," desis Shanti, pelacur cantik kepada kliennya, seorang
pemuda pemakai sepatu ukuran 45. Anehnya, 10 menit kemudian, Wiena teman Shanti malah keluar
kamar dengan muka ditekuk. "Brengsek, lain kali pakai sepatu yang pas, jangan kegedean!" umpatnya
sembari berlalu.
Di dunia yang makin materialistis, ukuran memang kerap jadi masalah. Termasuk dalam soal esek-
esek. Shanti, tokoh dalam cerita di atas, percaya ukuran kaki mewakili besar-kecilnya "torpedo"
lelaki, dan ukuran "senjata" itu pada akhirnya ikut menentukan kenikmatan dalam berhubungan
intim. Makanya, ia sewot banget, ketika tahu ukuran torpedo kliennya ternyata standar saja.
Lain Shanti, lain pula Santo, fotografer lepas di sebuah majalah Ibu Kota. Lelaki usia tiga puluhan
yang dikenal sebagai playboy di kalangan kawan-kawannya ini mengaku lebih menikmati
berhubungan seksual dengan cewek bervagina kering. "Rasanya gimana, gitu loh," ujar Santo, tanpa
menjelaskan lebih lanjut, apa yang salah dengan vagina basah.
Selain penis besar yang konon lebih oke dan vagina kering yang katanya lebih nikmat, masih banyak
lagi kabar-kabur seputar seks yang berkembang di masyarakat. Misalnya, operasi vagina dan gurah
vagina bisa bikin "dompet" wanita lebih peret, kencang, dan kembali seperti saat masih perawan.
Ada juga yang bilang, berhubungan seksual saat datang bulan tidak mendatangkan kehamilan.
* * *
Kalau semua perempuan sependapat dengan Shanti, sungguh malang nasib pria berpenis kecil.
Bukan tak mungkin, di antara mereka ada yang bunuh diri sebelum beristri.
Tengok saja film-film dewasa (baca film biru), para jagoan-nya selalu identik dengan pria macho
ber-torpedo besar. Sampai-sampai ada yang panjangnya lebih dari 8 inci (sekitar 20 cm) saat ereksi.
Faktanya, entah karena dicereweti pasangan atau sebab-sebab lain, banyak pria terpengaruh oleh
kabar-kabur itu. Tengok saja iklan-iklan obat khusus untuk membesarkan penis di sejumlah surat
kabar kuning. Di internet juga bisa didapat dengan mudah dan gratis beragam tips membesarkan
penis. Mulai metode balutan panas, pijatan masturbasi, sampai mengurut penis selama beberapa
menit di air panas.
Kuatnya permintaan pasar, bahkan melegendakan nama Mak Erot, perempuan asal Sukabumi,
sebagai orang sakti yang sanggup menyulap burung kecil menjadi garuda perkasa. Hanya lewat
pijatan, minum air jampi-jampi, dan makan leumeung (ketan), pasien akan mendapati 'kia visto'-
nya berubah menjadi 'kia carnival'. Kini, Mak Erot - Mak Erot lain bertebaran bak cendawan di
musim hujan, baik yang ikut-ikutan maupun resmi numpang ngetop.
Tak penting Anda percaya atau tidak pada cara-cara membesarkan penis yang disebutkan tadi.
Kalau penasaran, silakan coba sendiri. Masalahnya, buat apa membesarkan torpedo, kalau milik
Anda sekarang sudah berfungsi normal? Agar terlihat lebih perkasa di depan istri? No way!.
Keperkasaan seorang pria dan kenikmatan hubungan intim bukan lantaran penis besar. "Ibarat
nyetir, yang lebih penting sopirnya, bukan mobilnya," kata Handrawan Nadesul, penulis buku Mitos
Seputar Seks.
"Jika dalam keadaan santai, panjang penis mencapai dua inci (sekitar 5 cm) saja sudah masuk
kategori normal," sambung Handrawan serius. Masih menurut Handrawan, ketika mengeras, ukuran
penis standar bisa mengembang sampai enam kali, bahkan tujuh kali lipat. Sebaliknya, penis yang
sebelum ereksi lebih besar, misalnya berukuran 5 inci, saat ereksi paling-paling hanya akan
menegang sampai tiga atau empat kali lipat saja. Jadi, mungkin saja skor ereksinya sama panjang.
Selain skala pembesaran yang nyaris baku, penis besar juga bukan jaminan membuat wanita lebih
nikmat. Menurut penuturan banyak perempuan, penis kelewat gede justru menyakitkan. Makanya,
jangan terlalu terpengaruh film-film biru, yang seakan-akan menyiratkan wanita lebih termehek-mehek pada penis ukuran XL. Namanya saja film begituan, pasti banyak rekayasa yang ditampilkan.
Kata Handrawan, daerah sangat sensitif wanita justru berada di sepertiga kedalaman vagina, yang
jaraknya hanya sekitar 2 inci ( sekitar 5 cm) saja, biasa disebut daerah G-spot. Jadi, kalaupun penis
menerobos lebih dalam (lantaran memiliki panjang ekstra) sampai entah ke mana, kenikmatan yang
didapat pasangan sama saja dengan penetrasi penis standar yang panjang normalnya hanya 2 inci.
Kunci untuk menisbikan mitos ukur-mengukur penis ini, masih menurut Handrawan, laki-laki harus
memanfaatkan benar posisinya sebagai sopir. Karena hubungan seksual buat wanita bukan semata
urusan fisik, melainkan juga suasana batin. Kualitas hubungan intim tergantung kepandaian suami
membentuk suasana hati istri.
Jangan main tembak langsung. Misalnya, mulailah dengan sentuhan-sentuhan di dapur, lalu
disambung dengan canda di beranda, baru berlanjut ke kamar tidur.
* * *
Jika anggapan penis besar lebih perkasa terbukti sebatas mitos, sinyalemen Santo tentang vagina
kering dan basah, menurut Handrawan, juga tak benar.
Namun, dokter yang tinggal di Pondok Indah itu tak menampik, seperti banyaknya lelaki
berkonsultasi ke Mak Erot, banyak juga perempuan yang rajin minum jamu sari rapet agar liang
vagina lebih peret.
Jamu bisa menekan keluarnya lendir atau pelumas, sehingga vagina jadi lebih kering. Tapi untuk
apa?" jelas Handrawan, seraya menambahkan, Mengeringkan vagina seperti tidak berterima kasih
pada rahmat Tuhan. Pelumas atau lendir di vagina itu kan ciptaan Tuhan, yang muncul akibat reaksi
fisiologis terhadap rangsangan. Itu tandanya, wanita telah siap melakukan hubungan seksual secara
normal.
Kalau lendir tak muncul, justru vagina akan kekurangan pelumas. Bayangkan jika sebuah mobil
kekurangan pelumas, gerakan naik-turun piston pasti tak akan lancar. Lama-lama, piston dan
dinding blok silinder (tempat piston naik turun) akan lecet-lecet, atau lebih parah lagi, mesin
berhenti bekerja. Kejadian serupa bisa terjadi pada wanita yang vaginanya terlalu kering.
Kenikmatan yang dicita-citakan bisa berganti menjadi rasa sakit alang kepalang, bahkan berbuntut
pada peradangan vagina. Maklum, torpedo tak bisa naik-turun dengan lancar, karena tidak didukung
licinnya dinding vagina. Hubungan seksual pun berjalan tidak normal, karena ada upaya untuk
menentang reaksi alamiah atau reaksi seksual (keluarnya pelumas) yang mestinya terjadi pada istri.
(berbagai sumber/Adi)
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as