TENTANG
KAMPANYE MASSA
Kampanye
Massa adalah serangkaian
aksi yang dilakukan oleh massa
untuk menyelesaikan persoalan nyata yang mereka rasakan dan hadapi secara
terencana dan terus menerus. Persoalan persoalan nyata yang dihadapi oleh massa dapat berupa persoalan yang berkaitan dengan
kebutuhan materiil massa
(spp, belajar, fasilitas kampus) maupun kebutuhan spirituil (hiburan, olahraga,
hobby ).
Kampanye massa yang pada hakekatnya adalah gerakan massa secara luas
khususnya yang berkepentingan akan persoalan yang dihadapi. Dalam
prakteknya sangat tergantung dari tingkat kesadaran dan kebutuhan massa yang
bersangkutan. Oleh karenanya, menjadi penting bagi setiap anggota FMN untuk
melakukan investigasi secara mendalam tentang persoalan yang dihadapi oleh massa.
FMN harus senantiasa memperhatikan dinamika massa,
persoalan persoalan yang mereka hadapi dan bersama-sama dengan mereka
melancarkan perjuangan massa untuk menyelesaikan persoalan. Tidak boleh
menganggap remeh persoalan-persoalan yang dihadapi oleh massa hanya karena hal
tersebut dianggap masalah kecil. Seperti mencari contoh soal ujian, dsb. Kita harus tidak segan-segan untuk selalu
membantu dan berada ditengah massa sehingga mereka senantiasa berkumpul di dekat
kita. Dengan perjuangan massa yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tingkat kebutuhan yang dirasakan dan kesadaran massa, maka massa
akan terlatih dan tergembleng untuk kemudian meningkatkan kesadarannya ke taraf
yang lebih tinggi dan nantinya mampu memikul tugas yang lebih berat dalam garis
demokrasi nasional.
Kampanye massa harus dilakukan secara obyektif sesuai
dengan tingkat perkembangan massa. FMN tidak boleh melakukan praktek
petualanganisme atau coba-coba yang tak berdasar untuk merekayasa aksi massa.
Propaganda dan pendidikan massa adalah kunci kita meraih keberhasilan dan
kemenangan kampanye massa.
Dalam beberapa praktek seringkali massa yang terbelakang
belum menyadari akan persoalan yang mereka hadapi. Sehingga perjuangan massa di
wilayah itu sangat lemah. Menghadapi keadaan demikian, kita harus mampu
menganilisis situasi konkret untuk menemukan secara jelas persoalan-persoalan
massa. Setelah itu, pekerjaan propaganda dan pendidikan mesti dilakukan secara
terus menerus dan sistematis untuk membangkitkan kesadaran dan menggerakkan
massa sampai mereka memiliki kesiapan subyektif untuk melakukan perjuangan
massa.
Dalam kampanye massa juga diperlukan kerja penggalangan
aliansi atau front untuk menarik kekuatan-kekuatan di luar massa yang
berkepentingan akan persoalan yang diperjuangkan sehingga memberikan dukungan
secara politik. Dengan demikian perjuangan massa yang dilakukan tidak terkucil
tetapi justru mendapatkan dukungan secara lebih luas. Oleh karenanya analisis
imbangan kekuatan menjadi penting untuk dilakukan.
Dalam beberapa kasus lainnya, muncul gerakan massa yang
bersifat spontan untuk memperjuangkan kepentingan mereka, bahkan perjuangannya
sampai ke tindakan-tindakan kekerasan. Hal ini terjadi karena massa belum
terpimpin oleh kepemimpinan yang tepat. Menghadapi situasi tersebut, kita tidak
boleh menyalahkan massa tetapi harus memberikan kepemimpinan yang tepat
terhadap perjuangan massa tersebut.
Barisan
Aksi:
1.
kekuatan
inti: Adalah kekuatan
penegak dan poros yang selalu memandu massa.
Ini adalah anggota-anggota FMN yang sudah barang tentu harus memiliki militansi
dan kesadaran yang lebih maju. Maka penting kekuatan inti dalam aksi berbaur
bersama massa, bukan berkumpul sesama anggota dengan melupakan massa
2. kekuatan
basis: Adalah kekuatan pokok dan sandaran perjuangan yang menentukan keberhasilan
aksi. Ini adalah seluruh massa aksi. Ingat,
perubahan adalah karya massa
Prinsip-Prinsip
Kampanye Massa:
Bentuk
kampanye massa:
1.
Petisi.Adalah penandatanganan sebuah
pernyataan atau tuntutan massa oleh mayoritas
dari massa yang memiliki kepentingan langsung
atau para pendukung aksi, bentuk ini tidak banyak berpengaruh terhadap otoritas
politik atau ekonomi kelas reaksioner, namun dapat menjadi alat pendidikan
untuk massa
2. Dengar pendapat. (Public Hearing) Adalah mengundang atau menanggapi undangan
otoritas politik atau ekonomi kelas reaksioner untuk membicarakan persoalan
yang dihadapi massa.
Dengar pendapat bisa dilakukan oleh massa secara luas namun harus menunjuk
delegasi dari pimpinan massa yang paling maju dan konsekuen memegang kehendak
massa.
3. Aksi Protes(piket).Aksi menggelar mimbar bebas di depan kantor
pemerintah reaksioner atau otoritas institusi, aksi ini dapat dilakukan oleh
sedikit orang untuk menanggapi tindakan kekuasaan kelas reaksioner yang
merugikan massa. Tujuan dari aksi ini untuk melakukan tekanan langsung dan
propaganda yang terus menerus untuk mobilisasi massa yang lebih luas.
4. Mobilisasi
massa (rapat umum, demonstrasi jalanan, mimbar bebas, dan
lain-lain). Adalah aksi mengumpulkan massa dalam jumlah yang besar
untuk melakukan tekanan, atau menyampaikan sikap dan tuntutan yang berkaitan dengan
masalah sektoral, lokal, daerah atau nasional. Penggalangan dukungan dan kerja
front persatuan harus dilakukan untuk memastikan kemenangan.
5. Boikot. Adalah aksi
penolakan terhadap keputusan atau ketentuan hukum dan politik otoritas politik
dan ekonomi reaksioner. Aksi ini harus didasari pada kesadaran dan koordinasi
yang baik agar efektif dan dapat melakukan delegitimasi terhadap keputusan atau
ketentuan tersebut.
6. Mogok. Adalah aksi
penghentian kegiatan secara total dalam waktu yang lama dan paling tinggi
tingkatannya untuk memaksa otoritas ekonomi-politik reaksioner memenuhi
tuntutan massa. Ada dua jenis mogok, yaitu: mogok di kampus, adalah
mogok yang melibatkan mahasiswa dan atau karyawan di satu kampus tertentu. Dan mogok
umum, adalah adalah hasil koordinasi multi-sektoral yang dipimpin kelas
buruh secara umum dari tingkat lokal, daerah, atau nasional untuk menggoyahkan
pemerintahan reaksioner. Pemogokan umum memerlukan kerja pengorganisasian yang
baik, karena dapat memicu kontradiksi semakin menajam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Kampanye Massa:
Figure :
Contoh pembuatan laporan kampanye massa:
TENTANG
PROPAGANDA MASSA
Propaganda adalah penyebarluasan
pengetahuan tentang situasi kongkrit yang ada kepada individu, kelompok, maupun
massa luas
secara sistematis dan terus menerus guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
mereka sehingga tergerak untuk bertindak mengubah keadaan. Kerja propaganda
merupakan pekerjaan kebudayaan yang kita lakukan untuk membebaskan tingkat
kebudayaan mahasiswa. Pada saat ini banyak mahasiswa yang mempunyai kesadaran terbelakang
akibat hegemoni budaya imperialis, feodal, yang dihembuskan oleh rezim boneka
maupun birokrasi kampus.
Contoh
bentuk-bentuk kebudayaan yang terbelakang dalam diri mahasiswa yang sering kita
jumpai diantaranya : ketika SPP kampus naik, dia mengatakan “yah, mau
bagaimana lagi”. Atau contoh yang lain adalah mahasiswa seringkali tidak
mengetahui manfaatnya berorganisasi, menganggap demonstrasi itu percuma, dan
lain-lainnya. Sikap apatis, diam, dan pragmatis yang ada dalam diri mahasiswa
merupakan bentuk kesadaran yang terbelakang dari mahasiswa, dan hal yang
demikian memang sudah tertanam dalam masyarakat kita, khususnya mahasiswa,
sejak lama dibawah dominasi imperialisme dan feodalisme.
Untuk itulah, dengan melihat
kesadaran dan tingkat kebudayaan mahasiswa yang demikian, maka propaganda massa memegang peranan penting dalam meningkatkan
kesadaran massa
dan membuatnya bergerak mengubah keadaan. Propaganda mempunyai
peranan penting dalam membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan massa.
Propaganda yang kita lakukan adalah langsung ke tengah massa di pusaran lubuk
hati dan pikirannya.
Prinsip
Propaganda:
1)
Ilmiah
Mempunyai
pandangan yang ilmiah berarti kita harus mengeri tentang gejala dan hakekat.
Artinya kita harus mengerti tentang akar masalah dari persoalan yang muncul
dikalangan massa mahasiswa. Prinsip untuk selalu
menyebarluaskan ide dan tindakan yang nasionalis, demokratis, dan kerakyatan
harus kita pegang untuk memajukan tingkat kebudayaan mahasiswa.
2)
Belajar
dari massa
Harus kita mengerti
bahwa massa
adalah pahlawan yang sebenarnya. Tanpa pengertian ini tidak mungkin kita
memperoleh pengetahuan yang paling rendah sekalipun. Dengan belajar pada massa
kita akan tahu tentang situasi yang sedang terjadi. Sebelum kita menjadi guru
dari massa, terlebih dahulu kita adalah menjadi murid dari massa. Proses timbal balik antara kita dan massa adalah laksana “ikan
dan air”.
3)
Jujur
Propaganda harus berdasarkan pada fakta
akan data yang sesungguhnya dan panduan garis politik untuk bertindak yang tepat.
Makna pendidikan adalah muatan penting dalam melakukan kerja propaganda.
Tanggapan massa dalam menerima dan mengerti isi propaganda adalah langkah awal
untuk mempertinggi kesadarannya dalam bentuk aksi yang nyata. Propaganda
bukanlah penyebarluasan informasi yang dikurang-kurangi atau dilebih-lebihkan.
4)
Berkesinambungan.
Propaganda tidak dapat dilakukan dengan
hanya satu atau dua kali pekerjaan. Namun karena situasi dan kondisi massa di
bawah penindasan kultural imperialisme dan feodalisme telah mengakar, maka
propaganda harus dilakukan terus menerus dan meningkat sedikit demi sedikit.
5)
Sesuai
dengan pikiran dan perasaan massa
Garis massa adalah yang melandasi prinsip
ini. Kita harus menyerap dalam-dalam apa yang kita dapat dari massa, tentu saja
akan sangat tidak teratur dan apa adanya namun itulah massa selalu jujur dengan
situasi yang ada. Tugas kita adalah mensistematisasinya, memberikan garis yang
benar dan memberikannya kepada massa sedikit demi sedikit sampai mengerti.
Garis
massa dalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan sehari-hari. Prinsipnya
adalah “dari massa untuk massa”. Segala sesuatunya datang dari massa,
dilaksanakan oleh massa dan dikembalikan kepada massa. Apapun yang datang dari
massa, sesuai dengan tingkat kesadarannya, akan terpisah-pisah dan tidak
sistematis. Tugas kita adalah membuatnya menjadi sistematis, menganalisis
berdasarkan cara berpikir yang benar, dan memberikan panduan dan keputusan
untuk kita kembalikan pada massa. Demikian seterusnya.
Dalam prakteknya massa tetap memerlukan pimpinan yang
tepat, sehingga kehendak dari massa bisa diarahkan untuk mencapai kemenangan.
Sebaliknya, pimpinan adalah pedoman, poros dan sekaligus cermin dari massa.
Pimpinan adalah hasil perasan dari massa, maka pimpinan merupakan kualitas termaju
dari massa. Agar pimpinan tidak ditentang, ditinggalkan dan akhirnya tenggelam,
pimpinan harus hidup dan berada di tengah-tengah massa. Untuk itu, kita mulai
dari kebutuhan massa yang obyektif dan sedikit demi sedikit kita tingkatkan
kesadarannya.
Yang perlu kita hindarkan adalah :
- Komandoisme: Seakan-akan kita tahu massa, jadi kita main perintah,
duduk dibelakang meja dan ongkang-ongkang kaki. Inilah
cara berfikir dan bertindak komandoisme. Tidak mengindahkan perlunya hidup
ditengah-tengah massa dan bekerja bersama massa. Tetapi berdiri terpisah dan
jauh dengan massa. Maka cara bertindak seperti ini bukanlah jalan massa.
- Buntutisme: kita hanya mengikuti
massa, kita tidak berinisiatif untuk membangkitkan mereka. Berdiri di barisan
paling belakang dari massa, dengan membiarkan kesalahan-kesalahan yang ada pada
massa. Tidak berusaha membetulkannya apalagi mengarahkan dan memimpinnya.
Berfikiran bahwa “suara massa adalah suara tuhan”, sehingga semuanya dianggap
benar. Bahwa massa sudah memiliki tingkat kesadaran yang maju. Inilah bentuk
buntutisme yang akirnya akan merugikan massa itu sendiri dan menguntungkan
musuh.
Kedua
hal tersebut adalah yang akan merintangi kemajuan gerakan mahasiswa demokratis
dalam memperjuangkan hak-haknya melawan imperialisme dan feodalisme. Agar kita
dapat tepat menghindari kedua hal tersebut kita harus menjalankan garis massa
dengan tepat, melalui: langgam kerja yang demokratis, selalu berada dekat
dengan massa, menyelenggarakan diskusi kolektif dengan massa, melakukan investigasi
sosial dan analisis kampus.
Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis
massa yang harus digenggam secara teguh adalah:
a. mengerti kepentingan massa
b. memperhatikan perasaan massa
c. mendengar suara massa
d. mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa
e. mengarahkan dan memimpin kehendak massa
Terdapat empat bentuk propaganda, yaitu:
1) Lisan. Propaganda
yang dilakukan secara lisan dengan teknik retorika dan persuasif maupun gesture
tubuh propagandis untuk menarik simpati para pendengar.
2) Tulisan. Bentuk
tertulis dari pekerjaan propaganda akan memudahkan massa untuk selalu mengingat
tentang isi materi propaganda yang diberikan, dan akan memperluas jangkauan
sekaligus dapat mempertahankan proporsionalitas propaganda dari pengurangan atau
pelebihan materi. Sebagai seorang propagandis kita juga harus belajar dan terus
memperbaiki kemampuan menulis agar sesuai dengan situasi dan kondisiyang
berkembang.
3) Visual. Adalah
produk propaganda yang menampilkan gambar hidup atau mati yang dapat memberikan
informasi mengenai isi materi propaganda. Contoh: poster, film, lukisan, patung
dan lain-lain.
4) Kultural. Adalah
propaganda dan pendidikan yang digabungkan dengan kerja seni dan sastra.
Propaganda ini akan lebih menarik perhatian massa bila sesuai dengan tingkat
kebudayaan massa, namun akan membosankan bila terlampau jauh. Contoh:
pementasan drama, teater, lawakan, dan sebagainya.
Beberapa beberapa metode atau cara propaganda :
1) Kunjungan rumah ke
rumah; Metode ini akan mendekatkan kita secara emosional kepada massa dan membuat
kita semakin mengerti penghidupan dan perjuangan. Dalam berkunjung, kita
bukanlah tamu yang harus dilayani namun kita adalah kerabat dan kawan
seperjuangan massa. Sehingga kita harus juga membantu massa dalam kegiatan
rumah tangga yang sering kita anggap remeh temeh. Di samping itu, janganlah
menolak apa yang diberikan massa namun ambilah secukupnya dan jangan berlebih
karena akan memberatkan massa.
2) Pendidikan dan
kursus massa. Di sini kita akan menyebarluaskan garis politik
demokrasi nasional untuk membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan
massa sesuai dengan kepentingan sosialekonomi kelasnya (perjuangan kelasnya).
3) Ceramah ilmiah. Propaganda
yang kita berikan dalam forum-forum ilmiah (seperti simposium, diskusi,
seminar, kuliah, dan lain-lain). Propaganda ini menggabungkan ketrampilan
propaganda lisan dan tulisan agar dapat menyajikan akurasi yang dapat
menjelaskan.
4) Pidato politik. Pidato yang
dilakukan dalam forum-forum luas di mana massa berkumpul (seperti pertemuan
massa, demonstrasi, dan lain-lain) dan di tempat di mana massa beraktivitas.
Untuk kegiatan di tempat massa berkumpul perlu mendapat studi terlebih dahulu
mengenai situasi massa, keamanan yang ada, karakter massa, dan koordinasi
dengan bentuk propaganda yang lain (misalnya penyebaran selebaran). Agar supaya
kita tidak terkucil dan mendapat respons positif.
5) Pertemuan Massa. Adalah
pertemuan-pertemuan rutin atau temporer yang melibatkan massa. Pertemuan ini
bisa atas inisiatif kita atau memang sudah menjadi kebiasaan massa (rapat
mahasiswa, dan lain-lain). Bila pertemuan adalah inisiatif kita, maka harus
jelas agenda, tujuan, dan manfaatnya pada massa.
6) Pembuatan grup
diskusi atau grup pembaca publikasi.
7) Pemutaran film,
penyelenggaraan acara seni dan budaya.
Pembuatan
publikasi (koran, buletin, jurnal,buku,pamflet).
Propaganda
yang efektif adalah dengan mengkombinasikan propaganda solida dan luas.
Propaganda solid terbatas pada group kontak yang kita pegang. Misalnya dengan
cara kunjungan rumah ke rumah atau melalui group diskusi. Sedangkan propaganda
luas tidak terbatas pada group kontak tapi juga mahsasiswa secara luas, melalui
seminar, kursus massa, pertemuan mahasiswa dan lain-lain. Jangan sampai kita
terjebak pada pekerjaan propaganda solid
saja atau propaganda luas saja, karena
hal tersebut akan melemahkan kita dalam usaha membangkitakn , menggerakkan, dan
mengorganisasikan mahasiswa secara luas.
Contoh cara
pembuatan pelaporan mengenai kerja propaganda:
KAMPANYE MASSA
Kampanye
Massa adalah serangkaian
aksi yang dilakukan oleh massa
untuk menyelesaikan persoalan nyata yang mereka rasakan dan hadapi secara
terencana dan terus menerus. Persoalan persoalan nyata yang dihadapi oleh massa dapat berupa persoalan yang berkaitan dengan
kebutuhan materiil massa
(spp, belajar, fasilitas kampus) maupun kebutuhan spirituil (hiburan, olahraga,
hobby ).
Kampanye massa yang pada hakekatnya adalah gerakan massa secara luas
khususnya yang berkepentingan akan persoalan yang dihadapi. Dalam
prakteknya sangat tergantung dari tingkat kesadaran dan kebutuhan massa yang
bersangkutan. Oleh karenanya, menjadi penting bagi setiap anggota FMN untuk
melakukan investigasi secara mendalam tentang persoalan yang dihadapi oleh massa.
FMN harus senantiasa memperhatikan dinamika massa,
persoalan persoalan yang mereka hadapi dan bersama-sama dengan mereka
melancarkan perjuangan massa untuk menyelesaikan persoalan. Tidak boleh
menganggap remeh persoalan-persoalan yang dihadapi oleh massa hanya karena hal
tersebut dianggap masalah kecil. Seperti mencari contoh soal ujian, dsb. Kita harus tidak segan-segan untuk selalu
membantu dan berada ditengah massa sehingga mereka senantiasa berkumpul di dekat
kita. Dengan perjuangan massa yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tingkat kebutuhan yang dirasakan dan kesadaran massa, maka massa
akan terlatih dan tergembleng untuk kemudian meningkatkan kesadarannya ke taraf
yang lebih tinggi dan nantinya mampu memikul tugas yang lebih berat dalam garis
demokrasi nasional.
Kampanye massa harus dilakukan secara obyektif sesuai
dengan tingkat perkembangan massa. FMN tidak boleh melakukan praktek
petualanganisme atau coba-coba yang tak berdasar untuk merekayasa aksi massa.
Propaganda dan pendidikan massa adalah kunci kita meraih keberhasilan dan
kemenangan kampanye massa.
Dalam beberapa praktek seringkali massa yang terbelakang
belum menyadari akan persoalan yang mereka hadapi. Sehingga perjuangan massa di
wilayah itu sangat lemah. Menghadapi keadaan demikian, kita harus mampu
menganilisis situasi konkret untuk menemukan secara jelas persoalan-persoalan
massa. Setelah itu, pekerjaan propaganda dan pendidikan mesti dilakukan secara
terus menerus dan sistematis untuk membangkitkan kesadaran dan menggerakkan
massa sampai mereka memiliki kesiapan subyektif untuk melakukan perjuangan
massa.
Dalam kampanye massa juga diperlukan kerja penggalangan
aliansi atau front untuk menarik kekuatan-kekuatan di luar massa yang
berkepentingan akan persoalan yang diperjuangkan sehingga memberikan dukungan
secara politik. Dengan demikian perjuangan massa yang dilakukan tidak terkucil
tetapi justru mendapatkan dukungan secara lebih luas. Oleh karenanya analisis
imbangan kekuatan menjadi penting untuk dilakukan.
Dalam beberapa kasus lainnya, muncul gerakan massa yang
bersifat spontan untuk memperjuangkan kepentingan mereka, bahkan perjuangannya
sampai ke tindakan-tindakan kekerasan. Hal ini terjadi karena massa belum
terpimpin oleh kepemimpinan yang tepat. Menghadapi situasi tersebut, kita tidak
boleh menyalahkan massa tetapi harus memberikan kepemimpinan yang tepat
terhadap perjuangan massa tersebut.
Barisan
Aksi:
1.
kekuatan
inti: Adalah kekuatan
penegak dan poros yang selalu memandu massa.
Ini adalah anggota-anggota FMN yang sudah barang tentu harus memiliki militansi
dan kesadaran yang lebih maju. Maka penting kekuatan inti dalam aksi berbaur
bersama massa, bukan berkumpul sesama anggota dengan melupakan massa
2. kekuatan
basis: Adalah kekuatan pokok dan sandaran perjuangan yang menentukan keberhasilan
aksi. Ini adalah seluruh massa aksi. Ingat,
perubahan adalah karya massa
Prinsip-Prinsip
Kampanye Massa:
- Motifnya jelas
- Tuntutan obyektif
- Dimengerti dan
didukung massa yang berkepentingan - Dapat menarik imbangan kekuatan
- Persiapan cukup
- Keberanian massa
sudah muncul - Sasaran tepat
Bentuk
kampanye massa:
1.
Petisi.Adalah penandatanganan sebuah
pernyataan atau tuntutan massa oleh mayoritas
dari massa yang memiliki kepentingan langsung
atau para pendukung aksi, bentuk ini tidak banyak berpengaruh terhadap otoritas
politik atau ekonomi kelas reaksioner, namun dapat menjadi alat pendidikan
untuk massa
2. Dengar pendapat. (Public Hearing) Adalah mengundang atau menanggapi undangan
otoritas politik atau ekonomi kelas reaksioner untuk membicarakan persoalan
yang dihadapi massa.
Dengar pendapat bisa dilakukan oleh massa secara luas namun harus menunjuk
delegasi dari pimpinan massa yang paling maju dan konsekuen memegang kehendak
massa.
3. Aksi Protes(piket).Aksi menggelar mimbar bebas di depan kantor
pemerintah reaksioner atau otoritas institusi, aksi ini dapat dilakukan oleh
sedikit orang untuk menanggapi tindakan kekuasaan kelas reaksioner yang
merugikan massa. Tujuan dari aksi ini untuk melakukan tekanan langsung dan
propaganda yang terus menerus untuk mobilisasi massa yang lebih luas.
4. Mobilisasi
massa (rapat umum, demonstrasi jalanan, mimbar bebas, dan
lain-lain). Adalah aksi mengumpulkan massa dalam jumlah yang besar
untuk melakukan tekanan, atau menyampaikan sikap dan tuntutan yang berkaitan dengan
masalah sektoral, lokal, daerah atau nasional. Penggalangan dukungan dan kerja
front persatuan harus dilakukan untuk memastikan kemenangan.
5. Boikot. Adalah aksi
penolakan terhadap keputusan atau ketentuan hukum dan politik otoritas politik
dan ekonomi reaksioner. Aksi ini harus didasari pada kesadaran dan koordinasi
yang baik agar efektif dan dapat melakukan delegitimasi terhadap keputusan atau
ketentuan tersebut.
6. Mogok. Adalah aksi
penghentian kegiatan secara total dalam waktu yang lama dan paling tinggi
tingkatannya untuk memaksa otoritas ekonomi-politik reaksioner memenuhi
tuntutan massa. Ada dua jenis mogok, yaitu: mogok di kampus, adalah
mogok yang melibatkan mahasiswa dan atau karyawan di satu kampus tertentu. Dan mogok
umum, adalah adalah hasil koordinasi multi-sektoral yang dipimpin kelas
buruh secara umum dari tingkat lokal, daerah, atau nasional untuk menggoyahkan
pemerintahan reaksioner. Pemogokan umum memerlukan kerja pengorganisasian yang
baik, karena dapat memicu kontradiksi semakin menajam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Kampanye Massa:
- Kampanye massa tidak
boleh dilepaskan dari pekerjaan-pekerjaan yang lain terutama propaganda,
pendidikan massa, dan pengorganisasian. - Memahami kondisi obyektif
- Melakukan konsolidasi dan persiapan yang matang
pada kekuatan inti massa,
semua anggota harus memahami isi kampanye sehingga mengetahui tugas yang
harus dilalukan. - Mulai melakukan
propaganda yang luas untuk mengajak massa secara umum di luar anggota
organisasi yang akan terlibat dalam kampanye massa. Upaya ini untuk
membantu peningkatan kesadaran elemen massa yang menengah dan meraih
simpati elemen massa yang terbelakang. - Menentukan kekuatan
pendukung kampanye massa yang dapat digalang (ormas-ormas lainnya atau
tokoh yang simpatik terhadap kampanye kita) - Memperkirakan puncak
dan penurunan intensitas kampanye sesuai dengan analisis kondisi intern
massa dan situasi obyektif ekstern. - Membuat rancangan kegiatan propaganda dan
kampanye massa
yang sistematis dan terukur, - Isu kampanye massa
harus mendapatkan penerangan tentang kesinambungannya dengan isu-isu yang
lain dan garis anti imperialis dan anti feodal.
Figure :
Contoh pembuatan laporan kampanye massa:
No. | Materi | Bentuk | Partisipan | Respon Massa | Hasil | Tanggal Pelaksan aan | Peni laian |
1. | Kenaikan SPP | Demonst rasi di depan kantor rektor | 200 Mhs dari 5000 Mhs dalam kampus | 200 Mhs tersebut adh kekuatan inti yg menjadi anggota FMN, masih belum dpt menggalang yg lain | Dibuka perun-dingan dg tanggal yg disepakati | 10 Maret | Perlu kerja massa yg luas agar dpt menggalang du-kungan yg lebih luas. |
TENTANG
PROPAGANDA MASSA
Propaganda adalah penyebarluasan
pengetahuan tentang situasi kongkrit yang ada kepada individu, kelompok, maupun
massa luas
secara sistematis dan terus menerus guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
mereka sehingga tergerak untuk bertindak mengubah keadaan. Kerja propaganda
merupakan pekerjaan kebudayaan yang kita lakukan untuk membebaskan tingkat
kebudayaan mahasiswa. Pada saat ini banyak mahasiswa yang mempunyai kesadaran terbelakang
akibat hegemoni budaya imperialis, feodal, yang dihembuskan oleh rezim boneka
maupun birokrasi kampus.
Contoh
bentuk-bentuk kebudayaan yang terbelakang dalam diri mahasiswa yang sering kita
jumpai diantaranya : ketika SPP kampus naik, dia mengatakan “yah, mau
bagaimana lagi”. Atau contoh yang lain adalah mahasiswa seringkali tidak
mengetahui manfaatnya berorganisasi, menganggap demonstrasi itu percuma, dan
lain-lainnya. Sikap apatis, diam, dan pragmatis yang ada dalam diri mahasiswa
merupakan bentuk kesadaran yang terbelakang dari mahasiswa, dan hal yang
demikian memang sudah tertanam dalam masyarakat kita, khususnya mahasiswa,
sejak lama dibawah dominasi imperialisme dan feodalisme.
Untuk itulah, dengan melihat
kesadaran dan tingkat kebudayaan mahasiswa yang demikian, maka propaganda massa memegang peranan penting dalam meningkatkan
kesadaran massa
dan membuatnya bergerak mengubah keadaan. Propaganda mempunyai
peranan penting dalam membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan massa.
Propaganda yang kita lakukan adalah langsung ke tengah massa di pusaran lubuk
hati dan pikirannya.
Prinsip
Propaganda:
1)
Ilmiah
Mempunyai
pandangan yang ilmiah berarti kita harus mengeri tentang gejala dan hakekat.
Artinya kita harus mengerti tentang akar masalah dari persoalan yang muncul
dikalangan massa mahasiswa. Prinsip untuk selalu
menyebarluaskan ide dan tindakan yang nasionalis, demokratis, dan kerakyatan
harus kita pegang untuk memajukan tingkat kebudayaan mahasiswa.
2)
Belajar
dari massa
Harus kita mengerti
bahwa massa
adalah pahlawan yang sebenarnya. Tanpa pengertian ini tidak mungkin kita
memperoleh pengetahuan yang paling rendah sekalipun. Dengan belajar pada massa
kita akan tahu tentang situasi yang sedang terjadi. Sebelum kita menjadi guru
dari massa, terlebih dahulu kita adalah menjadi murid dari massa. Proses timbal balik antara kita dan massa adalah laksana “ikan
dan air”.
3)
Jujur
Propaganda harus berdasarkan pada fakta
akan data yang sesungguhnya dan panduan garis politik untuk bertindak yang tepat.
Makna pendidikan adalah muatan penting dalam melakukan kerja propaganda.
Tanggapan massa dalam menerima dan mengerti isi propaganda adalah langkah awal
untuk mempertinggi kesadarannya dalam bentuk aksi yang nyata. Propaganda
bukanlah penyebarluasan informasi yang dikurang-kurangi atau dilebih-lebihkan.
4)
Berkesinambungan.
Propaganda tidak dapat dilakukan dengan
hanya satu atau dua kali pekerjaan. Namun karena situasi dan kondisi massa di
bawah penindasan kultural imperialisme dan feodalisme telah mengakar, maka
propaganda harus dilakukan terus menerus dan meningkat sedikit demi sedikit.
5)
Sesuai
dengan pikiran dan perasaan massa
Garis massa adalah yang melandasi prinsip
ini. Kita harus menyerap dalam-dalam apa yang kita dapat dari massa, tentu saja
akan sangat tidak teratur dan apa adanya namun itulah massa selalu jujur dengan
situasi yang ada. Tugas kita adalah mensistematisasinya, memberikan garis yang
benar dan memberikannya kepada massa sedikit demi sedikit sampai mengerti.
Garis
massa dalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan sehari-hari. Prinsipnya
adalah “dari massa untuk massa”. Segala sesuatunya datang dari massa,
dilaksanakan oleh massa dan dikembalikan kepada massa. Apapun yang datang dari
massa, sesuai dengan tingkat kesadarannya, akan terpisah-pisah dan tidak
sistematis. Tugas kita adalah membuatnya menjadi sistematis, menganalisis
berdasarkan cara berpikir yang benar, dan memberikan panduan dan keputusan
untuk kita kembalikan pada massa. Demikian seterusnya.
Dalam prakteknya massa tetap memerlukan pimpinan yang
tepat, sehingga kehendak dari massa bisa diarahkan untuk mencapai kemenangan.
Sebaliknya, pimpinan adalah pedoman, poros dan sekaligus cermin dari massa.
Pimpinan adalah hasil perasan dari massa, maka pimpinan merupakan kualitas termaju
dari massa. Agar pimpinan tidak ditentang, ditinggalkan dan akhirnya tenggelam,
pimpinan harus hidup dan berada di tengah-tengah massa. Untuk itu, kita mulai
dari kebutuhan massa yang obyektif dan sedikit demi sedikit kita tingkatkan
kesadarannya.
Yang perlu kita hindarkan adalah :
- Komandoisme: Seakan-akan kita tahu massa, jadi kita main perintah,
duduk dibelakang meja dan ongkang-ongkang kaki. Inilah
cara berfikir dan bertindak komandoisme. Tidak mengindahkan perlunya hidup
ditengah-tengah massa dan bekerja bersama massa. Tetapi berdiri terpisah dan
jauh dengan massa. Maka cara bertindak seperti ini bukanlah jalan massa.
- Buntutisme: kita hanya mengikuti
massa, kita tidak berinisiatif untuk membangkitkan mereka. Berdiri di barisan
paling belakang dari massa, dengan membiarkan kesalahan-kesalahan yang ada pada
massa. Tidak berusaha membetulkannya apalagi mengarahkan dan memimpinnya.
Berfikiran bahwa “suara massa adalah suara tuhan”, sehingga semuanya dianggap
benar. Bahwa massa sudah memiliki tingkat kesadaran yang maju. Inilah bentuk
buntutisme yang akirnya akan merugikan massa itu sendiri dan menguntungkan
musuh.
Kedua
hal tersebut adalah yang akan merintangi kemajuan gerakan mahasiswa demokratis
dalam memperjuangkan hak-haknya melawan imperialisme dan feodalisme. Agar kita
dapat tepat menghindari kedua hal tersebut kita harus menjalankan garis massa
dengan tepat, melalui: langgam kerja yang demokratis, selalu berada dekat
dengan massa, menyelenggarakan diskusi kolektif dengan massa, melakukan investigasi
sosial dan analisis kampus.
Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis
massa yang harus digenggam secara teguh adalah:
a. mengerti kepentingan massa
b. memperhatikan perasaan massa
c. mendengar suara massa
d. mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa
e. mengarahkan dan memimpin kehendak massa
Terdapat empat bentuk propaganda, yaitu:
1) Lisan. Propaganda
yang dilakukan secara lisan dengan teknik retorika dan persuasif maupun gesture
tubuh propagandis untuk menarik simpati para pendengar.
2) Tulisan. Bentuk
tertulis dari pekerjaan propaganda akan memudahkan massa untuk selalu mengingat
tentang isi materi propaganda yang diberikan, dan akan memperluas jangkauan
sekaligus dapat mempertahankan proporsionalitas propaganda dari pengurangan atau
pelebihan materi. Sebagai seorang propagandis kita juga harus belajar dan terus
memperbaiki kemampuan menulis agar sesuai dengan situasi dan kondisiyang
berkembang.
3) Visual. Adalah
produk propaganda yang menampilkan gambar hidup atau mati yang dapat memberikan
informasi mengenai isi materi propaganda. Contoh: poster, film, lukisan, patung
dan lain-lain.
4) Kultural. Adalah
propaganda dan pendidikan yang digabungkan dengan kerja seni dan sastra.
Propaganda ini akan lebih menarik perhatian massa bila sesuai dengan tingkat
kebudayaan massa, namun akan membosankan bila terlampau jauh. Contoh:
pementasan drama, teater, lawakan, dan sebagainya.
Beberapa beberapa metode atau cara propaganda :
1) Kunjungan rumah ke
rumah; Metode ini akan mendekatkan kita secara emosional kepada massa dan membuat
kita semakin mengerti penghidupan dan perjuangan. Dalam berkunjung, kita
bukanlah tamu yang harus dilayani namun kita adalah kerabat dan kawan
seperjuangan massa. Sehingga kita harus juga membantu massa dalam kegiatan
rumah tangga yang sering kita anggap remeh temeh. Di samping itu, janganlah
menolak apa yang diberikan massa namun ambilah secukupnya dan jangan berlebih
karena akan memberatkan massa.
2) Pendidikan dan
kursus massa. Di sini kita akan menyebarluaskan garis politik
demokrasi nasional untuk membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan
massa sesuai dengan kepentingan sosialekonomi kelasnya (perjuangan kelasnya).
3) Ceramah ilmiah. Propaganda
yang kita berikan dalam forum-forum ilmiah (seperti simposium, diskusi,
seminar, kuliah, dan lain-lain). Propaganda ini menggabungkan ketrampilan
propaganda lisan dan tulisan agar dapat menyajikan akurasi yang dapat
menjelaskan.
4) Pidato politik. Pidato yang
dilakukan dalam forum-forum luas di mana massa berkumpul (seperti pertemuan
massa, demonstrasi, dan lain-lain) dan di tempat di mana massa beraktivitas.
Untuk kegiatan di tempat massa berkumpul perlu mendapat studi terlebih dahulu
mengenai situasi massa, keamanan yang ada, karakter massa, dan koordinasi
dengan bentuk propaganda yang lain (misalnya penyebaran selebaran). Agar supaya
kita tidak terkucil dan mendapat respons positif.
5) Pertemuan Massa. Adalah
pertemuan-pertemuan rutin atau temporer yang melibatkan massa. Pertemuan ini
bisa atas inisiatif kita atau memang sudah menjadi kebiasaan massa (rapat
mahasiswa, dan lain-lain). Bila pertemuan adalah inisiatif kita, maka harus
jelas agenda, tujuan, dan manfaatnya pada massa.
6) Pembuatan grup
diskusi atau grup pembaca publikasi.
7) Pemutaran film,
penyelenggaraan acara seni dan budaya.
Pembuatan
publikasi (koran, buletin, jurnal,buku,pamflet).
Propaganda
yang efektif adalah dengan mengkombinasikan propaganda solida dan luas.
Propaganda solid terbatas pada group kontak yang kita pegang. Misalnya dengan
cara kunjungan rumah ke rumah atau melalui group diskusi. Sedangkan propaganda
luas tidak terbatas pada group kontak tapi juga mahsasiswa secara luas, melalui
seminar, kursus massa, pertemuan mahasiswa dan lain-lain. Jangan sampai kita
terjebak pada pekerjaan propaganda solid
saja atau propaganda luas saja, karena
hal tersebut akan melemahkan kita dalam usaha membangkitakn , menggerakkan, dan
mengorganisasikan mahasiswa secara luas.
Contoh cara
pembuatan pelaporan mengenai kerja propaganda:
No | Metode | Bentuk | Materi | Sasaran | Tgl Pelaksanaan | Respons Massa | Penilaian |
1. | Kunjungan rumah ke rumah | Lisan & Tulisan | Tentang Kenaikan SPP kampus & rencana aksi tgl. 2 Mei | Rumah ka-wan Joni | 14 - 18 Mei | Dalam diskusi lisan Kw Joni sa-ngat antusias dan mendukung, na-mun leaflet yg diberikan masih belum dapat dia cerna karena bahasanya susah dimengerti. | Perlu dibuat publikasi pro-paganda yang lebih mudah dimengerti oleh massa mahasis-wa |
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as